Materi Sosiologi SMA Kelas XI: Pembentukan Kelompok Sosial

Kegiatan Keagamaan Ibu-ibuSebagai makhluk sosial kita pasti melakukan bahkan membutuhkan interaksi sosial dengan orang lain karena dalam kehidupan ini mustahil kita bisa hidup sendiri tanpa bantuan dari orang lain. Dalam interaksi yang terjadi dikalangan masyarakat tersebut secara sengaja maupun tidak sengaja  maka akan membentuk kelompok sosial mulai dari kelompok sosial yang terkecil yaitu keluarga sampai dengan kelompok sosial yang sangat kompleks. Kelompok sosial itu terbentuk karena adanya kesamaan kepentingan, sejumlah tujuan, serta untuk memenuhi peran sosial yang kita terima sebagai anggota masyarakat. Kelompok memainkan peran yang sangat penting dalam struktur sosial. Oleh karena itu dalam makalah ini kelompok kami akan membahas serta mengidentifikasi sedikit mengenai  kelompok sosial yang terjadi di masyarakat.

Pengertian

  1. Menurut Sorjono Soekanto

Kelompok sosial adalah himpunan atau kesatuan-kesatuan yang hidup bersama karena adanya hubungan di antara mereka secara timbal balik dan saling mempengaruhi.

  1. Menurut Hendro Puspito

Kelompok sosial adalah suatu kumpulan nyata, teratur dan tetap dari individu-individu yang melaksanakan peran-perannya secara berkaitan guna mencapai tujuan bersama.

  1. Menurut Paul B. Horton & Chaster L. Hunt

Kelompok sosial adalah suatu kumpulan manusia yang memiliki kesadaran akan keanggotaannya dan saling berinteraksi.

Kelompok Sosial adalah kumpulan orang yang memiliki kesadaran bersama akan keangggotaan dan saling berinteraksi, sehingga menumbuhkan persamaan bersama. Kelompok sosial merupakan sekumpulan manusia yang memiliki kesadaran bersama akan keanggotaanya dimana dasar pembentukan kelompok sosial, antara lain adalah faktor kepentingan yang sama, faktor darah dan keturunan, faktor geografis, dan faktor  daerah asal yang sama.

Ciri – ciri

Ø Merupakan kesatuan nyata dan dapat dibedakan dari kelompok atau kesatuan manusia lain.

Ø Merupakan kesatuan nyata dan dapat dibedakan dari kelompok atau kesatuan manusia lain.

Ø Memiliki norma yang  mengatur  hubungan antara   anggotanya.

Ø Memiliki kepentingan  bersama.

Ø Adanya interaksi dan komunikasi diantara para anggotanya.

Dasar Pembentukan Kelompok Sosial

  1. Faktor kepentingan yang sama (Common Interest)
  2. Faktor darah / keturunan yang sama (common in cestry)
  3. Faktor geografis
  4. Factor daerah asal yang sama

Arti Penting Hidup Berkelompok

                  Kita sebagai makhluk sosial tidak akan bisa hidup tanpa bantuan orang lain. Salah satu bentuk kerja sama kita dengan orang lain yaitu dengan membentuk kelompok sosial. Dalam sebuah kelompok sosial dapat membantu kita untuk mempermudah menyelesaikan suatu urusan atau tugas atau tujuan dengan cara bekerja sama. Pekerjaan yang terasa sulit kita kerjakan sendiri akan menjadi lebih mudah jika dikerjakan secara berkelompok sebab dalam suatu anggota kelompok , masing-masing anggota mempunyai keahlian khusus di bidangnya masing-masing, sehinga terjadilah pembagian tugas dan spesifikasi kerja yang membuat hasil dari pekerjaan tersebut menjadi maksimal. Dari uraian tersebut dapat kita simpulkan bahwa pentingnya hidup berkelompok untuk mempermudah memenuhi kabutuhan hidup.

Identifikasi Kelompok Sosial yang Terdapat di Lingkungan Sekitar Tempat Tinggal

  1. Kelompok sosial yang teratur

      * Kelompok sosial teratur yang kami jadikan contoh yaitu karang taruna. Karang taruna merupakan salah satu kelompok sosial yang teratur dan terstruktur, sebab dalam karang taruna terdapat susunan organisasi yang jelas serta pembagian tugas yang jelas pula. Selain itu kegiatan yang dilakukan dan merupakan tujuan dari kaang taruna merupakan kegiatan yang positif. Beberapa contoh kegiatan karang taruna , yaitu : mengadakan peringatan HUT RI 17 Agustus pada setiap tahunnya. Kegiatan tersebut dimaksudkan untuk meningkatkan sikap nasionalisme rakyat Indonesia melalui beberapa kegiatan, seperti lomba-lomba yang diikuti warga kampung. Selain itu contoh kegiatan lain yaitu , mengadakan bakti sosial untuk membantu masyarakat yang membutuhkan.

  1. Kelompok sosial yang tidak teratur

      * Kelompok sosial yang tidak teratur yang kami jadikan contoh yaitu paguyupan tukang becak. Paguyupan tukang becak ini tidak memiliki struktur organisasi yang jelas. Mereka berkumpul biasanya hanya untuk mebicarakan hal yang tidak penting ataupun sekedar cangkrukan.Mereka berkumpul tidak pada waktu yang ditentukan dan disepakati bersama , tetapi meraka hanya berkumpul semau mereka kapan pun meraka ingin berkumpul. Kegiatan yang dilakukan dalam paguyupan tukang becak ini kurang efisien karena hanya didasarkan pada kepentingan mereka sendiri.

Objek Kelompok Sosial yang diteliti

                  Kelompok sosial yang kami temui dan kami teliti yaitu kelompok ibu-ibu PKK di Desa Mberu Kecamatan Sarirejo Kabupaten Lamongan. Kelompok sosial tersebut termasuk dalam kelompok sosial yang teratur (informal, sekunder). Kelompok tersebut termasuk kelompok informal karena kelompok tersebut tidak hanya mempunyai satu kegiatan misalnya arisan, namun mempunyai kegiatan lain diantaranya Sharing, Pengajian ibu-ibu, masak-masak bersama. Dari beberapa kegiatan ini dapat mempererat tali silaturahmi dan rasa solidaritas diantara ibu-ibu PKK di desa itu. Kelompok sosial ini juga disebut kelompok sosial sekunder karena kelompok sosial ini termasuk kelompok yang terbuka dan tidak hanya terdiri dari satu keluarga tertentu. Anggotanya pun juga bermacam-macam mulai dari golongan atas sampai golongan menengah kebawah, dan mereka saling membaur tanpa memandang status sosial maupun ekonomi dalam kelompok ini.

                  Ciri khusus dari kelompok sosial ibu-ibu PKK ini adalah menggunakan seragam bermotif batik warna coklat, berkumpul setiap 2 minggu sekali di rumah anggotanya secara bergiliran, mereka terdiri dari ibu-ibu rumah tangga yang tidak bekerja dengan usia rata-rata di atas 25 tahun, ciri lainnya yaitu setiap acara arisan di rumah salah satu anggota selalu dihidangkan aneka makanan, dan uang yang digunakan untuk memasak makanan tersebut berasal dari uang hasil arisan.

                  Dalam anggota kelompok ibu-ibu PKK , sebagian besar dari mereka juga ikut kelompok sosial lainnya. Salah satu contohnya yaitu kelompok sosial qasidah. Karakteristik dari ibu-ibu yang selain mengikuti kegiatan ibu-ibu PKK juga mengikuti kegiatan qasidah yaitu mereka tetap loyal terhadap kedua kegiatan tersebut tanpa membedakan antara kegiatan satu dengan kegiatan lainnya. Pada dasarnya kelompok qasidah merupakan anggota dari ibu-ibu PKK yang pandai bermain alat musik dan pandai bernyanyi serta memiliki rasa percaya yang tinggi. Sehingga , sikap atau karakteristik dari ibu-ibu kelompok qasidah sekaligus kelompok ibu-ibu PKK tetap memiliki rasa solidaritas dan loyalitas yang tinggi pada organisasi tersebut . Dan mereka tetap merasa satu sebagai warga desa “Mberu”.

Dampak dari Individu yang Tidak Mau Hidup Berkelompok

Jika individu tersebut tidak mau hidup berkelompok , maka bagaikan katak dalam tempurung yang artinya individu tersebut tidak dapat berkembang. Ia tidak akan memiliki relasi yang luas dan banyak sehingga akan mempersulit gerak. Serta mendapatkan pengucilan dari kelompok sosial yang berada di sekitar individu tersebut dan akan merasa terasingkan oleh lingkunganya. Selain itu individu tersebut tidak akan bisa memenuhi atau menyelesaikan tugas/tujuanya dengan maksimal karena kembali lagi ke fitrah manusia sebagai mahluk sosial yang tidak bisa memenuhi segala kehidupannya sendiri. Dan manusia juga mempunyai keterbatasan dalam kemempuan yang ia miliki sehingga manusia perlu bantuan orang lain untuk menyelasaikan tugas yang bukan keahliannya.

Daftar Pustaka

Saptono, Bambang S. 2006 SOSIOLOGI JILID 2 SMA KELAS XI, Jakarta: PT. Phibeta aneka Gama

Subakti, A. Ramlan dkk. 2011 Sosiologi Teks Pengantar dan Terapan, Jakarta: Prenada Media Group

https://alhada-fisip11.web.unair.ac.id/

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

* Kode Akses Komentar:

* Tuliskan kode akses komentar diatas: