Silabus Mata Pelajaran: Antropologi SMA/MA Kelas X (Peminatan Bahasa)

Kompetensi Inti

KI1 : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya

KI2 : Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan pro-aktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.

Continue reading Silabus Mata Pelajaran: Antropologi SMA/MA Kelas X (Peminatan Bahasa)

Partisipasi Masyarakat Dalam Pendidikan

indexs

Partisipasi Masyarakat

            Kata “partisipasi masyarakat” dalam pembangunan menunjukkan pengertian pada keikutsertaan mereka dalam perencanaan, pelaksanaan, pemanfaatan hasil dan evaluasi program pembangunan (United Nation, 1975). Partisipasi masyarakat dalam pengembangan pendidikan Indonesia, perlu ditumbuhkan adanya kemauan dan kemampuan warga atau kelompok masyarakat untuk berpartisipasi dalam pengembangan pendidikan . Sebaliknya pihak pemerintah atau Negara juga memberikan ruang atau kesempatan kepada warga atau kelompok masyarakat untuk berpartispasi seluas mungkin sehingga kita bisa mencetuskan sebuah ide yang kreatif dan imajinatif dalam pengembangan pendidikan, seperti pepatah orang jawa ‘’ Rawe-rawe rantas , malang-malang putung’’ atau dalam Bahasa indonesianya ‘’Bercerai kita runtuh, Bersatu kita teguh’’.

Continue reading Partisipasi Masyarakat Dalam Pendidikan

Model Pembelajaran PAIKEM

index

Latar Belakang

            Awal mulanya dikenal dengan nama PAKEM yaitu Pembelajaran Aktif, Kreatif, Efektif, dan Menyenangkan kemudian berkembang penamaannya menjadi PAIKEM penambahan kata Inovatif, kemudian kita juga mengenal PAIKEM Gembrot (gembira dan berbobot) dan sekarang juga dikenal dengan PAILKEM dengan penambahan kata Lingkungan. Continue reading Model Pembelajaran PAIKEM

Review Buku “Sistem Sosial Indonesia”

imagesS

Sumber: Nasikun. 1988. Sistem Sosial Indonesia. Jakarta : CV Raja

STRUKTUR MAJEMUK MASYARAKAT INDONESIA

Struktur masyarakat Indonesia dibedakan menjadi dua ciri yang bersifat unik. Yaitu, secara horisontal dan secara vertikal. Secara horizontal, ditandai oleh adanya kesatuan sosial berdasarkan perbedaan suku bangsa, agama, adat-istiadat, serta kedaerahan. Secara vertikal, ditandai oleh adanya perbedaan sosial antara kelas atas dan kelas bawah yang sangat tajam. Perbedaan suku-bangsa, agama, adat dan kedaerahan, merupakan ciri masyarakat Indonesia yang bersifat majemuk. Istilah ini diperkenalkan oleh Furnivall sebagai penggambaran masyarakat Indonesia dimasa Hindia Belanda.

Continue reading Review Buku “Sistem Sosial Indonesia”

Stratifikasi Sosial Masyarakat Desa Sitiadi Kecamatan Puring Kabupaten Kebumen

aab

Oleh: Siti Mukharomah

Masyarakat desa yang terkenal dengan masyarakat yang homogen sebenarnya terdapat pelapisan atau stratifikasi sosial, meskipun pelapisan sosial tersebut berbeda dengan yang terdapat di kota. Pelapisan sosial merupakan salah satu ciri unik struktur sosial masyarakat Indonesia secara vertical (Nasikun, 1988:30). Pelapisan sosial yang terdapat pada masyarakat desa khususnya masyarakat desa di Jawa pada zaman dahulu didasarkan pada kekuasaan tanah atau feodal. Masyarakat jawa dalam hal ini diartikan sebagai kumpulan individu yang mempunyai sistem atau aturan dan tujuan yang ingin dicapai yang dibatasi oleh administrasi yang tinggal di Jawa Tengah, DIY, dan Jawa Timur.

Continue reading Stratifikasi Sosial Masyarakat Desa Sitiadi Kecamatan Puring Kabupaten Kebumen

Pendidikan Formal di Masyarakat Desa Ngadas Suku Tengger

20140402_083504  20140402_083515

ABSTRAK

Pendidikan adalah salah satu usaha manusia dalam rangka untuk mengembangkan berbagai potensi – potensi yang ada dalam dirinya. Atau dengan kata lain, hal demikian adalah suatu upaya sadar yang dilakukan manusia dalam melaksanakan proses pendidikan. Salah satu bentuknya adalah pendidikan formal yang banyak yang diselenggarakan baik pihak swasta maupun pemerintah. Agaknya hal yang demikian dapat berjalan secara sebaik mungkin dalam masyarakat apabila di dalam masyarakat tersebut sudah tertanam ideologi akan sebuah pendidikan formal yang harus di dapatkan. Ideologi yang terletak pada ranah kognitif manusia harus memiliki kesadaran akan makna, tertutama fungsinya baik laten maupun manifesnya. Masyarakat yang telah mencapai kesadaran kognitifnya tentunya memiliki persepsi tersendiri di mana tentunya pendidikan formal akan lebih dipandang sebagai sebuah kebutuhan primer. Terlepas problematikan ideologi pada ranah kognitif tersebut, kondisi kebudyaan itu tersendiri memiliki andil di dalamnya. Kultur sosial ekonomi maupun kultur sosio gerografis juga erat kaitannya pada kajian artikel ini.

Kata kunci : pendidikan formal, masyarakat

Continue reading Pendidikan Formal di Masyarakat Desa Ngadas Suku Tengger

Fenomena Sumbang-Menyumbang “Muyi” pada Hajatan Melahirkan di Desa Sitiadi Kecamatan Puring Kabupaten Kebumen


aa

PENDAHULUAN

Masyarakat desa merupakan masyarakat yang memiliki hubungan sosial yang sangat dekat diantara anggota masyarakatnya. Hal ini dapat dilihat dengan di junjung tingginya rasa kekeluargaan, gotong-royong, rasa tolong-menolong, dan nilai kerukunan sesama anggota masyarakatnya. Perasaan yang muncul tersebut mengakibatkan adanya rasa solidaritas yang kuat diantara anggota masyarakat, sehingga mereka saling peduli antara satu sama lain dalam berbagai kegiatan atau peristiwa. Masyarakat desa juga tidak luput dengan tradisi atau ritual-ritual yang masih dijalankan. Ritual-ritual ini dijalankan pada upacara daur hidup yaitu kelahiran, pernikahan, dan kematian.

Continue reading Fenomena Sumbang-Menyumbang “Muyi” pada Hajatan Melahirkan di Desa Sitiadi Kecamatan Puring Kabupaten Kebumen

Keluarga Berencana (KB) : Salah Satu Bentuk Ketidakadilan Gender Pada Perempuan di Bidang Kesehatan

kb

PENDAHULUAN

Dewasa ini, isu mengenai gender telah menjadi perdebatan bagi banyak kalangan di masyarakat. Banyak orang masih keliru dalam memahami konsep gender dan jenis kelamin. Karenanya, banyak yang menganggap bahwa gender sama dengan jenis kelamin. Padahal gender dan jenis kelamin memiliki perbedaan. Hal tersebut tentunya merugikan baik bagi pihak laki-laki maupun pihak perempuan,yang akhirnya mengakibatkan timbulnya ketidakdilan gender, diskriminasi, dan sebagainya.

Continue reading Keluarga Berencana (KB) : Salah Satu Bentuk Ketidakadilan Gender Pada Perempuan di Bidang Kesehatan

Konflik Ekologi : Perebutan Lahan antara Petani dan TNI-AD di Kebumen

2_8_anton

Oleh : Siti Mukharomah

Masyarakat Indonesia merupakan masyarakat yang Sebagian besar bekerja sebagai petani. Lahan pertanian merupakan tempat yang penting bagi kelangsungan hidup petani karena sebagai sumber penghidupan mereka. Namun, belakangan ini banyak terjadi kasus mengenai lahan atau sering disebut dengan sengketa lahan. Bahkan menjadi isu hangat dikalangan masyarakat, karena banyaknya kasus yang serupa terjadi di beberapa daerah di Indonesia. Masalah sengketa lahan terjadi baik antar individu, individu dengan kelompok, maupun kelompok dengan pemerintah atau aparat negara. Tidak jarang, masalah sengketa lahan menimbulkan konflik baik dari skala kecil hingga ke skala besar yang menimbulkan kerugian bagi kedua pihak.

Continue reading Konflik Ekologi : Perebutan Lahan antara Petani dan TNI-AD di Kebumen

Mengenal: “Apa itu Antropologi Kesehatan?”

anthropology-woordenboek

Berbicara mengenai kesehatan, orang pasti akan berfikir bahwa kesehatan adalah bidang kajian dari dokter, perawat, bidan atau lainnya yang berhubungan dengan kesehatan. Hal ini dikarenakan selama ini orang awam mengetahui fenomena kesehatan hanya berdasarkan ilmu medis. Lalu bagaimana dengan kajian kesehatan berdasarkan budaya? Nah, dengan perkembangan ilmu pengetahuan yang semakin pesat,fenomena atau masalah kesehatan dapat dikaji dengan disiplin ilmu antropologi yang disebut dengan ilmu “Antropologi Kesehatan”.

Continue reading Mengenal: “Apa itu Antropologi Kesehatan?”