Pada tanggal 3-4 November 2015, di Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Semarang telah berlangsung kegiatan Donor Darah. Penyelenggaraan donor darah dan pengolahan darah dilakukan oleh petugas Unit Donor Darah (UDD) PMI Kota Semarang dan dibantu beberapa anggota dari KSR PMI Unit Unnes.
Sebelum mendonorkan darahnya, para calon pendonor diharuskan memenuhi beberapa persyaratan medis ketika akan mendonorkan darahnya, yang meliputi tensi darah dan berat badan yang ideal, kecukupan waktu tidur, tidak dalam keadaan haid, tidak berpenyakit, dan tidak mengonsumsi obat minimal sejak sehari sebelumnya. Hal yang tak kalah pentingnya dalam donor darah yaitu pendonor diharapkan memberikan keterangan yang sejujurnya mengenai riwayatnya sebelum mendonorkan darah.
Antusias mahasiswa untuk ikut menyumbangkan darahnya dalam kegiatan ini sangat besar, bahkan beberapa diantaranya ada yang belum berkesempatan untuk mendonorkan darahnya dikarenakan terbatasnya waktu. Hal tersebut menunjukan bahwa kesadaran mahasiswa akan pentingnya donor darah semakin meningkat. Bukan hanya KSR PMI Unit Unnes yang menyelenggarakan agenda donor darah, tetapi Lembaga Kemahasiswaan juga mulai mengagendakan acara serupa. Sebagai organisasi yang bernaung dibawah Palang Merah Indonesia (PMI), KSR PMI Unit Unnes bersedia memfasilitasi terselenggaranya donor darah bersama dengan Unit Donor Darah (UDD) Kota Semarang.
Salah satu fakta tentang darah yaitu satu kantung/labu darah yang kita sumbangkan, rata-rata bisa menyumbang untuk 3 kehidupan. Darah hanya dapat diproduksi oleh tubuh, belum ada teknologi yang mampu memproduksi darah buatan, karenanya kebutuhan darah masyarakat hanya dapat dipenuhi dengan kehadiran para ”pahlawan kemanusiaan” yaitu para Donor Darah Sukarela yang menyumbangkan darahnya yang sangat berharga bagi kepentingan kemanusiaan.
Saat ini budaya bantu membantu, tolong menolong serta gotong royong semakin mengalami pergeseran yang cenderung ke arah negatif. Melalui program donor darah, mahasiswa diajak untuk memiliki rasa empati dan saling tenggang rasa terhadap sesama sebagai bagian dari nilai-nilai kesetiakawanan sosial. Selain untuk menolong sesama, donor darah juga bisa membantu menjaga kesehatan tubuh, bahkan bisa menjadi gaya hidup yang menyehatkan. Dalam kegiatan ini, PMI juga berkeinginan untuk menumbuhkan kesadaran masyarakat luas bahwa kegiatan donor darah bukan merupakan kegiatan yang berbahaya.
Untuk kedepannya diharapkan agar kegiatan sosial seperti ini bisa terus dilaksanakan secara rutin di lingkungan Universitas Negeri Semarang. Peran KSR sebagai pelopor kesehatan di universitas diharapkan dapat mengerakkan warga Universitas Negeri Semarang agar lebih peduli kepada sesama, seperti dengan mengadakan pelatihan medis, penyaluran relawan ke tempat bencana, hingga pembentukan komunitas donor darah sebagai gerakan penyadaran tentang pentingnya donor darah.
Tulisan ini dibuat untuk mengikuti Bidikmisi Blog Award di Universitas Negeri Semarang. Tulisan adalah karya saya sendiri dan bukan jiplakan.
Tags: Berbagi, Donor Darah