Archive for the Category ◊ Uncategorized ◊

• Friday, July 12th, 2024

Tips Memilih Teman
Oleh Agung Kuswantoro

Seorang pencari ilmu/santri/siswa harus selektif dalam memilih teman. Pilihlah teman yang: tekun belajar, bersifat waro/lebih yakin, berwatak istiqomah/terus-menerus, suka memahami ayat-ayat al-Qur’an, dan memahami hadits. Sebaliknya, santri/siswa harus menghindari teman yang: malas, banyak bicara, suka merusak, dan suka memfitnah.

Sebagai penutup berikut kalimat bijak dalam kitab Ta’lim al Muta’allim: ”Jangan bertanya tentang perilaku seseorang, tapi lihatlah siapa temannya. Karena orang itu biasanya mengikuti temannya. Kalau temannya berakhlak buruk, maka menjauhlah segera. Dan, bila berakhlak baik, maka bertemanlah dengannya, tentu kamu akan mendapat petunjuk.” [ ].

Semarang, 10 Juli 2024/4 Muharrom 1446. Ditulis di Rumah jam 04.21 – 04.30 Wib.

• Tuesday, July 09th, 2024

Mengisi Liburan dengan Membaca dan Memahami Kitab Akhlaqul Lil Banin

Oleh Agung Kuswantoro

Sabtu (6 Juli 2024/29 Dzulhijjah 1445), saya, istri, dan kedua anak saya: membuat kegiatan yang kami namakan “Sekolah Akhlak”. Simpel saja tujuannya yaitu mengisi liburan dengan belajar kitab Akhlaqul Lil Banin. Kitab Akhlaqul Lil Banin adalah kitab dasar yang digunakan oleh pesantren/madrasah dalam pembelajaran akhlak. Kitab tersebut ada tiga juz. Adapun penulis/musonnep adalah Ustadz Umar bin Ahmad Barja.

Tidak ada target “muluk-muluk” siapa yang mau mengaji. Bagi saya, minimal yang mengaji adalah diri saya, istri dan kedua anak saya. Namun, dari hasil diskusi dengan kerabat agar mengajak yang mau belajar bersama. Alhamdulillah, ada 17 santri yang hadir. Para santri diantar oleh orang tuanya menuju Masjid.

Ada perubahan tempat yang semula di Masjid Assidiqi berpindah ke Masjid Ulul Albab, karena lokasi awal bersamaan dengan titik keramaian seleksi ujian mandiri UNNES di Gedung Digital Center (DC) dan Gedung kearsipan.

Materi yang saya sampaikan sebagaimana yang ada di flayer yaitu: mengapa belajar akhlak? waladul adib, waladul waqikh, waladul amin, dan waladul muthi’.

Meskipun bahasa kitab menggunakan bahasa Arab dan terjemahan arab jawa pegon, saya menyampaikannya dalam bahasa Indonesia. Tujuannya agar mudah dicerna penjelasan oleh santri. Saya pun dalam penyampaian pesan/materi menggunakan contoh-contoh dalam kehidupan sehari-hari yang dialami anak.

Dulu waktu saya belajar kitab tersebut membutuhkan waktu (lama) untuk memahami isi kitabnya. Dari pengalaman tersebut, menjadikan saya lebih menyiapkan diri terhadap materinya.

Sederhananya: memahami kitab tersebut susah, sehingga perlu batasan usia yaitu 10 tahun. Mengapa 10 tahun? Karena penyampaian materi kitab dalam bahasa Arab dan tema-temanya sangat dibutuhkan oleh anak usia 10 tahun.

Pembelajaran berlangsung selama 1,5 jam. Selama pembelajaran, Alhamdulillah berjalan sangat responsif/aktif. Semua santri aktif mengikuti materi. Bahkan, aktif bertanya dan berdiskusi diantara teman pada sesi studi kasus akhlak di lingkungan sekitar.

Sekali lagi, hanya satu kata “Alhamdulillah” yang bisa saya katakan karena acara berjalan dengan lancar. Saya mengucapkan terima kasih banyak kepada istri saya, Umi Lu’lu’ Khakimah yang menjadi satu-satunya partner berjuang dunia-akhirat dalam berdakwah melalui ilmu. Saya pun juga mengucapkan terima kasih kepada para orang tua santri atas kepercayaan kepada kami untuk belajar ilmu akhlak pada waktu liburan.

Selanjutnya, kami akan mengadakan evaluasi pembelajaran ini: bagaimana kelemahan, tindak lanjutnya, dan apa yang harus diperbaiki jika ada kegiatan serupa. Sekali lagi terima kasih atas semuanya. Mohon maaf jika ada tindakan dan perkataan selama kegiatan berlangsung. []

Ditulis di Rumah jam 15.00 – 15.15 Wib. Semarang, 6 Juli 2024/29 Dzulhijjah 1445.

• Thursday, July 04th, 2024

Belum Paham Saat Ini,Paham Untuk Masa Depan
Oleh Agung Kuswantoro

Diberitahu oleh KH. Romadhon SZ – Pengasuh Pondok Pesantren Salafiyah Kauman Pemalang – untuk memberikan motivasi santriwan dan santriwati dalam menuntut ilmu menjadikan saya mengingatkan saya waktu belajar Madrasah Diniyah Wustho – Ulya di tempat tersebut.
Madrasah Diniyah Wustho – Ulya Salafiyah merupakan satu dibawah naungan Yayasan Pendidikan Islam Salafiyah.

Judul yang saya tulis adalah apa yang saya alami saat itu, dimana belum paham saat ini (pada waktu di madrasah), tapi paham untuk masa depan (sudah lulus dari madrasah).

Alhamdulillah, ada 150 santri – santriwan yang hadir. Alhamdulillah saya bisa bertemu langsung dengan KH Romadhon SZ, Nyai Iswatun, Nyai Fatimah, Ustad Ali Mukmin, Ustad Komar dan lainnya.

Materi yang saya sampaikan adalah ikhlas dalam menuntut ilmu. Saya memulai materi pengalaman saat Madrasah, Dimana: diberi nasihat oleh KH Abdullah Sidiq agar selalu ikhlas. Lalu, dilanjutkan dengan keterkaitan ikhlas dalam menuntut ilmu dan kehidupan sehari-hari. Ikhlas mengantarkan seorang santri lebih sukses dunia akhirat.

Pada sesi tanya jawab, saya memberikan quis berupa pertanyaan-pertanyaan tentang sorof, fiqih, dan meresume materi. Alhamdulillah terpilihlah tiga santri – santriwan yang dapat yaitu santri Rizqi, santriwan Faizah Khoirunnisa, dan santriwan Melly Andriyani. Adapun moderator kegiatan tersebut adalah ustadzah Izza. Santriwan-santriwati ini ternyata memiliki prestasi: juara kaligrafi pondok tingkat kabupaten (Faizah Khoirunnisa) dan pernah juara menulis cerpen tingkat kabupaten (Melly Andriyani)

Dalam kesempatan baik tersebut, saya mengajak istri (Lu’lu’ Khakimah), kedua anak saya (Muhammad Fathul Mubin dan Muhammad Syafa’atul Quddus), dan ibu saya (Zumrohati). Tujuannya untuk bersilaturahim dengan keluarga besar Salafiyah Kauman Pemalang.

Rasanya senang dengan bisa belajar bersama dengan 150 santri – santriwan Pondok Pesantren Salafiyah Kauman Pemalang, tempat dimana saya mendapatkan ilmu-ilmu agama dan mencari sosok inspirasi dan teladan dalam hidup saya.

Saya mengucapkan terima kasih banyak kepada KH Romadhon SZ dan Nyai Iswatun atas kepercayaannya kepada saya untuk mengajak belajar bersama santri – santriwan pada masa liburan dengan berkegiatan yang bermanfaat ini. Terima kasih juga para ustad – ustadzah yang telah membantu kami dalam kegiatan ini secara teknis (ustad Komar dan ustadzah Izza), sehingga acara ini berjalan dengan lancar.

Semoga kegiatan ini memberikan manfaat untuk keluarga saya dan para santri – santriwan pondok pesantren Salafiyah Kauman Pemalang. Mohon maaf, jika kesalahan yang saya perbuat dari saya dan keluarga selama kegiatan berlangsung. []

Pemalang, 30 Juni 2024/25 Dzulhijjah 1445. Ditulis di rumah Pemalang jam 02.25 – 02.40 Wib.

Catatan: Kegiatan tersebut dilaksanakan pada tanggal 29 Juni 2024/22 Dzulhijjah 1445 jam 09.00 – 11.00 Wib di Aula Lantai 2 pondok pesantren Salafiyah Kauman Pemalang.

• Wednesday, July 03rd, 2024

Enam Bekal Seorang Santri
Oleh Agung Kuswantoro

Seorang santri harus tabah ujian dan cobaan dalam menuntut ilmu. Menurut Al bin Abi Tholib bahwa ada enam bekal santri dalam menuntut ilmu, yaitu:

  1. Cerdas
  2. Semangat
  3. Bersabar
  4. Memiliki bekal
  5. Petunjuk/bimbingan guru
  6. Waktu yang lama

Yuk, bekali santri/siswa kita dengan perkara tersebut agar sukses dan manfaat ilmunya kelak. []

Semarang, 23 Juni 2024/16 Dzulhijjah 1445. Ditulis di Kolam Renang GKS jam 15.45 – 15.54 Wib.

• Friday, June 28th, 2024

Jangan Sering Memilih-Milih Guru/Ustad
Oleh Agung Kuswantoro

Menurut Syaikh Az-Zurnuji dalam kitab Ta’lim – Muta’allim fasal fi ikhtiyaril ‘ilmi wal ustdazd: orang bijak (ahli hikmat dari negara Samarkan) berkata: Jika kamu pergi mengaji ke negeri Bukhoro, maka jangan tergesa-gesa memilih guru, tapi menetaplah selama dua bulan hingga kamu berpikir untuk memilih guru. Karena bila kamu langsung belajar kepada seorang alim, maka kadang-kadang cara mengajarnya seorang anak menurutmu, kemudian kamu meninggalkan dan pindah kepada orang alim, maka belajarmu tidak diberkahi. Oleh karena itu, selama dua bulan itu kamu harus berpikir untuk memilih guru, supaya kamu tidak meninggalkan seorang guru dan supaya betah bersamanya, hingga selesai. Dengan demikian, belajar dan ilmu diberkahi.

Dan inti pesan dari orang bijak tersebut adalah (1) jangan milih-milih guru, jika belum dua bulan; (2) dua bulan adalah masa untuk berpikir-pikir untuk memilih guru; (3) mantapkanlah dalam memilih guru selama dua bulan; (4) jika kurang dua bulan, lalu berganti guru, maka selama belajar tidak diberkahi, termasuk ilmunya, sehingga kemanfaatan ilmu yang dipelajari tidak berfungsi dengan baik; (5) harapannya jika sudah menentukan dan menetapkan guru tertentu selama dua bulan, insya Allah proses belajar dan ilmu yang dipelajari, kelak bermanfaat bagi santri/siswa. Mari, mantapkan dan manfaatkan waktu selama dua bulan dalam proses belajar, sekaligus proses memilih guru agar ilmunya bermanfaat dan berkah.

Ditulis di Kolam Renang GKS, jam 15.30 – 15.45 Wib./ 9 Dzulhijjah 1445/Puasa Arofah/16 Juni 2024.

• Wednesday, June 26th, 2024

Seperti Apakah Anak yang Tidak Sopan/Al Waqikh?
Oleh Agung Kuswantoro

Anak yang tidak sopan adalah anak yang tidak menghormati kedua orang tuanya, gurunya, tidak santun terhadap orang yang lebih tua, tidak mengasihi orang ang lebih muda, berbohong saat bicara, mengeraskan suara saat bicara dan tertawa dengan suara yang tinggi, lebih menyukai perkataan yang jelek, sering berkelahi, suka menghina terhadap orang lain, tidak malu terhadap perbuatan buruk yang dilakukannya, dan tidak mau mendengarkan/menerima sebuah nasihat.

Ditulis di Rumah, 9 Dzulhijjah 1445/Puasa Arofah/16 Juni 2024 jam 09.35 – 09.50 Wib.

• Monday, June 24th, 2024

Seperti Apakah Anak yang Sopan/Adib?
Oleh Agung Kuswantoro

Anak yang sopan adalah:
(1) anak yang menghormati kedua orang tuanya, gurunya, saudara (kakaknya), orang yang lebih tua dari usianya, mengasihi orang yang lebih muda dari usianya;

(2) Anak yang benar dalam ucapannya, tawadhu’/sopan dengan orang lain, sabar menghadapi musibah, tidak menjauhi dengan teman-temannya, tidak berkelahi dengan teman-temannya, tidak meninggikan suaranya saat bicara, dan tidak tertawa dengan nada yang tinggi/keras.

• Saturday, June 22nd, 2024

YUK, Liburan Tetap Ngaji di Sekolah Akhlak, Kitab Akhlaqul Lil Banin Juz 1.

NARA SUMBER:
Agung Kuswantoro
Pegiat Mahasiswa Mengaji dan Alumni Madrasah Diniyah Wustho – Ulya Salafiyah, Kauman, Pemalang

MATERI:

  1. Mengapa Anak Belajar Ilmu Akhlak?
  2. Anak yang Sopan/Adib.
  3. Anak yang Kasar/Waqikh.
  4. Anak yang Dipercaya/Amin.
  5. Anak yang Taat/Muthi’.

WAKTU PELAKSANAAN
Hari/Tanggal : Sabtu, 6 Juli 2024/ 30 Dzulhijjah 1445
Pukul : 09.00 – 11.00 Wib.
Tempat : Masjid Assidiqi (Masjid Kompleks Rektorat UNNES)

BIAYA:
GRATIS

MANFAAT:

  1. Tambah Ilmu
  2. Tambah Teman

PESERTA:
Siswa SD Kelas 4, 5 dan 6

LINK PENDAFTARAN:
https://bit.ly/SantriSekolahAkhlak

GABUNG WA GRUP: https://chat.whatsapp.com/DJGB9PNvxcL3HUz58nnGWs

NARA HUBUNG:
Umi Lu’Lu’ (0819 0187 5582)

• Wednesday, June 19th, 2024

Mengapa Seorang (Anak) Belajar Akhlak?
Oleh Agung Kuswantoro

Membaca kitab Akhlaqul Lilbanin juz satu: menjadikan saya tertarik menulis pesan-pesan dalam kitab tersebut.

Adapun bab pertama mengenai pertanyaan yang diawali “bagaimana”. Tertulis dalam kitab tersebut: Bimadza yatakhollaqul waladu? Jika saya memaknai – sebagaimana judul tulisan ini – mengapa seorang (anak) belajar akhlak?

Jawabnya:
(1) wajib bagi anak (laki-laki) untuk menggantungkan akhlak yang baik dalam hidupnya sejak kecil agar hidupnya dicintai oleh orang lain pada masa tuanya. Dengan adanya akhlak dalam diri seseorang/anak tersebut, menunjukkan bahwa dia ridho bahwa Allah sebagai Tuhannya. Dampaknya dia akan disenangi oleh keluarga dan masyarakat.

(2) wajib bagi anak (laki-laki) untuk menjauhi dari akhlak yang buruk agar tidak dibenci oleh orang. Hal ini bahwa dia tidak ridho bahwa Allah sebagai Tuhannya. Dan, dia akan dijauhi oleh keluarga serta masyarakat karena akhlak yang buruk.

• Saturday, June 15th, 2024

Mengangkat Kedua Tangan

Bagaimana posisi mengangkat kedua tangan? Dalam kitab safinatunnajah dijelaskan bahwa mengangkat kedua itu sejajar dengan kedua bahu dan jari-jemarinya tepat pada bagian atas telinga. Disunahkan mengangkat tangan dalam empat tempat yaitu:

  1. Ketika takbiratul ihrom.
  2. Ketika rukuk
  3. Ketika itidal
  4. Ketika berdiri dari tasyahud awal–orang menyebutnya tahyad awal–hal ini berbeda kalau berdiri dari sujud atau dari duduk istirahat. Duduk istirahat adalah duduk sebelum bangun menuju rokaat kedua. Disunahkan untuk duduk istirahat saat akan bangun dirokaat pertama atau ketiga jika solat tersebut adalah solat yang jumlah rokaatnya ada empat. Bangun setelah duduk istirahat tidak disunahkan mengangkat tangan.

Wallahu ‘alam


Syarat-syarat Sujud

Sujud termasuk rukun dalam solat. Agar solat kita diterima oleh Allah kita harus memperhatikan syarat sujud kita saat solat. Apa saja syaratnya? Ini syaratnya

  1. Harus bersujud dengan tujuh anggota badan yaitu satu dahi, kedua belah tangan, kedua lutut, dan bagian jari-jari kaki (jari-jari kaki dalam sujud dijejekkan atau mancal kedalam atau menghadap ke kiblat)
  2. Dahi harus terbuka. Jangan tertutup sekalipun dengan belahan rambut.
  3. Harus menekankan kepala, sekiranya beban kepala mengenai pada tempat sujud. Tempat sujud kita terlihat ada bekas setelah kita sujud jika dibawahnya atau kapuk.
  4. Tidak turun untuk keperluan selain sujud.
  5. Tidak bersujud pada sesuatu yang ikut bergerak karena gerakan dirinya. Misal mukena perempuan bagian kepala mengikuti saat sujud yaitu menghalangi tempat sujud atau peci laki-laki saat sujud yang menghalangi dahi waktu akan ke tempat sujud. Itu namanya ikut bergerak karena gerakan darinya.
  6. Mengangkat bagian bawahnya (pantat) ke atas. Jadi agak jengking atau memanjang agar pantat ke atas
  7. Bertumakninah. Tumakninah adalah berhenti sejenak dengan tujuan mengatur anggota badan. Saat ini pula kita disunahkan membaca membaca bacaan sujud SUBHANA ROBBIYAL dan seterusnya. Jadi syaratnya adalah tumakninah harus menjadi perhatian kita. Bukan cepatnya solat karena tumakninah termasuk syarat dan rukun solat juga. Waallahu ‘alam.

Anggota Sujud

Adapun tujuh anggota sujud yaitu:

  1. Dahi;
  2. kedua telapak tangan;
  3. kedua lutut;
  4. kedua jari-jari kaki yang dalam.

Waallahu ‘alam.
Ditulis dir Rumah, 8 Dzulhijjah 1445/puasa tarwiyah/15 Juni 2024, jam 15.31-15.55 Wib.