Review Film Sicko

Film Sicko menceritakan bagaimana susahnya untuk mendapatkan kesehatan di Amerika. Masyarakatnya sulit mendapatkan fasilitas kesehatan yang memadai, bagi mereka yang dalam kondisi ekonomi yang terbatas atau miskin. Sicko menceritakan seakan – akan orang miskin dilarang sakit. Meskipun telah tersedia berbagai macam asuransi kesehatan, film ini menunjukkan banyaknya penipuan dari pihak asuransi yang pada ujungnya tidak bisa diklaim. Perusahaan-perusahaan asuransi kesehatan bekerja sama dengan para dokter untuk menolak pasien, dengan begitu dokter akan mendapatkan bonus. Kebanyakan pihak perusahaan asuransi tidak mengutamakan kewajiban mereka dalam melakukan pelayanan kesehatan yang bekerjasama dengan dokter, mereka cenderung hanya mengutamakan keuntungan belaka. Pemerintah juga turut andil membuat peraturan-peraturan yang mana hanya menguntungkan pihak tertentu saja. Akhirnya, pasien tidak dapat tertolong karena sistem administrasi yang menyulitkan mereka.

Di Kuba, fasilitas kesehatan lebih baik di bandingkan negara Amerika itu sendiri. Dalam film ini ada perbandingan dengan negara tetangga Amerika seperti Kanada, Inggris, Prancis, dan Kuba. Di Prancis selain gratis seperti halnya di Kanada dan Inggris, dokternya pun bisa dipanggil ke rumah. Orang yang telah melahirkan akan diberikan layanan pembantu untuk mengurus rumah tangga yang keseluruhannya ditanggung oleh pemerintah. Di Inggris ada rumah sakit yang menyediakan loket untuk memberikan uang transportasi kepada pasien yang hendak pulang. Anehnya selain mendapat pengobatan, pasien juga mendapat uang. Para pasien di bawah usia 16 tahun dan di atas usia 60 tahun mendapatkan pelayanan gratis serta ada banyak kasus di mana subsidi diberikan kepada banyak orang. Terlepas dari seluruh biaya kesehatan yang ditanggung oleh Layanan Kesehatan Nasional, masyarakat hanya membayar ganti ongkos resep sebesar kurang lebih 6 poundsterling. Di Kanada pun juga demikian bahkan ada warga Amerika yang mengunjungi Kanada hanya untuk berobat dengan alasan Kanada lebih terbuka dalam masalah kesehatan dan melayani pasien yang membutuhkan. Pelayanan kesehatan di Kuba mudah diakses oleh seluruh rakyat tanpa mengeluarkan biaya terlalu banyak. Di Amerika bahkan orang sakit diusir dari rumah sakit karena tidak mampu membayar.

Sistem kesehatan menurut WHO yaitu semua aktivitas yang bertujuan untuk meningkatkan, memperbaiki, dan merawat kesehatan. Batasan sistem kesehatan menurut WHO meliputi: jenis pelayanan kesehatan formal, professional di bidang kesehatan ataupun personal termasuk memberikan pengobatan dan resep terbaik.

Dalam film sicko, dibandingkan di negara kita Indonesia, pelayanan kesehatannya secara umum masih belum maksimal, tetapi pelayanan kesehatannya tidak sekejam seperti di Amerika. Permasalahan yang sering terjadi di Indonesia yaitu dilihat dari sistem administrasi yang rumit, juga dalam pelayanannya juga dibedakan berdasarkan status sosialnya. Banyak masyarakat yang tidak mampu, bila sakit tidak mementingkan rasa sakitnya atau hanya ditahan saja, sebab mereka tidak memiliki biaya untuk melakukan pengobatan yang cenderung mahal. Sekarang memang ada bantuan kesehatan bagi orang yang tidak mampu, namun sistem untuk mendapatkan bantuan tersebut masih terasa sulit karena memiliki persyaratan tertentu ataupun orang yang berada dibidang itu dirasa menyulitkan.

Di Indonesia tahun 2010, pemerintah sudah mengadakan upaya kesehatan yang bermutu dan terjangkau. Kemudian ada beberapa misi yang telah ditetapkan oleh Kemenkes diantaranya:

  1. Menggerakkan pembangunan nasional berwawasan kesehatan, yaitu dengan mempertimbangkan aspek kesehatan dalam pengambilan kebijakan pembangunan.
  2. Mendorong kemandirian masyarakat untuk hidup sehat, yaitu perilaku sehat dan kemampuan masyarakat untuk memilih pelayanan kesehatan yang bermutu, sangat menentukan keberhasilan pembangunan kesehatan.
  3. Memelihara dan meningkatkan pelayanan kesehatan yang bermutu, merata, dan terjangkau, hal ini merupakan tanggungjawab sector kesehatan agar masyarakat mendapatkan pelayanan yang terbaik juga terjangkau.
  4. Memelihara dan meningkatkan kesehatan individu, keluarga dan masyarakat beserta lingkungannya.

Untuk menjaga kesehatan berawal dari diri sendiri, yaiu dengan menjaga pola makan, gaya hidup, serta adanya pengaruh dari lingkungan dimana kita tinggal dan seringnya kita beraktivitas. Di Indonesia masyarakatnya berada di tingkat menengah ke bawah, sehingga masih ada orang yang tinggal di slum area, dimana lingkungannya sangat tidak sehat dan dapat menimbulkan berbagai macam penyakit. Ketika masyarakat slum area sakit, mereka merasa sulit mendapatkan akses kesehatan yang baik dan mereka tidak begitu paham dengan segala administrasi yang ditentukan oleh pihak pelayanan kesehatan. Akhirnya mereka orang-orang yang tidak memiliki kemampuan untuk berobat ke rumah sakit, cenderung beralih pada pengobatan alternatif. Pengobatan alternatif dinilai oleh masyarakat menengah ke bawah sebagai jalan lain untuk menyembuhkan sakit tanpa mengeluarkan banyak biaya. Karena biasanya pengobatan alternatif memasang tarif β€œseikhlasnya” kepada para pasiennya. Selain itu, ada pula orang yang takut melihat peralatan medis, sehingga lebih memilih pengobatan alternatif untuk penyembuhan sakitnya.

Pelayanan kesehatan di Indonesia masih harus ditingkatkan lagi seperti apa yang ditetapkan oleh Kemenkes. Apabila Indonesia belum mampu untuk memberikan fasilitas lebih terhadap pasien, maka setidaknya akses kesehatan hendaknya dipermudah. Karena jumlah orang sakit selalu saja ada, bahkan akan bertambah bilamana terjadi kerusakan lingkungan maupun bencana alam yang terjadi di Indonesia. Setiap pelayanan kesehatan hendaknya memperlakukan pasien dengan adil, bukan dengan melihat status sosialnya. Semua pasien berhak mendapatkan pelayanan yang baik, karena dengan adanya pelayanan yang baik kesembuhan lebih cepat diperoleh si pasien.

Sumber:

Adisasmito, Wiku. 2007. Sistem Kesehatan. Jakarta: Raja Grafindo Persada

Tulisan ini dipublikasikan di Sosiologi. Tandai permalink.

16 Balasan pada Review Film Sicko

  1. analisisnya tajam dan berbobot fin. semangat ngblog πŸ˜€

  2. Sofiyatin berkata:

    good job mba pina πŸ˜€

  3. Menurut anda, apakah saat ini bentuk pelayanan kesehatan di Amerika masih seperti itu “kurang melayani masyarakatnya”? terimakasih mohon responnya

  4. Anis Istiqomah berkata:

    review artikelnya bagus fina
    lanjutkan,,

  5. Anis Istiqomah berkata:

    reviewnya sdah bagus fina
    lanjutkan,,

  6. renny ayuningsih berkata:

    :2thumbup

  7. ignasia intan berkata:

    Menambah wawasan kk, terimakasih πŸ˜€

  8. Rima A Riani berkata:

    semangat menulis mb pina πŸ˜€

  9. Nambah ilmu pin keren πŸ˜€

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

* Kode Akses Komentar:

* Tuliskan kode akses komentar diatas: