Kajian Arbain Nawawi (27): Keterkaitan Antar Hadis dan Kajian Arbain Nawawi (28): Melakukan Sesuatu yang Bermanfaat

Kajian Arbain Nawawi (27): Keterkaitan Antar Hadis

Oleh Agung Kuswantoro

 

Dalam keterangan kitab Majalisus Saniah ada keterangan: ada keterkaitan hadis ke-11 (tinggalkanlah apa-apa yang kehalalannya meragukan kamu kepada yang tidak meragukan kamu, demi menjaga agama dan kehormatanmu) dengan hadist ke-6 (innal halaala bayyinun wa innal haraama bayyinun). Dengan demikian, antar hadis itu saling menguatkan. Dasarnya tetap hadis sebelumnya (hadis ke-6), kemudian dikuatkan dengan hadis ke-11. Waallahu ‘alam.

 

 

Kajian Arbain Nawawi (28): Melakukan Sesuatu yang Bermanfaat

Oleh Agung Kuswantoro

 

Hadis ke-12 ini berbunyi: “di antara kebaikan islam seseorang adalah meninggalkan hal yang tidak bermanfaat”. Hadis ini merupakan hadis yang termasuk salah satu daripada pokok agama Islam.

 

(Min husni islaamil mar-i tarkuhu maalaa ya’niihi) maknanya adalah sesuatu yang tidak berkaitan dengan perhatiannya. Adapun hal-hal yang berguna bagi manusia itu adalah yang berkaitan dengan kepentingan hidupnya, seperti masalah penghidupan dan keselamatannya di akhirat. Hal ini sedikit bila dibandingkan dengan sesuatu yang tidak berguna baginya.

 

Apabila manusia membatasi dirinya pada hal-hal yang berguna saja sehingga ia akan selamat dari keburukan yang besar. Selamat dari keburukan itu kebaikan yang banyak. Di antara perkataan ulama salaf dahulu adalah: “Barangsiapa mengetahui bahwa perkataannya di akhirat kelak, niscaya akan berkuranglah perkataannya kecuali perkataan yang berguna baginya saja. Dan barangsiapa menanyakan apa yang tidak berguna baginya niscaya ia akan mendengar apa yang tidak menyenangkannya.”

 

Ibnu Abdilbar berkata: “Sabda Nabi ini termasuk kalam jami’ yaitu perkataan ringkas padat umum namun mengandung makna yang luas, yang belum pernah diucapkan oleh seorang pun sebelum beliau.”

 

Sumber: Majalis Saniah

Yogyakarta, 28 Juli 2022

Ditulis di daerah Ambarukmo, jam 05.00-05.15 Wib.

 

Kajian Arbain Nawawi 26: Tinggalkan Sesuatu yang Meragukan

 

Kajian Arbain Nawawi (26): Tinggalkan Sesuatu yang Meragukan
Oleh Agung Kuswantoro

Dalam hadis ke-11 pesan yang disampaikan sangat jelas yaitu tinggalkanlah apa yang meragukanmu. Artinya, pribadi seorang muslim diharapkan mampu meninggalkan yang tidak jelas (haram– termasuk yang samar) dan melakukan yang diperbolehkan/halal. Dengan cara seperti itu muslim itu, akan lebih fokus dalam menjalankan sesuatu yang jelas/tidak ragu. []

Semarang, 18 Juli 2022
Ditulis di Rumah jam 03.10 – 03.15 Wib. Continue reading

Madrasah di Rumah (5): Pelajaran Al-Qur’an

 

Madrasah di Rumah (5): Pelajaran al– Qur’an
Oleh Agung Kuswantoro

Materi pelajaran al-Qur’an yang saya sampaikan di rumah kali ini adalah al-Qur’an. Mengingat santrinya masih berusia 8 tahun, maka materi yang disampaikan masih berupa dasar-dasar pemahaman tentang al-Qur’an mulai dari: kajian al-Qur’an diturunkan surat Makiyah – Madaniyah, jumlah surat, jumlah ayat, dan jumlah juz, mencari surat tertentu dari total surat di al-Qur’an, dan mencari suatu ayat di al-Qur’an. Setelah itu kami belajar 3 ayat dari surat al-Fatihah. Semoga pembelajaran kali ini bermanfaat. Amin. [].

Semarang, 18 Juli 2022
Ditulis di Rumah jam 02.55 – 03.00 Wib.

Arbain Nawawi, Perpaduan Tiga Kitab

Arbain Nawawi, Perpaduan Tiga Kitab

Oleh Agung Kuswantoro

Adalah perpaduan tiga kitab: syarah Arbain Nawawi, Azwadul Murthofawiyyah, dan Majalisus Saniah dari kajian Arbain Nawawi usai Subuh di Masjid Jami’ Ulul Albab UNNES.

 

Biasanya, model yang saya sampaikan adalah membaca per lafal dari kitab Azwadul Musthofawiyyah karangan Kiai Bisyri Mustofa, karena kitab ini menerangkan per lafal dengan berbahasa jawa pegon. Kemudian, untuk keterangannya menggunakan kitab Majalisus Saniah, karangan Syekh Ahmad bin Syekh Hujazi al-Fasyani. Dalam kitab Majalisus Saniah – versi kitab kuning – lebih lengkap dalam keteranganya, baik per lafal dan tafsirnya. Di dalamnya ada hikayat dan tanbih/pengingat.

 

Demikianlah cara belajar kami. Mohon doanya, semoga kita bisa istiqomah belajar Arbain Nawawi usai solat Subuh di Masjid Jami’ Ulul Albab UNNES. Amin. []

 

Semarang, 21 Juli 2022 direvisi di Jakarta, 22 Juli 2022

Ditulis di Rumah jam 05.15 – 05.20 Wib.

 

 

 

 

 

 

 

 

Kajian Arbain Nawawi (25): Allah Itu Maha Baik

Kajian Arbain Nawawi (25): Allah Itu Maha Baik

Oleh Agung Kuswantoro

 

“Sesungguhnya Allah itu baik, tidak menerima (segala sesuatu), kecuali yang baik”. Hadis Arbain nomor 10.

 

Dari penggalan hadis tersebut terungkap jelas bahwa Allah itu Maha baik, sehingga segala sesuatu yang dipersembahkan atau menuju Allah itu, harus baik. Saat beribadah segala sesuatu harus baik. Jangan sampai baju yang dipakai untuk beribadah itu, berasal dari yang tidak baik atau bersumber dari sesuatu yang haram, misal: baju belinya dari uang yang tidak baik/berasal dari uang “mencuri”, makanan yang dimakan juga berasal dari yang tidak baik/haram.

 

Mengapa demikian? Karena, melalui kebaikan ini doa seseorang akan mudah dikabulkan. Sehingga mengapa ada doa seseorang tidak terkabulkan atau lama terkabulkan? Bisa jadi karena makanan, minuman, pakaian, dan kebutuhan yang dipenuhi – bahasa saya sandang, pangan, dan papannya – berasal dari sesuatu yang haram.

 

Mari kita jaga asal-usul dari kebutuhan kita. Semoga dan Insya Allah kita mengusahakan yang halal. Amin. []

 

Semarang, 18 Juli 2022

Ditulis di Rumah jam 03.00 – 03.10 Wib.

Kajian Arbain Nawawi (24): Kehancuran Umat

Kajian Arbain Nawawi (24): Kehancuran Umat
Oleh Agung Kuswantoro

Tahukah Anda, apa salah satu sebab hancurnya suatu umat? Salah satu hancurnya umat adalah banyaknya pertanyaan yang tidak berguna dari umat tersebut terhadap Nabi mereka dan sering menentang terhadap Nabi mereka.

Dari hadist ke-9 dari kitab Arbain Nawawi ini memberikan pelajaran kepada kita agar melaksanakan perintah Nabi dan menjauhi larangan Nabi. Atiullah wa ati rosul, singkatnya seperti itu, yaitu: taat kepada Allah dan Rosul dalam perintah dan larangannya. [ ]

 

Semarang, 14 Juli 2022D

Ditulis di Rumah jam 05.00 – 05.05 Wib.

Kajian Arbain Nawawi (23): Takwa

 

Kajian Arbain Nawawi (22): Takwa

Oleh Agung Kuswantoro

Pesan hadist ke-9 dari hadist Arbain Nawawi adalah takwa. Dimana menekankan pada menghindari larangan dan melaksanakan perintah Allah sesuai dengan kemampuan kita.

Ingat ada kalimat mastato’tum (semampu kalian). Berarti dalam menjalankan perintah dan menjauhi larangan Allah itu harus semampu kita. Kemampuan melaksanakan ibadah (misal) dengan kecepatan 80 km; maka dalam menjalankan ibadah tersebut jangan melebihi 80 km. sebaliknya, ada larangan “jangan mendekati x”, maka “ada” sesuatu yang berbau x, jangan didekati. Harus dijauhi.

Demikian isi singkat dari hadist ini. Semoga kita bisa menjalankan dengan baik. Amin. []

Semarang, 14 Juli 2022
Ditulis di Rumah jam 04.55 – 04.57 Wib.

Madrasah di Rumah (4): Sifat Wajib Allah

Madrasah di Rumah (4): Sifat Wajib Allah

Oleh Agung Kuswantoro

 

Sifat manusia adalah bisa hidup dan mati; marah dan senyum; punya mata, telinga, hidung, otak, kaki dan sifat yang lainnya. Lalu, apa sifat Allah Swt? Pertanyaan itu didisampaikan oleh santri (anak saya), Mubin dan Syafa.

 

Untuk menjawab pertanyaan tersebut, saya membuka kitab Aqidatul Awwam. Dalam kitab tersebut disebutkan, ada 20 sifat wajib Allah yang wajib diketahui oleh orang mukmin.

 

Dari ke-20 sifat Allah, saya baru menyampaikan tiga sifat beserta maknanya, yaitu wujud, qidam, dan baqo. Itulah madrasah saya hari ini. Selamat belajar lagi.  []

 

Semarang, 13 Juli 2022

Ditulis di Rumah jam 06.00 – 06.05 Wib.

Kajian Arbain Nawawi (22): Perlindungan Bagi Muslim

Kajian Arbain Nawawi (22): Perlindungan Bagi Muslim

Oleh Agung Kuswantoro

Siapakah orang yang dilindungi oleh Nabi Muhammad Saw? Untuk menjawab pertanyaan tersebut saya membuka kitab Arbain Nawawi hadis ke-8, berikut: “Aku diperintahkan untuk memerangi manusia hingga mereka (1) Bersaksi tidak ada Tuhan selain Allah dan Nabi Muhammad  adalah utusan Allah, (2) menegakkan solat, (3) dan menunaikan zakat.

 

Saya memaknai hadis tersebut bahwa Nabi Muhammad Saw akan melindungi (1) orang Islam, (2) orang yang solat, dan (3) orang berzakat. Ke-3 orang ini yang akan dilindungi adalah Nabi Muhammad Saw mulai dari harta dan darahnya.

 

Jika keislaman dari ke-3 orang ini—yang bercirikan syahadat, solat, dan zakat—mengapa ada orang yang berpuasa dan berhaji tidak termasuk dalam orang yang dilindungi sebagaimana dalam hadis yang tercantum tersebut? Wa allahu’alam. []

 

Semarang, 6 Juli 2022

Ditulis di UPT Kearsipan UNNES jam 09.40 – 09.45 Wib.

 

Kajian Arbain (20&21): Nasihat dan Agama Adalah Nasihat

 

Kajian Arbain Nawawi (20): Nasihat
Oleh Agung Kuswantoro

Nasihat adalah pelajaran baik, anjuran (petunjuk, peringatan, dan teguran) yang baik (KBBI). Melihat makna nasihat secara KBBI ini, menjadikan saya untuk merenung. Lalu, muncul pertanyaan: “Nasihat itu untuk siapa?” Karena melihat makna nasihat secara KBBI berisikan tentang kebaikan. Jadi, bisa dikatakan bahwa nasihat itu, untuk orang yang baik. Pastinya, nasihat tidak diperuntukkan orang yang buruk. []

Semarang, 3 Juli 2022
Ditulis di UPT Kearsipan UNNES jam 10.41 – 10.45 Wib.

Kajian Arbain Nawawi (21): Agama Adalah Nasihat
Oleh Agung Kuswantoro

Setelah belajar makna nasihat, kemudian nasihat itu berupa/berwujud seperti apa? Hadist ke-7 dari kitab Arbain Nawawi mengatakan “Agama adalah nasihat”. Maknanya dalam agama itu berisi nasihat. Dalam agama berisi kebaikan. Bisa jadi, orang yang tidak beragama susah menerima sebuah nasihat (baca: kebaikan).

Nasihat itu ditujukan kepada siapa? Jawabnya kepada Allah, kitab, Rosul, dan pemimpin kaum muslim dan rakyatnya. Berarti nasihat itu tidak “semua” orang dapat. Artinya, orang tertentu. Semoga yang dapat nasihat adalah Anda! Amin.

Semarang, 5 Juli 2022
Ditulis di UPT Kearsipan UNNES jam 10.46 – 10.51 Wib.