Materi kali ini sudah diposting oleh teman saya yang bernama Raras, berikut link dari teman saya:
https://blog.unnes.ac.id/rarassantikadewi/2017/11/04/materi-pengayaan-sosiologi-kelas-xi-bentuk-bentuk-kelompok-sosial-pembentukan-kelompok-sosial/
Hai, kali ini ada materi pengayaan Sosiologi tentang Pembentukan Kelompok Sosial nih. Tapi tulisan ini bakal lebih fokus ke bentuk-bentuk kelompok sosial untuk membuatmu lebih paham materinya. Check this out.
Sebelum bahas bentuk-bentuk kelompok sosial, kalin udah tau dong apa itu kelompok sosial? Yup, kelompok sosial kalau secara sosiologis berarti suatu kumpulan dari individu-individu yang memiliki hubungan dan saling berinteraksi sehingga dapat menimbulkan tumbuhnya perasaan bersama. Dalam buku Sosiologi karya Kun Maryati dan Juju Suryawati juga disebutkan beberapa definisi kelompok sosial, seperti :
- Robert K. Merton mendefinisikan kelompok sosial sebagai sekumpulan orang yang saling berinteraksi sesuai dengan pola yang telah mapan.
- Mac Iver dan Charles H. Page berpendapat bahwa kelompok sosial merupakan himpunan atau kesatuan-kesatuan manusia yang hidup bersama. Hubungan antar manusia dalam himpunan itu bersifat saling memengaruhi dan dengan kesadaran untuk saling menolong.
Dari beberapa definisi kelompok sosial tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa kelompok sosial merupakan sekumpulan individu yang memiliki hubungan dan saling berinteraksi sehingga memungkinkan timbulnya rasa kebersamaan, tolong menolong, dan saling memiliki. Definisi kelompok sosial yang lain dapat kamu lihat di Definisi Kelompok Sosial Menurut Para Ahli.
Nah, sekarang mulai yuk bahas tentang bentuk-bentuk kelompok sosial. Berikut ini merupakan beberapa klasifikasi bentuk-bentuk kelompok sosial.
- Berdasarkan Besar Kecilnya Anggota Kelompok
George Simmel menganalisis bentuk kelompok sosial mulai dari yang terkecil yang terdiri atas satu orang sebagai fokus hubungan sosial yang disebut Monad. Dalam perkembangannya, kelompok sosial terdiri dari dua atau tiga orang yaitu Dyad dan Triad, serta kelompok-kelompok sosial lainnya.
- Berdasarkan Kesadaran terhadap Jenis yang Sama
Berdasarkan kesadaran terhadap jenis yang sama, kelompok sosial terbagi atas dua bentuk, yaitu in-group dan out-group. In-group (kelompok dalam) merupakan kelompok sosial dimana individu mengidentifikasikan dirinya sendiri. terdapat identitas yang membedakan antara individu-individu didalam kelompok dan individu-individu yang ada di luar kelompok. Sedangkan out-group (kelompok luar) adalah kelompok sosial yang oleh individu diartikan sebagai lawan in-groupnya. Identitas yang dimiliki bersama di dalam kelompok menjadi “kami” atau “milik kami”. Sedangkan identitas yang berasal dari luar kelompok disebut “mereka” atau “milik mereka”. Perasaan in-group atau out-group didasari dengan suatu sikap yang dinamakan etnosentris, yaitu adanya anggapan bahwa kebiasaan dalam kelompoknya merupakan yang terbaik dibandingkan dengan kelompok yang lainnya.
- Berdasarkan Hubungan Sosial dan Tujuan
Berdasarkan hubungan sosial dan tujuan, kelompok sosial dibedakan menjadi kelompok primer dan kelompok sekunder.
- Kelompok Primer (Primary Group) merupakan kelompok sosial yang paling sederhana, dimana anggotanya saling mengenal dan ada kerjasama yang erat. Contohnya yaitu keluarga, kelompok sepermainan, dan sebagainya. Dalam kelompok primer, individu dapat mengenal individu lain secara pribadi dan akrab. Hal ini dilakukan dengan melalui hubungan yang bersifat informal, akrab, eksklusif, intim, personal, sentimental, dan spontan. Syarat kelompok primer sendiri adalah anggota kelompok secara fisik saling berdekatan dan interaksinya intensif; kelompok tersebut merupakan kelompok kecil, sehingga setiap individu relatif mudah untuk berinteraksi secara langsung; dan terdapat suatu hubungan yang langgeng antaranggota yang bersangkutan.
- Kelompok Sekunder (Secondary Group) merupakan kelompok yang terdiri dari banyak orang yang sifat dan hubungannya tidak berdasarkan pengenalan secara pribadi dan tidak langgeng. Contohnya yaitu kontrak jual-beli. Ini merupakan kelompok sosial yang besar dan terdiri dari banyak individu yang kurang akrab dan tidak saling mengenal secara pribadi. Hubungan ini rentan terhadap adanya konflik.
- Berdasarkan Ikatannya
Berdasarkan ikatannya, kelompok sosial terbagi atas paguyuban dan patembayan. Berikut penjelasannya :
- Paguyuban (gemeinschaft) merupakan bentuk kehidupan bersama dimana anggotanya diikat oleh hubungan batin yang murni, bersifat alamiah, dan kekal. Dasar hubungan tersebut adalah rasa cinta dan persatuan batin yang telah dikodratkan. Hubungan seperti ini dapat dijumpai dalam keluarga, kelompok kekerabatan, rukun tetangga, dan lain-lain. Ferdinand Tonnies mengatakan bahwa suatu paguyuban memiliki beberapa ciri pokok, yaitu intim (hubungan menyeluruh yang mesra); privat (hubungan yang bersifat pribadi, khusus untuk beberapa individu saja); dan eksklusif (hubungan itu hanya untuk “kita” saja, tidak untuk individu lain diluar “kita”.
- Patembayan (gesellschaft) merupakan ikatanlahir yang bersifat pokok dan biasanya untuk jangka waktu pendek. Patembayan bersifat sebagai suatu bentuk dalam pikiran belaka. Contohnya yaitu ikatan antara pedagang, organisasi buruh pabrik, dan lain-lain.
- Formal Grup dan Informal Grup
- Formal Group adalah kelompok sosial yang memiliki peraturan tegas dan sengaja diciptakan oleh anggota-anggotanya untuk mengatur hubungan antarsesama. Contohnya yaitu organisasi, negara.
- Informal-group adalah kelompok sosial yang tidak memiliki struktur dan organisasi tertentu atau yang pasti. Kelompok ini biasanya terbentuk karena pertemuan berulangkali yang didasari oleh kepentingan dan kesamaan pengalaman. Contohnya yaitu klik (clique) atau kelompok teman dekat.
- Membership Group dan Reference Group
- Membership Group merupakan suatu kelompok sosial dimana setiap individu secara fisik menjadi anggota kelompok tersebut.
- Reference Group merupakan kelompok sosial yang menjadi acuan bagi seseorang (bukan anggota kelompok tersebut) untuk membentuk pribadi dan perilakunya.
- Kelompok Okupasional dan Volunter
- Kelompok Okupasional merupakan kelompok yang muncul karena semakin memudarnya fungsi kekerabatan, dimana kelompok sosial ini muncul karena anggotanya memiliki pekerjaan yang sejenis. Contohnya kelompok profesi, seperti ikatan dokter Indonesia.
- Kelompok Volunter merupakan sekelompok individu yang memiliki kepentingan yang sama, namun tidak mendapatkan perhatian masyarakat. Melalui kelompok ini diharapkan akan dapat memenuhi kepentingan anggotanya secara individual tanpa mengganggu kepentingan masyarakat secara umum.
- Kelompok Sosial yang Tidak Teratur
- Kerumunan (Crowd) merupakan individu-individu yang berkumpul secara kebetulan di suatu tempat pada waktu yang bersamaan. Bentuk dari kerumunan sendiri yaitu formal dan ekspresif (direncanakan), sifatnya sementara (tidak menyenangkan, keadaan panik, kerumunan penonton), serta berlawanan dengan norma hukum (emosional da immoral).
- Publik merupakan kelompok individu yang bukan merupakan suatu kesatuan. Interaksi disini terjadi secara tidak langsung melalui alat komunikasi seperti misalnya pembicaraan pribadi yang berantai, desas-desus, radio, televisi, dan sebagainya .
Nah, setelah membaca tentang bentuk-bentuk kelompok sosial di atas, sekarang saatnya menjawab beberapa soal yang berkaitan dengan materi terebut yuk buat mengukur pemahamanmu pada materi pembelajaran ini. Dijawab ya
- Jelaskan perbedaan antara formal group dan informal group!
- Apa saja sifat-sifat kelompok sosial paguyuban?
- Berikan contoh untuk kerumunan yang berlawanan dengan norma hukum (lawless crowd)!
- Pada suatu desa x, sebagaian masyarakat desa tersebut memiliki profesi yang sama, yaitu petani. Mereka selalu saling bekerjasama dan membantu saat panen atau musim tanam. Mereka juga sering melakukan pertemuan atau perkumpulan untuk bertukar informasi tentang hal yang berkaitan dengan pertanian. Apakah yang menjadi dasar pertemuan atau perkumpulan yang sering mereka lakukan tersebut? Jelaskan!
Selain itu, untuk menambah pengetahuan kamu, baca yuk artikel Kelompok – Kelompok Sosial ini.
Sumber :
Maryati, Kun, Juju Suryawati. 2006. Sosiologi untuk SMA dan MA Kelas XI. Jakarta: ESIS.
Soekanto, Soerjono, Budi Sulistyowati. 2013. Sosiologi Suatu Pengantar. Jakarta: Raja Grafindo Persada.