“Pemimpin tidak sekadar menciptakan pengikut. Pemimpin lebih banyak menciptakan pemimpin,” ujar Tom Peters.
Maka pemimpin yang hebat, tidaklah bangga dengan banyaknya jumlah pengikut. Apalagi pengikut yang dungu, membela tanpa nalar, mengikuti tanpa ilmu, berbakti hanya demi kepentingan dirinya sendiri. Jadilah pemimpin yang melahirkan pemimpin. Pemimpin yang benar-benar memimpin.
Untuk melahirkan pemimpin-pemimpin yang hebat:
Pertama, jadilah sumber energi untuk orang lain. Setiap orang yang berjumpa dengan Anda senang karena selalu mendapatkan “sesuatu”. Bukan hanya merasa senang, mereka menjadi lebih semangat untuk berkarya dan bertumbuh. Kehadiran Anda dinanti. Kehadiran Anda menjadi sumber inspirasi.
Kedua, kurangi memberi instruksi. Pemimpin sering identik dengan pemberi perintah. Boleh jadi pernyataan ini benar. Namun pemimpin yang ingin melahirkan pemimpin justru harus belajar mengurangi memberi instruksi. Ia tak patut “ngebosi”.
Ia harus lebih banyak memberi tantangan kepada orang-orang yang dipimpin. Anggota team akan diberi banyak kesempatan untuk berkreasi, mencari solusi sehingga mereka merasa keberadaanya sangatlah berarti. Sang pemimpin akan lebih sabar mendengarkan dan menyiapkan pertanyaan yang cerdas.
Ketiga, ubahlah dari pemberi solusi menjadi penggali solusi. Karena pengalaman dan jam terbang yang dimiliki, seorang pemimpin biasanya sudah tahu banyak jawaban atas berbagai hal. Namun pemimpin yang ingin melahirkan pemimpin perlu menahan diri untuk memberikan jawaban atau solusi.
Pemimpin harus menggali berbagai solusi atas berbagai persoalan yang terjadi. Memang perlu waktu dan kesabaran, tetapi begitulah bila kita ingin orang-orang yang kita pimpin lebih berdaya dan kelak siap menjadi pemimpin yang lebih hebat dari kita.
Jamil Azzaini’s Quote
Sumber : https://jamilazzaini.com/pemimpin-yang-hebat/