Kuliah di Kampus Konservasi #1

sumber gambar: https://konservasi.unnes.ac.id

Universitas Negeri Semarang (UNNES) sebagai salah satu perguruan tinggi negeri memiliki kekhasan sebagai universitas konservasi, yaitu memiliki kepedulian terhadap lingkungan serta keramahan sosial. Kekhasan sebagai universitas konservasi tersebut maksudnya adalah UNNES memiliki kepedulian dan keramahan terhadap persoalan lingkungan, dengan menyadari bahwa persoalan lingkungan merupakan persoalan dunia.

Deklarasi UNNES sebagai kampus konservasi berdasarkan berbagai alasan dan pertimbangan. Secara geografis, UNNES kampus Sekaran berada di pegunungan dengan topografi yang beragam. Secara administratif, Sekaran termasuk wilayah Kecamatan Gunungpati Kota Semarang. Wilayah ini merupakan kawasan yang sejak dulu sebagai area resapan air guna menjaga siklus hidrologi dan penyedia air bagi kehidupan daerah Kota Semarang di dataran lebih rendah. Fungsi ini perlu terus dijaga agar tidak terjadi bencana, terutama krisis air.

Dalam perkembangannya, ada dua pilar utama dalam pengembangan konservasi di UNNES. Pertama, konservasi fisik dengan penanaman pohon, yaitu untuk menciptakan lingkungan kampus yang hijau, bersih, dan nyaman untuk berkuliah.

Pilar yang kedua adalah pengembangan konservasi non-fisik, yaitu memiliki satu semangat dalam mengembangkan budaya dan nilai. Karena itu UNNES juga mengembangkan nilai-nilai lokal yang ada, yang memiliki relevansi dalam pengembangan universitas dan memiliki makna dalam pengembangan keilmuan. Pengembangan karakter juga termasuk dalam konservasi non-fisik, sesuai visi pendidikan karakter Kemdikbud.

Dalam meneguhkan diri menjadi universitas konservasi UNNES telah membentuk Badan Pengembang Konservasi. Badan Pengembang Konservasi memiliki tujuh (7) divisi yaitu Divisi Konservasi Biodiversitas (Biodiversity Conservation), Pengelolaan Limbah (Waste Management), Energi Bersih (Clean Energy), Kebijakan Kertas (Paperless), Arsitektur Hijau dan Transportasi Internal (Green Architecture and Internal Transportation), Seni, Etika, dan Budaya (Art, Ethics, and Culture Conservastion), and Kader Konservasi (Cadre Conservation). Melalui tujuh divisi tersebut beberapa program telah, sedang, dan akan dilaksanakan untuk memperkuat posisi Unnes sebagai Universitas Konservasi sekaligus sebagai bentuk tanggungjawab Unnes terhadap segala permasalahan lingkungan dan global warming.

Dengan terbentuknya Badan Pengembang Konservasi tersebut, diharapkan misi konservasi segera terwujud, dan semua elemen mendukung, sehingga gelar kampus konservasi tidak terhenti hanya sebagai julukan saja. Seluruh warga Universitas Negeri Semarang khususnya para mahasiswa juga mempunyai peranan penting dalam upaya pelaksanaan misi konservasi ini. Jadi mari bersama-sama kita berusaha mewujudkan visi Univesitas Negeri Semarang sebagai Kampus Konservasi. Salam Konservasi !!

UNNES, Konsevasi !!

Konservasi, Unggul!!

Tulisan ini dibuat untuk mengikuti Bidikmisi Blog Award di Universitas Negeri Semarang. Tulisan adalah karya saya sendiri dan bukan jiplakan.

Tags: ,

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

* Kode Akses Komentar:

* Tuliskan kode akses komentar diatas:


Skip to toolbar