Etnomedicine Masyarakat Dayak “Mantra Belian”

hallo teman-teman…

Kali ini penulis akan membahas mengenai  Etnomedicine Masyarakat Dayak “Mantra Belian”. Dimana materi tersebut berada di dalam mata kuliah Antropologi Kesehatan  yang penulis tempuh ketika Semester 5. Tugas review mengenai Etnomedicine Masyarakat Dayak “Mantra Belian” tersebut bertujuan untuk menambah pemahaman mengenai mata kuliah Antropologi Kesehatan  yang penulis tempuh. Semoga bermanfaat….

Etnomedicine merupakan akar atau awal dari studi Antropologi Kesehatan, etnomedicine merupakan bagian dari perhatian etnografi tradisional terhadap pengobatan primitif, sihir, dan magi. Kajian etnomedicine meliputi pengobatan tradisional, pengobatan lokal, dan pengobatan non-ilmiah. Salah satu contoh kajianya adalah yang terjadi pada masyarakat suku Dayak di Kutai Barat provinsi Kalimantan Timur, dimana masyarakat suku Dayak tersebut masih memegang teguh tradisi leluhur mereka dalam melakukan penanganan kesehatan pada anggota masyarakat yang sedang sakit dengan menggunakan ritual Mantra Belian.

Mantra Belian adalah suatu tradisi pengobatan tradisional yang dilakukan oleh masyarakat suku Dayak. Ritual pengobatan Mantra Belian memiliki arti yang sangat penting bagi masyarakat, karena ritual tersebut bertujuan sebagai suatu pengobatan. Pada kasus yang disajikan dalam video “Dokter Go Wild” oleh dosen pengampu mata kuliah antropologi kesehatan, ritual pengobatan Mantra Belian dilakukan untuk memanggil kembali sebagian roh individu yang tersesat, dimana tersesatnya sebagian roh tersebut yang menjadi penyebab individu tersebut mengalami keadaan sakit. Ritual ini dilakukan dalam bentuk tarian yang dibalut musik tradisional, lengkap dengan berbagai ornamen hiasan layaknya sebuah perayaan pernikahan. , musik tradisional dari berbagai alat musik mulai dimainkan dan sang Pembeliat (dukun) bersama beberapa asistennya mulai menari sambil memanjatkan puji-pujian, berputar mengelilingi sebuah altar persembahan. Makin lama suara dan ritme musik semakin cepat. Gerakan para pembeliat pun seakan semakin tak terkendali. Selain membutuhkan tenaga yang besar, ritual tersebut juga menghabiskan biaya yang tidak sedikit, apalagi mengingat pengobatan ini dilakukan selama sedikitnya tiga malam berturut-turut. Bahkan bisa mencapai 40 malam, tergantung berat ringannya penyakit.

Pada masyarakat suku dayak, umumnya menganggap bahwa penyakit datang karena disebabkan oleh gangguan makhluk halus. Anggapan sakit tersebut merupakan konsep dari penyakit (illness) dimana penyakit didefinisikan sebagai akibat masuknya suatu objek karena ilmu sihir dan sejenisnya, maka pengeluaran objek itu adalah mutlak bagi kesembuhan pasien. Penyakit (illness) merupakan suatu bentuk ketradisionalan masyrakat yang sulit dijelaskan secara ilmiah. Sehingga tujuan dilakukanya ritual pengobatan tersebut adalah untuk mengusir makhluk halus tersebut. Selain itu, etiologi penyakit menurut sudut pandang masyarakat suku Dayak adalah personalistik. Dimana penyakit muncul karena disebabkan oleh adanya intervensi agen (supranatural) dan pasien merupakan korban, cara pengobatan yang dapat dilakukan ada dua, yaitu konfrontasi dan kompromi. Pada ritual Mantra Belian tersebut yang digunakan adalah cara kompromi, dimana Pembeliat (dukun) melakukan ritual dan menyediakan sesaji-sesaji untuk roh yang akan diajak untuk berkompromi dengan tujuan kesembuhan si sakit. Ritual Mantra Belian disini adalah salah satu bentuk pengobatan non-ilmiah yang dilakukan untuk penhyembuhan penyakit non-ilmiah pula dan telah menjadi warisan budaya leluhur yang harus di lestarikan seiring dengan pesatnya perkembangan jaman.

Sumber :

https://lifestyle.kompas.com/read/2014/04/23/1838088/Mantra.Sang.Belian.untuk.Mengobati.Pasiennya

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

* Kode Akses Komentar:

* Tuliskan kode akses komentar diatas: