28
Nov 15

“Maaf”, “Terima Kasih”, dan “Tolong” Sudah Langka di Bumi Indonesia

gambar: www.kesekolah.com

gambar: www.kesekolah.com

Orang Indonesia yang dianggap orang Timur yang mengedepankan sopan santun sepertinya sudah tidak tergambar dalam komunikasi sehari-hari. Buktinya, baik dari anak-anak sampai pejabat sudah kehilangan kesantunan dalam berkomunikasi. Misalnya, anak-anak yang lebih banyak bergaul dengan bahasa-bahasa kasar. Sementara itu, para pejabat atau public figure yang jelas-jelas dinyatakan bersalah tidak memberikan permohonan maaf kepada rakyat dan malah selalu melakukan pembenaran terhadap dirinya dan perbuatannya.

Bahasa adalah media komunikasi yang dipakai oleh Continue reading →


13
Nov 15

Mahasiswa dan Budaya 6 S di Rumah Konservasi #3

Menghormati Yang Lebih Tua

gambar: satumenit.blogspot.co.id

Universitas Negeri Semarang (Unnes) menerapkan kurikulum baru pada awal tahun ajaran kali ini, yakni Kurikulum 2015. Perbedaan mendasar dengan kurikulum sebelumnya adalah adanya pendidikan konservasi di dalamnya. Hal ini sejalan dengan diproklamirkannya Universitas Negeri Semarang sebagai Universitas Konservasi. Tujuannya antara lain adalah untuk menjaga, merawat, melestarikan, dan mengembangkan nilai lokal yang bermanfaat bagi kehidupan. Penerapan ilmu konservasi menjadi keniscayaan agar nilai-nilai dalam konservasi mengakar menjadi karakter mahasiswa Unnes.

Salah satu contoh bentuk nilai lokal yang seharusnya dipertahankan dalam kehidupan kampus adalah penerapan budaya 6 S, yaitu Senyum, Sapa, Salam, Salim, Sopan, dan Santun. Keenam hal ini adalah hal yang biasa kita lakukan saat berinteraksi dengan orang lain. Continue reading →


Skip to toolbar