Skip to content


Jenis Mitos pada Religi Orang Bukit

Menurut buku Introducing Anthropology of Religion, Jenis mitos yang yang jelas dan menarik adalah terkait dengan penciptaan. Mitos sering menggambarkan bagaimana alam semesta secara keseluruhan, pembentukan bumi, manusia, dan lembaga-lembaga sosial. Jenis mitos menurut Rooth (1957) di Amerika Utara terkait dengan penciptaan mitos India adalah sebagai berikut : Continued…

Posted in Kajian Ilmu Antropologi.


Manusia & Kebudayaan

Munculnya manusia di dunia tidak dapat terlepas dari kebudayaan yang diciptakan dan dimilikinya, sejak pertama kali manusia muncul di dunia maka sejak saat itulah kebudayaan muncul pula. Seiring dengan berjalannya waktu, manusia dan kebudayaan terus tumbuh dan berkembang secara beriringan di dalam dimensi ruang dan waktu yang sama pula. Perubahan kebudayaan dan perkembangan akal manusia itulah yang juga melahirkan berbagai pemikiran dari para ahli mengenai asal-usul dan perkembangan manusia dan kebudayaan itu sendiri. Diantaranya adalah pemikiran atau teori mengenai tahapan-tahapan proses perubahan manusia dan kebudayaan dari bentuk atau konsep yang sederhana hingga ke bentuk yang kompleks atau yang lebih dikenal sebagai teori evolusi. Dalam teori tersebut dijelaskan mengenai tahapan-tahapan perubahan dan perkembangan manusia dan kebudayaannya, dimulai dari ketika manusia muncul di muka bumi hingga sekarang. Banyak asumsi mengenai masyarakat dan kebudayaan manusia, diantaranya adalah pandangan ahli-ahli eropa yang menganggap bahwa orang-orang eropa yang berkulit putih merupakan mahluk manusia dengan fisik dan kebudayaan yang paling baik, maju, dan kuat. Oleh karena itu mereka berpandangan bahwa mereka mempunyai kebudayaan yang paling tinggi dan sempurna diantara manusia-manusia di dunia. Continued…

Posted in Kajian Ilmu Antropologi.


Etnografi Koskosan

 Berjajaran rumah yang ada di Gang Cokro di Daerah Banaran Gunung Pati,Semarang.Gang yang tidak begitu lebar namun tidak sempit juga.Banyak rumah-rumah yang disewakan untuk dijadikan kos-kos an yang biasanya ditempati dan dihuni oleh para mahasiswa-mahasiswi yang mayoritas sedang mengambil study (kuliah) di Universitas Negeri Semarang,UNNES. Continued…

Posted in Kajian Ilmu Antropologi.


Fenomena Sosial “Pasar Krempyeng” Unnes

Kebutuhan untuk melangsungkan suatu kehidupan adalah sebuah keharusan bagi setiap manusia. Manusia tak bisa lepas dari yang namanya kebutuhan , baik kebutuhan pokok yang sifatnya mutlak, kebutuhan sekunder maupun kebutuhan yang sifatnya hanya untuk melengkapi saja (jika tidak dipenuhi tidak akan menimbulkan kekacauan). Dengan banyaknya jenis barang  yang diperlukan oleh manusia otomatis muncul berbagai macam bentuk dan jenis barang yang dibutuhkan tersebut ,tentunya barang-barang disini bertujuan untuk memenuhi kebutuhan manusia. Barang-barang mentah di sini diproduksi oleh produsen kemudian daripada itu (barang mentah) maupun barang setengah jadi dan yang lebih praktis lagi yang dijadikan sebagai barang jadi. Jika barang-barang yang telah di produksi ingin sampai kepada sasarannya yaitu konsumen maka diperlukan distributor sebagai penyalur (perantara). Bentuk dari pendistribusian ini berwujud jual-beli yang dilakukan  antara penjual dan pembeli. Disitulah muncul berbagai jenis pasar, toko, warung, swalayan ,mini market, dan jenis-jenis tempat penjualan lainnya  yang merupakan tempat dimana orang melakukan transaksi  jual-beli. Di mana penjual  akan mendapatkan penghasilan sekaligus profit dari pembeli dan pembeli akan merasa  puas dan terpenuhi akan kebutuhan hidupnya. Berbicara tentang pasar, disini saya akan mengungkap fenomena sosial yang terjadi di lingkungan tempat tinggal (kos) saya.

Continued…

Posted in Kajian Ilmu Sosiologi.


Generation Gap

Generation gap di  desa dan kota di tempat saya tinggal tentunya yaitu di Desa Sambong  yang berkecamatan di kota Cepu.

Berbicara mengenai interaksi social yang terjadi dalam masyarakat.Pengertian dari interaksi social sendiri merupakan suatu hubungan social yang dinamis yang menyangkut  hubungan antara orang-perorangan,antara kelompok-kelompok manusia ,dan antara orang dengan kelompok-kelompok masyarakat. Continued…

Posted in Kajian Ilmu Sosiologi.


Wisata Gunung Bromo

Oleh : Lenni Novia Lestari (3401413038)

Sebelum berbicara mengenai pariwisata di Gunung Bromo yang banyak tempat-tempat yang sangat menarik untuk dinikmati dan dikunjungi oleh para wisatawan yang ingin berwisata, baiknya terlebih dahulu mengetahui tentang bagaimana sejarah dari adanya Obyek Wisata “Gunung Bromo” tersebut. Asal nama Gunung Bromo terbentuk dari bahasa Sansekerta / Jawa Kuna: Brahma yang merupakan salah satu dewa Hindu utama. Sebagai sebuah obyek wisata di Jawa Timur, Gunung Bromo menjadi menarik karena statusnya sebagai gunung berapi yang masih aktif. Bromo memiliki ketinggian 2.392 meter di atas permukaan laut yang terletak di empat wilayah, yakni Kabupaten Probolinggo, Pasuruan, Lumajang, dan Malang. Tubuh Gunung Bromo bertautan bentuk antara lembah dan ngarai dengan kaldera atau lautan pasir seluas sekitar 10 kilometer persegi. Gunung Bromo memiliki kawah dengan diameter ± 800 meter (utara-selatan) dan ± 600 meter (timur-barat). Sedangkan daerah bahayanya berupa lingkaran dengan jari-jari 4 km dari pusat kawah Bromo. Continued…

Posted in Kajian Ilmu Antropologi.