Hai sahabat cakrawalars
Melanjutkan postingan sebelumnya, kali ini saya kembali lagi untuk menyuguhkan khasanah-khasanah ilmu pengetauan yang menarik dan tentunya sangat membantu kalian para kaum intelek yang haus akan ilmu dan pengetahuan. Untuk kali ini yang kami sajikan adalah materi Antropologi SMA/ MA kelas XII. Dalam hal ini, kami akan menyajikan materi tentang “Sumber Kearifan Sosial dan Tradisi Lisan, serta Pembangunan Karakter Bangsa”. Agar kita mampu menyelami lebih dalam lagi mengenai substansi dari materi tersebut, mari kita baca selengkapnya……
- Definisi Konsep Kearifan Lokal dan Tradisi Lisan
Kearifan lokal (local wisdom) dapat diartikan sebagai ilmu pengetahuan tradisional yang diturunkan oleh satu generasi ke generasi berikutnya dan pada umumnya diwariskan dalam lingkungan lembaga sosial yang paling dasar adalah keluarga secara lisan , baik dengan nasihat maupun melalui upacara, ataupun sarana lain . Pengeertian ini tidak boleh kita artikan bahwa pemilik pengetahuan tradisional tersebut termasuk ke dalam kearifan lokal adalah individu yang panca indra melihatnya tidak dapat berfungsi seperti membaca apalagi menulis. Pemilik warisan tersebut bukanlah pribadi individu sendiri melainkan komunitas yang ranahnya adalah publik, mereka memiliki suatu kesamaan dalam segala hal, seperti karakteristik fisik, sifat, kesatuan tujuan, hingga suatu kepercayaan. Ungkapan yang dituturkan melalui lisan lebih memiliki daya hal-hal bersifat magis kuat dan keberadaannya dapat dipercaya sebagai sebuah amanat yang hendaknya dipertanggung jawabkan. Pengetahuan tradisional tersebut ternyata mengandung arti sebuah kearifan lokal yang mana dalam komunitas itu sendiri sifatnya khas karena dihasilkan dari komunitas itu sendiri sesuai dengan tuntutan alam, nilai atau norma dan kepentingan mereka.
Tradisi sastra lisan mengandung suatu definisi mengenai salah satu sarana yang bisa dilakukan guna memperkuat kepercayaan yang ada di dalam masyarakat. Dalam masyarakat yang lebih modern saat ini, individu sebagai anggota masyarakat sering tidak sadar akan adanya sebuah mitos, padahal nyatanya mitos sangat berpengaruh pada perilaku hidupnya sehari-hari. Misalnya saja ada mitos yang mengatakan “banyak anak banyak rejeki” namun pada masyarakat yang modern, hal tersebut ditentang karena banyak anak malah banyak beban hidup dan biaya. Oleh sebab itu, ,maka yang terjadi adalah nilai-nilai yang terkandung di dalam tradisi lisan kepercayaan masyarakat itu sendiri dari ungkapan-ungkapan sebagai bentuk nilai-nilai kearifan lokal yang mana mampu menjalankan fungsinya guna mengembangkan integritas dalam masyarakat, mampu menjadi alat kontrol sosial yang ampuh, hingga menciptakan suatu harmonisasi sosial.
- Strategi Kultural Mengatasi Perilaku Negatif
Perubahan sosial telah menimbulkan adanya globalisasi menyebabkan memudarnya jati diri bangsa. Jati diri (human character) merupakan suatu watak, rasa, akal, kehendak, berjiwa optimis, dan lain sebagainya yang terdapat dalam diri individu itu sendiri yang mana hal tersebut sangatlah mendasar dan sangatlah penting. Dibawah ini adalah teknik yang dapat digunakan untuk mengatasi agar jati diri suatu bangsa tidak pudar yakni sebagai berikut :
1) Religius (keagamaan)
2) Humanis (kemanusiaan)
3) Naturalis (bersikap apa adanya)
4) Demokratis
- Definisi Pembangunan Karakter Bangsa
Jati diri suatu bangsa merupakan salah satu bentuk pembangunan karakter bangsa, Jati diri bangsa khususnya dalam Bangsa Indonesia memiliki ciri khas yang dapat membedakannya dengan jati diri yang dimiliki oleh bangsa lain. Akan tetapi dengan seiring perubahan sosial jati diri bangsa yang semula khas berangsur-angsur mulai pudar atau hilang. Jati diri yang Khas yang dimiliki bangsa Indonesia selama bertahun-tahun antara lain religius, humanis, naturalis, terbuka, demokratis, nasionalis, patriotis, juju dan adil, profesional, berjiwa kultur, berjiwa seni, dll. Untuk dapat mengatasi lunturnya jati diri suatu bangsa adalah salah satunya dengan cara menjaga kelestarian dan kelangsungan nilai atau norma dalam masyarakat itu sendiri dimulai sejak dini dengan melalui pendidikan multikultural yang mana merupakan ciri suatu bangsa Indonesia sendiri.
Untuk membantu kalian agar lebih mudah dalam memahami konsep “Sumber-Sumber Kearifan Sosial Dan Tradisi Lisan Serta Pembangunan Karakter Bangsa” itu sendiri bagaimana. Disini terdapat suatu link bacaan dari salah satu sumber berita yuk klik link berikut :
https://bola.kompas.com/read/2011/09/15/19145643/quotliving.harmonyquot.dengan.tradisi.lisan
Penugasan
- Apa saja yang kalian ketahui tentang pengertian kearifan lokal dan tradisi lisan?
- Adakah perbedaan antara keduanya? Jika ada, jelaskan perbedaan tersebut!
- Analisislah kasus pada link diatas sesuai dengan pemahaman Anda mengenai kearifan lokal terhadap pengaruh globalisasi!
Sumber:
Koentjaraningarat. 1987. Sejarah Teori Antropologi Jilid 1. Jakarta: UI Press.
Materi di atas merupakan hasil dari proses resum, berikut materi aslinya,
https://blog.unnes.ac.id/nikendheasyearyani/2017/11/12/materi-antropologi-sma-kelas-xii-sumber-sumber-kearifan-sosial-dan-tradisi-lisan-serta-pembangunan-karakter-bangsa/