1. Tidak mempelajari dasar sebuah bahasa pemograman

Screenshot-70

Banyak programmer Indonesia lebih pengen belajar bagaimana bahasa pemograman berinteraksi dengan database dibandingkan mempelajari dasar-dasar atau disebut fundamentals dari suatu bahasa pemograman. Sebagai contoh seorang programmer ingin memahami pemograman java, kebanyakan langsung mencari di mbah google dengan keyword CRUD Java. Disinilah kesalahan terbesarnya, dimana seharusnya seorang tukang membangun fondasi dulu, tetapi malah membangun atapnya terlebih dahulu.

2. Langsung nanya kalau ada bug

Screenshot-73

Sering teman-teman saya kalo dapat bug langsung bertanya, nanya boleh2 saja tapi kalau langsung nanya tanpa mencoba terlebih dahulu sama saja bohong, karena semakin banyak bug yang kita selesaikan dengan tangan sendiri, makin paham kita akan bahasa itu sendiri. Dan kalau sulit banget bugnya tapi bisa diselesaikan sendiri, itu rasanya bangga bukan kepalang! Dan jadilah programmer yang mandiri!

3. Males ngerjain soal-soal logika

logika

Dunia luar memiliki lebih banyak persoalan dan sangat kompleks dibanding di sekolah, atau kampus. Oleh karena itu dunia luar membutuhkan kecerdasan logika/pemahaman yang baik. Jika kita tidak terbiasa dengan mengerjakan soal-soal logika kita sama saja seperti seekor semut pergi ke negeri yang penuh gajah-gajah besar yang berarti banyak orang-orang yang lebih siap dibanding kita itu menghadapi bahkan untuk menyelesaikan persoalan2 tersebut sehingga membuat kita tertinggal.

4. Cari tutorial dalam negeri saja

doclaravel

Kita harus tahu kalo kebanyakan bahasa pemograman datangnya dari luar negeri makanya kita mau ga mau harus pelajarin bahasa mereka untuk bisa mengerti. Kita kebanyakan mencari-cari tutorial dalam bahasa Indonesia yang terbatas banget dan tanpa kita sadari menyempitkan dunia kita tentang programming sehingga membahayakan perkembangan karir kita di dunia programming. Kita ga diharuskan mengerti seperti tata cara bahasa dan lain-lainnya tapi paling tidak mengerti secara sederhana bahasa mereka.

5. Video Tutorial vs Dokumentasi
Ini jarang terjadi tapi ya lumayan lah, kebanyakan dari kita sebagai programmer sering memilih jalan video tutorial dibandingkan melihat dokumentasi ketika ingin menggunakan suatu plugin atau mempelajari suatu bahasa.
Ini juga menjadi masalah yang cukup bahaya, dikarenakan kita sudah masuk dalam zona “Safe Zone” atau “Comfortable Zone” dimana tidak perlu melatih logika dan mengasah pemikiran kita untuk memecahkan suatu masalah.

Itulah kelemahan programmer Indonesia kebanyakannya. Kalau kalian ada di salah satu di antaranya segeralah lakukan perubahan sebelum orang lain melakukannya.

Sekian artikel mengenai kelemahan programmer Indonesia. Ikuti artikel lainnya ya!

Sumber: https://www.regentechno.com/2016/05/kelemahan-programmer-indonesia/