Pengertian Kelompok Sosial

Manusia merupakan makhluk hidup yang tidak mungkin dapat dilepaskan dari hubungannya dengan manusia yang lain. Karena pada dasarnya manusia sebagai makhluk sosial memiliki naluri untuk hidup dengan orang lain. Oleh karena itu lah, hubungan dari individu-individu atau manusia tersebut kemudian melahirkan suatu kelompok sosial yang dilandasi oleh kepentingan yang sama.

Kelompok sosial adalah kumpulan orang yang mempunyai kesadaran bersama akan keanggotaan dan saling berinteraksi. Kelompok diciptakan oleh anggota masyarakat dan mampu mempengaruhi perilaku dari masing-masing anggotnya. Sedang menurut Soerjono Soekanto (2006:104), kelompok sosial adalah himpunan atau kesatuan manusia yang hidup bersama, karena adanya hubungan diantara mereka. Hubungan tersebut antara lain menyangkut hubungan timbal balik yang saling mempengaruhi dan juga suatu kesadaran untuk saling menolong.

Ciri dan Syarat Kelompok Sosial
Ciri-ci kelompok sosial antara lain adalah sebagai berikut:
1. Ada dorongan yang sama antar individu
2. Ada interaksi antar individu yang berdasarkan rasa dan kecakapan amsing-masing
3. Ada peran dan kedudukan masing-masing anggota kelompok
4. Ada nilai dan norma yang mengatur anggotanya
5. Bersifat dinamis
Sementara syarat terbentuknya kelompok sosial menurut Baron dan Byrne adalah :
1. Interaksi, antar anggota seharusnya saling berinteraksi
2. Interdependen, apa yang terjadi pada seorang anggota akan mempengaruhi perilakua nggota yang lain
3. Stabil, hubngan ayng terjalin dalam rentan waktu tertentu dianggap berarti
4. Tujuan yang dibagi, beberapa tujuan bersifat umum bagia anggotanya
5. Struktur, fungsi tiap anggota harus memiliki beberapa macam struktur agar mereka memiliki set peran
6. Persepsi, setiap anggota harus merasa bagian dari kelompok.

Tipe-tipe Kelompok Sosial

A. Klasifikasi Tipe-tipe Kelompok Sosial

Robert Bierstedt membagi kelompok berdasarkan ada tidaknya hubungan organisasi sosial antara kelompok dan kesadaran jenis menjadi empat macam yaitu:
1. Kelompok statis, merupakan kelompok yang bukan organisasi, tidak memiliki hubungan sosial, dan kesadaran jenis. Contoh, kelompok penduduk usia 10-15 tahun di suatu kecamatan.
2. Kelompok kemasyarakatan, merupakan kelompok yang memiliki persamaan akan tetapi tidak mempunyai organisasi maupu hubungan sosial pada setiap anggotanya.
3. Kelompok sosial, merupakan kelompok yang telah memiliki kesadaran jenis, terdapat hubungan antar anggotanya, akan tetapi tidak terikat dalam organisasi. Contoh, kelompok pertemuan kerabat.
4. Kelompok asosiasi, merupakan kelompok yang memiliki kepentingan yang sama baik secara pribadi maupun bersama,memiliki kesadaran jenis, terdapat hubungan sosial, dan terikat dalam organisasi. Comtoh, negara dan sekolah.

B. Kelompok Sosial Dipandang dari Sudut Pandang Individu

Suatu individu merupakan kelompok kecil dari suatu kelompok sosial atas adsar usia, keluarga, seks, dan pekerjaan dimana hal tersebut memberikan kedudukan tau prestise tertentu yang sesuai denga adat istiadat maupun lembaga kemasyarakatan. Dengan kata lain keanggotaan dalam masyarakat tidak selalu gratis.
Terdapat derajat dan arti tertentu bagi individu-individu sehubungan dengan keanggotaan kelompok sosial yang tertentu, sehingga terdapat dorongan terrentu pula sebagai anggota suatu kelompok sosial. Suatu ukuran lainnya bagi individu adalah bahwa dia merasa lebih tertarik pada kelompok-kelompok sosial yang dekat dengan kehidupan seperi keluarga, kelompok kekerabatan seperti rukun tetangga, dari pda misalnya dengan suatu perusahaan besar atau negara.

C. In Group dan Out Group

In group adalah kelomok sosial dimana individu mengidentifikasi dirinya, sedangkan out group adalah kelompok sosial yang oleh individu diartikan sebagai lawan in groupnya. Perasaan in group maupun out group didasari dengan suatu sikap yang dinamakan etnosentrisme, yaitu adanya anggapan bahwa dalam kelompoknya merupakan yang terbaik dibanding dengan kelompok lainnya.

D. Kelompok Primer dan Kelompok Sekunder

Kelompok primer merupakan kelompok sosial yang paling sederhana dimana anggotanya saling mengenal serta ada kerjasama yang erat. Contoh, keluarga dan kelompok sepermainan. Sedangkan kelompok sekunder adalah kelompok yang terdiri dari banyak orang, yang sifat hubungannya tidak berdasarkan pengenalan secara pribadi dan juga tidak langgeng, contoh, hubungan kontrak jual beli.

E. Paguyuban dan Patembayan

Paguyuban (gemeinschaft) merupakan bentuk kehidupan bersama, dimana anggotanya diikat oleh hubungan batin yang murni, bersifat alamiah, dan kekal. Dasar hubungan tersebut adalah rasa cinta dan rasa persatua batin yang memag telah dikodratkan. Hubungan seperti ini dapat dijumpai dalam keluarga, kekerabatan, dan juga rukun tetangga. Sedangkan patembayan (gesellschaft) adalah ikatan lahir yang bersifat pokok dan biasanya untuk jangka waktu pendek. Ia bersifat sebagai suatu bentuk dalam pikiran belaka. Contoh, ikatan ntara pedagang, atau organisasi dalam suatu pabrik.

F. Formal Group dan Informal Group

Formal group adalah kelompok yang mempunyai peraturan tegas dan sengaja diciptakan oleh anggota-anggotanya untuk mengatur hubngan antar sesaa. Contoh, organisasi. Sedangkan informal group tidak mempunyai struktur dan organisasi tertentu atau yang pasti. Kelompok-kelompok tersebut biasanya terbentuk karena pertemuan yang berulang kali yang didasari oleh kepentingan dan pengalaman yang sama. Contoh, klik (clique)

G. Membership Group dan Reference Group

Membership Group adalah suatu kelompok dimana setiap orangsecara fisik menjadi anggota kelompok tersebut. Sedangkan Reference Group merupakan kelompok sosial yang menjadi acuan bagi seseorang untuk membentuk pribadi dan perilakunya.

H. Kelompok Okupasional dan Volunter

Kelompok Okupasional adalah kelompok yang muncuk karena semakin memudarnya fungsi kekerabatan, dimana kelompok ini timbul karena mempunyai anggotanya memiliki pekerjaan yang sejenis. Contoh, kelompok profesi seperti Ikatan Dokter Indonesia. Sedangkan kelompok volunter adalah kelompok yang mempunyai kepentingan yang sama akan tetapi tidak mendapat perhatian dari masyarakat. Dengan kelompok ini diharapan dapat memenuhi kepentingan anggotanya secara individual tanpa mengganggu kepentingan masyarakat secara umum.

I. Kelompok-kelompok Sosial yang Teratur dan Tidak Teratur

Kelompok sosial teratua adalah kelompok yang memiliki aturan tegas dalam mengatur hubungan antar anggotanya. Contoh, perkumpulan pelajar atau mahasiswa, parpol, perusahaan dan organisasi massa. Sedangkan kelompok sosial tidak teratua adalah kerumunan baik yang bersifat semenatra maupun yang kerumunan yang melanggar noram masyarakat.

Sumber :

Soekanto,Soerjono.2013.Sosiologi Suatu Pengantar.Jakarta:PT Raja Grafindo.

Maryati,Kun dan Juju Suryawati.2014.Sosiologi:Kelompok Pemintan Ilmu-ilmu Sosial.Jakarta:Esis Erlangga