Dukungan sosial telah banyak didefinisikan sebagai “transaksi sosial yang dirasakan oleh penerima atau dimaksudkan oleh penyedia untuk memfasilitasi penanggulangan dalam kehidupan sehari-hari, khususnya dalam respon terhadap situasi yang penuh tekanan” (Pierce, Sarason, & Sarason, 1990, hal. 173). Secara lebih sederhana, dukungan sosial merupakan “bantuan yang diterima seseorang melalui hubungan interpersonalnya” (Quick dkk., 1997, hal. 196).
Namun penelitian lain dalam bidang ini, terdapat consensus kecil mengenai bagaimana dukungan sosial harus didefinisikan. Dukungan sosial, seperti tekanan, menggambarkan sebuah meta-konsep (Beehr & McGrath, 1992; Vaux, Phillips, Holly, Thompson, Williams, & Steward, 1986). Telah dinyatakan bahwa definisi dukungan sosial itu sangat tidak jelas atau luas bahwa konsep ini dalam situasi bahaya kehilangan kekhususannya (Barrera, 1986; Cohen & McKay, 1984).
Hal ini telah menghasilkan istilah yang meliputi jumlah fenomena psikososial yang terus meningkat. Gottlieb (1983) menyebutkan proliferasi konsep dukungan sosial dengan mengobservasi bahwa “dengan setiap kajian baru, sebuah definisi baru mengenai dukungan sosial akan muncul” (hal. 50). Turner (1992) mendeskripsikan letupan khayal ini sebagai sebuah jenis dari ‘imperialisme konseptual’ dengan dukungan sosial yang datang untuk merujuk pada ‘sebuah domain isi yang pernah meluas’ (hal. 217). Diakui oleh sebagian besar para peneliti kontemporer bahwa dukungan sosial merupakan sebuah bangunan multi dimensi.
Veiel dan Baumann (1992) berpendapat bahwa untuk mencegah fragmentasi permanen dalam bidang tersebut, sebuah gagasan yang banyak digunakan tentang apa yang dimaksud dengan ‘dukungan sosial’ itu perlu. Melalui penilaian yang lebih dekat, jelas bahwa dukungan sosial didefinisikan dan diukur dari dua perspektif yang luas – dukungan structural dan fungsional.
Tulisan ini merupakan hasil terjemah atau translate dari Dian Translation. Bila Anda membutuhkan jasa translate dan proofreading, silakan hubungi kami.