Archive for November 16th, 2015

Analisis Film “George of The Jungle” dengan Kajian Psikologi Pendidikan

Sinopsis

Cerita pada film “George of The Jungle” bermula dari adanya kecelakaan pesawat yang menewaskan seluruh penumpangnya, kecuali seorang bayi. Bayi tersebut tersesat di hutan kemudian hidup bersama kera besar yang baik. George –demikian panggilan si bayi— tumbuh hingga dewasa bersama kera besar dan kawanan binatang lainnya di hutan. Tingkah laku George pun tidak seperti manusia selayaknya, namun lebih seperti tingkah laku kera besar, dia tinggal di atas pohon, suka memakan buah-buahan dari hutan, suka memukul-mukul dadanya, berteriak, dan bergelantungan dari pohon ke pohon lain. Mereka hidup damai di hutan.

Pada suatu hari datanglah kawanan manusia, yaitu Ursula Stanhope beserta rombongannya yang sedang melakukan safari ke wilayah Afrika. Di perjalanan, mereka bertemu dengan seekor singa. Rombongan itu pun lari terbirit-birit. Singa tersebut kemudian menyerang Ursula Stanhope yang merupakan satu-satunya perempuan di rombongan tersebut. Beruntunglah George mengetahui kejadian tersebut dan menolongnya sehingga Ursula Stanhope selamat. Ursula Stanhope yang terpisah dengan rombongan kemudian tinggal bersama George dan kawanan binatang lainnya. Perempuan tersebut menjumpai perilaku aneh pada diri George dan terkadang menirukan hal aneh yang dilakukannya. Read the rest of this entry »

RESIPROSITAS PADA PENGAJIAN RUTIN DI DESA KRADENAN KOTA PEKALONGAN

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Masyarakat pedesaan memiliki ikatan kekerabatan yang erat satu dengan yang lain. Ikatan kekerabatan tidak hanya berlaku untuk orang yang memiliki ikatan darah, namun juga terjadi terhadap orang yang rumahnya berdekatan dan orang yang sering berhubungan dalam kehidupan sehari-hari. Hal yang menjadikan eratnya kekerabatan pada masyarakat pedesaan adalah adanya kegiatan-kegiatan yang menyatukan mereka, seperti halnya tradisi, pengajian, dan kegiatan-kegiatan lainnya. Terjadinya hal yang demikian dikarenakan masyarakat pedesaan bersifat homogen. Mereka memiliki banyak kesamaan, di antaranya adalah kesamaan mata pencaharian, status sosial, asal daerah, nenek moyang, dan sebagainya. Selain itu, besarnya ketergantungan dengan alam turut menambah eratnya hubungan kekerabatan masyarakat pedesaan untuk mengatasai gejala-gejala alam yang mengalami perubahan secara tak menentu. Read the rest of this entry »

Lewat ke baris perkakas