Aksi Konservasi (Satu Aksi Selamatkan Bumi #2) merupakan salah satu program tahunan dari Himpunan Mahasiswa Jurusan Manajemen (HMJM) Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Semarang. Pada tahun 2015 kegiatan ini diselengarakan untuk yang kedua kalinya dan untuk yang pertama kalinya saya bisa turut berpartisipasi dalam kegiatan penanaman mangrove ini.
Hari Sabtu, 31 Oktober 2015 dilaksanakan penanaman mangrove di Desa Tambak Rejo, Tanjung Mas, Semarang. Sebelum kegiatan ini dimulai para peserta diberi penyuluhan mengenai mangrove dengan pembicara dari Badan Lingkungan Hidup (BLH) dan LSM Camar. Dalam penyuluhan ini disampaikan materi mengenai sampah pantai dan berbagai upaya yang telah dan masih dilakukan untuk mengatasi abrasi di daerah pesisir Semarang. Selain itu juga disampaikan materi mengenai pengertian mangrove, teknik penanamannya serta jenis mangrove yang nantinya akan ditanam. Penyuluhan seperti ini bagus sekali untuk memberikan pengetahuan bagi para peserta agar memahami pentingnya pelestarian kawasan pesisir.
Setelah penyuluhan selesai, peserta langsung berjalan menuju tempat penanaman mangrove. Rute jalan yang diamil melalui pemukiman warga setempat yang semakin terancam keberadaannya akibat besarnya gelombang abrasi yang terjadi. Sesampainya di tempat penanaman, setiap peserta diberi 2 buat bibit mangrove beserta tongkat sebagai penyangga bibit. Walaupun cuaca cukup panas, para pejuang lingkungan sangat bersemangat menanam bibit mangrove. Masuk ke lumpur dan basah-basahan tak jadi masalah.
Sungguh hal yang luar biasa bisa ikut andil dalam menjaga bumi ini. Karena saya merasa miris dengan perubahan yang terjadi di bumi yang manusia membangun gedung-gedung pencakar langit, sampah di mana-mana, abrasi, banjir, dan masih banyak lagi.
Dari pengalaman saya di atas, saya dapat mengatakan bahwa sebenarnya hasil akhir yang diharapkan dari pendidikan konservasi ini adalah agar para mahasiswa menyadari pentingnya menjaga kelestarian alam serta bisa ikut menjaga kelestarian sumber daya alam agar tetap lestari dan berkelanjutan, sehingga keanekaragaman tersebut bisa dinikmati oleh anak cucu kita nanti.
Tujuan ini membawa kesimpulan bahwa pendidikan konservasi sebenarnya tidak cukup hanya diajarkan di bangku kuliah sehari-hari, tapi akan lebih baik jika mahasiswa juga ikut berperan langsung dalam usaha pelestarian alam, seperti kegiatan penanaman pohon maupun pengadaan penyuluhan-penyuluhan mengenai usaha pelestarian lingkungan. Sehingga visi konservasi yang diangkat dapat tercapai sepenuhnya. Untuk kedepannya saya berharap semua elemen masyarakat bisa ikut berperan dalam usaha pelestarian alam ini. Mari ikut berperan membangun rumah ilmu untuk mewujudkan universitas konservasi bereputasi.
Salam Lestari !!
Salam Konservasi !!
Tulisan ini dibuat untuk mengikuti Bidikmisi Blog Award di Universitas Negeri Semarang. Tulisan adalah karya saya sendiri dan bukan jiplakan.