21142527181-sarjana-muda

image : google

Siapa sih yang tidak ingin kuliahnya selesai lebih cepat, atau selesai lebih awal dari yang ditentukan. Rata- rata mahasiswa pasti ingin kuliahnya selesai lebih cepat, nah sesungguhnya ada kunci agar kuliah kita selesai lebih cepat.

Kunci kuliah cepat tersebut dapat kita gambarkan atau kita pahami dalam sebuah cerita, dimana dalam cerita tersebut terdapat tiga pelari maraton, dan ketiga pelari tersebut dalam pelaksanaan larinya setiap orang berbeda-beda. Kita misalakan ketiga pelari tersebut adalah pelari A, pelari B, dan pelari C.

Pelari A disini dalam berlari dia hanya menggunakan satu kaki, pelari B dia selalu berlari tanpa berhenti, ketika ada stand suplemen, makanan, ataupun air isotonic dan yang pelari C disini, dia dalam berlari selalu berhenti ketika ada stand suplemen, makanan, atau air isotonic. Dari ketiga model lari tersebut tebaklah mana yang akan memenangkan perlombaan lari tersebut ?

Dapat kita tebak dengan mudah bahwa yang akan memenangkan lari maraton tersebut adalah pelari yang C. Loh kok bisa pelari yang C yang menang, padahal kan pelari B tidak pernah berhenti berlari?? Jadi seperti ini, mari kita mulai analisis dari pelari yang A, dalam berlari dia hanya menggunakan satu kaki yang otomatis dia tidak dapat berlari dengan maksimal, dan akan terkalahkan oleh pelari B dan C yang menggunakan 2 kaki dalam berlari.

Kemudian dari pelari yang B, dia hanya mefokuskan diri pada berlari dan tidak memikirkan hal-hal lain yang bisa menunjang larinya. Dicerita ini dia tidak pernah berhenti pada stand yang menyediakan suplemen, makanan dan minuman dan otomatis dia tidak pernah memberi asupan untuk tubuhnya. Sedangkan dalam berlari kita membutuhkan tubuh yang kuat, supaya bisa kuat kita harus memberi asupan pada tubuh. Karena hal tersebut, akhirnya diakhir- akhir perjalan larinya, pelari B sudah mulai kekurangan kekuatannya untuk berlari dan bahkan merasa sudah tidak sanggup berlari.

Dan yang sebagai juara yaitu pelari yang C, dia tidak hanya memfokuskan diri pada satu hal yaitu berlari, akan tetapi dia juga memperhatikan hal-hal yang dapat menunjang larinya. Disini dia selalu berhenti ketika ada stand suplemen, makanan, dan minuman, sehinnga kekuatan tubuhnya selalu terjaga. Ketika kekuatan tubuhnya terjaga, larinya pun akan konsisten kecepatannya sampai akhir finish, dan dapat mendahului pelari B yang merasa kelelahan yang luar biasa sebelum dia dapat mencapai finish.

Dari cerita ketiga pelari tersebut, dapat kita gambarkan juga dalam kehidupan nyata kita, ketika kita mempunyai keinginan untuk dapat menyelesaikan kuliah dalam waktu yang lebih cepat. Untuk dapat menyelesaikan kuliah dengan waktu yang lebih cepat, ada kunci untuk bisa mencapainya. Digambarkan sebagai berikut, mahasiswa 1 kita gambarkan sebagai pelari A. Kita sudah tahu bagaiman pelari A ini berlari sesuai dengan cerita di atas, sehingga jika digambarkan pada mahasiswa 1,kemungkinan untuk mahasiswa 1 dapat lulus dengan waktu yang lebih cepat adalah susah. Mengapa demikian? Karena dia dalam mengerjakan skripsinya tidak serius dan dia lebih sering mementingkan hal-hal yang tidak penting, seperti pacaran dan berfoya foya dalam hidupnya.

Kemudian mahasiswa 2 kita gambarkan sebagai pelari B, pelari B digambarkan selalu berlari tanpa henti. Jadi, jika digambarkan pada mahasiswa 2, dia itu selalu rajin mengerjakan skripsinya bahkan sampai untuk beribadah pun tidak dia luangkan waktu. Dan buah hasil dari kerjanya yang tak pernah berhenti atau selalu rajin itu, sekarang dia sudah menyelesaikan skripsinya sampai bab dua. Namun yang disayangkan dia meninggalkan ibadah kepada Allah.

Dan yang terakhir adalah mahasiswa 3 yang kita gambarkan dengan pelari C, dimana pelari C ini selalu berhenti pada setiap stand. Dan di gambarkan disini bahwa dalam membuat skripsinya, mahasiswa 3 baru pada tahap merancang judul. Mahasiswa 3 ini baru merancang judul karena dia tidak hanya menggunakan waktu sehari- harinya untuk memikirkan skripsi tetapi juga masih mengutamakan untuk tetap beribadah kepada Allah.

Dan hasilnya yang dapat menyelesaikan kuliah lebih cepat antara mahasiswa 1,2 dan 3 adalah mahasiswa 3, mengapa bisa demikian? Jadi seperti ini, ketika kita membicarakan mahasiswa 1, kemungkinan untuk dapat menyelesaikan kuliah dengan cepat bisa dikatakan mustahil kecuali ada keajaiban dari Allah. Dan kemudian untuk mahasiswa 2 dan 3, dipandang dari peluangnya secara sekilas, pasti akan berpendapat bahwa mahasiswa 2 akan menyelesaikan kuliahnya lebih cepat karena skripsinya sudah sampai bab 2.

Namun pada nyatanya yanga akan mnyelesaikan kuliah lebih cepat adalah mahasiswa 3, hal ini bisa terjadi karena seperti ini, kedua mahasiswa ini dibimbing oleh dosen yang sama dan dosen tersebut merupakan dosen senior yang sudah lumayan berumur. Pada suatu waktu dosen ini memberi pengumuman bahwa bagi mahasiswa bimbingannya yang ingin melakukan bimbingan harap menunggu beliau pulang, karena beliau sedang melakukan perjalanan keluar negeri untuk melakukan pengobatan, dengan batas waktu yang belum tahu. Otomatis karena perjalanannya ke luar negeri pasti akan lama, dan mahasiswa 2 yang sudah menyelesaikan skripsinya sampai bab2 ini merasa gelisah karena skripsinya mungkin tidak dapat selesai sesuai dengan yang ditargetkan. Karena harus menunggu maka membutuhkan waktu yang lama.

Dan yang luar biasa disini bahwa dalam pengumuman tersebut diberitahukan bagi yang baru merancang judul, pembimbingan digantikan kepada anak dosen senior tersebut. Dan dengan senang hati mahasiswa 1 melakukan bimbingan kepada dosen junior, dan berbeda dengan mahasiswa 2 yang harus menunngu dosen senior karena dia sudah samapi bab 2. Betapa Allah menyayangi mahasiswa 1 yang tidak pernah meninggalkan ibadah tersebut, ternyata dosen junior ini sangat mudah dalam memberikan persetujuan atau acc, dan dosen junior tersebut menyuruh mahasiswa 1 ini untuk langsung menyelesaikan skripsinya dan akan di koreksi setelah skripsi tersebut selesai. Dan karena dosen junior yang mudah ini akhirnya mahasiswa A dapat wisuda lebih awal dan dapat menyelesaiakan kuliahnya dengan lebih cepat.

Itu semua sesungguhnya jawaban dari Allah, dimana mahasiswa 3 tidak pernah meninggalkan ibadah kepada Allah dan tidak menduakan Allah dengan dosen, maka dia memperoleh kemudahan. Jadi, kuliah jangan hanya untuk mencari dosen tetapi mencari tuhannya dosen, yang menciptaka dosen tersebut yaitu Allah, maka Insyallah semua ada jalannya.

Terakhir, dapat kita ambil kesimpulan bahwa ketika kita ingin memeperoleh suatu keinginan jangan pernah kita menjauhkan diri dari Allah, kita harus selalu menjaga agar kita selalu dekat dengan Allah, sehingga Allah pun akan selalu dekat dengan kita. Dan yang penting juga, jangan lupa dengan ridho orang tua, setelah megutamakan Allah kemudian mengutamakan orang tua, jangan lupa untuk meminta ijin kepada orang tua sebelum menjalankan kegiatan apapun. Karena sesungguhnya ridho Alloh adalah ridho orang tua

Terimakasih sudah membaca,,semoga bermanfaat.

“Tulisan ini dibuat untuk mengikuti Bidikmisi Blog Award di Universitas Negeri Semarang. Tulisan adalah karya saya sendiri dan bukan jiplakan.”