Kali ini saya akan menjelaskan tentang konsep kebudayaan. Konsep kubudayaan ini dipergunakan pada mata kuliah teori-teori budaya ataupun antropologi budaya Yang diajarkan pada semester 4. Berikut merupakan pemaparan konsep kebudayaan terdiri dari beberapa sistem:

  • Kebudayaan Sebagai Sistem KognitifKognitif atau dapat diartikan cognition yang berarti pengetahuan. Menurut Goodenough, kebudayaan suatu masyarakat terdiri atas segala sesuatu yang harus diketahui atau dipercaya seseorang agar dia dapat berperilaku dalam cara yang dapat diterima oleh anggota masyarakat tersebut. Budaya adalah bentuk hal hal yang ada didalam pikiran (mind) manusia, model model yang dimiliki manusia untuk menerima, menghubungkan, dan kemudian menafsirkan fenomena material. Goodenough memandang budaya secara epistemology berada dalam alam yang sama dengan bahasa (langue dari Sessure atau Copetence dari Chomsky), sebagai aturan aturan ideasional yang berada di luar bidang yang dapat diamati dan diraba. Jadi, sistem kognitif di sini mencakup pengetahuan mengenai etnografi yang baru. Budaya dipandang sebagai sistem pengetahuan menurut Goodenough adalah:

    1. Kebudayaan itu dimiliki oleh seseorang dengan maksud untuk berperilaku sesuai dengan ketentuan dan aturan agar dapat diterima oleh masyarakat luas

    2. Budaya bukan sesuatu yang berwujud material atau benda benda

    3. Budaya terdapat dalam pikiran manusia dan dapat diwujudkan dalam hal berorganisasi sesaa masyarakat

    Dari ketiga pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa budaya merupakan sebuah ilmu pengetahuan yang hanya ada di dalam pikiran manusia untuk melihat keadaan sekitar dari fenomena materiil lalu kemudian ilmu pengetahuan tersebut dipakai manusia untuk menentukan bagaimana ia tinggal atau bagaimana cara yang dilakukan agar dia diterima di masyarakat (proses memahami, mempelajari, menghubungkan serta menafsirkan fenomena material), dalam kebudayaan berisi pedoman pedoman untuk melakukan sesuatu, menentukan apa yang dapat terjadi, menentukan apa yang dirasakan dan menentukan bagaimana cara untuk mengatasi hal tersebut.

  • Kebudayaan Sebagai Sistem SimbolMenurut C. Geetz kebudayaan sebagai sistem symbol simbol dimiliki bersama oleh masyarakat, tergantung pada persepsi seseorang dapat mengartikan makna dari symbol. Kebudayaan adalah suatu sistem makna dan symbol yang disusun dalam pengertian dimana individu individu mendefinikasikan dunianya, menyatakan perasaannya dan memberikan penilaian penilaiannya. Suatu pola makna yang ditransmisikan secara historic, diwujudkan dalam bentuk bentuk simbolik melalui sarana dimana orang orang mengkomunikasikan, mengabadikannya, dan memngembangkan pengetahuan dan sikap sikapnya kearah kehidupan, suatu kumpulan peralatan simbolik untuk mengatur perilaku, sumber informasi yang ekstrasomatik. Kebudayaan sebagai sistem struktur dari symbol symbol yang dimiliki memiliki analogi dengan struktur pemikiran manusia. Misalnya; didalam kesenian membuat rumah, dalam menulis cerita komposisi yang terlahir merupakan model dari pemikiran manusia, contohnya penempatan kanan kiri, utara selatan, barat timur, hitam putih, siang malam merupakan salah satu model manusia secara oposisi biner. Karena dalam berpikir manusia ikut serta bagaimana kita tahu kanan kalau kiri kita tidak mengetahui sebelumnya. Bagaimana kita tahu malam kalau sebelumnya kita tidak mengalami sebelumn. Pembagian kategori ini merupakan ekspresi model berpikir kita sendiri. Kebudayaan sebagai sistem symbol dan makna makna yang dimiliki bersama. Symbol merupakan hubungan antara penanda dan pertanda berdasarkan konvensi. Misalnya; bagi orang Indonesia, bendera merah putih (penanda) dan makna yang bisa kita baca (petanda) adalah berani dan suci. Mungkin bagi kebudayaan lain merah putih belum tentu mempunyai makna yang sama dengan orang Indonesia. Dalam menyampaikan suatu konsepsi peranan symbol symbol sangat penting, symbol dapat berupa angka, kata, ataupun gerak tubuh yang bermakna. Bagaikan suatu kalimat, suatu symbol bisa langsung dibaca maknanya, namun adakalanya suatu symbol tidak berdiri sendiri sehingga maknanya bisa dibaca ketika ia muncul bersama dengan symbol symbol lain. Geetz melihat pandangan kognitif goodenough dan para ahli “etnografi baru” sebagai pandangan reduksionis dan formalitik yang kabur, karena bagi Geetz makna tidak terletak di “dalam kepala orang”. Symbol dan makna dimiliki bersama oleh anggota masyarakat, terletak diantara mereka, bukan didalam diri mereka. Symbol dan makna bersifat umum (public) bukan pribadi (private) sistem kultural adalah ideasional. Sistem itu berada di luar atau diantara manifestasinya dalam individu atau penampilan konkrit. Jadi, sistem symbol adalah kumpulan dari beberapa bagian yang memiliki keterkaitan dan saling bekerja sama serta membentuk suatu tanda, misalnya: bahasa, gerak gerik, bunyi bicara atau bentuk bentuk tertulis yang diberi makna oleh manusia sebagai bentuk komunikasi yang digunakan antar manusia. Sebuah symbol merupakan hasil dari proses kognisi, yang berarti sebuah objek memperoleh sebuah konotasi (pengertian tambahan) diluar dari kegunaannya. Objek disini bisa berupa sebuah lingkungan, orang atau berupa material artefak. Pemaknaan ini berdasarkan apakah seorang pengamat terhubung dalam objek tersebut.
  • Kebudayaan Sebagai Sistem SimbolikSebagai bagian dari hidup manusia, kebudayaan dapat diartikan sebagai keseluruhan cara berpikir, nilai, moral, norma, dan keyakinan (beliefe) manusia yang dihasilkan masyarakat. Sistem berpikir, nilai, moral, norma dan keyakinan itu digunakan dalam kehidupan manusia dan menghasilkan sistem social, sistem ekonomi, sistem kepercayaan, sistem pengetahuan teknologi, seni, dan sebagainya. Implikasi metodologis dari budaya sebagai sistem kognitif yaitu mempengaruhi manusia untuk menjadi pribadi yang peka terhadap fenomena material yang ada disekelilingnya. Apabila manusia menemukan hal baru yang ada disekitar mereka, maka pikiran manusia akan bekerja untuk menghubungkan hal tersebut lalu ditelitinya, mengapa hal itu bisa terjadi dan hal hal yang berkaitan dengan hal tersebut. Pada kenyataanya manusia ketika ingin mengamati kebudaan mereka hanya mengamati secara fisik dan materiilnya saja lalu akan memaparkan apa yang dilihatnya. Menurut Goodenogh, kebudayaan sebagai pengetahuan bersama yang dipelajari dari orang lain dan lingkungannya, bukan dari keturunan. Goodenogh juga menyatakan bahwa kebudayaan suatu masyarakat terdiri atas semua yang harus diketahui dan dipercayai seseorang agar dia dapat berperilaku dengan cara yang dapat diterima didalam anggota anggota masyarakat tersebut. Kebudayaan sebagai sistem kognitif adalah kebudayaan sebagai sistem cognition atau pengetahuan. Menurut Keesing kebudayaan merupakan sistem pengetahuan dan kepercayaan dalam mengatur dan menentukan tindakan mereka. Kebudayaan sebagai sistem kognitif ini mencakup sistem pengetahuan yang mencakup tindakan serta tingkah laku manusia lalu kemudian diterapkan dalam hidup bermasyarakat. Dari sini kita dapat melihat bahwa kebudayaan ini bersifat memaksa dan mengikat masyarakat untuk memtugi aturan aturan yang ada agar dapat diterima di masyarakat.

    Sedangkan kebudayaan sebagai sistem simbolik merupakan budaya yang mencakup symbol symbol yang dimiliki dan disepakati bersama oleh masyarakat tersebut. Manusia berperilaku simbolik begitu juga lingkungannya yang bersifat simbolik, Symbol tersebut dapat berupa kata, angka, maupun dengan gerak tubuh yang bermakna. Geetz memfokuskan kebudayaan simbolik ini memfokuskan konsep kebudayaan kepada nilai nilai budaya yang menjadi pedoman masyarakat untuk bertindak dalam menghadapi berbagai masalah dihidupnya, kebudayaan menjadi suatu pola makna secara historis terwujud dalam symbol symbol yang ada di dalam masyarakat yang bersangkutan. Kebudayaan juga menjadi suatu sistem konsep yang diwariskan yang terungkap dalam bentuk simbolik yang dengannya manusia berkomunikasi, melestarikan, dan mengembangkan pengetahuan mereka tentang kehidupan dan sikap sikap terhadap kehidupan. Kebudayaan merupakan sebagai jaringan makna symbol yang dapat menafsirkannya perlu dilakukan suatu pendeskripsian yang sifatnya mendalam. Jadi paada kebudayaan ini, sistem symbol dalam kehidupan sehari hari sering digunakan untuk mewakili pesan yang disampaikan dan pembentukan makna dari symbol tersebut sesuai masing masing perspektif individu. Dalam komunikasi lintas budaya, sistem symbol memiliki makna dan arti yang berbeda dari setiap budaya yang berbeda satu sama lain. Melalui pertukaran sistem symbol yang tergantung dalam subjek yang terlibat dalam komunikasi. Symbol adalah objek kajian bunyi bicara atau bentuk bentuk yang diberi makna oleh manusia, sebuah keputusan dibuat untuk berpartisipasi dalam proses pemberian makna. Macam macam symbol yang ada di masyarakat berupa:

    1. Tubuh manusia

    Tubuh manusia dapat dikatakan symbol karena manusia dapat mengungkapkan dan melaksanakan dirinya dalam bentuk symbol, yaitu dengan cara berupa kegiatan indrawi maupun dengan gerakan tubuh yang bermakna. Misalkan; melihat, menyentuh, mencium, mendengarkan ataupun bergerak.

    2. Benda dan gambar

    Benda dan gambar bias menjadi symbol maupun dihayati sebagai symbol, benda dan gambar tersebut bukan sebagai hiasan melainkan mengandung arti.

    3. Warna

    Warna dapat menjadi symbol dan arti jika mempunyai makna. Misalnya; warna bendera