Pasir dan Batu

Ada dua sahabat yag berjalan melintasi gurun pasir. Saat berjalan mereka mulai bertengkar dan yang satu menampar pipi sahabatnya. Yang ditampar pipinya hatinya terluka, tapi tanpa berkata sepatah katapun dia kemudian menulis di pasir, “Hari ini sahabat baikku menampar wajahku”.

Mereka meneruskan perjalanan sampai menemukan sebuah oasis, dimana mereka memutuskan untuk beristirahat dan mandi. Tiba-tiba orang yang wajahnya ditampar terjebak di pasir penghisap dan mulai tenggelam. Tetapi sahabatnya berhasil menyelamatkannya. Setelah pulih keadaannya dia mengukir kalimat di sebuah batu, “Hari ini sahabat baikku telah menyelamatkan hidupku”.

Orang yang telah menampar sahabatnya lalu menolongnya bertanya, “Setelah aku menamparmu, kamu menulis di pasir, dan sekarang kamu menulis di batu, kenapa begitu?”

Sahabat yang ditanya menjawab, “Ketika seseorang menyakiti kita harus menuliskannya di pasir sehingga angin bisa memaafkan kita dengan meniupnya lenyap tak terbekas”.
“Tapi saat orang melakukan kebaikan untuk kita, kita harus mengukirnya di batu supaya tidak ada satu angin pun yang sanggup menghapuskan kenangan indah itu”.

Belajarlah untuk menuliskan kepedihan mu di pasir dan mengukir pengalaman baikmu di batu cadas.

Orang bijak berkata, memerlukan waktu 1 menit untuk bisa menemukan seseorang yang spesial, 1 jam untuk bisa menghargainya, 1 hari untuk bisa menyukai dan mengasihinya, tetapi butuh waktu seumur hidup untuk bisa melupakannya.

Berhentilah Mengeluh

Pantaskah anda mengeluh? Padahal anda telah dikaruniai sepasang lengan yang kuat untuk mengubah dunia. Layakkah anda berkeluh kesah? Padahal anda telah dianugerahi kecerdasan yang memungkinkan anda untuk membenahi segala sesuatunya.

Apakah anda bermaksud untuk menyia-nyiakan semuanya itu? lantas menyingkirkan beban dan tanggung jawab anda? Janganlah kekuatan yang ada pada diri anda, terjungkal karena anda berkeluh kesah. Ayo tegarkan hati anda. Tegakkan bahu. Jangan biarkan semangat hilang hanya karena anda tidak tahu jawaban dari masalah anda tersebut.

Jangan biarkan kelelahan menghujamkan keunggulan kamu. Ambillah sebuah nafas dalam-dalam. Tenangkan semua alam raya yang ada dalam benak anda. Lalu temukan lagi secercah cahaya dibalik awan mendung. Dan mulailah ambil langkah baru.

Sesungguhnya, ada orang yang lebih berhak mengeluh dibanding anda. Sayangnya suara mereka parau tak terdengar, karena mereka tak sempat lagi untuk mengeluh. Beban kehidupan yang berat lebih suka mereka jalani daripada mereka sesali. Jika demikian masihkan anda lebih suka mengeluh daripada menjalani tantangan hidup ini?

Memulai Kebajikan Walaupun Kecil

Ketika fajar menyingsing, seorang lelaki tua berjalan-jalan di pinggir pantai sambil menikmati angin laut yang segar menerpa bibir pantai. Di kejauhan dilihatnya seorang anak sedang memungut bintang laut dan melemparkannya kembali ke dalam air.

Setelah mendekati anak itu, lelaki tua itu bertanya heran, “Mengapa engkau mengumpulkan dan melemparkan kembali bintang laut itu ke dalam air?” “Karena bila dibiarkan hingga matahari pagi datang menyengat, bintang laut yang terdampar itu akan segera mati kekeringan, “Jawab si kecil itu.

“Tapi pantai ini luas dan bermil-mil panjangnya,” Kata lelaki tua itu sambil menunjukkan jarinya yang mulai keriput ke arah pantai pasir yang luas itu. “Lagi pula ada jutaan bintang laut yang terdampar. Aku ragu apakah usahamu itu sungguh mempunyai arti yang besar,” Lanjutnya penuh ragu.

Anak itu lama memandang bintang laut yang ada di tangannya tanpa berkata sepatahpun. Lalu dengan perlahan ia melemparkannya ke dalam laut agar selamat dan hidup.” kemudian dengan tersenyum pada lelaki tua itu, ia berkata “Aku membuat perubahan untuk satu hal. Satu Tindakan Sebuah kebaikan yang sederhana dapat membuat sebuah perubahan untuk keluargamu, temanmu, bahkan untuk wajah wajah asing yang kadang tidak kita kenal”. Saya yakin usahaku sungguh memiliki arti yang besar sekurang-kurangnya bagi yang satu ini.” Kata si kecil itu.

Pesan Moral : kadang kadang, kita selalu merasa tidak bisa berbuat apa apa seperti layaknya anak kecil itu, namun walaupun itu cuma tindakan kebaikan sederhana, tapi membuat begitu banyak perbedaan untuk Bintang laut itu sendiri

Ketika anda memberikan sedikit senyuman untuk orang lain, baik itu keluarga anda, teman anda ataupun orang asing yang anda temui, anda telah membuat perbedaan besar bagi mereka.

Tindakan kecil yang sederhana dapat membuat perbedaan besar kepada seseorang yang sedang membutuhkan. Menyelamatkan Bintang laut adalah sedikit aksi yang membuktikan kebenaran itu

Kita sering mendambakan untuk melakukan sesuatu yang besar, namun sering kali kita lupa bahwa yang besar itu sering dimulai dengan sesuatu yang kecil. Mulailah berbuat kebajikan pada hal-hal kecil, maka engkau akan diberkati dalam hal-hal besar.

Gagal atau Berhasil ???

Sobat, banyak hal yang bisa kita lakukan di dunia ini. Entah itu perbuatan baik maupun buruk. Semua akan mengandung akibat. Orang yang bijak adalah orang yang dapat mengontrol perbuatannya. Yang menjadi pertanyaan adalah, Apakah Anda pernah gagal? Seberapa buruk kegagalan Anda? Berapa kali Anda gagal? Apa penyebab kegagalan Anda?

Kebanyakan mereka menyerah pada perjuangan pertama, padahal sangat banyak perjuangan ketika kita hidup ini. Mereka hanya fokus pada satu pintu saja, padahal banyak pintu penyelesaian yang terkadang tidak kita hiraukan.

Thomas Alfa Edison melakukan percobaan 9.999 kali dan hasilnya Gagal. Tetapi dia tetap bersemangat sehingga dapat ditemukannya penemuannya yang sangat bermanfaat bagi seluruh umat manusia.

Sobat, coba kita lihat. Thomas Alfa Edison mengalami kegagalan 9999 kali. Hal tersebut tidaklah sedikit. Jika Thomas adalah orang yang mudah putus asa maka penemuannya tidak akan terjadi. Ingat, matahari akan bersinar pada esok hari. Pohon yang mati akan muncul tunas pengganti. Janganlah kita mudah putus asa.

Bagi kebanyakan orang, sukses adalah bagian yang paling menyenangkan karena mereka mendapatkan tujuan mereka. Namun akankah kita berpikir untuk menikmati setiap perjalanan menuju sukses kita?

Orang yang mudah putus asa, maka orang tersebut menganggap bahwa tidak ada hari esok. Menganggap dirinya tidak ditakdirkan menjadi orang sukses seperti orang disekitarnya. Mudah pasrah akan kondisinya sekarang, tanpa ada niat untuk merubah keadaannya.

Orang yang tidak putus asa adalah orang yang mengerti bagaimana untuk memperbaiki kesalahannya. Ingat, seorang bayi tidak akan bisa berjalan jika dia tidak berusaha sekuat tenaga untuk berusaha berjalan. Seorang bayi tidak akan bisa makan jika dia tidak bisa menyuapi dirinya sendiri. Seorang mahasiswa tidak akan bisa lulus tanpa kerja kerasnya di waktu kuliah. Kota Roma tidak dibangun dalam satu hari, butuh waktu memang untuk memperbaiki semuanya.

Lebih bernilai orang yang berusaha memperbaiki kesalahannya walaupun sedikit, daripada orang yang tidak punya kesadaran untuk perbaikan kesalahannya. Dukungan orang sekitar kita sangatlah membantu dalam mewujudkan impian kita. Dengan dukungan dari orang sekitar, maka kita akan mendapatkan tambahan energi. Tapi bagaimana jika tidak ada orang yang mendukung kita?

kita tidak perlu khawatir kawan. Ingat Allah selalu melihat kita, mengetahui apa yang ada di dalam setiap hamba-Nya. Walaupun orang disekitar kita tidak membantu bahkan menghina usaha kita, maka Allahlah tempat satu-satunya mengadu. Allah menjadi tempat kita untuk berkeluh kesah. Allahlah yang memudahkan setiap urusan hamba-Nya di dunia. Allahlah yang dengan senang menerima hamba-Nya yang berusaha dengan sungguh-sungguh walaupun sedikit. Allahlah yang mengabulkan setiap permohonan kita. Allahlah yang menyediakan banyak pintu penyelesaian permasalahan kita. Jadi, tidak ada kata putus asa. Yang ada adalah orang yang tidak mau berusaha merubah keadaannya. Allah berfirman : “Allah tidak akan merubah nasib suatu kaum jika suatu kaum tersebut tidak merubah nasib mereka” (Ar- Ra’du : 11) . Tidak ada kata terlambat untuk berusaha. Selalu ada jalan bagi mereka yang berjuang. Mari berjuang kawan meraih impian kita. Putus asa? No Way!

Membangun Rumah Ilmu di UNNES Konservasi#2

Kampus memiliki banyak peran dalam kehidupan masyarakat dan bangsa terutama dalam bidang pendidikan. Untuk itu sangatlah penting bagi kita untuk menciptakan lingkungan kampus yang berkualitas bagi mahasiswa karena mahasiswa merupakan bagian penting dalam kehidupan bangsa Indonesia. Mahasiswa merupakan calon penerus generasi bangsa yang diharapkan mampu membawa perubahan bangsa ke arah yang lebih baik atau bisa dikatakan bahwa mahasiswa merupakan agen perubahan.

Hakikat kampus sebenarnya adalah sebagai rumah ilmu yaitu tempat dimana para mahasiswa mencari ilmu sesuai dengan bidangnya masing-masing. Jika kampus sebagai rumah ilmu memilki kualitas yang unggul baik dari segi lingkungan maupun dari segi warga kampusnya maka kemungkinan besar kampus itu juga akan menghasilkan mahasiswa yang berkualitas pula.

UNNES sebagai universitas konservasi dapat dipandang sebagai rumah ilmu yang berkualitas karena sebagai universitas konservasi UNNES memilki tujuh pilar konservasi dimana setiap kegiatan harus berlandaskan pada tujuh pilar tersebut. Selain itu UNNES juga mendeklarasikan konservasi moral yang terdiri dari tiga poin utama untuk menunjang UNNES sebagai rumah ilmu yang berkualitas yaitu :

  1. Sholat awal waktu
  2. Santun berbusana dan sehat pergaulan
  3. Peka dan peduli terhadap lingkungan

Dengan adanya tujuh pilar konservasi, delapan nilai karakter konservasi mahasiswa, serta konservasi moral yang benar-benar diimplementasikan secara nyata oleh mahasiswa diharapkan UNNES mampu menjadi rumah ilmu yang ideal bagi mahasiswa-mahasiswanya.

 

Tulisan ini dibuat untuk mengikuti Bidikmisi Blog Award di Universitas Negeri Semarang. Tulisan adalah karya saya sendiri dan bukan jiplakan.

UNNES Konservasi Mampu Jadi yang Terdepan#1

Saat ini banyak universitas yang menamakan dirinya sebagai universitas riset ataupun universitas teknologi, namun berbeda dengan UNNES. Pada tanggal 12 maret 2010, UNNES mendeklarasikan diri sebagai universitas konservasi yang tidak hanya mencetak generasi muda yang berkualitas tetapi juga generasi muda yang peduli kepada lingkungan.

UNNES mendeklarasikan diri sebagai universitas konservasi berdasarkan pada Tri Dharma Perguruan Tinggi pada poin ke tiga yaitu pengabdian kepada masyarakat dengan mendekatkan diri kepada lingkungan juga menjaga lingkungan alam agar tetap lestari serta memberdayakan masyarakat sekitar kampus agar kehidupan mereka lebih sejahtera.

Apa itu konservasi? Konservasi sendiri berasal dari kata Conservation yang terdiri dari kata Con yang berarti bersama dan Servare yang berarti menjaga atau melindungi. Secara umum konservasi memiliki pengertian upaya bersama-sama menjaga, memelihara, serta melindungi apa yang kita punya secara bijaksana.

UNNES sebagai universitas konservasi memiliki tujuh pilar konservasi sebagai implementasinya, yaitu :

  1. Pilar Keanekaragaman Hayati
  2. Pilar Arsitektur Hijau dan Transportasi Internal
  3. Pilar Pengelolaan Limbah
  4. Pilar Kebijakan Nirkertas
  5. Pilar Energi Bersih
  6. Pilar Etika, Seni, dan Budaya
  7. Pilar Kaderisasi Konservasi

Selain itu, mahasiswa juga diharuskan menerapkan delapan nilai karakter konservasi yang integral pelaksanaannya senantiasa dilandasi keimanan dan ketaqwaan kepada Tuhan YME. Delapan nilai karakter konservasi tersebut adalah :

  1. Nilai Inspiratif
  2. Nilai Humanis
  3. Nilai Peduli
  4. Nilai Inovatif
  5. Nilai Sportif
  6. Nilai Kreatif
  7. Nilai Kejujuran
  8. Nilai Keadilan

Dengan adanya tujuh pilar konservasi serta delapan nilai karakter konservasi mahasiswa diharapkan UNNES mampu menjadi universitas yang unggul, berkarakter, serta bermakna bagi lingkungan sekitar.

Tulisan ini dibuat untuk mengikuti Bidikmisi Blog Award di Universitas Negeri Semarang. Tulisan adalah karya saya sendiri dan bukan jiplakan.