Sekolah Cuma 5 Jam, Tanpa PR & Ujian Nasional, Kenapa Pelajar di Finlandia Bisa Pintar?

Semasa sekolah dulu, rasanya mustahil kamu bisa dijuluki murid pintar kalau dapat ranking bontot. Apalagi kalau gak lulus Ujian Nasional, rasanya dunia selesai di titik itu. Ketatnya persaingan di sekolah mungkin memang bertujuan supaya kita berlomba-lomba jadi lebih pintar. Tapi tahukah kamu, negara dengan pendidikan terbaik dan murid terpintar di dunia yaitu Finlandia justru melakukan hal yang sebaliknya?

Berbeda dengan kita yang harus menghadapi ujian nasional tiap mau naik jenjang sekolah, seumur-umur pelajar di Finlandia hanya menghadapi 1 ujian nasional ketika mereka berumur 16 tahun. Tidak hanya minim pekerjaan rumah, pelajar di Finlandia juga mendapatkan waktu istirahat hampir 3 kali lebih lama daripada pelajar di negara lain. Namun dengan sistem yang leluasa entah bagaimana mereka justru  bisa belajar lebih baik dan jadi lebih pintar. Makanya kali ini Hipwee bakal mengulas habis rahasia Finlandia yang satu ini!

 

1. Di Finlandia, Anak-Anak Baru Boleh Bersekolah Setelah Berusia 7 Tahun

kids-playing

Orang tua jaman sekarang pasti udah rempong kalau mikir pendidikan anak. Anaknya belum genap 3 tahun aja udah ngantri dapat pre-school bagus gara-gara takut kalau dari awal sekolahnya gak bagus, nantinya susah dapat SD, SMP, atau SMA yang bagus. Di Finlandia tidak ada kekhawatiran seperti itu. Bahkan menurut hukum, anak-anak baru boleh mulai bersekolah ketika berumur 7 tahun.

Awal yang lebih telat jika dibandingkan negara-negara lain itu justru berasal dari pertimbangan mendalam terhadap kesiapan mental anak-anak untuk belajar. Mereka juga meyakini keutamaan bermain dalam belajar, berimajinasi, dan menemukan jawaban sendiri. Anak-anak di usia dini justru didorong untuk lebih banyak bermain dan bersosialisasi dengan teman sebaya. Bahkan penilaian tugas tidak diberikan hingga mereka kelas 4 SD. Hingga jenjang SMA pun, permainan interaktif masih mendominasi metode pembelajaran.

Pelajar di Finlandia sudah terbiasa menemukan sendiri cara pembelajaran yang paling efektif bagi mereka, jadi nantinya mereka tidak harus merasa terpaksa untuk belajar. Maka dari itu meskipun mulai telat, tapi pelajar umur 15 di Finlandia justru berhasil mengungguli pelajar lain dari seluruh dunia dalam tes internasional Programme for International Student Assessment (PISA). Itu membuktikan faedah dan efektivitas sistem pendidikan di Finlandia.

 

 

2. Cara Belajar Ala Finlandia: 45 Menit Belajar, 15 Menit Istirahat

Cara belajar ala FInlandia: banyak istirahat!

Tahukah kamu bahwa untuk setiap 45 menit siswa di Finlandia belajar, mereka berhak mendapatkan rehat selama 15 menit? Orang-orang Finlandia meyakini bahwa kemampuan terbaik siswa untuk menyerap ilmu baru yang diajarkan justru akan datang, jika mereka memilliki kesempatan mengistirahatkan otak dan membangun fokus baru. Mereka juga jadi lebih produktif di jam-jam belajar karena mengerti bahwa toh sebentar lagi mereka akan dapat kembali bermain.

Di samping meningkatkan kemampuan fokus di atas, memiliki jam istirahat yang lebih panjang di sekolah juga sebenarnya memiliki manfaat kesehatan. Mereka jadi lebih aktif bergerak dan bermain, tidak hanya duduk di kelas. Bagus juga kan jika tidak membiasakan anak-anak dari kecil untuk terlalu banyak duduk.

 

 

3. Semua Sekolah Negeri di Finlandia Bebas Dari Biaya. Sekolah Swasta Pun Diatur Secara Ketat Agar Tetap Terjangkau

noel

Satu lagi faktor yang membuat orang tua di Finlandia gak usah pusing-pusing milih sekolah yang bagus untuk anaknya, karena semua sekolah di Finlandia itu setara bagusnya. Dan yang lebih penting lagi, sama gratisnya. Sistem pendidikan di Finlandia dibangun atas dasar kesetaraan. Bukan memberi subsidi pada mereka yang membutuhkan, tapi menyediakan pendidikan gratis dan berkualitas untuk semua.

Reformasi pendidikan yang dimulai pada tahun 1970-an tersebut merancang sistem kepercayaan yang meniadakan evaluasi atau ranking sekolah sehingga antara sekolah gak perlu merasa berkompetisi. Sekolah swasta pun diatur dengan peraturan ketat untuk tidak membebankan biaya tinggi kepada siswa. Saking bagusnya sekolah-sekolah negeri di sana, hanya terdapat segelintir sekolah swasta yang biasanya juga berdiri karena basis agama.

Tidak berhenti dengan biaya pendidikan gratis, pemerintah Finlandia juga menyediakan fasilitas pendukung proses pembelajaran seperti makan siang, biaya kesehatan, dan angkutan sekolah secara cuma-cuma. Memang sih sistem seperti ini mungkin berjalan karena kemapanan perekonomian Finlandia. Tapi jika memahami sentralnya peran pendidikan dalam membentuk masa depan bangsa, seharusnya semua negara juga berinvestasi besar untuk pendidikan. Asal gak akhirnya dikorupsi aja sih.

 

 

4. Semua Guru Dibiayai Pemerintah Untuk Meraih Gelar Master. Gaji Mereka Juga Termasuk Dalam Jajaran Pendapatan Paling Tinggi di Finlandia.

MaxPNG

Di samping kesetaraan fasilitas dan sokongan dana yang mengucur dari pemerintah, penopang utama dari kualitas merata yang ditemukan di semua sekolah di Finlandia adalah mutu guru-gurunya yang setinggi langit. Guru adalah salah satu pekerjaan paling bergengsi di Finlandia. Pendapatan guru di Finlandia pun lebih dari 2 kali lipat dari guru di Amerika Serikat.Tidak peduli jenjang SD atau SMA, semua guru di Finlandia diwajibkan memegang gelar master yang disubsidi penuh oleh pemerintah dan memiliki tesis yang sudah dipublikasi.

Finlandia memahami bahwa guru adalah orang yang paling berpengaruh dalam meningkatkan mutu pendidikan generasi masa depannya. Maka dari itu, Finlandia berinvestasi besar-besaran untuk meningkatkan mutu tenaga pengajarnya. Tidak saja kualitas, pemerintah Finlandia juga memastikan ada cukup guru untuk pembelajaran intensif yang optimal. Ada 1 guru untuk 12 siswa di Finlandia, rasio yang jauh lebih tinggi daripada negara-negara lain. Jadi guru bisa memberikan perhatian khusus untuk tiap anak, gak cuma berdiri di depan kelas.

Jika Indonesia ingin semaju Finlandia dalam urusan pendidikan, guru-guru kita selayaknya juga harus mendapatkan sokongan sebagus ini. Kalau perhatian kita ke guru kurang, kenapa kita menuntut mereka harus memberikan yang terbaik dalam proses pembelajaran? Tidak adil ‘kan?

 

 

5. Guru Dianggap Paling Tahu Bagaimana Cara Mengevaluasi Murid-Muridnya. Karena Itu, Ujian Nasional Tidaklah Perlu.

DSC_0483

Kredibilitas dan mutu tenaga pengajar yang tinggi memungkinkan pemerintah menyerahkan tanggung jawab membentuk kurikulum dan evaluasi pembelajaran langsung kepada mereka. Hanya terdapat garis pedoman nasional longgar yang harus diikuti. Ujian Nasional pun tidak diperlukan. Pemerintah meyakini bahwa guru adalah orang yang paling mengerti kurikulum dan cara penilaian terbaik yang paling sesuai dengan siswa-siswa mereka.

Diversitas siswa seperti keberagaman tingkatan sosial atau latar belakang kultur biasanya jadi tantangan sendiri dalam menyeleraskan mutu pendidikan. Bisa jadi gara-gara fleksibilitas dalam sistem pendidikan Finlandia itu, semua diversitas justru bisa difasilitasi. Jadi dengan caranya sendiri-sendiri, siswa-siswa yang berbeda ini bisa mengembangkan potensinya secara maksimal.

 

 

6. Siswa SD-SMP di Finlandia Cuma Sekolah 4-5 Jam/hari. Buat Siswa SMP dan SMA, Sistem Pendidikan Mereka Sudah Seperti di Bangku Kuliah

o-HAPPY-COLLEGE-STUDENTS-facebook

Tidak hanya jam istirahat yang lebih panjang, jam sekolah di Finlandia juga relatif lebih pendek dibandingkan negara-negara lain. Siswa-siswa SD di Finlandia kebanyakan hanya berada di sekolah selama 4-5 jam per hari. Siswa SMP dan SMA pun mengikuti sistem layaknya kuliah. Mereka hanya akan datang pada jadwal pelajaran yang mereka pilih. Mereka tidak datang merasa terpaksa tapi karena pilihan mereka.

Pendeknya jam belajar justru mendorong mereka untuk lebih produktif. Biasanya pada awal semester, guru-guru justru menyuruh mereka untuk menentukan target atau aktivitas pembelajaran sendiri. Jadi ketika masuk kelas, mereka tidak sekadar tahu dan siap tapi juga tidak sabar untuk memulai proyeknya sendiri.

 

 

7. Gak Ada Sistem Ranking di Sekolah. Finlandia Percaya Bahwa Semua Murid Itu Seharusnya Ranking 1

graduation students

Upaya pemerintah meningkatkan mutu sekolah dan guru secara seragam di Finlandia pada akhirnya berujung pada harapan bahwa semua siswa di Finlandia dapat jadi pintar. Tanpa terkecuali. Maka dari itu, mereka tidak mempercayai sistem ranking atau kompetisi yang pada akhirnya hanya akan menghasilkan ‘sejumlah siswa pintar’ dan ‘sejumlah siswa bodoh’.

Walaupun ada bantuan khusus untuk siswa yang merasa butuh, tapi mereka tetap ditempatkan dalam kelas dan program yang sama. Tidak ada juga program akselerasi. Pembelajaran di sekolah berlangsung secara kolaboratif. Bahkan anak dari kelas-kelas berbeda pun sering bertemu untuk kelas campuran. Strategi itu terbukti berhasil karena saat ini Finlandia adalah negara dengan kesenjangan pendidikan terkecil di dunia.

Memang, kita gak bisa serta merta menyontek sistem pendidikan Finlandia dan langsung menerapkannya di Indonesia. Dengan berbagai perbedaan institusional atau budaya, hasilnya juga mungkin gak bakal sama.

Tapi gak ada salahnya ‘kan belajar dari negara yang udah sukses dengan reformasi pendidikannya? Siapa tahu bisa menginspirasi adminitrasi baru untuk mengadakan perubahan demi pendidikan Indonesia yang lebih baik **(kedip-kedip ke Pak Jokowi)

(hipwee.com)

Pentingnya Pendidikan Bagi Manusia

Berbicara mengenai Pendidikan, kita semua pasti sudah mengetahui bahwa begitu pentingnya pendidikan bagi manusia. Dengan adanya pendidikan ini maka manusia atau seseorang dapat mempunyai pengetahuan, kemampuan, dan Sumber Daya Manusia yang tinggi. Hal-hal tersebut menjadi salah satu modal yang berharga yang dapat kita miliki untuk tetap hidup di zaman yang serba sulit ini.

Pendidikan, kemampuan, pengetahuan, dan wawasan sangat dibutuhkan dalam memulai atau melamar suatu pekerjaan. Mulai bangku Sekolah Dasar, pendidikan sudah kita dapatkan. Nah untuk mengetahui lebih lanjut lagi mengenai pentingnya pendidikan bagi manusia di bawah ini adalah ulasannya.

pendidikan

Pentingnya Pendidikan Bagi Manusia

Untuk Karir atau Pekerjaan

Pendidikan sangat penting karena untuk melengkapi kita dengan keahlian yang diperlukan dalam dunia kerja serta membantu kita dalam mewujudkan tujuan karir. Keahlian merupakan pengetahuan yang mendalam mengenai suatu bidang tertentu yang dapat membuka peluang karir bagus untuk masa depan. Sehingga dengan adanya pendidikan yang layak dan baik maka dapat membantu kita sebagai manusia untuk mewujudkan impian.

Menjadi Manusia yang Lebih Baik dan Berkarakter

Pentingnya pendidikan bagi manusia berikutnya adalah untuk menjadikan manusia yang lebih baik dan berkarakter. Pendidikan selain penting untuk karir juga sangat penting untuk menjadikan manusia agar lebih baik karena membuat kita beradab. Pada umumnya Pendidikan adalah dasar dari budaya dan peradaban. Pendidikan membuat kita sebagai manusia untuk berpikir, menganalisa, serta memutuskan. Menumbuhkan karakter pada diri sendiri juga merupakan tujuan dengan adanya pendidikan, sehingga menciptakan Sumber Daya Manusia yang lebih baik.

Membantu dalam Kemajuan Suatu Bangsa

Untuk kemajuan suatu bangsa, pendidikan sangat berperan penting di dalamnya. Sehingga manusia yang baik membutuhkan suatu pendidikan. Dalam dunia yang kompetitif dan bersaing, pendidikan adalah jalan untuk dapat bersaing. Sebagian besar menyadari dengan adanya pendidikan yang baik maka menghasilkan manusia yang baik. Tidak hanya pendidikan saja, namun juga memerlukan keahlian yang cukup dalam membuat maju suatu bangsa.

Memberikan Pengetahuan

Sebuah efek langsung dari pendidikan adalah dengan adanya mendapatkan pengetahuan yang luas. Pendidikan memberikan pelajaran yang begitu penting bagi manusia mengenai dunia sekitar, mengembangkan perspektif dalam memandang kehidupan. Pendidikan yang sebenarnya diperoleh dari pelajaran yang diajarkan oleh kehidupan kita. Maka dari itu banyak Pemerintah yang menganjurkan pendidikan yang baik di mulai sejak dini, agar ketika kelak dewasa mempunyai Sumber Daya Manusia yang baik.

Memberikan Pencerahan dalam Kehidupan

Dengan adanya pendidikan dapat menghapuskan keyakinan yang salah di dalam pikiran kita. Selain itu juga dapat membantu dalam menciptakan suatu gambaran yang jelas mengenai hal di sekitar kita, juga dapat menghapus semua kebingungan. Orang dengan pendidikan yang tinggi biasanya akan lebih bijak dalam menyelesaikan suatu masalah, hal ini dikarenakan mereka sudah mempelajari mengenai ilmu pendidikan dalam kehidupan.

(Agung dalam dbagus.com)

Jika Berhasil, Proyek Beasiswa ke Jepang Akan Berlanjut

Prosesi pelepasan 14 pelajar SMK asal Jawa Barat yang meraih beasiswa ke Jepang. (Foto: Oris R/Okezone)

BANDUNG – Dinas Pendidikan Jawa Barat menyambut baik pemberian beasiswa belajar, magang, hingga bekerja di Jepang untuk 14 siswa dari sembilan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK). Proyek itu merupakan kerjasama antara Disdik, Badan Musyawarah Perguruan Swasta (BMPS), dan Sentra Global Edukasi (SGE).

“Ini merupakan yang pertama di Indonesia, mudah-mudahan bisa berjalan dengan sukses,” kata Kepala Dinas Pendidikan Jawa Barat, Asep Hilman, di Kantor Dinas Pendidikan Jawa Barat, Kota Bandung, Kamis (1/10/2015).

Di Jepang, ke-14 siswa itu akan belajar selama 3,5 tahun. Mereka akan dibekali kemampuan bahasa Jepang, budaya, pelatihan skill, hingga bekerja paruh waktu. Setelah lulus, mereka juga akan bekerja di perusahaan Jepang dengan durasi kontrak kerja selama lima tahun.

Selama berada di Jepang, mereka diharapkan membuat bangga Indonesia. “Mudah-mudahan mereka bisa menunjukkan bahwa kualitas SDM kita tidak kalah dengan yang dari luar negeri lainnya,” ungkapnya.

Sementara jika program itu berhasil, bukan tidak mungkin proyek tersebut akan kembali dilakukan. Dengan begitu, akan makin banyak siswa Indonesia yang mendapatkan ilmu di Jepang dengan tujuan akhir memberi kontribusi positif bagi Indonesia di masa depan.

“Kalau berhasil, program ini akan kita lakukan setiap tahun,” jelas Asep.

(Oris Riswan dalam https://news.okezone.com)

Sekolah, Ternyata Bermula dari Pengisi Waktu Luang

Citizen6, Jakarta Sekolah berasal dari bahasa Latin yakni skhole, scola, scolae atau scholae yang berarti waktu lenggang atau senggang. Hal ini bermula dari kebiasaan orang Yunani zaman dahulu untuk mengunjungi seseorang yang dinilai pandai di suatu tempat tertentu untuk bertanya perihal yang ingin mereka ketahui. Kegiatan tersebut disebut scholae yang memiliki makna ‘waktu luang yang digunakan khusus untuk belajar hal tertentu’.

Kebiasaan tersebut mulanya dilakukan oleh para pria dewasa hingga akhirnya mereka mengajak anak-anak mereka kesana, terutama anak laki-laki yang nantinya juga akan menjadi ayah. Seiring dengan perkembangan zaman, sang ayah yang tidak lagi mampu untuk mengajak atau mengajarkan anaknya sesuatu di waktu luang tersebut mulai menitipkan sang anak kepada orang pandai tersebut. Semakin lama, anak yang dititipkan kepada seorang pandai tersebut semakin banyak hingga dibutuhkan tambahan bantuan orang.

Akhirnya sang anak banyak menghabiskan waktu bermain dan belajar di tempat orang pandai tersebut. Anak-anak tersebut belajar apa saja yang mereka perlukan hingga tiba waktunya mereka hidup sebagai pria dewasa sebagaimana lazimnya. Fungsi scholae matterna (pengasuhan ibu sampai waktu tertentu) pun berubah menjadi schola in loco parentis (lembaga pengasuhan anak di waktu senggang di luar rumah, sebagai pengganti ayah dan ibu) dimulai. Itulah mengapa lembaga semacam ini kemudian disebut ibu asuh atau ‘ibu yang memberi pengasuhan dan ilmu pengetahuan’ (almamater).

Seiring berputarnya roda waktu, semakin banyak orang tua yang mempercayakan anaknya pada lembaga pengasuhan seperti ini. Semakin banyak anak tentu saja semakin banyak orang pandai sebagai pengasuh dan pendidik diperlukan. Mereka kemudian mencari orang yang mau memberikan waktu luangnya untuk memberikan ilmu pengetahuan dalam ruang dan waktu tertentu. Atas jasa dan waktu yang mereka luangkan tersebut, para orang tua membayar sejumlah tertentu. Dari sinilah kemudian berkembang bentuk sekolah yang kita kenal sekarang dengan aturan-aturan tertentu dan sebagainya.

(By dalam https://citizen6.liputan6.com)

Evaluasi Pendidikan

Pengertian evaluasi secara luas adalah suatu proses memperoleh, merencanakan, dan menyediakan informasi yang sangat dibutuhkan untuk membuat alternatif-alternatif keputusan (Mehrens & Lehmann, 1978:5). Nah, dari pengertian tersebut dapat diambil kesimpulan bahwa setiap kegiatan evaluasi atau penilaian adalah suatu proses yang sengaja direncanakan untuk medapatkan informasi atau data, dan dengan berdasarkan data tersebut kemudian akan di coba untuk membuat suatu keputusan.

Tentunya informasi atau data yang di kumpulkan tersebut haruslah data yang sudah sesuai untuk mendukung tujuan dari evaluasi yang telah di rencanakan tersebut. Ada banyak sekali contoh-contoh evaluasi yang terdapat di dalam kehidupan kita sehari-hari. Bahkan tanpa kita sadari dalam kehidupan sehari-hari sudah banyak sekali kita melakukan kegiatan evaluasi, oleh sebab itu kegiatan evaluasi adalah bagian yang tidak terpisahkan dari kehidupan kita.

Sedangkan pengertian evaluasi pendidikan menurut Norman E. Gronlund (1976) adalah

 
“Evaluation… a systematic process of determining the extent to which instructional objectives are achieved pupils” yang artinya evaluasi adalah suatu proses secara sistematis yang berguna untuk menentukan atau membuat keputusan yang dapat dijadikan indikator untuk mengetahui sejauh mana tujuan-tujuan pengajaran yang telah dj

untuk menentukan atau membuat keputusan sampai sejauh mana tujuan-tujuan pengajaran telah dicapai oleh siswa. Dan menurut Wrightstone dan kawan-kawan (1956: 16) memiliki maksud yang sama dengan di atas namun kata – katanya saja yang berbeda, mereka mengatakan bahwa “Educational evaluation is the estimation of i’owih and progress of pupils toward objectives or values in the curriculum.” Maksudnya dari Wrightstone dan kawan-kawan adalah pendidikan merupakan taksiran terhadap pertumbuhan dan kemajuan siswa ke arah tujuan-tujuan atau nilainilai yang telah di tetapkan di dalam kurikulum.

Ada pun fungsi evaluasi pendidikan di bagi ke dalam 4 kelompok fungsi :

1. Untuk mengetahui perkembangan dan kemajuan serta keberhasilan bagi para siswa setelah mengalami atau menjalani kegiatan belajar selama jangka waktu tertentu.

2. Untuk mengetahui tingkat keberhasilan program pengajaran yang telah di jalankan.

3. Untuk keperluan BK atau Bimbingan dan Konseling pada para siswa.

4. Untuk keperluan dalam perbaikan dan pengembangan kurikulum sekolah yang
bersangkutan tersebut.

(Seputarpendidikan003.blogspot.com)

Education for Sustainable Development (ESD)

Education for Sustainable Development. ESD merupakan konsep pendidikan untukpengembangan berkelanjutan. ESD terdiri dari 3 kata yang masing-masing memiliki makna, yaitu education, sustainable, dan development.
  • Education, artinya adalah pendidikan, baik pendidikan secara moril maupun immateriil, mencakup pendidikan dasar hingga lanjutan, dan suatu cara untuk memberitahu (mendidik) orang lain akan suatu hal menurut suatu metode
  • Sustainable, artinya terus-menerus atau berkelanjutan, memiliki makna suatu hal atau kegiatan yang dilakukan dengan sungguh-sungguh untuk suatu kurun waktu guna mencapai hasil maksimal
  • Development, artinya perkembangan, kembang, atau mengembangkan, memiliki makna untuk memperluas fungsi yang sudah ada dengan tidak membuang unsur-unsur pokok
Dari 3 pengertian diatas, dapat kita simpulkan bahwa ESD adalah pendidikan untuk perkembangan unsur-unsur yang terjadi secara kontinu atau berkelanjutan. Pengertian lainnya adalah pendidikan untuk mendukung pengembangan berkelanjutan dengan memberi kesadaran dan kemampuan untuk pengembangan berkelanjutan pada masa sekarang dan yang akan datang.
ESD pertama kali dicetuskan oleh Prof. Dr. Hans J. A. Van Ginkel, mantan rektor United Nations (UN) University dan Staf Ahli Sekjen PBB, berfokus pada “Climate Change Challenge” (C3) dan penindaklanjutan atas laporan-laporan masalah ke PBB, seperti masalah lingkungan, sosial, dan lain-lain.

Diagram dari ketiga pilar dalam ESD

– Lingkungan
– Sosial

– Ekonomi
(Pendidikan Lingkungan Hidup_ Education for Sustainable Development (ESD).html)

Trik Belajar Asyik

Belajar itu terlihat sangat membosankan bagi sebagian besar kalangan anak-anak kecil dan juga remaja (aku juga mempunyai pendapat yang sama tentang itu. ^_^). Karna anak-anak seusia ku lebih senang maen atau jalan-jalan bareng temen-temen nya. Nah bagaimana ya cara belajar yang asyik agar kita tak jenuh dengan pelajaran-pelajaran disekolah.??????? Aku punya cara-cara nya lhoooo.!!!!

gambar: easyenglishlearning.org
gambar: easyenglishlearning.org
  1. Cari tempat yang menurutmu menyenangkan untuk belajar.
  2. Lengkapi catatan-catatan pelajaran kamu dengan tulisan yang berwarna warni atau gambar-gambar yang menarik dimatamu.
  3. Buat trik-trik tersendiri dalam hal pelajaran menghafal, seperti membuat cerita aneh yang mudah diingat yang menyangkut pautkan dengan hal yang sedang kamu hafal.
  4. Belajar menggunakan fasilitas-fasilitas yang menyenangkan, seperti menggunakan computer.
  5. Kalau kamu gak suka belajar sendiri, ajak satu atau beberapa teman kamu untuk belajar bersama (tapi benar-benar belajar lho yaaa, bukan mengalih fungsikan untuk berbagi cerita.. hehe).
  6. Buatlah game-game yang seru dari pelajaran itu, jadi kamu ngerasa kalau kamu lagi maen bukan belajar.
  7. Belajar sambil ditemenin musik (bagi yang masih bisa konsen aja yaa..)
  8. Membuat ringkasan kecil yang gak terisi dengan banyak tulisan, jadi kita gak males buat bacanya.

Itu cara-cara belajar yang menurutku bisa buat kita asyik dan gak akan ngerasa jenuh dengan apa yang kita pelajari. Dicoba yaaa kawan, semoga bermanfaat.

(https://belajarasikk.blogspot.co.id)

Pendidikan Ideal di Mata Mendikbud Finlandia

JAKARTA – Seperti kita ketahui, Finlandia dianggap sebagai negara dengan sistem pendidikan terbaik di dunia. Lantas, bagaimana sih pendidikan ideal di mata Menteri Pendidikan dan Komunikasi Finlandia Krista Kuru?

Bagi dia, pendidikan sangat penting dan harus menyenangkan. Pendidikan juga harus membuat orang termotivasi dalam belajar. Bahkan, Kuru tidak segan mengajak anak-anak agar mau belajar sambil menerangkan manfaat pendidikan

gambar: indovasi.or.id
gambar: indovasi.or.id

tersebut.

“Tanpa pendidikan, kita tidak akan kuat. Sebagai bangsa, kita harus bisa memastikan bahwa setiap orang memiliki kemungkinan untuk bisa lebih kompetitif,” kata Kuru kepada Okezone usai bertemu Mendikbud Anies Baswedan di Kantor Kemendikbud, Kamis (19/3/2015).

Kuru bercerita, begitu pentingnya pendidikan membuat dia selalu belajar satu hal setiap hari. Meskipun sulit, kebiasaan ini terus dilakoninya.

“Saya mencoba untuk bersenang-senang setiap hari dan belajar satu hal, meskipun itu sulit,” tuturnya.

Lantas, bagaimana pendapat Kuru tentang pendidikan Indonesia? Dengan ramah, Kuru coba menjawab diplomatis pertanyaan tersebut.

“Saya tidak cukup tahu mengetahui pendidikan Indonesia sehingga saya tidak bisa memberikan komentar mengenai hal itu,” imbuhnya.

(Afriani Susanti )

10 Cara Belajar Efektif

gambar: dunianyaanakkita.blogspot.com
gambar: dunianyaanakkita.blogspot.com

METODE belajar menghafal dari buku adalah sudah kuno. Kita bisa menghabiskan waktu berjam-jam untuk menjajali otak dengan semua materi pelajaran, tetapi cara ini belum tentu efektif pada saat kita harus menjabarkan kembali hasil hafalan tersebut.

Lalu apa yang harus kita lakukan bila ingin belajar tetapi sulit berkonsentrasi membaca buku? Berikut 10 cara belajar asyik yang bisa kita terapkan.

1. Menandai bagian penting

Teknik menandai bagian paling penting dari apa yang sudah kita baca ini adalah salah satu tips belajar paling sederhana dan banyak dipakai. Baca teks dengan komprehensif terlebih dahulu, kemudian tandai kata-kata kunci atau kalimat utama. Dengan begitu, kita bisa mengolah informasi tersebut dengan kata-kata sendiri saat dibutuhkan.

2. Buatlah catatan

Pada dasarnya tujuan mencatat adalah untuk meringkas bahan kuliah atau artikel dalam kata-kata sendiri, sehingga dapat dengan mudah mengingat hasil pemikiran yang ditulis. Kuncinya adalah meringkas konten secepat mungkin sementara tidak meninggalkan informasi yang penting. Kita bisa membuat catatan di secarik kertas, di bagian belakang buku teks atau menggunakan smartphone. Demikian seperti dinukil dari Exam Time, Jumat (13/2/2015).

3. Pemetaan pikiran

Keuntungan dari pemetaan pikiran atau mind map adalah kita dapat menghemat banyak waktu belajar dan lebih memperkuat pengetahuan untuk ujian. Peta pikiran adalah alat yang sangat serbaguna. Ia dapat digunakan untuk berdebat, menguraikan esai atau topik penelitian dan untuk persiapan ujian umum.

Bila sudah terbiasa, kemampuan kita dalam membuat peta pikiran akan semakin cepat dan mudah, sehingga metode ini akan menjadi alat yang ideal untuk menghadapi ujian.

 

4. Flashcards

Metode flashcards adalah metode yang sangat efektif untuk belajar ketika kita mencoba untuk mencerna berbagai fakta, tanggal, formula atau kosa kata. Mata pelajaran seperti Sejarah, Fisika, Matematika, Kimia, Geografi atau bahasa apa pun akan lebih mudah dipelajari mengunakan flashcards.

5. Studi Kasus

Studi kasus dapat membantu kita memvisualisasikan teori dan menempatkannya dalam konteks yang lebih familiar dan realistis. Studi kasus biasa digunakan untuk memahami implikasi dari beberapa teori. Hal ini sangat berguna dalam mata pelajaran bisnis atau hukum. Dengan cara ini kita dapat lebih memahami penerapan teori dan apakah teori itu benar-benar menyatakan tesis.

6. Kuis

Metode kuis menanyakan kembali materi yang sudah kita pelajari. Ini adalah cara yang baik untuk mereviu kembali ke catatan studi dalam beberapa minggu dan hari sebelum ujian. Kuis dapat menunjukkan di mana letak kekuatan dan kelemahan kita sehingga memungkinkan kita untuk memfokuskan belajar agar lebih tepat. Metode kuis bisa dilakukan dapat melakukannya secara berkelompok dengan teman atau dengan keluarga.

7. Brainstorming

Ini adalah teknik belajar lain yang ideal untuk dilakukan bersama teman-teman atau teman sekelas. Brainstorming adalah cara yang bagus untuk memperluas setiap ide yang mungkin keluar dari topik apa pun. Tidak ada jawaban yang salah saat melakukan brainstorming, yang dilakukan hanya berargumen dan menangkap ide-ide, sehingga kita dapat meninjau jawaban-jawaban itu sesudahnya.

8. Mnemonic

Teknik mnemonic sudah dikenal sejak zaman Yunani dan Romawi kuno dan masih digunakan hingga sekarang. Mnemonic adalah teknik untuk memudahkan mengingat suatu konsep dengan mengasosiasikannya dengan konsep lain yang lebih familiar bagi kita. Ada banyak cara untuk menerapkan metode mnemonic dan ini tergantung dari kreativitas seseorang.

Contoh mnemonic yang paling populer adalah pengucapan “Mejikuhibiniu” (Merah-Jingga-Kuning-Hijau-Biru-Nila-Ungu) yang digunakan untuk menghafalkan warna pelangi.

9. Mengatur waktu belajar

Proses belajar akan lebih tertata dengan jadwal belajar. Jadwal studi memberikan kita gambaran waktu dan tujuan yang harus dicapai. Banyak aplikasi online gratis yang berguna untuk mengatur jadwal belajar menjadi jauh lebih mudah.

10. Menggambar

Banyak orang merasa lebih mudah untuk mengingat gambar daripada teks. Itulah sebabnya mereka lebih mampu menghafal konsep jika diilustrasikan dengan foto atau gambar.

Selamat belajar!

(Ridho Falah Adli)