Pendidikan & Teknologi

Peran Pendidikan Dalam Kemajuan Sosial Pada Bidang Teknologi di Indonesia

(Sebuah analisis peran pendidikan pada perkembangan sosial melalui pendekatan aliran filsafat progresivisme)

3D render of the inside of a classroom with back to school written on the chalkboardPendidikan merupakan kebutuhan bagi manusia yang harus dipenuhi di sepanjang hidupnya. Tanpa pendidikan, manuisia tidak akan berkembang dengan baik. Artinya, pendidikan merupakan upaya manusia untuk mengubah dirinya ataupun orang lain selama ia hidup. Pendidikan hendaknya lebih dari sekedar masalah akademik atau perolehan pengetahuan, skill dan mata pelajaran secara konvensional, melainkan harus mencakup berbagai kecakapan yang diperlukan untuk menjadi manusia yang lebih baik. Masa depan bangsa sangat ditentukan oleh proses belajarnya sendiri yang mengandung makna. Dengan belajar yang berasaskan pendidikan sepanjang hayat akan terjadi perubahan yang biasa memiliki predikat perbaikan prestasi. Perolehan perubahan sikap atau perilaku dibantu dengan memeberi kesempatan untuk berpengalaman. Salah satu perubahan sosial yang tercapai atas keberhasilan penyelenggaraan penidikan suatu bangsa adalah berkembangnya teknologi.

Kehidupan sosial dipengaruhi oleh kemajuan teknologi. Kebutuhan manusia akan pangan sangat dipengaruhi oleh kemajuan teknologi dalam bidang pertanian. Sedangkan kebutuhan akan komunikasi dipengaruhi oleh teknologinya, seperti media cetak, media elektronik selain untuk berkomunikasi, juga dapat memperluas wawasan. Manusia menggunakan teknologi karena memiliki akal. Dengan akalnya manusia ingin keluar dari masalah, ingin hidup lebih baik, lebih aman, dan sebagainya. Perkembangan teknologi terjadi karena seseorang menggunakan akalnya untuk menyelesaikan setiap masalah yang dihadapinya. Pada era globalisasi saat ini, penguasaan teknologi menjadi prestise dan indikator kemajuan suatu negara. Negara dikatakan maju jika memiliki tingkat penguasaan teknologi tinggi (high technology), sedangkan negara-negara yang tidak bisa beradaptasi dengan kemajuan teknologi sering disebut sebagai negara gagal.

Kemampuan manusia menciptakan, menggunakan, dan memanipulasi sebuah teknologi tidak lepas dari peran pendidikan. Melalui pendidikan, manusia dapat memperoleh pengetahuan yang dapat diimplementasikan untuk memecahkan masalah manusia itu sendiri dengan menciptakan teknologi. Pendidikan dan teknologi mempunyai relasi yang bersifat timbal balik. Artinya, pendidikan dapat menjadi faktor yang mempengaruhi perkembangan teknologi, begitupun sebaliknya. Dalam makalah ini, akan dibahas mengenai peran pendidikan dalam kemajuan sosial pada bidang teknologi di Indonesia melalui pendekatan filsafat progresivisme sebagai pisau analisisnya.

Kondisi Pendidikan di Indonesia

Didalam sebuah Negara dan kawasan berkembang ada beberapa faktor yang sangat dibutuhkan agar dapat menjadi Negara maju ,beberapa faktor yang dibutuhkan untuk mengembangkan Negara menjadi Negara yang maju yaitu : sumber kekayaan alam dan sumber daya manusia . Namun sumber kekayaan alam tidak akan berguna tanpa ditunjang dari kualitas sumber daya manusianya sendiri , berdasarkan hal tersebut lah sebagai Negara berkembang Negara Indonesia harus meningkatkan kualitas sumberdaya manusia dari Indonesia. Salah satu cara untuk meningkatkan sumber daya manusia Indonesia adalah dengan cara meningkatkan kualitas pendidikan Indonesia sejak sedini mungkin ,dimulai dari play group/Paud ,TK , SD ,SLTP, SMA/SMK ,sampai ke Perguruan tinggi . Namun juga harus meningkatkan kualitas pelatihan-pelatihan keterampilan diluar akademik.

Kualitas pendidikan formal di indonesia saat ini bisa dikatakan masih memprihatinkan. Ini dibuktikan bahwa indeks pengembangan manusia makin menurun. Kualitas pendidikan di Indonesia berada   pada urutan ke 12 dari 12 negara di Asia. Indonesia memliki daya saing yang rendah dan masih menurut surfai dari lembaga yang sama indonesia hanya berpredikat sebagai follower bukan sebagai pemimpin teknologi dari 53 negara di dunia. Meskipun demikian, bukan berarti pendidikan di Indonesia telah gagal sama sekali. Saat ini pemerintah telah berupaya meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia dengan program program tertentu diantaranya peningkatan kualitas tenaga pendidik/guru, peningkatan kesejahteraan guru, peningkatan distribusi srana prasarana penunjang KBM, menyususn kurikulum baru, dan berbagai macam program beasiswa. Dengan program-program tersebut diharapkan kondisi pendidikan di Indonesia akan membaik sehingga dapat memimpin perkembangan teknologi di masa mendatang.

Perkembangan teknologi di Indonesia

            Pada saat ini, kita hidup di zaman globalisasi atau bisa juga disebut zaman modernisasi. Modernisasi sendiri dalam ilmu sosial merujuk pada bentuk transformasi dari keadaan yang kurang maju atau kurang berkembang ke arah yang lebih baik dengan harapan kehidupan masyarakat akan menjadi lebih baik. Modernisasi mencakup banyak bidang, contohnya dalam bidang ilmu pengetahuan dan teknologi. Di zaman modernisasi seperti sekarang, manusia sangat bergantung pada teknologi. Hal ini membuat teknologi menjadi kebutuhan dasar setiap orang. Dari orang tua hingga anak muda, para ahli hingga orang awam pun menggunakan teknologi dalam berbagai aspek kehidupannya. Kebutuhan manusia akan teknologi juga didukung dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang sangat pesat. Perkembangan teknologi berkembang secara drastis dan terus berevolusi hingga sekarang dan semakin mendunia. Hal ini dapat dibuktikan dengan banyaknya inovasi dan penemuan yang sederhana hingga sangat rumit. Bahkan, kurang dari 10 tahun terakhir, teknologi handphone yang awalnya hanya sebuah alat komunikasi nirkabel berkembang menjadi alat komunikasi yang dapat mengambil foto, merekam video, mendengarkan musik, dan mengakses internet dalam hitungan detik.

Perkembangan teknologi merupakan salah satu wujud perubahan sosial. Perubahan sosial merupakan segala perubahan dalam masyarakat, yang mempengaruhi sistem sosialnya, termasuk di dalamnya nilai-nilai, sikapsikap, dan pola perilaku di antara kelompok-kelompok dalam masyarakat, yang berpengaruh terhadap masyarakat yang bersangkutan baik secara materiil maupun immateriil. Bedakan dengan perubahan budaya yang fokusnya adalah perubahan dalam segi budaya, seperti penemuan dan penyebaran mobil, penambahan kosakata dalam bahasa, bentuk seni baru, dan sebagainya (Aman ; Grendy Hendrastomo ; Nur Hidayah). Salah satu faktor penyebab perubahan sosial adalah penemuan baru. Penemuan baru terbagi menjadi tiga bagian, yaitu:

  1. Inovasi, yaitu proses proses perubahan sosial budaya yang besar tapi terjadi dalam waktu singkat.
  2. Discovery, yaitu penemuan unsur kebudayaan baru oleh seorang atau beberapa individu.
  3. Invention, yaitu saat ketika masyarakat sudah mengakui, menerima, dan menerapkan penemuan baru tersebu

Suatu bangsa dapat dikatakan sebagai pemimpin perkembangan teknologi apabila inovasi, diskaveri, dan invensi telah berlangsung secara berkesinambungan dan membuahkan hasil berupa teknologi-teknologi penunjang hidup bangsa tersebut. Perkembangan teknologi saat ini merupakan dasar untuk mengembangkan kehidupan berbangsa dan bernegara. Kemajuan suatu negara didasarkan atas seberapa jauh ilmu pengetahuan dan teknologi yang dikuasai oleh negara tersebut. Hal ini sangat beralasan dikarenakan ilmu pengetahuan dan teknologi merupakan dasar dari setiap aspek kehidupan manusia.

Menurut Tarsis Tarmuji (1991:128-130), ada 3 macam teknologi yang harus dibina dan dikembangkan di Idonesia, antara lain:

Teknologi Maju, yaitu teknologi yang berkaitan dengan berbagai bidang yang vital untuk masa depan bangsa Indonesia antara lain produksi ekstratif (khususnya bidang metalorgi dan teknologi mineral) dan penelitian serta pengembangan bidang energi, (khususnya tenaga nuklir).

Teknologi Adaptif, yaitu perkembangan teknologi dan hasil penemuan yang bersumber pada penelitian dan pengembangan di negara-negara maju yang masih harus diolah. Artinya disesuaikan dan diserasikan dengan pertimbangan-pertimbangan dan pengembangan di bidang teknologi adaptif harus memperhatikan penyerapan tenaga kerja dan penggunaan bahan dalam negeri. Harus diperhatikan bahwa teknologi adaptif dalam proses produksi tidak boleh mengorbankan jumlah maupun kualitas produksi. Pembinaan dan pengarahan teknologi adaptif ini seyogyanya ditujuakan pada masalah sandang, pangan, dan pemukiman.

Teknologi Protektif, yaitu teknologi yang ditujukan pada pemeliharaan, perlindungan, dan pengamanan ekosistem. Asas-asas teknologi protektif berkisar pada aspek konservasi, restorasi, dan generasi segenap sumber daya alam dan manusia yang ada dalam masyarakat kita.

Bangsa Indonesia merupakan salah satu bangsa yang hidup dalam lingkungan global, maka mau tidak mau juga harus terlibat dalam maju mundurnya penguasaan teknologi dan ilmu pengetahuan, khususnya untuk kepentingan bangsa sendiri. Sebagai negara yang masih berkembang, Indonesia dianggap belum terlalu maju dalam penguasaan dan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.

Filsafat Progresivisme dalam Pendidikan

Progresvisme merupakan pendidikan yang berpusat pada siswa dan memberi penekanan lebih besar pada kreativitas, aktivitas, belajar “naturalistik”, hasil belajar “dunia nyata” dan juga pengalaman teman sebaya Aliran progesivisme telah memberikan sumbangan yang besar di dunia pendidikan saat ini. Aliran ini telah meletakkan dasar-dasar kemerdekaan dan kebebasan kepada anak didik. Anak didik diberikan kebaikan, baik secara fisik maupun cara berpikir, guna mengembangkan bakat dan kemampuan yang terpendam dalam dirinya tanpa terhambat oleh rintangan yang dibuat oleh orang lain. Oleh karena itu, filsafat progesivisme tidak menyetujui pendidikan yang otoriter. Permasalahan hidup masa kini tidak akan sama dengan permasalahan hidup masa yang akan datang. Untuk itu, peserta didik harus diperlengkapi dengan strategi-strategi untuk menghidupi masa yang akan datang dan pemecahan masalah yang memungkinkan mereka akan mengatasi permasalahan-permasalahan baru dalam kehidupan.

Dasar filosofis dari aliran progresivisme adalah Realisme Spiritualistik dan Humanisme Baru. Realisme spiritualistik berkeyakinan bahwa gerakan pendidikan progresif bersumber dari prinsip-prinsip spiritualistik dan kreatif dari Froebel dan Montessori serta ilmu baru tentang perkembangan anak. Sedangkan Humanisme baru menekankan pada penghargaan terhadap harkat dan martabat manusia sebagai individu. Dengan demikian orientasinya individualistik

Progresivisme sebagai filsafat dan progresifisme sebagai pendidikan eras sekali hubungannya dengan kepercayaan yang sangat luas dari John Dewey dalam lapangan pendidikan. Hal ini dapat dilihat dalam bukunya Democracy And Aducation. Disini Dewey memperlihatkan keyakinan-keyakinan dan wawasanya tentang pendidikan, serta mempraktekkannya disekolah-sekolah yang ia dirikan Menurut Dewey tujuan umum pendidikan ialah warga masyarakat yang demokratis. Isi pendidikanya lebih mengutamakan bidang studi yang berguna atau langsung bisa dirasakan oleh masyarakat seperti IPA, Sejarah, dan keterampilan.Progresivisme tidak menghendaki adanya mats pelajaran yang diberikan secara terpisah, melainkan hams diusahakan terintegrasi dalam unit. Karena suatu perubahan selalu terjadi maka diperlukan fleksibilitas dalam pelaksanaannya, dalam arti tidak kaku, tidak menghindar, dari perubahan, tidak terikat le suatu dokrin tertentu, bersifat ingin tabu, toleran, berpandangan luas serta terbuka.

Peran Pendidikan dalam kemajuan teknologi di Indonesia Dari Kacamata Progresivisme

            Teknologi tercipta dan terus berkembang atas dasar pengetahuan manusia yang terus berkembang disepanjang kehidupannya. Semakin tinggi tingkat pengetahuan manusia, semakin tinggi pula potensi terciptanya teknologi baru. Indonesia sebagai salah satu negara berkembang dengan kondisi teknologi yang sedang berkembang pula, terus mengupayakan peningkatan kualitas sumber daya manusianya agar dapat menjadi salah satu komponen pendukung terciptanya teknologi baru yang kompetitif. Salah satu cara yang ditempuh yaitu melalui jalur pendidikan. Berdasarkan data United Nation for Development Program (UNDP) pada tahun 2013, indeks pencapaian teknologi Indonesia berada pada urutan ke-60 dari 72 negara. Ukurannya berdasarkan kepada penciptaan teknologi yang dilihat dari perolehan hak paten dan royalti atas karya dan penemuan teknologi, difusi inovasi teknologi mutakhir yng diukur dari jumlah pengguna internet dan besaran sumbangan ekspor teknologi terhadap barang ekspor, difusi inovasi teknologi lama yang dilihat dari jumlah pengguna telepon dan pemakai listrik, tingkat pendidikan penduduk berdasarkan rata-rata lama sekolah penduduk usia 15 tahun ke atas, dan angka partisipasi kasr penduduk yang menempuh pendidikan tinggi di bidang iptek.

Saat ini, pendidikan di Indonesia telah memasuki era baru yang dikenal dengan era digital. Maksudnya, sebagian besar kegiatan yang dilakukan di bidang pendidikan telah melibatkan teknologi informasi. Hal ini bertujuan untuk meningkatkan daya melek teknologi di kalangan masyarakat Indonesia terutama bagi kaum pelajar dan pendidik. Selain itu, dengan perlibatan teknologi informasi ini diharapkan juga mampu memberikan dorongan bagi semua pihak yang terlibat dalam proses pendidikan untuk menciptakan teknologi tepat guna yang dapat membantu mempermudah dan menjadi solusi permasalahan bagi masyarakat dalam menjalani setiap kegiatan hidup seharai-hari. Untuk melihat bagaimana peran pendidikan dalam kemajuan teknologi di Indonesia berdasarkan pendekatan Progresivisme, maka dapat dilihat berdasarkan empat dari enam pandangan progresivisme mengenai pendidikan. Keempat pandangan tersebut meliputi Tujuan Pendidikan, Kurikulum Pendidikan, Metode Pendidikan, dan pelajar.

  1. Tujuan Pendidikan

Tujuan pendidikan menurut pandangan aliran ini adalah pendidikan harus memberikan keterampilan dan alat-alat yang bermanfaat untuk berintraksi dengan lingkungan yang berada dalam proses perubahan secara terus menerus. Yang dimaksud dengan alat-alat adalah keterampilan pemecahan masalah yang dapat digunakkan individu untuk menentukan, menganalisis, dan memecahkan masalah. Pendidikan bertujuan agar peserta didik memiliki kemampuan memecahkan berbagai masalah baru dalam kehidupan pribadi maupun kehidupan sosial, atau dalam berinteraksi dengan lingkungan sekitar yang berada dalam proses perubahan. Selain itu, pendidikan juga bertujuan membantu peserta didik untuk menjadi warga negara yang demokratis. Tujuan keseluruhan pendidikan sendiri adalah melatih anak agar kelak dapat bekerja, bekerja secara sistematis, mencintai kerja, dan bekerja dengan otak dan hati. Untuk mencapai tujuan tersebut, pendidikan harusnya merupakan pengembangan sepenuhnya bakat dan minat setiap anak. Agar dapat bekerja siswa diharapkan memiliki keterampilan, alat dan pengalaman sosial, dan memiliki pengalaman problem solving. Contoh konkrit tujuan pendidikan yang berasakan aliran progresivisme di Indonesia saat ini adalah pada jenjang pendidikan tinggi yang telah menjadi sasaran pelaksanaan program kreativitas mahasiswa (PKM) dari dikti. Ini merupakan salah satu wujud konkrit program pemerintah yang menjadi alat-alat yang bermanfaat untuk berintraksi dengan lingkungan yang berada dalam proses perubahan secara terus menerus. Mahasiswa sebagai agen perubahan diharapkan mampu berkarya dalam bidang teknologi maupun karsa cipta melalui program PKM ini. Hasil luaran dari kegiatan ini meliputi artikel, prototype, desain, paten, dan lainnya yang nantinya dapat memberikan kontribusi nyata dalam perkembangan teknologi di Indonesia.

 

  1. Kurikulum

            Kalangan progresif menempatkan subjek didik pada titik sumbu sekolah (child-centered). Mereka lalu berupaya mengembangkan kurikulum dan metode pengajaran yang berpangkal pada kebutuhan, kepentingan, dan inisiatif subjek didik. Jadi, ketertarikan anak adalah titik tolak bagi pengalaman belajar. Imam Barnadib menyatakan bahwa kurikulum progresivisme adalah kurikulum yang tidak beku dan dapat direvisi, sehingga yang cocok adalah kurikulum yang berpusat pada pengalaman. Contoh konkritnya dapat kita lihat pada kurikulum 2013 yang saat ini mulai diterapkan di Indonesia. Berdasarkan kurikulum ini, siswa ikut aktif (child-centered) dalam kegiatan pembelajaran dan menggunakan media pembelajaran berbasis IT baik bagi guru maupun siswanya. Guru memberikan kebebasan bagi peserta didiknya untuk membuat bahan ajar sendiri misalnya dengan media presentasi berbasis IT seperti PowerPoint. Dengan ini, siswa diharapkan semakin terampil dalam menggunakan teknologi untuk kegiatan belajarnya yang sekaligus menjadi dorongan bagi guru untuk menciptakan inovasi bahan ajar berbasis teknologi. Jadi, implikasi dari kurikulum ini akan memberikan kontribusi positif pada pendidik dan peserta didi dalam memanfaatkan dan mengembangkan teknologi adaptif sesuai kebutuhan sebagai media kegiatan belajar mengajar yang mempermudah dan inovatif.

  1. Metode Pendidikan

Metode pendidikan yang biasanya dipergunakan oleh aliran progresivisme dua diantaranya meliputi Metode Pendidikan Aktif, dan ilmiah. Pendidikan progresif lebih berupa penyediaan lingkungan dan fasilitas yang memungkinkan berlangsungnya proses belajar secara bebas pada setiap anak untuk mengembangkan bakat dan minatnya. Pendidikan progresif merintis digunakannya metode penelitian ilmiah yang tertuju pada penyusunan konsep. Metode belajar yang saat ini telah diterapkan di Indonesia salahsatunya yaitu Discovery learning atau Pembelajaran dengan penemuan. Dalam metode ini, siswa didorong untuk belajar sebagian besar melalui keterlibatan aktif mereka sendiri dengan konsep-konsep dan prinsip-prinsip. Selain itu, dalam pembelajaran penemuan siswa juga belajar pemecahan masalah secara mandiri dan keterampilan-keterampilan berfikir, karena mereka harus menganalisis dan memanipulasi informasi. Metode ini biasanya sering digunakan pada jenjang sekolah menengah kejuruan (smk) maupun PTN/PTS. Contoh konkrit hasil karya teknologi siswa/mahasiswa sebagai implikasi dari metode ini adalah mobil esemka, mobil listrik ITS, dan alat indikator tanah longsor UGM. Selain dalam bentuk perangkat keras, anak bangsa juga telah menciptakan aplikasi android dan online web yang diarahkan untuk kepentingn komersial seperti e-commerce dan transportasi seperti tokopedia dan Go-jek misalnya. Dengan demikian, metode pendidikan juga bisa dikatakan sebagai faktor pendorong terciptanya inovasi dan diskaveri teknologi di Indonesia.

  1. Pelajar

Kaum progresif menganggap subjek-subjek didik adalah aktif, bukan pasif, sekolah adalah dunia kecil (miniatur) masyarakat besar, aktifitas ruang kelas difokuskan pada praktik pemecahan masalah, serta atmosfer sekolah diarahkan pada situasi yang kooperatif dan demokratis. Mereka menganut prinsip pendidikan perpusat pada anak (child-centered). Mereka menganggap bahwa anak itu unik. Anak adalah anak yang sangat berbeda dengan orang dewasa. Anak mempunyai alur pemikiran sendiri, mempunyai keinginan sendiri, mempunyai harapan-harapan dan kecemasan sendiri yang berbeda dengan orang dewasa. Pada muatan kurikulum 2013, dipaparkan bahwa siswa lebih banyak melakukan kegiatan belajar di luar kelas, misalnya di laboratorium. Siswa merupakan subjek didik yang aktif dalam KBM. Jika dikaitkan dengan perkembangan teknologi, maka pelajar berperan aktif dalam upaya pengembangan teknologi yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat sebagaimana kurikulum 2013 yang disusun berdasarkan kebutuhan relevan saat ini. Jadi melalui pendidikan siswa dilatih dan diberi kebebasan mengembangkan pengetahuannya sebagai dasar untuk menciptakan dan mengembangkan teknologi sesuai bakat dan minat masing-masing.

 

 

 

 

4 comments

Skip to comment form

  1. keren kak, isinya lengkap. tapi perlu dirapikan lagi

  2. informasi nya bagus, tolong tambahkan contoh kasus yang nyata

  3. Informasi yang menarik kaka,
    Alangkah lebih bagus apabila dikasih aplikasi nyata teknologi dalam pendidikan di Indonesia

  4. infonya bagus, kekinian, tambah aplikasi pada siswa malah tambah bagus om

Leave a Reply

Your email address will not be published.

* Kode Akses Komentar:

* Tuliskan kode akses komentar diatas: