kopi lintong arabika berasal dari Sumatra Utara tepatnya di Tapanuli Utara. Termasuk salah satu kopi arabika terbaik dari Sumatra, karena memiliki rasa dan aroma yang berbeda dan khas. Nama lintong diambil dari nama daerah Lintong Nihuta yang berada di lereng dataran tinggi pinggiran danau Toba.
Sejarah perkebunan kopi di Kabupaten Humbanghasudutan, yang merupakan daerah asal kopi Lintong, diperkirakan ditanam pertama kali di daerah Kecamatan Lintongnihuta, Kecamatan Dologsanggul, Paranginan, Pollung, Onanganjang (Ketinggian rata rata 1400-1700 mdpl) sekitar tahun 1800-an. Pada saat itu ditemukan di kecamatan ini varietas lokal yang sudah berusia ratusan tahun.
Pemerintah Hindia Belanda di Batavia (Jawa) memperluas penananam kopi arabica sampai ke daerah Sumatra Utara, pegunungan Bukit barisan sekitar danau toba pada tahun 1800-an. Kopi yang ditanam pertanam kali adalah varietas Arabica (Tipyca) yang kemudian dalam dalam bahasa local sering disebut varietas Lasuna, Garunggang, Jember.
Kemudian kopi robusta juga masuk tahun 1900-an dan tahun 1988 ditemukan varietas lokal unggul dari kecamatan Paranginan, yaitu Varietas Sigarar Utang (arabica) yang menjadi varietas nasional (Surat Keputusan Mentan no: 205/Kpts/SR.120/4/2005) Diperkirakan perkawinan silang alam dari Varietas Typica (Lasuna) dengan Catimor dan akhir-akhir ini ditanam luas sampai ke kabupaten Sekitar Humbanghasundutan seperti, Taput, Tobasa, Simalungun, Pakpak barat, Dairi dan Karo.
Kopi Arabica tumbuh sangat bagus di ketinggian lebih dari 1000 mdpl dan suhu 17° C-27°C tipe iklim A – C dengan sebaran hujan merata sepanjang tahun. Daerah Penanaman kopi lintong arabica yang menghasilkan kwalitas terbaik di Kabupaten Humbanghasundutan adalah Kecamatan Lintongnihuta (1400-1450mdpl), Kecamatan Dologsanggul (1450-1600mdpl), Paranginan (1400), Pollung (1000-1400mdpl), Onanganjang (1000-1400mdpl).
Source :kopilintong.com