Recent Comments

Archives

Categories

Pendidikan Anak Usia Dini Menurut Para Ahli

pendidikan-anak-usia-dini-menurut-para-ahli

Selain hal yang sudah di sebutkan di atas hal yang tidak kalah penting adalah perkembangan sosio emosional (sikap emosi) dari segi bahasa dan komunikasi. Hal ini sesuai dengan tahap-tahap perkembangan berdasarkan kelompok usia yang akan dilalui oleh anak usia dini.

Pendidikan anak usia dini menurut para ahli akhirnya Memunculkan berbagai macam karakteristik dari anak usia ini sendiri. Diantara berbagai macam karakteristik tersebut antara lain adalah pribadi yang unik, menyukai fantasi dan juga imajinasi, memiliki keingintahuan yang besar, memiliki sisi egosentris yang cukup besar, masa paling potensial untuk belajar, memiliki tingkat konsentrasi yang cenderung pendek, dan juga sebagai bagian dari makhluk sosial. Dengan mengetahui karakteristik-karakteristik tersebut, diharapkan orang tua mampu membentuk kepribadian sang anak menjadi pribadi yang baik.

Pendidikan yang baik dan ideal seharusnya sudah dilakukan semenjak anak lahir sampai anak menjadi dewa dengan menggunakan pendekatan secara alamiah. Pendidikan anak usia dini menurut para ahli menganjurkan agar orang tua memberikan kebebasan sesuai dengan bakat yang dimilikinya.

Dengan demikian anak akan mampu menjadi diri sendiri dan mengeluarkan potensi yang dimilikinya secara maksimal. Selain itu pendidikan agama juga merupakan salah satu hal yang paling penting dan harus dilakukan dimanapun sang anak berada.

Tujuan utama dari pendidikan anak usia dini ini sendiri adalah untuk mewujudkan anak Indonesia dengan kualitas yang baik, serta dapat tumbuh dan berkembang berdasarkan tingkat perkembangannya. Sehingga anak akan memiliki cukup kesiapan untuk menghadapi kehidupan di masa dewasanya.

Pendidikan anak usia dini yang terjadi pada masa golden age atau usia emas menjadi hal yang sangat penting karena pada masa tersebut seluruh potensi yang dimiliki oleh sang anak sedang mengalami masa peka dan tumbuh serta berkembang secara hebat dan tepat. Demikian uraian singkat yang bisa saya berikan, semoga bermanfaat.

Keanekaragaman Hayati di Indonesia

 

Indonesia merupakan salah satu dari tiga negara yang memiliki keanekaragaman hayati yang tinggi. Dua negara lainnya adalah Brasil dan Zaire. Tetapi dibandingkan dengan Brazil dan Zaire, Indonesia memiliki keunikan tersendiri. Keunikannya adalah di samping memiliki tingkat keanekaragaman hayati yang tinggi, Indonesia memiliki areal tipe indo-malaya yang luas, juga tipe oriental, australia, dan peralihannya. Selain itu, di Indonesia terdapat banyak hewan dan tumbuhan langka, serta spesies endemik.

 

1.1         Memiliki Keanekaragaman Hayati Tinggi

 

Indonesia terletak di daerah tropik sehingga memiliki keanekaragaman hayati yang tinggi dibandingkan dengan daerah subtropik (iklim sedang) dan kutub (iklim kutub). Keanekaragaman tinggi di Indonesia dapat dijumpai di dalam lingkungan hutan tropik. Jika di hutan iklim sedang dijumpai satu atau dua jenis pohon, maka di areal yang sama di dalam hutan hujan tropik memiliki keanekaragaman hayati sekitar 300 kali lebih besar dibandingkan dengan hutan iklim sedang.

 

Di dalam hutan hujan tropik terdapat berbagai jenis tumbuhan (flora) dan fauna yang belum dimanfaatkan, atau masih liar. Di dalam tubuh hewan dan tumbuhan itu tersimpan sifat-sifat unggul, yang mungkin dapat dimanfaatkan di masa mendatang. Sifat-sifat unggul itu misalnya tumbuhan yang tahan penyakit, tahan kekeringan, dan tahan terhadap kadar garam yang tinggi. Ada pula yang memiliki sifat menghasilkan bahan kimia beracun. Jadi, di dalam dunia hewan dan tumbuhan, baik yang sudah dibudidayakan maupun belum, terdapat sifat-sifat unggul yang perlu dilestarikan.

 

1.2        Memiliki Tumbuhan Tipe Indo-Malaya yang Arealnya Luas

 

Tumbuhan di Indonesia merupakan bagian dari daerah geografi tumbuhan indo-malaya, seperti yang dinyatakan oleh Ronald D. Good dalam bukunya The Geography of Flowering Plants. Flora indo-malaya meliputi tumbuhan yang hidup di India, Vietnam, Thailand, Malaysia, Indonesia, dan Philipina. Flora yang tumbuh di Malaysia, Indonesia, dan Philipina sering disebut sebagai kelompok flora malenesia.

 

Mengapa Malaysia, Indonesia, dan Philipina memiliki rumpun tumbuhan bunga yang sama? Hal ini dipengaruhi oleh sejarah pembentukan daratan (geologi), kondisi iklim yang serupa (sama-sama beriklim tropis), ketinggian topografi yang serupa, dan kondisi fisika dan kimia tanah yang serupa pula.

 

Hutan di Indonesia dan hutan-hutan di daerah flora malenesia memiliki kurang lebih 248.000 spesies tumbuhan tinggi. Jumlah ini kira-kira setengah dari seluruh spesies tumbuhan di bumi. Hutan hujan tropik di malenesia didominasi oleh pohon dari famili Dipterocarpaceae, yaitu pohon-pohon yang menghasilkan biji bersayap. Biasanya Dipterocarceae merupakan tumbuhan tertinggi. Tumbuhan yang termasuk famili Dipterocarpaceae misalnya keruing (dipterocarus spp.), meranti (Shorea spp.), kayu garu (Gonystylus bancanus), dan kayu kapur (Dyrobalanops aromatica).

 

Hutan di Indonesia merupakan bioma hutan hujan tropik, dicirikan dengan kanopi yang rapat dan banyak tumbuhan liana (tumbuhan yang memanjat). Tumbuhan khas seperti durian (Durio zibethinus), mangga (Mangifera indica), dan sukun (Artocarpus) di Indonesia tersebar di Sumatera, Kalimantan, Jawa, dan Sulawesi. Tumbuhan-tumbuhan ini juga terdapat di Malaysia dan Philipina. Di Sumatra, Kalimantan, dan Jawa terdapat tumbuhan endemik Rafflesia arnoldii. Tumbuhan Rafflesia tumbuh di akar atau batang tumbuhan pemanjat sejenis anggur liar, yaitu Telrastigma.

 

Di Indonesia bagian timur, tipe hutannya agak berbeda. Mulai dari Sulawesi sampai Irian Jaya (Papua) terdapat hutan hujan non-Dipterocarpaceae. Hutan ini kebanyakan menduduki lahan datar. Pohon-pohonnya rendah, hanya beberapa yang mencapai 30-40 m, Di antaranya adalah Ficus (kerabat beringin) dan matoa (Pometia pumata). Pohon matoa merupakan tumbuhan endemik di Irian. Namun kini bibit buahnya telah diintroduksi ke beberapa tempat di Pulau Jawa dan telah berbuah.

 

Selain hutan-hutan di atas, di Indonesia masih terdapat beberapa tipe hutan lain misalnya, hutan kerangas yang terdapat di sela-sela hutan hujan. Disini terdapat pohon yang mencapai 30 m. Hutan monsun tersebar pada ketinggian 0 sampai 800 m di daerah kering seperti Jawa Timur, NTT, Sulawesi Selatan dan Tenggara serta Irian Jaya (Papua). Di sini pohon dapat mencapai ketinggian 25 m. Di tempat-tempat tersebut terdapat pula hutan savana, yang berupa padang rumput dengan pepohonan yang terpencar.

 

1.3        Memiliki Hewan Tipe Oriental (Asia), Australia, Serta Perlalihannya

 

Ketika Alfred Russel Wallace mengunjungi Indonesia pada tahun 1856, ia menemukan perbedaan besar fauna di beberapa daerah di Indonesia (waktu itu Hindia Belanda). Ketika ia mengunjungi Bali dan Lombok, ia menemukan perbedaan hewan di kedua daerah tersebut. Di Bali, terdapat banyak hewan yang mirip dengan hewan-hewan yang mirip hewan-hewan Asia (Oriental), sedangkan di Lombok hewan-hewannya mirip dengan Australia. Oleh sebab itu, kemudian ia membuat garis pemisah yang memanjang mulai dari Selat Lombok ke Utara melewati Selat Makasar dan Philipina Selatan. Garis ini disebut Garis Wallace.

 

Indonesia terbagi menjadi dua zoogeografi yang dibatasi oleh Garis Wallace. Garis Wallace membelah Selat Makasar menuju ke Selatan hingga ke Selat Lombok. Jadi, Garis Wallace memisahkan wilayah oriental (termasuk Sumatera, Jawa, Bali, dan Kalimantan) dengan wilayah Australia (Sulawesi, Irian, Maluku, Nusa Tenggara Barat dan Timur).

 

Setelah Wallace, Weber seorang ahli zoologi Jerman juga mengadakan penelitian tentang penyebaran hewan-hewan di Indonesia. Weber melihat bahwa hewan-hewan di Sulawesi tidak dapat sepenuhnya dikelompokkan sebagai hewan-hewan kelompok Australia. Hewan-hewan tersebut ada yang memiliki sifat-sifat seperti halnya hewan-hewan di daerah Oriental. Oleh sebab itu, Weber mengatakan bahwa fauna di Sulawesi merupakan fauna peralihan. Weber kemudian membuat garis pembatas yang berada di sebelah timur Sulawesi memanjang ke Utara ke Kepulauan Aru. Pulau Sulawesi merupakan pulau pembatas antara wilayah Oriental dan Australia atau merupakan wilayah peralihan yang paling mencolok. Sulawesi dihuni oleh sebagian hewan Oriental dan sebagian hewan Australia. Contohnya di Sulawesi terdapat oposum dari Australia namun juga terdapat kera macaca dari Oriental.

 

1.3.1  Fauna Daerah Oriental

 

Hewan-hewan di bagian barat Indonesia (Oriental) yang meliputi Sumatera, Jawa dan Kalimantan, serta pulau-pulaunya memiliki ciri-ciri sebagai berikut.

 

1).      Banyak spesies mamalia yang berukuran besar, misalnya gajah, banteng, harimau, badak. Mamalia berkantung jumlahnya sedikit, bahkan hampir tidak ada.

 

2).      Terdapat berbagai macam kera. Kalimantan merupakan pulau yang paling kaya kan jenis-jenis primata. Ada tiga jenis primata, misalnya bekantan, tarsius, loris hantu, orang utan.

 

3).      Terdapat hewan endemik, seperti:

 

Badak bercula satu di Ujung Kulon

Binturong (Arctictis binturong), hewan sebangsa beruang tapi kecil

Monyet Presbytis thomasi

Tarsius (Tarsius bancanus)

Kukang (Mycticebus coucang)

4).      Burung-burung Oriental memiliki warna yang kurang menarik dibanding burung-burung di daerah Australia, tetapi dapat berkicau. Burung-burung yang endemik misalnya jalak bali (Leucopsar rothschildi), elang jawa, murai mengkilat (Myophoneus melurunus), elang putih (Mycrohyerax latifrons), ayam hutan berdada merah (Arborphila hyperithra), ayam pegar.

 

1.3.2  Fauna Daerah Australia

 

Jenis-jenis hewan di Indonesia bagian Timur, yaitu Irian, Maluku, Sulawesi, Nusa Tenggara, relatif sama dengan Australia. Ciri-ciri hewan di Indonesia bagian Timur adalah:

 

1).      Mamalia berukuran kecil

 

2).      Banyak hewan berkantung

 

3).      Tidak terdapat spesies kera

 

4).      Jenis-jenis burung memiliki warna yang beragam

 

Irian Jaya memiliki 110 spesies mamalia, termasuk di dalamnya 13 spesies mamalia berkantung, misalnya kanguru (Dendrolagus ursinus dan Dendrolagus inustus), kuskus (Spilocus maculatus), bandicot, dan oposum. Di Irian juga terdapat 27 spesies hewan pengerat (rodentia), dan 17 di antaranya merupakan spesies endemik. Irian Jaya memiliki koleksi burung terbanyak dibandingkan dengan pulau-pulau lain di Indonesia, kira-kira ada 320 jenis, dan setengah di antaranya merupakan spesies endemik. Burung cendrawasih yang terkenal terdapat di Irian dan beberapa pulau di Maluku.

 

Di Nusa Tenggara, terutama di pulau Komodo, Padar, dan Rinca terdapat reptilia terbesar, yaitu komodo. Komodo merupakan reptilia purba yang bertahan hidup hingga kini.

 

Sulawesi merupakan daerah peralihan yang mencolok menurut garis Weber. Hewan-hewan yang terdapat di pulau itu berasal dari oriental dan Australia. Di Sulawesi terdapat banyak hewan endemik, misalnya primata primitif Tarsius sectrum, musang sulawesi (Macrogalida musschenbroecki), babirusa, anoa, maleo, dan beberapa jenis kupu-kupu.

 

1.4        Memiliki Banyak Hewan dan Tumbuhan Langka

 

Di Indonesia banyak terdapat hewan dan tumbuhan yang telah langka. Hewan langka misalnya:

 

Babirusa (Babyrousa babyrussa)

Harimau Sumatera (Panthera tigris sumatrae)

Harimau jawa (Panthera tigris sondanicus)

Macan kumbang (Panthera pardus)

Orangutan (Pongo pygmaeus abelii)

Badak sumatera (Decerorhinus sumatrensis)

Tapir (Tapirus indicus)

Gajah asia (Elephas maximus)

Bekantan (Nasalis larvatus)

Komodo (Varanus komodoensis)

Banteng (Bos sondaicus)

Cendrawasih (Paradisaea minor)

Kanguru pohon (Dendrolagus ursinus)

Maleo (Marcochephalon maleo)

Kakatua raja (Probosciger atterimus)

Rangkong (Buceros rhinoceros)

Kasuari (Casuarius casuarius)

Buaya muara (Crocodylus porosus)

Buaya irian (Crocodylus novaeguinae)

Penyu tempayan (Caretta caretta)

Penyu hijau (Chelonia mydas)

Sanca bodo (Phyton molurus)

Sanca hijau (Chondrophyton viridis)

Bunglon sisir (Gonyochepalus dilophus)

Tumbuh-tumbuhan langka misalnya:

 

Bedali (Radermachera gigantea)

Putat (Planhonia valida)

Kepuh (Stereula foetida)

Bungur (Lagerstromia speciosa)

Nangka celeng (Artocarpus heterophyllus)

Kluwak (Pangium edule)

Bendo (Artocarpus elasticus)

Mundu (Garcinia dulcis)

Sawo kecik (Manilkara kauki)

Winong (Tertrameles nudiflora)

Sanca hijau (Pterospermum javanicum)

Gandaria (Bouea marcophylla)

Matoa (Pometis pinnata)

Sukun berbiji (Artocarpus communis)

1.5        Memiliki Banyak Hewan dan Tumbuhan Endemik

 

Di Indonesia terdapat hewan dan tumbuhan endemik. Hewan dan tumbuhan endemik Indonesia artinya hewan dan tumbuhan itu haya ada di Indonesia, tidak terdapat di negara lain.

 

Hewan endemik misalnya harimau jawa, harimau bali (sudah punah), jalak bali putih di Bali, badak bercula satu di Ujung Kulon, biturong, monyet Presbytis thomasi, tarsius, kukang, maleo hanya di Sulawesi, komodo di Pulau Komodo dan sekitarnya.

 

Tumbuhan yang endemik terutama dari genus Rafflesia arnoldii (endemik di Sumatera Barat, Bengkulu, dan Aceh), R. borneensis (Kalimantan), R. ciliata (Kalimantan Timur), R. horsfilldii (Jawa), R. patma (Nusa Kambangan dan Pangandaran), R. rochussenii (Jawa Barat), dan R. contleyi (Sumatera bagian timur).

Menyeimbangkan Antara Pendidikan Formal Dengan Pendidikan Konservasi Untuk Membangun Universitas Konservasi Bereputasi #2

Pendidikan konservasi merupakan sebuah proses pembelajaran untuk membangun spirit penduduk(mahasiswa),tentang lingkungan untuk pembangunan berwawasan masa kini dan memerhatikan generasi masa mendatang.Tujuan pendidikan konservasi adalah untuk mengubah perilaku dan sikap yang dilakukan oleh berbagai pihak atau elemen masyarakat yang bertujuan untuk meningkatkanpengetahuan,ketrampilan dan kesadaran masyarakat tentang nilai-nilai lingkungan dan isu permasalahan lingkungan yang pada akhirnya dapat menggerakkan masyarakat untuk berperan aktif dalam upaya pelestarian dan keselamatan lingkungan untuk kepentingan generasi sekarang dan yang akan datang.

Pendidikan formal dapat dipadukan dengan pendidikan konservasi untuk membangun universitas konservasi bereputasi karena pendidikan konservasi memuat nilai-nilai yang baik untuk diterapkan dalam kehidupan sehari-hari seperti nilai pelestarian lingkungan tetapi tidak hanya tentang pelestarian juga pelestarian kebudayaan,kepedulian sekitar dan lain-lain.Jika pendidikan konservasi dan pendidikan formal digabungkan maka akan tercipta mahasiswa-mahasiswa yang memiliki ilmu dan perilaku konservasi hal ini akan memudahkan untuk menciptakan universitas konservasi bereputasi.Karena jika mahasiswa hanya memiliki ilmu saja tanpa memiliki sikap konservasi akan berdampak mahasiswa tersebut dapat berperilaku buruk pada alam dan sekitarnya begitu juga sebaliknya jika mahasiswa hanya memiliki sikap konservasi saja tanpa memiliki ilmu maka mahasiswa itu tidak ada gunanya.Untuk menciptakan universitas konservasi bereputasi harus ada keseimbangan antara pendidikan formal dan pendidikan konservasi,jika sudah terjadi keseimbangan maka universitas konservasi akan mudah terbentuk.Pendidikan konservasi tidak hanya diajarkan melalui dalam kelas tetapi juga harus dihayati oleh mahasiswa agar perilaku konservasi tidak hanya secara tekstual tetapi juga harus ada bukti nyata dari perilaku konservasi itu sendiri.Universitas konservasi bukan hanya julukan saja tetapi itu merupakan bukti bahwa universitas tersebut memiliki peran aktif dalam konservasi.

“Tulisan ini dibuat untuk mengikuti Bidikmisi Blog Award di Universitas Negeri Semarang. Tulisan adalah karya saya sendiri dan bukan jiplakan.”

Menjaga Kualitas Udara Merupakan Tanggung Jawab Kita!!

images

(sumber gambar :www.google.com)

Menjaga kualitas udara merupakan tanggung jawab kita semua. Udara yang bersih akan menciptakan generasi yang sehat dan sebaliknya udara yang kotor akan membangun generasi yang rentan akan penyakit.Kualitas udara perkotaan di Indonesia menunjukkan kecenderungan menurun dalam dekade terakhir. Ekonomi kota yang tumbuh dan telah mendorong urbanisasi merupakan faktor terpenting yang mempengaruhi kualitas udara di perkotaan. Untuk mengetahui kualitas udara perkotaan yang bersumber dari transportasi maka untuk kedua kalinya dilaksanakan Program Evaluasi Udara Perkotaan pada tahun 2008 dan dilakukan di 14 kota Metropolitan dan 2 kota besar.

Pencemaran Udara merupakan salah satu dari berbagai permasalahan yang dihadapi oleh daerah perkotaan. Kualitas udara perkotaan di Indonesia menunjukkan kecenderungan menurun dalam dekade terakhir. Ekonomi kota yang tumbuh dan telah mendorong urbanisasi merupakan faktor penting yang mempengaruhi kualitas udara di perkotaan. Kebutuhan transportasi dan energi meningkat sejalan dengan bertambahnya penduduk, perkembangan kota, dan berubahnya gaya hidup karena meningkatnya pendapatan. Peningkatan konsumsi energi ini meningkatkan pencemaran udara yang pada akhirnya menimbulkan kerugian ekonomi dan meningkatnya biaya kesehatan. Kegiatan pembangunan yang bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat akan sangat ironis apabila ternyata semakin merusak kualitas lingkungan khususnya udara yang semakin kotor dan tidak sehat.

Penduduk Indonesia diprediksi akan meningkat antara tahun 2000 dan 2025 dari sekitar 206 juta menjadi sekitar 274 juta. Rata-rata penduduk yang tinggal di wilayah perkotaan di pulau Jawa saja mencapai 60 % pada tahun 2020 sementara di tahun 2025 rata-rata penduduk yang tinggal di wilayah perkotaan di seluruh Indonesia mencapai 59,5 %.

Perubahaan kualitas hidup di perkotaan tidak hanya memberikan manfaat ekonomi, tetapi juga menghasilkan dampak negatif. Salah satu dampak negatif adalah meningkatnya pencemaran udara secara signifikan, terutama di perkotaan yang menjadi lokasi pembangunan kawasan perdagangan dan industri. Meningkatnya kegiatan pemindahan barang dan orang dari kawasan industri menyebabkan kemacetan lalu lintas dan meningkatkan konsumsi energi, yang pada gilirannya akan meningkatkan pencemaran udara.

Di sisi lain, pertumbuhan ekonomi juga mendorong perubahan gaya hidup penduduk perkotaan sebagai dampak dari meningkatnya pendapatan. Era 80-an sektor domestik masih merupakan konsumen energi paling tinggi, tetapi seiring dengan berjalannya waktu terlihat peningkatan kebutuhan energi untuk sektor industri dan transportasi.

Sementara tingkat kepadatan lalu lintas di kota-kota metropolitan dan besar seperti Jakarta, Bandung, Semarang, Surabaya dan Medan sampai saat ini yang masih menjadi masalah khusus adalah pada upaya pengendalian pencemaran udara dari emisi kendaraan bermotor. Sekitar 70% kontribusi pencemaran udara berasal dari sektor transportasi (JICA, 1997). Saat ini jumlah dan penggunaan kendaraan bermotor bertambah dengan tingkat pertumbuhan rata-rata 12 % per tahun. Komposisi terbesar adalah sepeda motor.

Prinsip Kebijakan Pengelolaan Kualitas Udara

Beberapa gambaran mengenai kondisi di berbagai aspek di Indonesia saat ini dalam menentukan prinsip kebijakan pengelolaan kualitas udara.

Ø  Perundang-undangan

Saat ini, Indonesia telah memiliki beberapa peraturan yang berkaitan dengan pengelolaan kualitas udara baik yang menyangkut standar baku mutu maupun konsep manajemen lingkungan serta penerapan teknologi. Peraturan yang ada ini sebagaian besar merupakan adopsi standar nilai dari negara maju, walaupun sebagian telah disesuaikan dengan kondisi lokal atau daerah.

Ø  Pemahaman / Budaya

Tidak meratanya pendidikan, pembangunan menyebabkan masyarakat Indonesia selalu memiliki persepsi yang berbeda mengenai level apakah suatu udara tersebut tercemar atau belum tercemar. Pandangan ini akan sangat berbeda untuk tingkatan level pendidikan dan lokasi / wilayah tertentu. Hal ini terkadang menjadi kendala apabila ingin melakukan sosialisasi mengenai peraturan maupun kebijakan lingkungan terhadap masyarakat. Untuk itu selain instrumen kebijakan yang ada, upaya yang dapat dilakukan adalah menyesuaikan objek penelitian terhadap nilai sensitivitas pada masyarakat.

Ø  Sensitivitas Masyarakat

Merupakan suatu kondisi yang menggambarkan tingkat penerimaan masyarakat terhadap objek tertentu. Beberapa nilai yang sangat sensitif bagi masyarakat tentang penerapan prinsip pengelolaan kualitas udara adalah ekonomi dan kesehatan. Kondisi perekonomian bangsa Indonesia yang masih labil menyebabkan fokus pemerintah dan masyarakat lebih kepada pemenuhan kebutuhan standar (pekerjaan, kemiskinan, pendidikan, bencana alam, makanan dan lain sebagainya) dibandingkan upaya pengelolaan lingkungan. Hampir di semua negara berkembang, sektor lingkungan menempati prioritas yang mendekati akhir bila ditinjau dari sisi ekonomi. Tetapi bukan berarti ekonomi menjadi kendala dalam menarik simpati masyarakat dalam penerapan kebijakan lingkungan. Terdapat harga atau nilai pengganti tertentu dari masyarakat yang dapat disepakati sebagai penalti untuk perusakan lingkungan. Kecenderungan yang ada harga pengganti saat ini justru dianggap merugikan.

Nilai sensitif kedua yang berlaku dimasyarakat adalah kesehatan. Selama suatu kondisi belum menimbulkan gangguan terhadap kesehatan yang ekstrem, sebagaian besar masyarakat beranggapan bahwa kondisi teresebut belumlah berbahaya. Pertimbangan yang digunakan adalah apakah pencemran udara tersebut membuat tubuh menjadi sakit, apakah pencemran tersebut dapat dilihat dan lain sebagainya.

 

Prinsip-Prinsip Kebijakan Kualitas Udara

Dari beberapa prinsip kebijakan yang berlaku secara global, Indonesia memiliki kemampuan untuk mengadopsi prinsip-prinsip tersebut dalam upaya pengelolaan lingkungan, antara lain :

  1. Sustainability

Mendorong penggunaan teknologi, perilaku dan penggunaan sumber daya yang menjamin kelangsungan (aktivitas). Prinsip keberlanjutan ini terdapat pada Undang-Undang Lingkungan Hidup Tahun 1997 yang berarti segala sesuatu aktivitas yang berhubungan dengan pengendalian dan pengelolaan lingkungan (tanah, air dan udara) harus berfokus pada masa depan.

  1. RiskAassessment

Risk assessment merupakan suatu prinsip yang mengkaitakan hubungan antara exposure leveldengan effect.. Konsep ini digunakan untuk mengevaluasi kemungkinan atau telah terjadinya efek-efek baik ekologis maupun kesehatan. Terdapat dua jenis risk assessment yaitu : Environmental Risk Assessment (ERA) dan Human Health Risk Assessment. ERA lebih menekankan pada efek terhadap komponen lingkungan yang lain, sedangkan HRA lebih kepada efek terhadap kesehatan manusia.

Saat ini prinsip pengelolaan kualitas uadara dengan pendekatan paparan dan efek masih sangat sedikit. Walaupun semua standar nilai yang digunakan dalam pengelolaan kualitas udara didasarkan kepada kesehatan manusia, akan tetapi kaitan antara paparan dan efek terhadap kesehatan manusia belum banyak diteliti.. Hal ini perlu menjadi perhatian dikarenakan kesehatan merupakan salah satu nilai sensitif yang berlaku bagi masyarakat Indonesia saat ini. Permasalahannya adalah tidak semua efek dapat dideteksi dengan cepat. Oleh karena itu prinsip ini lebih efektif kepada proyek jangka panjang. Baku mutu merupakan standar sementara yang dapat digunakan sbelum penelitian risk assessment ini selesai.

  1. Proportionality : measures should be proportionate to the objective (ex cost-benefit  analysis)

Prinsip kebijakan dengan pendekatan proporsional ini perlu dilakukan sehingga solusi penanganan pencemaran udara ditawarkan tidak hanya terfokus pada teknologi yang nota bene berkualitas dan mahal, tetapi juga mempertimbangkan aspek lain seperti kemampuan masyarakat dalam mengkonsumsi alternatif solusi tersebut sehingga fokus penanganan menjadi tepat sasaran.

  1. Polluters Pay Principle

Prinsip ini terdapat dalam UU pengelolaan lingkungan hidup pasal 34 yang berisi bahwa setiap perbuatan yang melanggar hukum dan menimbulkan kerugian terhadap lingkungan dan manusia, maka pencemar harus membayar kerugian atau melakukan tindakan tertentu. Di Indonesia prinsip ini belum berlaku untuk semua kasus pencemaran lingkungan. Bahkan untuk permasalahan udara prinsip ini belum menyentuh sektor transportasi yang nota bene merupakan konstributor pencemaran udara terbesar. Kendala yang sering tampak adalah menentukan nilai pengganti dari suatu kerusakan yang dapat diterima oleh masyarakat. Walaupun kondisi perekonomian sedang tidak stabil, tetapi pendekatan ekonomi ini masih dianggap dapat menarik simpati dari masyarakat untuk peduli terhadap lingkungan.

Klasifikasi pencemaran udara
Pencemaran udara dibedakan menjadi pencemaran primer dan pencemaran sekunder. Pencemaran primer adalah pencemaran yang ditimbulkan langsung dari sumber pencemaran udara. Karbon monoksida adalah salah satu contoh dari pencemaran udara primer karena merupakan hasil dari pembakaran. Pencemaran sekunder adalah pencemar yang terbentuk dari reaksi pencemar-pencemar primer di atmosfer. Pembentukan ozon dalam smog fotokimia adalah salah satu contoh dari pencemaran udara sekunder.

Penyebab Pencemaran Udara

Sumber pencemaran udara yang utama di kota-kota besar adalah sumber bergerak yaitu transportasi dan sumber tidak bergerak yaitu pembangkit listrik dan industri. Transportasi diperkirakan menyumbangkan 76% dari total emisi pencemar oksida nitrogen (NOx). Sedangkan untuk emisi hidrokarbon (HC) dan karbon monoksida (CO), transportasi merupakan kontributor utama (lebih dari 90%). Kualitas emisi kendaraan bermotor ditentukan oleh beberapa faktor :

 

  1. Teknologi Mesin
  2. Perawatan Kendaraan
  3. Teknologi pengontrolan/pereduksi emisi
  4. Kualitas Bahan Bakar

Sistem transportasi dan tata ruang perkotaan juga mempengaruhi pola pergerakan manusia dan kendaraan dari suatu kota yang pada akhirnya mempengaruhi kualitas udara. Pengendalian pencemaran udara melalui peningkatan sistem transportasi terfokus pada dua aspek, yaitu pengurangan volume kendaraan dan pengurangan kepadatan lalu lintas.
Secara spesifik pencemaran udara dapat ditimbulkan oleh kegiatan manusia maupun secara alamiah.

  1. Kegiatan manusia
    Pencemaran yang di akibatkan oleh kegiatan – kegiatan manusia antara lain :

ü  Pembakaran, seperti pembakaran sampah, pembakaran pada kegiatan rumah tangga, industri, kendaraan bermotor, dan lain-lain. Bahan-bahan pencemar yang dihasilkan seperti asap, debu, pasir halus, dan lain-lain.

ü  Proses pembangunan seperti pembangunan gedung-gedung, jalan dan kegiatan yang semacamnya. Bahan pencemaran yang ditimbulkan seperti asap dan debu.

ü  Pembuangan limbah, baik limbah industri maupun limbah rumah tangga.Pencemarannya seperti dari instalasi pengolahan air buangannya.

ü  Proses kimia, seperti pada proses fertilisasi, proses pemurnian minyak bumi, proses pengolahan mineral. Pembuatan keris, dan lain-lain. Bahan-bahan pencemar yang dihasilkan seperti debu, uap dan gas-gas.

ü  Pertambangan dan penggalian, seperti tambang mineral dan logam. Bahan pencemar yang dihasilkan terutama adalah debu.

  1. Alamiah
    Beberapa kegiatan alam yang bisa menyebabkan pencemaran udara adalah kegiatan gunung berapi, kebakaran hutan, kegiatan mikroorganisme, gas – gas hasil proses alam dan lain-lain. Bahan pencemar yang dihasilkan umumnya adalah asap, gas-gas, dan debu.
  2. Penyebab lain
    – Timbulan gas metana dari lahan uruk/tempat pembuangan akhir sampah
    – Uap pelarut organik
    – Transportasi amenia
    – Kebocoran tangki klorin.                                                                                                                                                   Dampak Pencemaran Udara

    1. Dampak Pencemaran Udara Pada Kesehatan

    ü  Penyakit pernapasan, misalnya : asma, bronchitis, tenggorokan, dan penyakit pernafasan lainnya.

    ü  Penurunan tingkat kecerdasan(IQ) anak-anak

    ü  Terganggunya fungsi reproduksi

    1. Dampak Pencemaran Udara Terhadap Lingkungan

    ü  Pemanasan global (Global worning),

    ü  Penipisan lapisan Ozon

    ü  Menghambat Fotosintesis tumbuhan

    ü  Hujan asam

    ü  Meningkatkan Efek Rumah Kaca

    1. Dampak pencemaran terhadap tanaman
      Tanaman yang tumbuh di daerah dengan tingkat pencemaran udara tinggi dapat terganggu pertumbuhannya dan rawan penyakit, antara lain klorosis, nekrosis, dan bintik hitam.                                                                                                                                                                                                                                         Solusi / Pencegahan pencemaran udara
      Untuk menanggulangi terjadinya pencemaran udara dapat dilakukan melalui beberapa usaha antara lain:

      • Penghijauan dan penanaman(reboisasi) kembali pohon – pohon,
      • Pengolahan atau daur ulang limbah asap industri,
      • Menghentikan pembakaran hutan,
      • Mengganti bahan bakar kendaraan bermotor dengan bahan bakar yang tidak menghasilkan gas karbon monoksida,
      • Menjaga kelestarian linkungan,
      • Menghemat energi yang digunakan,
      • Pemerintah memberi sanksi yang tegas kepada oknum – oknum yang merusak kelestarian alam, seperti menebang pohon secara ilegal.

       

Esai Bertema Psikologis Tentang Cara Hidup Bahagia

Anda sedang menikmati pizza paling enak di dunia dengan selebritis papan atas di negeri ini. Dari seberang meja, Anda bisa menatap wujudnya yang menarik. Lalu pada pagi harinya Anda menerima pengumuman sebagai pemenang undian berhadian 10 milyar. Bahagiakah Anda?

Bisa jadi-selama beberapa bulan. Karena Anda baru saja mengalami perubahan pada hidup Anda. Bagaimanapun, uang identik dengan peningkatan status. Uang bisa berarti kesenangan, karena dengannya kita bisa membeli apapun yang diinginkan, sehingga tidak ada lagi sesuatu yang akan kita cemaskan. Tapi apakah kebahagiaan ini akan berlangsung selamanya? Jawabannya tidak. Karena setelahnya, Anda akan kembali menjadi diri Anda yang dulu.

Menurut seorang psikolog dari Empati Development centre, Roslina Verauli, hal tersebut disebabkan karena manusia umumnya akan mengalami proses penyesuaian diri dengan tatanan kehidupan baru mereka, yang di dalam dunia psikologi dikenal dengan adaptation theory.

Misalnya saat masih menjadi karyawan biasa dengan penghasilan bulanan yang pas-pasan, Anda mengkhayal menjadi seorang manager, namun saat Anda berhasil mencapai impian tersebut, semuanya tetap saja berjalan seperti dulu. “Karena seiring pertumbuhan pendapatan, keinginan pun semakin tinggi. Standar kesenangan yang bersangkutan tidak akan lagi sama. Mungkin jika tadinya cukup dengan angka 6, kini baru cukup di angka 8. Dulu tidak butuh mobil, sekarang perlu. Gaya berpakaian juga harus bermerek. Itulah yang disebut penyesuaian,” kata Vera.

Tetapi bukan berarti kita dilarang mencari kebahagiaan. “Semua orang patsi ingin lebih bahagia dari kondisinya sekarang ini,” kata psikolog Ed iener dari Universitas Illinois.  Diener telah melakukan riset mengenai kebahagiaan selama 20 tahun. Jadi, ia kurang lebih tahu apa kebahagiaan sesungguhnya. Ia juga tahu apa yang bisa dan tidka bisa membuat manusia bahagia. Uang, contohnya, tidak dapat membantu banyak- kecuali, mungkin, Anda saat ini hidup di kolong jembatan. Tampang menarik? Mungkin sedikit. Kesenangan? “Saya juga tidak bermaksud megatakan bahwa kesenangan adalah hal buruk, hanya saja itu terlalu dilebih-lebihkan,” kata Diener.

Jadi dimanakah kebahagiaan itu berada? Mungkin ada pada sahabat. Keluarga. Cita-cita. Pekerjaan. Hobi. Nilai hidup. Beberapa peneliti percaya bahwa kombinasi perilaku, tindakan, dan pikirandapat membantu kita mencapai kebahagiaan. Maka yang harus dilakukan adalah mengarahkan pikiran Anda untuk menjadi lebih bahagia.

Vera menambahkan, kebahagiaan adalah kondisi suasana hati yang positif. Dan itu tergantung dari cara orang tersebut menghayati pengalamn hidupnya. Ada yang bisa menikmati sepiring nasi putih dengan lauk sederhana dengan sepenuh hati. Sedangkan untuk beberapa orang lainnya, menikmati hidangan mahal di restoran mewah tetap saja merasa masih kurang. Beberapa orang menyimpulkan bahwa hanya orang tua saja yang bisa berbahagia.

Karena itu, baik Vera maupun Diener sama-sama menyarankan untuk mencari kebahagiaan sesegera mungkin. Tidak perlu menunggu memenangkan undian berhadiah taau menjadi tua untuk bisa berbahagia. Mulai sata ini, putuskan untuk selalu membawa radiasi cerah di setiap hari-hari Anda. Beberapa langkah yang dapat mengantarakan kita menuju kebahagiaan adalah:

  1. Lakukan sesuatu yang dapat membuat Anda senang
  2. Ubah tindakan Anda. Ganti rutinitas membosankan menjadi hal seru yang di luar skenario
  3. Jadilah realistis dengan meninjau kembali seluruh hidup Anda
  4. Hal ini akan membuat Anda lebih bahagia, merasa optimis dan lebih tegar dalam menjalani hidup
  5. Bagi waktu untuk teman-teman karena seseorang akan lebih bahagia bila ia memiliki hubungan sosial yang baik                                                                                                                                                                                           Semoga tulisan diatas dapat membantu kita untuk mencapai kebahagiaan di dunia ini…

 

Perilaku Konservasi Untuk Membangun Pendidikan di Indonesia #1

images (1)

(sumber gambar : www.google.com)

Konservasi adalah upaya pelestarian lingkungan, tetapi tetap memperhatikan, manfaat yang dapat di peroleh pada saat itu dengan tetap mempertahankan keberadaan setiap komponen lingkungan untuk pemanfaatan, masa depan.Konservasi sangat penting dilakukan karena dengan melakukan konservasi lingkungan ini tetap terjaga dengan baik.

Menurut UU No. 4 Thn 1982 konservasi sumber daya alam adalah pengelolah sumber daya alam yang menjamin pemanfaatannya secara bijaksana dan bagi sumber daya terbarui menjamin kesinambungan untuk persediannya dengan tetap memelihara dan meningkatkan kualitas nilai dan keanekaragaman.

Pengelolaan lingkungan hidup bertujuan
1. Tercapainya keselarasan hubungan antara manusia dengan lingkungan. Hidup sebagai tujuan membangun manusianindonesia seutuhnya.
2. Terkendalinya pemanfaatan sumber daya alam secara bijaksana.
3. Terwujudnya manusia indonesian dengan pembina lingkungan hidup.
4. Terlaksananya pembangunan berwawasan lingkungan untuk kepentingan generasi sekarang dan mendatang, dan
5. Terlinduginya negara terhadap dampak kegiatan di luar wilayah negara yang meyebabkan kerusakan dan pencemaran lingkungan.
Sasaran pengololahan lingkungan hidup adalah
1. Tercapainya keselarasan, keserasian, keseimbangan, antara manusia dan lingkungan hidup,
2. Terwujudnya manusia indonesia sebagai insan lingkungan hidup yang memiliki sikap dan tindak melindungi dan membina lingkungan hidup,
3. Terjaminnya kepentingan generasi masa kini dan generasi masa depan,
4. Tercapainya kelestarian fungsi lingkungan hidup,
5. Terkendalinya pemanfaatan sumber daya alam secara bijak sana, dan
6. Terlingdunginya nkri terhadap dampak usaha dan/atau kegiatan di luar wilayah negara yang memyebabkan pencemaran dan/atau perusakan lingkungan hidup.

Selain berkaitan dengan pelestarian alam konservasi juga berkaitan dengan pendidikan,karena konservasi dapat dijadikan pelajaran untuk membangun jiwa-jiwa yang peduli terhadap lingkungan.Pendidikan konservasi dapat dijadikan pelajaran pendamping di sekolah-sekolah di Indonesia,selain siswa mendapat pelajaran prioritas siswa juga mendapatkan pelajaran tambahan pembentuk jiwa-jiwa pecinta lingkungan.

Konservasi penting untuk membangun pendidikan di Indonesia karena konservasi merupakan dasar dari jiwa kepedulian terhadap apapun bukan hanya sekedar pada lingkungan saja tetapi juga budaya dan teman sekitar.Jika didalam diri sudah tertanam jiwa konservasi maka dalam proses pembangunan pendidikan di Indonesia bisa berjalan dengan lancar bahkan dapat maju dengan pesat.Jika pembangunan pendidikan suatu negara tidak disertai dengan jiwa konservasi maka pembangunan pendidikannya akan berjalan dengan lamban atau bahkan tidak berjalan sama sekali.

Konservasi bisa membantu pengoptimalan pendidikan di Indonesia jika penanaman jiwa konservasi tersebut berhasil.Oleh karena itu konservasi penting untuk pembangunan pendidikan di Indonesia karena konservasi memuat nilai-nilai yang baik dan mendukung untuk pendidikan di Indonesia.

“Tulisan ini dibuat untuk mengikuti Bidikmisi Blog Award di Universitas Negeri Semarang. Tulisan adalah karya saya sendiri dan bukan jiplakan.”

Pentingnya Pendidikan di Masa Modern

unduhan

(sumber gambar : www.google.com)

Pendidikan pada masa kini sangat penting,karena pendidikan melepaskan kita dari kungkungan kebodohan zaman.Selain itu pendidikan dapat melindungi kita dari hal-hal yang bersifat pembodohan yang dapat merugikan kita.Apalagi di zaman modern seperti ini semua telah berkembang dengan pesat,jika kita tidak berpendidikan maka kita tidak bisa mengikuti perkembangan zaman yang sudah pesat dan akan menjadi manusia yang “gaptek”(gagap teknologi).Jika itu terjadi maka kita sendiri yang akan susah dan juga kita sendiri yang rugi.Pendidikan mempunyai banyak manfaat yang dapat memberikan keuntungan baik secara langsung maupun tidak langsung.Manfaat penting dari pendidikan adalah sebagai berikut.

Membuka pikiran

Pendidikan membuat kita berwawasan luas. Bahkan, tidak ada waktu yang lebih baik selain untuk memahami konsep ini. Globalisasi telah mengubah dunia menjadi satu kota besar, tidak ada pembatasan untuk memperoleh pengetahuan. Hal ini memungkinkan bagi kita untuk mengetahui tentang budaya yang berbeda atau peristiwa yang terjadi di ujung dunia sekalipun. Semua ini dimungkinkan karena adanya pendidikan. Pendidikan telah memperluas pikiran kita, sehingga kita tidak terbatas pada negara kita dan zona tertentu lagi. Kita tidak terjebak dalam dunia kecil, kita telah keluar dari cangkang, mulai mengeksplorasi dan mempelajari hal-hal baru tentang dunia. Belajar tentang hal-hal baru dan budaya yang berbeda tidak hanya menambah kosakata kita, tetapi juga menanamkan dalam diri kita sifat manusiawi. Sebagai contoh jika kita melihat bahwa masyarakat di beberapa bagian lain di dunia telah mencoba sesuatu yang baru, maka kita mungkin juga mulai melakukan hal yang sama. Mungkin kita telah terpaksa menghindari mereka sebelumnya, tetapi pendidikan dapat mengubah proses berpikir kita menjadi lebih baik. Karena itu membantu dalam membuat kita lebih toleran dan menerima.

 

 

 

Membentuk dasar masyarakat

Pendidikan membentuk dasar dari setiap masyarakat. Hal ini berkaitan dalam pertumbuhan ekonomi, sosial, dan politik dan perkembangan masyarakat pada umumnya. Pendidikan menanamkan pengetahuan, dimana membuat penemuan dan menerapkannya untuk kemajuan masyarakat menjadi mungkin. Pertumbuhan masyarakat tergantung pada kualitas pendidikan yang disampaikan. Semakin baik kualitas, orang-orang yang lebih baik dapat belajar dan memanfaatkan bahwa pendidikan untuk membuat reformasi yang mengarah pada penelitian dan pengembangan.

 

Tanpa batasan

Pendidikan tidak bisa tetap terbatas pada buku dan ruang kelas saja. Selain sumber-sumber, maka hal itu harus dicari dari apa saja. Dalam hal ini, pendidikan jasmani juga memainkan peran utama dalam pendidikan seseorang karena membuat tubuh kita sehat dan dengan demikian menguatkan pikiran kita untuk mencari pengetahuan lebih. Pendidikan juga memberikan kesempatan untuk berinteraksi dengan orang-orang dari berbagai lapisan masyarakat. Hal ini menyebabkan pemahaman yang lebih baik dan mengetahui bagaimana dalam dunia ini hidup dan berpikir. Ini adalah tugas kita untuk menanamkan pentingnya pendidikan pada anak-anak.

Dasar untuk anak-anak

Pentingnya pendidikan sebagai sebuah konsep yang perlu ditanamkan pada anak-anak sejak usia dini. Mereka perlu diberitahu bahwa pendidikan tidak hanya berarti pengetahuan atau hanya mengenal buku dan tulisan atau hal-hal belajar dengan hafalan dan juga berhitung, tapi memegang makna yang jauh lebih dalam. Ini berarti membuka pikiran anda untuk mempelajari hal-hal baru dan mengejar pilihan yang berbeda. Pendidikan yang tinggi menyediakan visi yang lebih jelas dari segala hal, membuat tujuan seseorang lebih jelas dan membuat orang lebih mudah menerima perubahan. Itu membuat orang rasional, menanamkan dalam dirinya kemampuan untuk berpikir dan bertanya.