Memetik 5 Hikmah Spam Untuk Bisnis

A rack full off spam 



Keep Your Friends Close, Keep Your Enemies Closer

 Ya. Spam adalah musuh kita sebagai produsen content di web 2.0. Silahkan Googling kata kunci apa saja, kemungkinan besar yang nangkring diurutan pertama hasil pencarian adalah blog berisi spam. Login ke Yahoo Messenger akan ada akun-akun anonim yang akan men-add Anda menjadi teman untuk nantinya mengirimkan pesan-pesan spam. Login ke Facebook bersiaplah berlimpah spam di wall Anda. Nge-tweet sebuah kata kunci? Akun spam pun akan me-reply tweet Anda. Email? Ya jelas penuh dengan spam donk. 
 
Spam, spam, spam, spam, spam. 
 
 Perjuangan melawan content-content sampah ini seperti tidak ada habisnya. Namun daripada pusing mikirin spam, ada begitu banyak hal yang bisa kita pelajari dari para spammer ini. 
 
 1. Memiliki Tujuan Jelas. 
Setiap spam yang sampai ke tangan Anda pasti memiliki tujuan yang sangat jelas. Biasanya tujuannya menyuruh Anda untuk mengklik sebuah link yang akan mengarahkan Anda ke “jebakan” yang sudah mereka sediakan sebelumnya. Misalnya teman saya ada yang mengklik sebuah link yang ada di private message Twitter, dalam sekejap 3000-an follower-nya pun mendapat pesan yang sama di inbox-nya masing-masing. Tidak ada pilihan, tidak ada basa basi, tujuannya jelas.


Apa visi dan misi bisnis Anda? Kepada siapa Anda menjualnya? Apakah bisnis Anda punya tujuan sejelas spam di inbox Anda?


2. Mengusai Medan Perang.
Sangat tidak mudah mucul di halaman pertama hasil pencarian dari search engine. Namun begitu, spam selalu saja ada di halama pertama. Saat kita berdarah-darah mempelajari SEO atau menyewa ahli SEO, spam selalu akan membayangi hasil pencrian kata kunci Anda seperti tanpa mengeluarkan setetes keringat pun. Hal ini terjadi karena spammer itu tahu persis apa yang mereka lakukan untuk mengirimkan spam mereka. Mereka menguasai SEO dan teknologi apapun yag dapat mendukung spam  mereka sampai ke Anda dan semua teman Anda dengan selamat. 


Anda tahu lingkungan tempat Anda berbisnis? Sudah optimalkah bisnis Anda berjalan? Sudah memanfaatkan semua celah yang memungkinkan untuk berpromosi? Ketahui, atau lebih baik lagi, Kuasai semua hal tentang bisnis Anda.


3. Pantang Menyerah.
Secanggih apapun teknologi pelindung spam yang ada saat ini, spam selalu menemukan caranya untuk sampai ke Anda. Hapuslah dari inbox Anda, besok ia akan kembali, atau lebih parah, spam yang baru akan masuk. Ganti email? Tinggal tunggu waktu spam yang baru akan masuk. Mereka akan terus datang dan datang lagi tanpa ada habisnya. Tak ada kata menyerah.


Sudah berapa kali Anda mencoba berbisnis dan gagal? Anda belum menyerah kan? 


4. Sabar.
Balaslah email, tweet, pesan, atau spam apa saja yang Ada pada Anda sekarang. Caci maki lah, katakan apa saja yang Anda mau. Apapun yang Anda tulis mereka akan membalas kembali tetap dengan tulisan yang beretika.


Ada kalanya dunia memalingkan wajahnya dari Anda, cacian dan makian akan jadi makanan Anda sehari-hari. Bertahanlah, jangan kehilangan  kendali dan membalas perbuatan mereka.


Cerita dari Pak @muadzin ini mungkin dapat menginspirasi Anda.


5. Kemas Dengan Menarik.
Anda menang lotre, Hadiah dari Microsoft, dana hibah dari pemerintahan Afrika Selatan, Foto lucu Anda beredar, atau yang lain, Semua headline-nya selalu menarik untuk kita buka dan baca lebih dalam, kalau  Anda galau bisa terjebak pastinya.


Cukup menggoda kah bisnis Anda untuk pelanggan Anda??


Jadi? Masih mau melawan spam?


Like almost everyone who uses e-mail, I receive a ton of spam every day. Much of it offers to help me get out of debt or get rich quick. It would be funny if it weren’t so exciting.  – Bill Gates
Sumber : https://www.fikryfatullah.com/2011/09/memetik-5-hikmah-spam-untuk-bisns.html

Membayar Iklan Di Facebook Dengan Transfer Bank

Dengan datangnya fitur untuk beriklan di Instagram melalui Facebook sebentar lagi, maka Facebook akan menjadi salah satu media iklan terbesar yang bisa kita gunakan di Internet.

Namun kemanapun saya pergi, dimanapun saya mengadakan pelatihan atau seminar, sepertinya barrier atau penghalang utama hampir selalu di masalah pembayaran iklan. Karena untuk pembayaran dulu hanya bisa menggunakan kartu kredit.

Namun kini Anda sudah bisa melakukan pembayaran iklan di Facebook melalui jaringan ATM bersama, artinya Anda bisa melakukan pembayaran iklan seperti melakukan transfer antar Bank.

Berikut ini bagaimana Anda bisa melakukannya:

Catatan: untuk melakukan ini saya menggunakan akun Facebook yang baru saya daftarkan, dan belum pernah digunakan untuk beriklan sama sekali. Prosesnya lebih sederhana di akun yang belum pernah beriklan sebelumnya.

  1. Tulis materi yang ingin Anda promosikan di Facebook Page Anda, dan posting seperti biasa, seperti Anda meng-update status di Facebok Page.
  2. Pada bagian bawah posting-an, Anda akan menemukan tombol boost post atau promosikan kiriman.

  3. Selanjutnya akan muncul pilihan untuk menentukan target pasar, pilih kemana Anda akan mempromosikan seperti beriklan di Facebook biasa. Setelah selesai, lanjutkan prosesnya, Anda akan tiba di box untuk memilih pembayaran.
  4. Pilih ATM dan bank transfer, dan ikuti prosesnya. Pastikan browser Anda menerima cookies dari Facebook selama proses ini berlangsung, kalau ragu gunakan Google Chrome.
  5. Anda akan diminta utuk mengisi data diri Anda dan setelah selesai, Anda akan mendapatkan nomor rekening dan petunjuk untuk Anda mentransfer melalui bank.
Prinsipnya mirip dengan mengisi pulsa di HP, Nantinya Facebook akan memberikan notifikasi kepada Anda melalui email dan Facebook setelah dana Anda masuk, biasanya prosesnya tidak lama.
Banyak cara lain untuk memunculkan pilihan ATM di Facebook Ads, namun cara diatas sepertinya yang paling sederhana, namun Anda harus menggunakan akun baru.
Oiya sebagai catatan lagi. Setelah Anda memilih transfer Bank, akun Anda tidak bisa lagi membayar iklan menggunakan Kartu Kredit. Jadi Anda harus memiliki 2 akun iklan berbeda untuk pembayaran kartu kredit dan transfer bank.
Selamat ngiklan.
Sumber : https://www.fikryfatullah.com/2015/09/iklan-facebook-atm-transfer-bank.html

4 Trik Psikologi Pasar Dalam Facebook Ads

Ada beberapa faktor psikologis yang menurut saya berpengaruh besar dalam iklan Facebook saya selama ini. Awalnya beberapa hanya asumsi dan coba-coba, namun lama-lama saya menemukan pola dan akhirnya pola-pola ini terbukti juga dalam kajian yang dilakukan oleh orang lain.

Beberapa pola yang saya temukan adalah:

1. Gunakan Warna Merah

Sebenernya ini saya menemukannya secara kebetulan, karena YukBisnis memiliki elemen warna merah. Jadi saya banyak sekali menggunakan elemen warna merah, putih, dan abu-abu. Namun dalam iklan-iklan yang tidak berwarna merah, performanya malah menurun.

Jadi saran saya gunakan warna merah atau paling tidak ada warna merahnya. Dulu guru saya mas Wientor juga selalu menyarankan sama saya untuk menggunakan warna yang berlawanan dengan warna Facebook.

2. Sentuh Sisi Emosional

Untuk orang yang sama sekali belum mengenal bisnis Anda, ada baiknya Anda menggunakan iklan yang menyentuh sisi emosional. Seperti iklan motivasi, story-telling, dll.

Untuk yang sudah mengenal bisnis Anda, iklan yang berhasil bisa banyak hal, namun emosi tetap berperan penting.

Jadi kalau Anda jualan obat jerawat misalnya, daripada membahas: jerawat hilang dalam 3 hari, coba dari sisi emosi seperti: pernikahan artis XYZ terancam bubar karena sang suami selingkuh dengan wanita yang tidak berjerawat (ini contoh ya.. contoh…).

3. Buat Orang Tidak Yakin

Ini sedikit jahat buat saya, namun sejauh ini selalu berhasil. Semoga Allah mengampuni dosa saya. Jadi iklan yang berhasil salah satunya adalah yang membuat orang tidak yakin dengan kondisinya saat ini. Contoh headlinenya:

Jangan-jangan uang Anda hilang tanpa Anda ketahui.

Atau contoh lain:

Suamimu setia? Sini kenalin sama aku (diikuti dengan gambar Raisa dibawahnya).

Buat orang tidak nyaman dengan kondisinya saat ini, utarakan masalah yang solusinya bisa di selesaikan oleh produk Anda.

4. Faktor Kelangkaan

Seseorang akan lebih menginginkan sesuatu yang sulit atau tidak bisa Ia miliki, ini terpatri didalam hati hampir semua orang.

Karenanya dari pengalaman saya, produk yang diiklankan tanpa faktor kelangkaan, pertumbuhan penjualannya tidak cepat.

Kelangkaan bisa dari faktor jumlah (kuantitas), contoh: terbatas untuk 50 orang pertama!

Atau bisa dari sisi waktu, contoh: hanya sampai besok saja.

Sumber : https://www.fikryfatullah.com/2015/09/4-trik-psikologi-pasar-dalam-facebook.html

8 Cara Meminimalisir Resiko Kegagalan Memulai Bisnis Online

Bismillah…

Ada banyak sekali masalah saat Anda memulai bisnis online, namun hanya satu masalah yang paling fatal: tidak bisa mendapatkan pembeli.

Menurut saya pribadi, bisnis online bisa Anda mulai dengan resiko yang sangat minim bahkan, memetik kata-kata noah Kagan: mendekati nol. Artinya hampir tidak ada resiko sama sekali saat memulai.

Perkembangan teknologi menghadirkan aliran keyakinan (ini bener ga bahasanya?) baru di dunia entrepreneurship, yaitu Risk-averse entrepreneurs, atau pebisnis yang menghindari resiko.

Kenapa? Karena resiko terbesar memulai bisnis, seperti yang saya tuliskan diatas, adalah menjual produk dimana tidak ada yang menginginkannya dan mau membelinya. Karena tidak adanya pembeli, bisnis tersebut tidak memiliki cashflow yang bagus dan akhirnya mati.

Nah, teknologi saat ini memungkinkan kita memprediksi laris atau tidaknya sebuah penawaran, hingga mendapatkan pembeli walaupun produknya belum ada. Hal inilah yang, jika kita manfaatkan dengan tepat, bisa menekan resiko kegagalan di awal bisnis.

Sebenarnya ini bukan hal baru, pebisnis atau entrepreneur ternyata bukanlah pengambil resiko (atau nekat) seperti yang banyak orang duga. Sebuah studi di Inggris bahwa 52% itu bukan pengambil resiko, mereka cendrung menghindarinya.

Studi lengkapnya ada disini >> https://www.inc.com/kathleen-kim/entrepreneurs-more-cautious-not-risk-takers.html

Namun, artikel ini saya tulis bukan artinya bisnis tidak beresiko. Bisnis pasti beresiko, bahkan tidak berbisnis pun ada resikonya.

Intinya berbisnis adalah keberanian. Namun menurut saya berani dengan nekat adalah 2 hal berbeda. Setelah Anda kalkulasi semua hal berikut ini pun Anda masih harus melakukan percobaan untuk mengetahui apakah penawaran produk Anda akan berhasil atau tidak. Dan butuh keberanian ekstra untuk memulai dan mencoba apakah penawaran Anda akan berhasil. Berani mencoba dan tekun inilah yang menurut saya banyak menjadi kunci sukses pebisnis online.

Berbeda dengan nekat. Menurut saya nenjadi reseller seuatu produk hanya karena kita menyukai produknya itu nekat. Terjun ke bisnis tanpa skill menjual online dan tidak menguasai medan perang seperti aplikasi yang digunakan, layanan dashboard iklan, sumber traffic, dll juga nekat.

Skill menurut saya adalah pembeda orang yang mengelola resiko dengan orang yang menghadapi resiko didalam bisnis online. Namun di lapangan banyak saya temui orang-orang yang tidak mempelajari skill berbisnis online kemudian gagal lalu mengatakan: “Bisnis online itu ga bener”, atau “Menghasilkan uang di internet itu banyak nipunya” atau “workshop si anu itu ga jelas”, atau menjadi rendah diri, seperti: “Aku ga bakat bisnis mas”, dll.

Untuk (maaf) membersihkan wc di mall saja Anda akan mendapatkan pelatihan dari perusahaan yang mempekerjakan Anda untuk mengasah skill (bagaimana cara membersihkan) dan menanamkan attitude yang tepat (bagaimana berinteraksi dengan pengguna kamar mandi). Namun kenapa saat akan memulai bisnis online jarang sekali pebisnis pemula membekali diri mereka sendiri dengan skill dan attitude yang tepat? Padahal menurut saya menjalankan bisnis online lebih kompleks daripada membersihkan wc.

8 Cara Meminimalisir Resiko Saat Akan Memulai Bisnis Online

Jadi bagaimana Anda bisa meminimalisir bisnis online, berikut ini beberapa hal yang bisa Anda lakukan:

Lihat data yang ada sekarang untuk mengetahui potensi pasar.

Internet saat ini menyimpan data lebih banyak dari yang Anda butuhkan, dan data-data itu terkadang tersedia untuk Anda pelajari. Beberapa layanan yang bisa Anda gunakan adalah:

  • Google Trends – Untuk melihat trend yang sedang hangat di masyarakat dan memprediksi permintaan pasar.
  • Keyword Planner – Untuk mendapatkan gambaran permintaan pasar dan persaingan dari sebuah kata kunci. Anda bisa menggunakan kata kunci produk Anda disini.

Tes pasar dengan menjual MVP menggunakan iklan.

MVP atau Minimum Viable Product adalah satuan terkecil yang bisa Anda jual dari produk Anda. Hal ini cocok untuk menekan biaya produksi di awal agar Anda tidak rugi saat ternyata produk itu tidak laku. Ketika akhirnya laku Anda sudah memiliki model produk nya untuk nantinya bisa Anda produksi massal.

Anda kemudian tinggal mengiklankan produk MVP itu untuk mendapatkan feedback atau masukan dari konsumen. Untuk lebih jelas mengenai MVP, silahkan tonton video dibawah ini. Durasinya lebih dari 1 jam dan saya yakin akan memunculkan ide-ide liar di kepala Anda untuk langsung beriklan dan tes pasar.

Buat landing page

Landing page adalah SPG nya dunia online marketing. Semakin seksi dan bahenol landing page Anda, semakin ia akan menarik orang untuk mempelajari penawaran Anda.

Dropbox menurut saya adalah contoh perusahaan yang sangat berhasil menggunakan metode ini. Mereka membuat landing page yang berisi video penjelasan produk dan formulir untuk menuliskan alamat email jika ternyata pengunjungnya tertarik untuk mencoba.

Menariknya adalah, saat itu produknya belum ada, jadi Dropbox masih berupa ide dan mockup (model). Ribuan email terkumpul di hari pertama landing page itu tayang dan Dropbox pun lahir.

Berapa lama membuat Dropbox? Mungkin berbulan-bulan. Berapa lama membuat landing page? Mungkin 15 menit. Dan Anda bisa langsung tau apakah orang lain tertarik atau tidak dengan penawaran Anda di landing page itu sebelum produk Anda jadi.

Landing page legendaris itu masih bisa Anda lihat disini >> https://dl.dropboxusercontent.com/u/27532820/original_screencast.html

Bangun audiens terlebih dahulu

Saat ini Anda bisa dengan mudah membangun audiens, menarik follower di Twitter dan Facebook. Semuanya gratis. Jadi jikapun Anda belum punya produk atau ide bisnis, Anda selalu bisa membangun audiens yang akan tertarik dengan bisnis Anda nantinya.

Karenanya saat ini banyak Anda temui orang-orang yang memiliki banyak follower di Instagram kemudian berjualan atau meng-endrose jualan orang lain untuk kemudian menjadikan popularitasnya sebagai bisnis.

Kalau pembelinya sudah Anda, maka produknya bisa Anda cari darimana saja, lebih baik lagi, bisa Anda buat sesuai keinginan audiens Anda.

Crowdfunding

Jika Anda punya ide liar, dan ingin tau apakah orang akan membayar untuk ide liar Anda tersebut, maka crowdfunding adalah solusinya.

Crowdfunding intinya adalah penggalangan dana untuk mewujudkan ide Anda. Jika dananya terkumpul maka si pemberi dana biasanya mendapatkan sesuatu (bisa juga tidak), dan layanan crowdfunding nya mengambil fee sekitar 5%.

Jika dananya tidak terkumpul sampai batas waktu yang Anda tentukan, maka semua uang yang sudah terkumpul akan dikembalikan ke pemberi dana.

Ada banyak sekali layanan crowdfunding di Indonesia, dan layanan seperti ini menurut saya cocok karena jiwa gotong royong yang tertanam di jiwa bangsa Indonesia.

Ada 2 layanan crowdfunding yang saya sarankan:

  • Wujudkan – Total dana terbesar yang pernah terkumpul untuk satu projek adalah lebih dari Rp.300juta. Wujudkan juga berperan dalam beberapa proyek besar di Indonesia seperti pembangunan kembali Masjid Tolikara.
  • Kitabisa – Total dana terbesar yang pernah terkumpul lebih dari Rp.100juta. Kitabisa juga saat ini sedang terlibat dalam bencana Asap yang melanda Riau dan beberapa daerah di Kalimantan.

Online survey

Jika ada orang bertanya ke saya:

“Mas, bagaimana saya tau produk saya akan laku?

Jawaban pertama saya biasanya:

“Udah pernah nanya ke calon pembeli?”

Survey online kini bisa Anda mulai semudah meng-update status di Facebook, yang kemudian Anda bisa mendata feedback yang Anda terima di kolom komentar.

Jika ingin lebih canggih Anda bisa menggunakan Facebook Group, atau menggunakan Google Form yang semuanya gratis.

Kuncinya disini adalah bagaimana Anda bertanya. Karena beberapa kali saya bertemu dengan konsumen yang tidak tahu apa yang mereka mau.

Reseller dengan biaya minimum

Prinsipnya mirip seperti MVP diatas. Uang adalah validasi terbaik untuk ide bisnis Anda. Jika Anda ingin menjual baju, jangan jahit dulu bajunya, tapi carilah orang yang menawarkan program reseller untuk baju yang mirip dengan yang akan Anda jual.

Perhatikan, banyak sekali pebisnis online besar dulunya adalah reseller dari produk orang lain sebelum akhirnya memproduksi sendiri setelah memiliki database pembeli yang cukup besar dan setia.

Menjadi reseller biasanya lebih mudah (dan murah) daripada memproduksi sendiri. Hal ini tentunya juga akan menekan resiko Anda saat akan memulai.

Memanfaatkan free trial

Ini sedikit tidak nyambung, namun selalu saya lakukan. Sering kali pembeda berhasil atau tidaknya bisnis online Anda adalah tools atau aplikasi yang Anda gunakan.

Aplikasi yang tepat menurut saya adalah keunggulan kompetitif yang besar. Dan banyak sekali aplikasi saat ini memberikan free trial selama 15-45 hari.

Anda bisa menggunakan layanan email marketing terbaik, membuat landing page terindah, dan bahkan beriklan ke ribuan orang, semuanya gratis jika Anda cukup getol mencari. Jika dalam 15 hari itu Anda bisa mendapatkan uang paling tidak untuk break event aplikasi saja, maka Anda akan mendapatkan momentum untuk mengembangkan bisnis Anda dengan aplikasi-aplikais canggih tersebut.


Jadi, masih mau terjun mentah-mentah memulai bisnis? Itu sebenarnya pilihan Anda. Namun saya tidak suka merasakan sakitnya kegagalan.

Yang jadi korban juga bukan hanya diri saya sendiri, namun juga keluarga saya. Sehingga saya akan berusaha meminimalisirnya sebisa mungkin.

Jikapun gagal juga ya Qodarullah… Namun Alhamdulillah semakin kesini saya semakin bisa memprediksi dan mengelolanya.

Apa cara Anda mengelola resiko?

Sumber : https://www.fikryfatullah.com/2015/10/memulai-bisnis-online.html