Categories

Archives

A sample text widget

Etiam pulvinar consectetur dolor sed malesuada. Ut convallis euismod dolor nec pretium. Nunc ut tristique massa.

Nam sodales mi vitae dolor ullamcorper et vulputate enim accumsan. Morbi orci magna, tincidunt vitae molestie nec, molestie at mi. Nulla nulla lorem, suscipit in posuere in, interdum non magna.

TANAMAN HERBAL

  1. Indonesia Kaya akan Tanaman Herbal

Indonesia merupakan negara yang subur dan kaya akan jenis tumbuhan. Berbagai macam tumbuhan tumbuh di Indonesia, mulai dari tumbuhan yang dimanfaatkan sebagai tamanan hias, makanan dan obat-obatan. Namun dari segi kekayaan hayati tersebut masyarakat belum begitu mengenal manfaat dan khasiat yang dimiliki tanaman tersebut.

Di dunia ada lebih 40.000 spesies tanaman, dimana sekitar 30.000 spesies diantaranya berada di Indonesia. Tercatat 9.600 spesies tanaman di Indonesia berpotensi digunakan sebagai obat.

Tanaman obat adalah tanaman yang memiliki khasiat obat dan digunakan sebagai obat dalam penyembuhan maupun pencegahan penyakit. Tanaman obat bisa ditanam dimana saja, baik dilahan kecil seperti pekarangan rumah atau juga bisa di kebun.

Pemanfaatan tanaman herbal ini diwariskan secara turun-temurun hingga  sekarang. Dengan warisan inilah hingga saat ini tercipta berbagai resep herbal yang merupakan ciri khas pengobatan Indonesia

  1. Pengobatan Herbal Dibandingkan Obat Modern

Sifat dari obat herbal yaitu mengobati secara menyeluruh sehingga pengobatan herbal cenderung lebih lama dibandingkan pengobatan secara kimiawi. Sedangkan pengobatan kimiawi mengobati dengan dosis yang tinggi, sehingga pengobatan kimiawi bersifat menghancurkan dimana pengobatan dilakukan secara cepat, namun belum tentu cocok dan aman untuk tubuh sehingga dapat menimbulkan efek samping.

  1. Kelebihan Tanaman Herbal
  2. Relatif murah, dikarenakan tanaman herbal mudah tumbuh dan perawatannya mudah.
  3. Praktis dan mudah diolah sendiri, setelah mengetahui jenis penyakit yang diderita, penderita bisa membuat racikan obat herbal untuk kebutuhannya sendiri.
  4. Tidak ada efek samping, karena didapatkan dari tumbuhan maka tubuh tidak akan melakukan penolakan.
  5. Efektif sebagai penggati obat kimia yang tidak dapat mengobati penyakit.
  6. Dapat mengobati sel-sel yang rusak, ini karena obat herbal bersifat konstruktif sehingga mampu memperbaiki sel-sel yang rusak.
  7. Tanaman herbal juga mampu menghilangkan penyebab penyakit tersebut.
  8. Penggolongan Obat Herbal

Obat herbal adalah bahan atau ramuan yang berupa bahan tumbuhan, bahan hewan, bahan mineral, galenik atau campuran dari bahan-bahan tersebut yang telah digunakan untuk pengobatan.

Obat herbal dikategorikan menjadi 3, yaitu jamu, obat herbal terstandar, dan fitofarmaka.

  1. Jamu

Jamu adalah obat yang berisi seluruh bahan tanaman yang menjadi penyusun jamu tersebut, higienis serta sigunakan secara tradisional. Bentuk jamu tidak memerlukan pembuktian ilmiah sampai dengan klinis, tetapi cukup dengan bukti empiris turun temurun.

  1. Obat Herbal Terstandar

Obat herbal terstandar yaitu obat tradisional yang disajikan dari ekstrak atau penyarian bahan alam yang dapat berupa tanaman, binatang, maupun mineral. Obat herbal terstandar ini diproses dengan teknologi maju dengan didukung dengan tenaga kerja ahli. Selain itu obat ini telah ditunjang oleh penelitian-penelitian pre-klinik dan uji toksinitas akut maupun kronis.

  1. Fitofarmaka

Fitofarmaka adalah obat tradisional dari bahan alam yang dapat disetarakan dengan obat modern karena prose pembuatannya telah terstandar, ditunjang dengan bukti ilmiah sampai dengan uji klinik pada manusia. Dengan uji klinik akan lebih menyakinkan para professional medis untuk menggunakan obat herbal di sarana pelayanan kesehatan.

  1. Petunjuk Penggunaan Tanaman Obat herbal

Dalam  menggunakan tanaman herbal, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan sehingga hasil pengobatan dapat maksimal.

  1. Waktu Pengumpulan Bahan Obat
  2. Daun dikumpulkan sewaktu tanaman berbunga dan sebelum buah menjadi masak.
  3. Bunga dikumpulkan sebelum atau segera setelah mekar.
  4. Buah dipetik dalam keadaan masak.
  5. Biji dikumpulkan dari buah yang masak sempurna.
  6. Umbi-umbian dikumpulkan sewaktu proses tumbuhan berhenti.
  7. Pencucian dan Pengeringan

Cara mengeringkan:

  1. Bahan berukuran besar dan banyak mengandung air dapat dipotong-potong seperlunya terlebih dahulu.
  2. Pengeringan lansung dibawah sinar matahari atau memakai perlindungan seperti kawat halus.
  3. Pengeringan juga dapat dilakukan dengan mengangin-anginkan bahan ditempat yang teduh atau didalam ruang pengering yang aliran udaranya baik.
  4. Sifat dan Cita Rasa

Telah dikenal 4 macam sifat dan 5 macam cita rasa tumbuhan obat.

Adapun keempat macam sifat tumbuhan obat adalah dingin, panas, hangat, dan sejuk. Tumbuhan obat yang sifatnya panas dan hangat dipakai untuk pengobatan sindroma dingin, seperti lidah pucat dan nadi lambat. Tumbuhan yang bersifat dingin dan sejuk digunakan untuk pengobatan sindroma panas, seperti demam, lidah merah, dan denyut nadi cepat.

Lima macam cita rasa dari tumbuhan obat ialah pedas, manis, asam, pahit, dan asin. Cita rasa ini digunakan untuk tujuan tertentu karena selain berhubugan dengan organ tubuh, juga mempunyai khasiat dan kegunaan tersendiri. Misalnya rasa pedas mempunyai sifat menyebar dan meransang. Rasa manis berkhasiat tonik dan menyejukkan. Rasa asam berkhasiat mengawetkan dan pengelat. Rasa pahit dapat menghilangkan panas dan lembab. Sementara rasa asin melunakkan dan sebagai pencahar.

  1. Cara Merebus Ramuan Obat
    1. Menggunakan pot tanah atau pot keramik karena bahan tanaman obat dapat menimbulkan endapan, terbentuknya racun atau menimbulkan efek samping akibat reaksi kimia dengan bahan obat.
    2. Gunakan air yang bersih untuk merebus. Masukkan bahan kedalam pot kemudian tuangkan air hingga bahan terendam sekitar 30mm dibawah air.
    3. Lakukan perebusan dengan api yang sesuai petunjuk pembuatan. Bila tidak ada ketentuan, perebusan dilakukan dengan api besar setelah air mendidih api dikecilkan.
  2. Waktu Minum Obat

Bila tidak terdapat petunjuk pemakaian, biassanya obat diminum sebelum makan kecuali obat tersebut meransang lambung maka diminum setelah makan. Obat berkhasiat tonik diminum sewaktu perut kosong, dan obat berkhasiat sedative diminum sewaktu ingin tidur. Pada penyakit kronis diminum sesuai jadwal secara teratur. Rebusan obat bisa diminum sesering mungkin sesuai kebutuhan atau diminum sebagai pengganti teh.

  1. Cara Minum Obat

Untuk pengobatan sindroma panas, obat diminum dalam keadaan dingin. Sebaliknya untuk pengobatan sindroma dingin obat diminum dalam keadaan hangat. Obat yang sedikit toksik, diminum sedikit demi sedikit tetapi sering. Tambahkan dosisnya secara bertahap sehingga efek pengobatan tercapai.

  1. Lama Pengobatan

Tumbuhan obat yang masih berupa simplisia, hasil pengobatannya tampak lambat, namun sifatnya konstruktif atau membangun. Hal ini berbeda dengan obat kimiawi yang hasilnya terlihat cepat namun destruktif.