Pencitraan UNNES Sebagai Kampus Konservasi, Sudahkah Kita Berbenah? #2

https://www.youtube.com/watch?v=gvHwbr7c0p0&noredirect=1

Di era modern sekarang ini, Humas (Hubungan Masyarakat) bukan lagi sekedar sebagai suatu kelengkapan organisasi, perusahaan atau lembaga semata, namun telah menjadi tulang-punggung utama atau garda depan yang sangat menentukan bagi kesuksesan atau keberhasilan sebuah institusi. Sesuai dengan tugas dan fungsi utama dari humas itu sendiri adalah untuk berusaha membentuk opini atau citra yang positif bagi organisasi atau lembaga di mana humas tersebut berinduk.

Universitas Negeri Semarang sebagai suatu lembaga pendidikan yang cukup dikenal di Jawa Tengah bahkan sampai ke tingkat Nasional, memiliki bagian Hubungan Masyarakat yang sangat diandalkan dalam rangka membentuk citra positif terhadap masyarakat atau publik baik secara internal maupun eksternal. Peranan dari Humas Universitas Negeri Semarang itu sendiri sangat penting dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawab tersebut sehingga opini publik atau masyarakat dapat dibimbing dan dibina ke arah citra yang positif sehingga tentunya akan sangat menguntungkan bagi pengembangan Unnes ke depan. Kegiatan pencitraan tidak hanya dilakukan oleh pihak humas dari universitas, namun seluruh elemen kampus juga ikut berperan dalam pembentukan citra ini.

Reputasi merupakan penilaian atas seluruh citra institusi yang ada dalam benak masyarakat. Meskipun ada indikator-indikator yang dapat menjadi acuan reputasi, sejatinya reputasi hanya dapat diukur melalui presepsi masyarakat. Kepemimpinan institusi, upaya yang dilakukan, filosofi dan visi suatu institusi akan mencerminkan kredibilitas yang akan memberikan rasa kepercayaan kepada masyarakat.

Salah satu fungsi humas yaitu sebagai agen pembentuk opini publik yang berarti sebagai agen yang menghubungkan institusi dengan publiknya, termasuk tugas membangun citra institusi. Citra institusi dibangun dari elemen visual, verbal, dan perilaku yang menjadi cerminan aktualisasi dari visi pemimpin institusi yang terintegrasi dengan misi dan rencana strategis institusi. Citra harus dikelola melalui dialog dan hubungan baik dengan khalayak institusi. Berbagai program kerja dapat dilakukan oleh seorang humas untuk membangun citra positif institusi diataranya dengan pelayanan informasi, publikasi, mengadakan kegiatan, pelibatan khalayak, lobbies, dan pelibatan masyarakat sosial.

Di Unnes sendiri salah satu bentuk keberhasilan pembentukan citra yang telah dicapai adalah Profil audiovisual Unnes, yang diproduksi oleh UPT Pusat Humas, dinobatkan sebagai juara I Anugerah Media Humas 2010.

Anugerah tersebut merupakan penghargaan yang disebut-sebut paling bergengsi di kalangan praktisi humas pemerintah di Indonesia. Penghargaan diberikan setiap tahun semenjak 2006 lalu, bersamaan dengan pertemuan nasional para kepala humas pemerintah se-Indonesia.

Dalam tayangan yang mengantarkan Unnes sebagai yang terbaik itu, warna konservasi terlihat sangat kental. Maklumlah jika judulnya pun “Unnes: Universitas Konservasi”. Hal yang sama juga diangkat pada company profile cetak. Selain itu, laporan tahunan Rektor Unnes juga masuk dalam “lima besar” terbaik di antara laporan serupa di kalangan PTN se-Indonesia.

Bukan hanya itu, setiap warga unnes termasuk para petugas kebersihan juga ikut membangun citra Unnes konservasi. Lebih jauhnya Rektor Universitas Negeri Semarang (Unnes) Prof Fathur Rokhman senantiasa mengingatkan mereka menyambut tamu dengan penuh keramahan sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya masing-masing. “Sikap ramah mereka menjadi bagian dari upaya meningkatkan layanan universitas. Cara itu sekaligus untuk membangun citra universitas sebagai Universitas Konservasi,” tegasnya (unnes.ac.id). Semua itu dilakukan demi mewujudkan visi Unnes sebagai universitas konservasi bertaraf internasional yang sehat, unggul, dan sejahtera.

Nah, dari pemaparan di atas seharusnya kita bisa berbenah mulai dari sekarang. Apabila nanti pada akhirnya kampus kita sudah mendapat citra positif sebagai kampus konservasi, namun dari kondisi yang sebenarnya malah belum sesuai dengan pencitraan yang terbentuk, pada akhirnya kondisi ini akan mempengaruhi citra baik yang sudah ada.

Kita tidak harus selalu meneriakkan lantang status konservasi yang melekat di universitas kita. Padahal, ketika kita mau jujur pada diri kita sendiri, niscaya kita akan mampu melihat kekurangan kita dan memperbaikinya. Kita masih bisa melihat masih adanya beberapa pilar konservasi dalam visi konservasi yang sampai saat ini belum tercapai sepenuhnya. Jadi daripada kita sibuk berkoar-koar tentang reputasi, lebih baik jika kita mulai berbenah diri dan ikut mewujudkan visi yang ingin dicapai. Salam Konservasi !!

 

Tulisan ini dibuat untuk mengikuti Bidikmisi Blog Award di Universitas Negeri Semarang. Tulisan adalah karya saya sendiri dan bukan jiplakan.

Tags: , ,

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

* Kode Akses Komentar:

* Tuliskan kode akses komentar diatas:


Skip to toolbar