Dua Kegiatan Murid/Siswa: Menulis – Membaca
Oleh Agung Kuswantoro
Ada point yang saya dapat dari kitab “Adabul ‘Alim wal Muta’allim” yaitu siswa/murid itu sering/berkali-kali membaca atas catatan materi yang telah disampaikan oleh guru. Bahkan, jika materi sesuatu yang baru, maka segeralah murid tersebut untuk menulis materi dalam sebuah buku tulis. Dari keterangan dalam kitab karangan Imam Nawawi menjadikan saya merenung bahwa murid itu minimal melakukan dua kegiatan yaitu : membaca dan menulis.
Membaca yang dimaksudkan adalah membaca buku/teori yang telah diajarkan oleh guru, sedangkan menulis yang dimaksudkan adalah menulis atas materi yang telah disampaikan atau telah dibaca (sesuatu yang baru).
Coba perhatikanlah siswa saat ini: “Apakah dua kegiatan tersebut masih dilakukan usai pulang sekolah?” Jika belum, maka lakukanlah. Karena, dua kegiatan tersebut memiliki dampak yang luar biasa sebagaimana “pesan” dalam kitab tersebut.
Jika siswa/murid sudah melakukan dua kegiatan tersebut, maka pertahankanlah hingga saat ini dan dalam kondisi apa pun. Mengapa? Orang mencari ilmu itu sampai akhir hayat/mati. Artinya, saat mendapatkan ilmu/informasi, maka segera tulislah dan bacalah. Jika seseorang merasa “kurang” ilmu, maka belajarlah. Saat belajar, secara tidak langsung orang tersebut akan membaca dan menulis. Mari budayakan kegiatan membaca dan menulis agar ilmu yang didapatkan oleh murid itu, membekas dalam hati dan pikiran. Cobalah!
Semarang, 10 Mei 2024/1 DzulQodah 1445 H
Ditulis di Rumah jam 09.50 – 09.58 Wib.
Recent Comments