Home > Sociology, Sosiologi SMA > Materi Sosiologi Kelas XI : Pembentukan Kelompok Sosial

Materi Sosiologi Kelas XI : Pembentukan Kelompok Sosial

cartoon-kids-in-a-row

a. Proses pembentukan kelompok sosial

     Manusia memiliki keistimewaan dibanding mahluk ciptaan lainnya yaitu akal pikiran. Dengan akal pikirannya manusia mampu bertahan hidup dan mengem-bangkan kehidupannya di dunia bersama manusia lain.

     Dengan akal pikirannya manusia berusaha untuk dapat memenuhi kebutuhan hidupnya dengan mencari, membuat dan memanfaatkan segala sesuatu yang bisa untuk memenuhi kebutuhannya tersebut. Untuk memperoleh berba-gai sarana pemenuhan kebutuhan selain menciptakan sendiri, ada berbagai sarana pemenuhan kebutuhan yang harus diperoleh dari orang lain. Oleh karena itu manusia akan selalu terus berhubungan dengan manusia lain selama masa kehidupannya.

     Hubungan antar manusia yang satu dengan manusia yang lainnya didasari oleh hasrat / keinginan pokok yang dimiliki manusia sejak lahir yaitu :

  • Keinginan untuk menjadi satu dengan manusia lain dalam masyarakat.
  • Keinginan untuk menjadi satu dengan suasana alam sekelilingnya.

b. Persyaratan dan faktor-faktor pembentuk kelompok sosial

    Persyaratan pembentuk kelompok sosial :

  • Setiap anggota kelompok harus menyadari bahwa dirinya merupakan anggota atau bagian dari kelompok sosialnya.
  • Ada hubungan timbal balik antara anggota yang satu dengan anggota lainnya.
  • Ada suatu factor yang dimiliki bersama sehingga hubungan di antara mereka bertambah erat.
  • Kelompok itu berstruktur, berkaidah, dan mempunyai pola perilaku yang khas.
  • Kelompok itu bersistem dan berproses terus-menerus.

            Faktor utama pembentuk kelompok sosial :

  • Faktor kedekatan.
  • Faktor kesamaan.

c. Ciri-ciri kelompok social.

  • Setiap anggota kelompok sosial memiliki motif yang sama.
  • Memiliki struktur social dan pembagian tugas tertentu untuk masing-masing anggota.
  • Terbentuknya In-Group dan Out-Group bagi para anggota kelompok.
  • Memiliki norma-norma yang tegas sebagai pedoman tingkah laku dan interaksi antar anggota kelompok.

d. Perkembangan kelompok sosial

     Hal-hal yang menyebabkan terjadinya perubahan suatu kelompok sosial yaitu :

  • Perubahan tujuan kelompok.
  • Perubahan keanggotaan kelompok.
  • Pergantian pimpinan kelompok.
  • Perubahan nama kelompok.
  • Konflik antar anggota kelompok.
  • Konflik antar kelompok.
  • Perubahan lingkungan dimana kelompok itu berada.

e. Klasifikasi Kelompok Sosial

  • In-Group dan Out-Group

In-Group adalah kelompok sosial dimana individu mengidentifikasikan dirinya.

Out-Group adalah kelompok sosial yang oleh individu diartikan sebagai lawan in groupnya.

  • Kelompok Primer (Primary Group) dan Kelompok Sekunder (Secondary Group)

Kelompok Primer adalah kelompok sosial yang paling sederhana, dimana anggotanya saling mengenal serta ada kerja sama yang erat. Contohnya keluarga, kelompok sepermainan dan lain-lain.

Kelompok Sekunder adalah kelompok yang terdiri dari banyak orang, yang sifat hubungannya tidak berdasarkan pengenalan secara pribadi dan juga tidak langgeng. Contohnya hubungan kontrak jual beli.

  • Paguyuban (Gemeinschaft) dan Patembayan (Gesellschaft)

Klasifikasi kelompok sosial menurut erat longgarnya ikatan antar anggota menurut Ferdinand Tonnies:

  • Paguyuban (gemeinschaft)

Paguyuban atau gemeinschaft adalah kelompok sosial yang anggota-anggotanya memiliki ikatan batin yang murni, bersifat alamiah, dan kekal. Ciri-ciri kelompok paguyuban :

  • Terdapat ikatan batin yang kuat antaranggota
  • Hubungan antar anggota bersifat informal

Tipe paguyuban

  • Paguyuban karena ikatan darah (gemeinschaft by blood)

Kelompok genealogis adalah kelompok yang terbentuk berdasarkan hubungan sedarah. Kelompok genealogis memiliki tingkat solidaritas yang tinggi karena adanya keyakinan tentang kesamaan nenek moyang.

Contoh: keluarga, kelompok kekerabatan.

  • Paguyuban karena tempat (gemeinschaft of place)

Komunitas adalah kelompok sosial yang terbentuk berdasarkan lokalitas. Contoh: Beberapa keluarga yang berdekatan membentuk RT(Rukun Tetangga), dan selanjutnya sejumlah Rukun Tetangga membentuk RW (Rukun Warga).

Contoh: Rukun Tetangga, Rukun Warga.

  • Paguyuban karena ideologi (gemeinschaft of mind)

Contoh: partai politik berdasarkan agama

  • Patembayan (gesellschaft)

Patembayan atau gesellschaft adalah kelompok sosial yang anggota-anggotanya memiliki ikatan lahir yang pokok untuk jangka waktu yang pendek. Ciri-ciri kelompok patembayan :

  • hubungan antaranggota bersifat formal
  • memiliki orientasi ekonomi dan tidak kekal
  • memperhitungkan nilai guna (utilitarian)
  • lebih didasarkan pada kenyataan sosial

Contoh: ikatan antara pedagang, organiasi dalam suatu pabrik atau industri.

  • Formal Group dan Informal Group

Formal Group adalah kelompok yang mempunyai peraturan tegas dan sengaja diciptakan oleh anggota-anggotanya untuk mengatur hubungan antarsesama. Contohnya organisasi

Informal Group tidak mempunyai struktur dan organisasi tertentu atau yang pasti. Kelompok-kelompok tersebut biasanya terbentuk karena pertemuan yang berulang kali yang didasari oleh kepentingan dan pengalaman yang sama. Contohnya klik

  • Kelompok Okupasional dan Volunter

Kelompok Okupasional adalah kelompok yang muncul karena semakin memudarnya fungsi kekerabatan, di mana kelompok ini timbul karena anggotanya memiliki pekerjaan yang sejenis. Contohnya kelompok profesi, seperti asosiasi sarjana farmasi, ikatan dokter indonesia, dan lain-lain.

Kelompok Volunter adalah kelompok yang memiliki kepentingan sama, namun tidak mendapatkan perhatian masyarakat. Melalui kelompok ini diharapkan akan dapat memenuhi kepentingan anggotanya secara individual tanpa mengganggu kepentingan masyarakat secara umum.

Referensi :

Soekanto, Soerjono. 2012. Sosiologi Suatu Pengantar. Jakarta : Rajawali Pers

https://ips-mrwindu.blogspot.co.id/2013/09/pembentukan-kelompok-sosial.html

https://id.wikipedia.org/wiki/Kelompok_sosial

Categories: Sociology, Sosiologi SMA Tags:
  1. No comments yet.
  1. No trackbacks yet.