Parsons menunjukan disini terdapat keharusan,sehingga agama merupakan suatu lembaga yang perlu didalam suatu masyarakat.Ketakutan akan mati,pemisahan antara cita-cita dan aktualisasinya,ketakutan yang tidak beralasan dan kejahatan yang tidak dihukum,merupakan sebagian kecil kondisi-kondisi tersebut yang membuat agama itu sesuatu yang tidak dapat dielakkan lagi.Dalam pengalaman di Uni Soviet sebagai bukti dimana lembaga sosial semacam itu dibatasi dan tatkala masyarakat berusaha melakukan opercobaan-percobaan diujung pembatasan itu atau diluarnya dan mereka mengalami kegagalan.Parsons mengatakan agama komunisme telah menggunakan tekanan namun didalam kenyataannya penggunaan itu telah melemahkan agama jadi gerakan komunisme telah menguatkan dan memenangkannya.
Satuan Pendidikan : SMA/MA
Kelas : XII
Kompetensi Inti
KI 1 :Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
KI 2 :Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan pro-aktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.
KI3 : Memahami, menerapkan, menganalisis dan mengevaluasi pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.
KI4 : Mengolah, menalar, menyaji, dan mencipta dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri serta bertindak secara efektif dan kreatif, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.
Untuk mengunduh file silakan klik SILABUS-ANTROPOLOGI-KLS-XII
Satuan Pendidikan : SMA/MA
Kelas : XI
KI 1 :Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
KI 2 :Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan pro-aktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.
KI 3 : Memahami, menerapkan, dan menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.
KI 4: Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, bertindak secara efektif dan kreatif, serta mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.
Untuk mengunduh file selengkapnya silakan klik SILABUS-ANTROPOLOGI-KLS-XI
Satuan Pendidikan : SMA/MA
Kelas : X
Kompetensi Inti
KI 1 : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
KI 2 :Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan pro-aktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.
KI3 : Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural berdasarkan rasa ingintahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.
KI4 : Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.
Kisah ini menceritakan persahabatan antara lima pemuda yang bernama Gentayang diperankan Fedi Nuril, Arial (diperankan Denny Sumargo), Zafran (Herjunot Ali), Riani (Raline Shah), dan Ian yang diperankan oleh Igor “Saykoji”. Film ini berdasarkan novel yang berjudul “5CM” karya Donny Dhirgantoro. Resensi ini merupakan sebuah resensi film, jadi tidak dihubungkan dan tidak dibandingkan dengan novelnya. Penilaian yang dilihat dari film.
Humor, tingkah laku, dan percakapan yang terjadi bisa dianggap sebagai keseharian yang pernah terjadi di dunia nyata, tetapi tetap ada bagian yang memang tidak pantas terjadi di dunia nyata. Riani yang merupakan perempuan sendiri selalu menjadi bagian yang terlindungi daripada teman-temannya. Mereka berlima semuanya telah lulus masa kuliahnya, tetapi hanya Ian yang belum. Ian terlalu sibuk mengerjakan hal lain seperti bermain game, menonton film “blue film” dan suka sekali makan mie pada malam hari. Keunikan perempuan yang paling cantik ini, apabila sedang makan mie bersama teman-temanya ia selalu meminta kuah mie dari temannya.
Dasar pandangan melihat masyarakat dan kebudayaan mahluk manusia antara lain polygenesis yang artinya manusia itu diciptakan beraneka macam.yang kedua Monogenesis yang merupakan mahluk manusia itu diciptakan hanya sekali saja. Kebangkitan studi kesusasteraaan yaitu renaissance yang menimbulakan rasionalisme yang pada akhirnya menyebabkan kemajuan ilmu pengetahian dan teknologi di Eropa. Aufklaarung mengakaji tentang gejala dan perilaku manusia dalam kehidupan bermasyarakat dengan cara mencarai unsur-unsur persamaan yang ada. Pada masa aufklaarung juga memandang masyarakat dan kebudayaan sebagai suatu kesatuan. Kebudayaan umat manusia berkembang melalui suatu tingkatan evolusi.
Desa Kaliombo terletak di Kecamatan Pecangaan Kabupaten Jepara. Sebagian besar masyarakat masyarakatnya bermatapencaharian sebagai petani. Dan sebagian yang lain bekerja sebagai buruh pabrik, padagang, wiraswata dan PNS. Seluruh masyarakat atau penduduk desa Kaliombo beragama Islam. Aktivitas keagamaan di desa ini berjalan dengan baik. Hal ini ditunjang dengan keberadaan fasilitas keagamaan seperti Mushola yang berjumlah enam buah, dan sebuah Masjid. Seluruh aktivitas dan perilaku masyarakat didasarkan pada nilai-nilai dan norma-norma agama.Di desa kaliombo terdapat suatu tradisi masyarakat yang telah berlangsung lama yang dilaksanakan masyarakat menjelang Idhul Fitri.
Aqiqah merupakan salah satu tradisi yang di jalankan dandi lestarikan umat islam hingga sekarang. Tradisi aqiqah masih berkembang di Desa Pringtulis Nalumsari Jepara. Makna atau arti Aqiqah bagi umat islam yaitu di tandai dengan penyembelihan hewan kambing sebagai tanda rasa syukur atas lahirnya seorang bayi. Satu ekor kambing untuk seorang bayi perempua dan dua ekor kambing untuk bayi laki-laki yang kemudian dilanjutkan dengan pemberian nama kepada si bayi tersebut. Di dalam tardisi Aqiqah ini terdapat sebuah tradisi memasak dan hasil masakan tersebut di bagikan kepada tetangga terdekat maupun kerabat terdekat yang disebutdengan istilah wewehan.
Individu-individu beraneka ragam yang berkumpul di suatu wilayah akan menjadi masyarakat. Terbentuknya individu yang berkumpul hingga menjadi suatu masyarakat bukan tanpa sebab. (Kimbal Young dan Raymond, W : 1959) mengutarakan bahwa interaksi sosial merupakan kunci dari semua kehidupan sosial karena tanpa interaksi sosial, tak akan mungkin ada kehidupan bersama.[1] Interaksi yang terjadi dalam masyarakat meliputi beberapa bidang kehidupan seperti sosial, agama, ekonomi dan lainnya. Dalam bidang ekonomi secara umum dikenal dua pola kegiatan ekonomi yaitu kegiatan ekonomi pasar dan non pasar. Kegiatan ekonomi pasar sederhananya dapat dikatan kegiatan tukar-menukar/jual-beli yang di dalamnya menitik beratkan pada permintaan dan penawaran yang disertai alat tukar seperti uang.
Lembaga merupakan istilah yang tidak asing lagi bagi kehidupan masyarakat Indonesia, istilah lembaga acap kali kita temui jika berhubungan dengan pemerintah. Sering dilihat bahwa lembaga itu adalah seperangkat alat pemerintah, gedung-gedung, atau bahkan diartikan sebagai kepanjangan tangan dari pemerintah. Istilah lembaga memang dipandang sempit oleh masyarakat. Pengertian lembaga itu lebih menunjuk pada sesuatu bentuk, sekaligus juga mengandung mana yang abstrak. Karena dalam pengertian lembaga juga mengandung tentang seperangkat norma-norma, peruturan-peraturan yang menjadi ciri lembaga tersebut. Lembaga merupakan sistem yang kompleks yang mencakup berbagai hal yang berhubungan dengan konsep sosial, psikologis, politik dan hukum. Konsep lembaga/ kelembagaan telah banyak dibahas dalam sosiologi, antropologi, hukum dan politik.
Komentar Terbaru