Musim hujan telah datang. Namun, satu yang kita tidak sadari ketika musim kemarau adalah sampah yang menumpuk di selokan. Tidak dipungkiri karena tidak ada efek signifikan yang timbul dari sampah tersebut di musim kemarau, sampah ini terlupakan, sehingga ketika musim hujan datang, air tidak bisa mengalir dan kemudian meluap menggenangi halaman sekitar selokan. Kondisi ini harus segera tertangani!
Menangani kondisi air meluap karena sampah itu, bisa kita mulai dari rumah kita sendiri. Di rumah kita dan di sekelilingnya pasti ada selokan dan aliran air. Jika kita tidak rajin membersihkan, air hujan yang datang akan meluap dan membuat banjir. Oleh karena itu kita wajib membersihkannya. Aliran air di rumah bisa letaknya di depan, seperti di got-got, bisa juga di dalam rumah yang merupakan aliran dari depan ke belakan, khususnya yang berasal dari talang air belakang rumah. Biasanya mengalir ke depan menuju got depan rumah.
Nah, mulai dari talang air di atas rumah bagian belakang atau di bagian depan ini langkah bersih-bersih kita lakukan. Sampah-sampah yang ada di atas, biasanya sampah daun dari pohon yang tinggi, jatuh mencapai atap, sampai memenuhi talang air. Jika sampai ini menyumbat talang, air bisa tidak mengalir dan akan merusak atap rumah dan juga langit-langit. Rumah saya sendiripun pernah runtuh langit-langitnya yang terbuat dari gipsum karena adanya bocoran air hujan yang tidak ketahuan. Air yang tersumbat di atap akan menetes bocor ke bawah. Oleh karena itu, bersama keluarga di akhir minggu, sempatkan waktu untuk membersihkannya hingga aliran lancar. Untuk aliran dari depan ke belakang, kita perlu menyodok, menggunakan kayu panjang sehingga sampah-sampah terdorong ke depan dan kita bisa kumpulkan lalu kita singkirkan, airpun mengalir kembali dengan lancar.
Setelah selesai dengan rumah kita masing-masing, kita baiknya bersama dengan tetangga dalam satu rukun tetangga bersihkan sekitar komplek atau kawasan kita. Kerja bakti ini penting agar menumbuhkan kesadaran bersama pentingnya menjaga kawasan bersih dan aliran air bisa mengalir dengan baik. Jangan lupa sampah-sampah yang dapat menampung air seperti kaleng besi atau plastik, dan juga ban-ban bekas ditimbun sehingga tidak ada air menggenang dan menjadi sarang nyamuk. Harap diingat wabah nyamuk dan wabah penyakit lainnya di musim pergantian seperti ini biasanya membawa penyakit bagi kita. Semoga dengan cara bersih-bersih ini, penyakit dapat diminimalisir dan tidak menjangkit.
Setelah selesai dengan rumah dan lingkungan tempat kita tinggal, tempat kerja kitapun sebaiknya menjadi perhatian kita, paling tidak pihak manajemen kantor. Memberikan istruksi untuk membersihkan lingkungan sekitar. Termasuk aliran air agar lancar dan sampah dibersihkan sehingga kebersihan tetap terjaga. Situasi yang bersih akan membuat kita nyaman dalam bekerja sehari penuh. Kantorpun tidak kebanjiran.
Yang terakhir adalah yang dilakukan pemerintah kota atau kabupaten dengan menginstruksikan jajaran dan warganya untuk membersihkan kota dan menjaganya, karena jika tidak air sungai akan meluap, aliran got dan selokan juga tidak ketinggalan akan meluap karena sampah yang menggenang. Kalau itu terjadi, banjirpun tidak akan terhindari. Akibatnya pergerakan massyarakat terhambat yang akan berefek pada berbagai sektor terutama ekonomi. Jika ekonomi masyarakat turun, yang rugi kita semua.
Jadi, di sampaing kita bersyukur terhadap hujan yang dinanti, kita juga harus waspada terhadap banjir yang akan mungkin terjadi, jika kita tidak bersiap menghadapi. Kesiapan kita dalam menghadapinya adalah dengan membersihkan selokan rumah kita sebagai langkah awal sampai ke selokan-selokan di seluruh kota. Semoga musim hujan kali ini membawa berkah bukan bencana banjir yang berkelanjutan. Sekian.
materi: Kompasiana.com