LANDASAN FILOSOFIS SISTEM EKONOMI INDONESIA

Hal yang paling mendasar dari setiap sistem ekonomi adalah nilai-nilai dasar yang bersifat ideologis. Nilai-nilai dasar tersebut sangat penting karena di atas nilai-nilai dasar itulah dibangun sistem ekonomi. Nilai-nilai dasar itu selanjutnya akan menjadi pijakan yang mewarnai sekaligus menjiwai seluruh komponen sistem ekonomi. Tanpa landasan ideologis, sistem ekonomi akan kehilangan ruh, jati diri, dan berubah menjadi pedoman yang bersifat teknis dan teoritis.
a. Nilai Ideologis Bangsa Indonesia
Menurut Nasikun (2007), ada dua konsep yang dapat digunakan untuk memahami dinamika kehidupan sosial di Indonesia, yaitu pendekatan fungsionalisme structural dan pendekatan konflik.
Menurut pendekatan fungsionalisme-struktural, sistem sosial masyarakat pada dasarnya harmoni atau seimbang. Alasannya, sistem sosial merupakan integrasi dari berbagai bagian sistem yang berhubungan satu sama lain. Setiap masyarakat memiliki tujuan dan prinsip-prinsip dasar di mana sebagian besar masyarakat menerimanya sebagai sesuatu yang benar.
Menurut pendekatan konflik, evolusi sosial muncul karena adanya unsur-unsur yang saling bertentangan yang bersumber dari pembagian kekuasaan atau kewenangan yang tidak merata. Ketimpangan dalam pembagian kekuasaan ini menghasilkan kepentingan dan kompensasi yang berbeda, atau bahkan bertentangan sehingga konflik tidak bisa dihindarkan.

b. Asas Sistem Ekonomi Indonesia
Seluruh penyelenggaraan kehidupan berbangsa dan bernegara harus didasarkan pada asas kebersamaan dan kekeluargaan. Asas kebersamaan menjelma menjadi sifat gotong royong dan perasaan senasib sepenangguhan dalam sebuah aspek kehidupan. Kebersamaan adalah keinsafan, kesadaran dan tekad untuk melaksanakan serta menanggung akibat secara bersama-sama dalam suatu perbuatan (Rahardjo dan Herdianto WK., 2001).
Seperti yang ditegaskan pada pasal 33 ayat 1 UUD Negara Repubrik Indonesia Tahun 1945, penyelenggaraan kehidupan ekonomi didasarkan pada asas kekeluargaan. Asas kekeluargaan adalah keinsafan, kesadaran dan tekad untuk mengerjakan segala sesuatu oleh semua dan untuk semua di bawah pimpinan seorang kepala dan di bawah penilikan para anggotanya (Rahardjo dan Herdianto WK., 2001). Hubungan anggota-anggota dalam satu keluarga bukan didasarkan pada hubungan kontrak, tetapi didasarkan pada hubungan kasih sayang yang muncul dari ikatan kekerabatan.
Bentuk operasional kekeluargaan dalam kehidupan yang nyata dicerminkan oleh sekurang-kurangnya tiga hal :
1. Kepentingan dan kesejahteraan bersamalah yang harus diutamakan, bukan kepentingan atau kesejahteraan orang-seorang.
2. Antara kepala sebagai pimpinannya dan para anggota masyarakat sebagai yang dipimpin ada persatuan dan kesatuan di dalam rasa dan karya untuk melakukan segala sesuatu oleh semua dan untuk semua.
3. Dalam semua usaha dan karya, kasih sayang dan kewajibanlah yang menjadi pendorong dan penggeraknya, bukan hak serta nafsu tuntutan yang berkuasa.

Dengan demikian dapat dikatakan bahwa eksistensi bangsa dan negara Indonesia bermula dari kesadaran dan tekad kebersamaan yang kuat untu membentuk Negara Kesatuan Republik Indonesia, meskipun wiayah Indonesia luas dan terpencar-pencar serta adanya keberagaman budaya dan agama.

c. Sendi-sendi Sistem Ekonomi Indonesia
1. Sila Ketuhanan
Sila Ketuhanan memiliki kaitan penting dengan tatanan penyelenggaraan kegiatan ekonomi,di mana yang terpenting dalam kegiatan ekonomi yaitu harus terselenggara sesuai dengan sifat-sifat Tuhan, seperti kejujuran dan keadilan. Kaitan keduanya juga dapat diperluas, yaitu kegiatan ekonomi yang didasarkan pada ajaran agama harus mendapat peluang yang besar untuk dipraktikkan di Indonesia. Praktik ekonomi syariah yang didukung oleh lembaga ekonomi syariah dan bentuk praktik-praktik yang bersumber dari ajaran agama dan karifan lokal yang lain harus terwadahi dalam Sistem Ekonomi Indonesia.
Sila ketuhanan juga memiliki implikasi penting terhadap tatanan kepemilikan. Alam dan kekayaan yang terkandung di dalamnya adalah ciptaan Tuhan, sehingga hakiki kepemilikan tetap menjadi milik Tuhan. Oleh karena itu, kalaupun diatur dalam sistem kepemilikan, maka kepemilikan atas alam menjadi kepemilikan bersama (umum), bukan kepemilikan individu. Ini tidak berarti bahwa kepemilikan individu tidak diakui.
Sila ketuhanan juga memiliki implikasi penting terhadap tujuan yang ingin dicapai.
2. Sendi Kemanusiaan
Sila kedua memberi landasan agar Sistem Ekonomi Indonesia menempatkan manusia sesuai dengan derajat kemanusiaannya. Yaitu, manusia adalah makhluk yang berakal, makhluk yang bebas merdeka, makhluk yang memiliki derajat sama di hadapan Tuhan, dan makhluk yang berkomunikasi (sosial). Di atas sendi kemanusiaan tersebut Sistem Ekonomi Indonesia harus dibangun dan dikelola.
Sesuai dengan asas kemerdekaan, seseorang bisa memilih kegiatan ekonomi sesuai dengan kehendaknya. Di samping itu, manusia Indonesia memiiki kebebasan untuk mengaktualisasikan seluruh potensi yang dimilikinya dalam kegiatan ekonomi, sepanjang kegiatan itu tidak merugikan kepentingan orang lain. Sistem ekonomi Indonesia harus menempatkan manusia sebagai tujuan, yaitu sistem ekonomi yang mensejahterakan manusia.
Sila kemanusiaan juga memiliki implikasi penting terhadap kepemilika. Kepemilikan pribadi bersumber dari kerjakeras yang ia sumbangkan dalam kegiatan ekonomi. Sehingga, kepemilikan pribadi memiliki tanggung jawab sosial karena harta yang dimiliki itu diperoleh atas bantuan orang lain.
3. Sendi Persatuan/Kebangsaan
Sila kesatuan memiliki nilai strategis menjaga kesatuan bangsa dan negara Indinesia. Sila persatuan mengamanatkan agar penyelenggaraan kegiatan ekonomi harus dilandasi oleh semangat kebersamaan yang dicerminkan oleh tingginya partisipasi seluruh lapisan masyarakat dalam kegiatan ekonomi, menyebarnya sumber daya, dan kegiatan ekonomi di luar negeri, serta tingginya rasa nasionalisme dan kemandirian ekonomi nasional.
4. Sendi Kerakyatan
Perwujudan sendi kerakyatan dalam sistem ekonomi Indonesia adalah tegaknya demokrasi ekonomi. Yaitu, suatu bentuk sistem ekonomi yang berdasarkan pada kedaulatan rakyat. Inti ekonomi yang berkedaulatan rakyat adalah kegiatan ekonomi yang bersumber dari rakyat, oleh rakyat, dan untuk rakyat. Dari rakyat berarti penyelenggaraan perekonomian nasional terlaksana setelah mendapat mandat dari rakyat. Oleh rakyat berarti penyelenggaraan perekonomian dilaksanakan oleh rakyat. Dan untuk rakyat berarti tujuan dari penyelenggaraan perekonomian nasional adalah menciptakan kesejahteraan bagi seluruh rakyat. Sehingga istilah rakyat berarti mengacu kepada seluruh warga negara, bukan perorangan.

d. Prinsip-Prinsip Penyelenggaraan Sistem Ekonomi Indonesia
1. Prinsip Keadilan
2. Prinsip Kemanfaatan

AKUNTANSI

A. PENGERTIAN AKUNTANSI
Secara umum akuntansi (accounting) dapat dipahami sebagai suatu proses kegiatan mengolah data (input) agar menghasilkan informasi keuangan (output), yang bermanfaat bagi pihak-pihak yang berkepentingan dengan perusahaan atau organisasi ekonomi yang bersangkutan.
Data keuangan (input) adalah transaksi keuangan perusahaan yang dibuktikan dengan dokumen dasar seperti: faktur, nota, kuitansi, cek, dsb. Sedangkan output akuntansi adalah informasi keuangan, yang meliputi laporan keuangan, seperti laporan rugi laba, laporan perubahan ekuitas, neraca, laporan arus kas.
Ada lima unsur yang terkandung dalam pengertian akuntansi tersebu, yakni:
1. Adanya transaksi keuangan
2. Adanya kegiatan pencatatan
3. Adanya kegiatan pengikhtisaran
4. Adanya kegiatan pelaporan
5. Adanya kegiatan pengintepretasian

index
sumber: adywibowo.wordpress.com

B. BIDANG-BIDANG AKUNTANSI
Akuntansi dikelompokkan ke dalam dua bidang utama, yakni akuntansi keuangan dan akuntansi manajemen. Akuntansi juga masih dikelompokkan ke dalam bidang kajian khusus lainnya, yakni:
1. Akuntansi Keuangan
Bidang akuntansi yang bertujuan untuk menghasilkan laporan keuangan.
2. Akuntansi Manajemen
Bidang akuntansi yang bertujuan untuk menghasilkan informasi keuangan yang diperuntukkan bagi kepentingan internal perusahaan (manajemen) sebagai bahan analisis kebijakan, peramalan dan penyusunan perencanaan, serta pengendalian kegiatan perusahaan.
3. Akuntansi Biaya
Bidang akuntansi yang bertujuan untuk membantu tugas akuntansi keuangan dan tugas akuntansi manajemen, juga menghasilkan laporan harga pokok produksi.
4. Analisi Laporan Keuangan
Bidang akuntansi yang bertujuan untuk menterjemahkan makna laporan keuangan yang telah dihasilkan oleh akuntansi keuangan.
5. Auditing
Bidang akuntansi yang bertujuan untuk mengontrol (memeriksa) kesesuaian aktivitas akuntansi keuangan terhadap prinsip-prinsip akuntansi yang telah diterima oleh umum.
6. Sistem Akuntansi
Berupaya menyediakan kerangka aturan, mekanisme, organisasi dan peralatan yang dibutuhkan bagi berlangsungnya proses akuntansi, baik itu akuntansi keuangan maupun akuntansi manajemen dan biaya.
7. Teori Akuntansi
Bidang akuntansi yang bertujuan untuk menyediakan dasar-dasar kebenaran terhadap setiap konsep yang digunakan dalam akuntansi keuangan.

C. PIHAK-PIHAK YANG MEMBUTUHKAN INFORMASI AKUNTANSI
1. Manajemen perusahaan
2. Pemilik perusahaan
3. Kreditor/ bank
4. Pemeintah
5. Karyawan
6. Pihak lainnya

Sumber: Agus Wahyudin, Muhammad Khafid (Akuntansi Dasar)

PENTINGNYA PENDIDIKAN KONSERVASI UNTUK MEMBENTUK RUMAH ILMU MEWUJUDKAN UNIVERSITAS KONSERVASI #2

Konservasi adalah upaya pelestarian lingkungan dengan tetap memperhatikan manfaat yang dapat diperoleh dari lingkungan.
Kesadaran masing-masing individu yang belum ada untuk mengaplikasikan pilar-pilar konservasi membuat konservasi itu sendiri sulit diwujudkan. Bahkan ada pilar-pilar konservasi yang mungkin belum diketahui dalam hal ini oleh beberapa mahasiswa. Apa saja sih pilar konservasi itu?
Ada tujuh pilar konservasi yaitu :
1. Konservasi keanekaragaman hayati
2. Arsitektur hijau dan sistem transportasi internal
3. Pengelolaan limbah
4. Kebijakan nirkertas
5. Energi bersih
6. Konservasi etika, seni, dan budaya
7. Kaderisasi konservasi
Ketujuh pilar tersebut memilki kepentingan yang setara, tidak ada yang diutamakan dan tidak ada yang di kesampingkan atau ditinggalkan. Ketujuh pilar tersebut saling melengkapi, bersinergi, dang saling mendukung. Untuk dapat memahami dan mengaplikasikan ketujuh pilar tersebut, harus ada upaya menanamkan pokok-pokok konservasi kepada seorang individu. Salah satu upaya yang dapat dilakukan adalah dengan memberikan pendidikan konservasi kepada masing-masing individu. Pendidikan konservasi berarti sebuah proses pembelajaran untuk membangun spirit penduduk(mahasiswa), tentang lingkungan untuk pembangunan berwawasan masa kini dan memerhatikan generasi masa mendatang. Dengan adanya pendidikan konservasi diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan, ketrampilan, dan kesadaran masyarakat tentang isu-isu lingkungan. Ketika masyarakat sudah mengetahui pentingnya konservasi atau peeliharaan lingkungan maka setiap perilakunya pun akan memerhatikan kira-kira ada atau tidak dampaknya terhadap lingkungan. Ketidakadaan pendidikan konservasi akan membuat pengetahuan seseorang akan lingkungan rendah dan setiap perilakunya pasti tidak berwawasan lingkungan, yang kemudian akan menyebabkan kerusakan lingkungan.

eWMLCmhz_400x400
sumber gambar: Konservasi Delapan ‏@konservasi8

Peran serta mahasiswa dalam mewujudkan universitas konservasi sangat signifikan, mengingat mahasiswa adalah kunci atau inti dari sebuah kampus. Mahasiswa sudah selayaknya mau dan bersedia untuk memahami konservasi dan menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari. Selanjutnya, mereka diharap mampu menularkan kesadaran konservasi kepada pihak atau orang lain agar semakin banyak orang yang sadar akan konservasi. Jika dalam suatu kampus atau universitas didominasi bahkan seluruh mahasiswanya sadar akan konservasi, tujuan untuk mewujudkan universitas konservasi itu pasti akan lebih mudah untuk diwujudkan.
Tulisan ini dibuat untuk mengikuti Bidikmisi Blog Award di Universitas Negeri Semarang. Tulisan adalah karya saya sendiri dan bukan jiplakan.

MEMBANGUN KESADARAN DIRI AKAN KONSERVASI LINGKUNGAN #1

Lingkungan adalah segala hal yang terdapat di sekitar kita. Menurut Undang-Undang No. 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan pengelolaan Lingkungan Hidup, arti dari lingkungan hidup adalah kesatuan ruang dengan semua benda, daya, keadaan, dan makhluk hidup, termasuk manusia dan perilakunya, yang mempengaruhi alam, kelangsungan perikehidupan, dan kesejahteraan manusia sertta makhluk hidup lain. Konservasi adalah upaya pelestarian lingkungan dengan tetap memperhatikan manfaat yang dapat diperoleh dari lingkungan. Pelestarian lingkungan meupakan tugas manusia, karena alam itu sendiri diciptakan untuk manusia jadi selayaknya manusia menjaga dan mengoptimalkan potensi yang ada lingkungannya.
Ada banyak cara melestarikan lingkungan hidup, salah satu diantaranya adalah dengan tidak melakukan perusakan lingkungan. Hal atau upaya yang lebih spesifik dan sederhana, namun sering kita lewatkan adalah masalah membuang sampah. “:Jangan pernah membuang sampah sembarangan!” kalimat itu sering kita baca, sering kita dengar, namun sering pula kita abaikan dan menganggap itu kalimat yang tidak penting. Dari satu buah sampah plastik lama kelamaan akan bertambah banyak, apalagi kita sudah tahu sendiri bahwa plastik adalah bahan yang sukar didegradasi oleh mikroorganisme pengurai. Lamanya waktu yang dibutuhkan untuk menguraikan bahan plastik tersebut,membuat sampah plastik dari tahun ke tahun akan semakin meningkat dan mengganggu kelangsungan hidup manusia. Kenapa menggangu? Karena dengan adanya sampah plastik, tanah menjadi kotor, menggumpal dengan plastik dan kerusakan struktur tanah. Di sinilah dapat kita ketahui betapa sudah menurunnya kesadaran tiap-tiap individu untuk menjaga kelestarian lingkungan.
Selain disebabkan oleh sampah, kerusakan lingkungan juga dapat disebabkan oleh ulah tangan jahil manusia yang lain yakni eksploitasi sumber daya yang tersedia di alam. Manusia memiliki sifat alamiah tidak cepat puas dan selalu merasa kurang dengan apa yang sudah didapat, hal tersebut memiliki kemungkinan bagi manusia untuk mengeksploitasi alam. Hal ini tentu saja bertentangan dengan prinsip konservasi. Ada banyak dampak yang ditimbulkan dengan adanya eksploitasi sumber daya alam, yakni:
1. Membuat jumlah sumber daya berkurang atau menurun drastic. Jika sudah menurun jumlahnya, lama-kelamaan mempunyai kemungkinan untuk habis. Dalam hal ini adalah sumber daya yang tidak dapat diperbaharui. Di mana definisi sumber daya yang tidak dapat diperbaharui itu adalah sumber daya yang jumlahnya terbatas di alam dan kemampuan alam untuk menyediakannya kembali membutuhkan waktu yang lama.
2. Merusak keseimbangan ekosistem. Ekosistem adalah kumpulan dari beberapa populasi yang mendiami suatu tempat yang saling berinteraksi satu sama lain dan membentuk suatu sistem. Jika salah satu unsur ekosistem ada yang hilang, rusak atau bahkan mati, maka keseimbangan ekosistem akan terganggu. Jika ekosistem sudah terganggu maka kesejahteraan hidup manusia juga akan menerima dampak negatifnya yakni tidak bisa mengambil sumber daya lagi dari alam.

Mengingat begitu signifikannya dampak dari rusaknya lingkungan, sudah selayaknya dan menjadi sebuah kewajiban bagi kita untuk menjaga dan merawat lingkungan demi keberlangsungan dan kesejahteraan hidup kita di dunia ini. Untuk melakukan hal tersebut dibutuhkan kedaran dari masing-masing individu. Mengambil sumber daya yang ada di alam harus menerapkan kaidah-kaidah yang berlaku di Indonesia, jangan semaunya sendiri. Bagaimana pun Indonesia adalah negara hukum.

Tulisan ini dibuat untuk mengikuti Bidikmisi Blog Award di Universitas Negeri Semarang. Tulisan adalah karya saya sendiri dan bukan jiplakan

Parikan Konservasi

Mengawali bulan November yang sudah mulai memasuki musim penghujan ini, Universitas Negeri Semarang menyelenggarakan festival parikan dengan tema konservasi untuk seluruh mahasiswanya. Pada acara tersebut seluruh mahasiswa Unnes tanpa terkecuali, diminta untuk membuat parikan dengan menggunakan bahasa Jawa.
Berikut contoh parikan yang tentu masih jauh dari kesempurnaan.

Telu tambah telu dadi enem
Nem belas buku ana ing nduwur kursi
Ayo kanca-kanca pada nanem
Mujudaken Unnes kampus konservasi

Bapak tindak kantor ngagem dasi
Jebul dasine iku warna-warni
Unnes asri, Unnes konservasi
Kampuse resik, enak dipriksani