Archive for Desember 21st, 2015

Fungsi Sosiologi untuk Mengenali Gejala Sosial di Masyarakat (Materi Sosiologi SMA Kelas X)

obyek-sosiologiPengertian Sosiologi

Secara etimologis, sosiologi berasal dari kata socius dan logos. Socius (Latin) artinya teman, sedangkan logos (Yunani) artinya perkataan atau pembicaraan. Sehingga sosiologi diartikan sebagai membicarakan, memperbincangkan teman pergaulan. Atau sosiologi merupakan ilmu yang membahas tentang hubungan antara manusia satu dengan manusia lain dalam hidup bermasyarakat.

Ciri-ciri Sosiologi

  1. Bersifat empiris, yakni didasarkan pada observasi dan akal sehat yang hasilnya tidak bersifat spekulatif.
  2. Bersifat teoritis, yaitu selalu berusaha menyusun abstraksi dari hasil observasi yang konkrit di lapangan dan abstraksi tersebut merupakan kerangka dari unsur yang tersusun secara logis dan bertujuan menjalankan hubungan sebab akibat
  3. Bersifat kumulatif, yaitu teori-teori sosiologi dibentuk berdasarkan teori yang sudah ada, kemudian diperbaiki, diperluas dan diperhalus.
  4. Bersifat non-etis, dalam arti yang dipersoalkan dalam sosiologi bukanlah baik buruknya fakta tertentu, tetapi menjelaskan fakta tersebut secara analitis.

Obyek Studi Sosiologi

Secara umum objek kajian sosiologi adalah masyarakat yang dilihat dari sudut hubungan antarmanusia dan proses yang timbul dari hubungan manusia di dalam masyarakat. Sedangkan secara khusus, objek kajian sosiologi dibagi menjadi dua yaitu: Read the rest of this entry »

Individu, Kelompok Sosial dan Hubungan Sosial (Materi Sosiologi Kelas X)

  1. 1. IndividuIndividu, kelompok

Individu berasal dari kata in-dividere yang berarti tidak dapat dibagi-bagi atau sebagai sebutan bagi manusia yang berdiri sendiri, atau manusia perseorangan. Individu yang dimaksud adalah insan (manusia), Aristoteles berpendapat bahawa manusia merupakan penjumlahan dari kemampuan tertentu yang masing-masing bekerja sendiri seperti kemampuan-kemampuan Vegetatif (makan dan berkembang biak), kemampuan Sensitif (bergerak, bernafsu, perasaan dan mengamati) dan kemampuan Intelektif (kecerdasan).

Dengan kata lain, individu adalah subjek yang bertindak (aktor), subjek yang melakukan sesuatu hal, subjek yang memiliki pikiran, subjek yang memiliki keinginan, subjek yang memiliki kebebasan dan subjek yang memberi arti (meaning). Pada pengertian idividu sebagai konsep sosiologi, pengertian subjek menunjuk pada semua keadaan yang berhubungan dengan dunia internal manusia. Sedangkan konsep Objek tidak teralu berbeda jauh artinya dari yang diartikan dalam ilmu-ilmu alam, seperti batu, air dan semua benda umumnya.

  1. Kelompok sosial

Kelompok sosial lahir disebabkan karena kebutuhan masnusia untuk berhubungan. Akan tetapi, tidak semua hubungan dapat dikatakan sebagai kelompok sosial. Soerjono Soekanto (1982 : 111) mengemukakan beberapa persyaratan terbentuknya kelompok sosial, yaitu :

  • Adanya kesadaran dari anggota kelompok tersebut bahwa ia merupakan bagian dari kelompok yang bersangkutan.
  • Adanya hubungan timbal balik antara anggota yang satu dengan lainnya dalam kelompok.
  • Adanya suatu faktor yang dimiliki bersama oleh anggota kelompok yang bersangkutan yang merupakan unsur pengikat atau pemersatu. Faktor tersebut dapat berupa nasib yang sama, kepentingan yang sama, tujuan yang sama ataupun ideologi yang sama.
  • Berstruktur, berkaidah dan mempunyai pola perilaku.

Read the rest of this entry »

Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Materi Sosiologi SMA Kelas X)

A. Mengenali Gejala Sosial dalam Masyarakat

Konsep dasar yang sudah dipelajari pertemuan kemarin dapat membantu mengenali gejala-gejala sosial yang terjadi dalam kehidupan suatu masyarakat. Gejala-gejala sosial tersebut ada yang dianggap wajar, adapula yang dianggap tidak wajar. Namun, ada pula gejala yang dianggap wajar tersebut adakalanya berlangsung secara tidak normal atau tidak dikehendaki. Misalnya perubahan sosial dan budaya akan selalu terjadi seiring dengan perubahan zaman yang semakin maju, namun perubahan sosial seringkali diiringi oleh perubahan perilaku anggota masyarakat yang cenderung melanggar nilai dan norma sehingga menimbulkan gejala sosial yang negatif seperti kriminalitas, penyimpangan perilaku, dan lain sebagainya.

B. Ragam Gejala Sosial

  1. Kemiskinan
    Pada masyarakat modern, kemiskinan menjadi masalah sosial. Kemiskinan diartikan sebagai suatu keadaan dimana seseorang tidak sanggup memelihara dirinya sendiri sesuai dengan taraf kehidupan kelompok. Sebab sebab timbulnya masalah tersebut adalah karena salah satu lembaga kemasyarakatan tidak berfungsi dengan baik, yaitu lembaga kemasyarakatan dibidang ekonomi.
  2. Kejahatan
    Kejahatan disebabkan karena kondisi dan proses sosial yang sama.tinggi rendahnya kejahatan berhubungan erat dengan bentuk dan organisasi sosial dimana kejahatan tersebut terjadi.
  3. Disorganisasi keluarga
    Adalah perpecahan keluarga sebagai suatu unit karena anggota- anggotanya ggal memenuhi kewajiban-kewajibannya sesuai dengan peran sosialnya.
  4. Kenakalan remaja (delinkuensi)
    Masa remaja dikatakan sebagai masa yang sangat berbahaya. Dimana seseorang meninggalkan tahap kehidupan anak- anak, untuk menuju tahap selanjutnya.
  5. Peperangan
    Masalah peperangan berbeda dengan masalah sosial. Peperangan merupakan satu bentuk pertetangan dan juga suatu lembaga kemasyarakatan. Peperangan merupakan bentuk pertentangan ketika setiap kali diakhiri dengan suatu akomodasi.
  6. Pelanggaran terhadap norma norma masyarakat
    Ada beberapa pelanggaran terhadap norma- norma sosial yaitu: pelacuran, alkoholisme,homoseksualitas. Masalah masalah inilah yang sering dilakukan dan hal ini merupakan pelanggaran norma yang ada di masyarakat.
  7. Masalah kependudukan
    Penduduk suatu negara merupakan sumber yang sangat penting bagi pembangunan. Salah satu tanggung jawab negara adalah meningkatkan kesejahteraan penduduk serta mengambil langkah-langkah. Kesejahteraan penduduk ternyata mengalami gangguan oleh perubahan demografis yang sering kali tidak mereka rasakan.
  8. Masalah lingkungan hidup
    Ketika seseorang membicarakan lingkungan hidup, yang sering difikirkan adlah hal-hal atau segala sesuatu yang berada disekitar manusia baik sebagai individu maupun dalam pergaulan hidup.
  9. Birokrasi
    Birokrasi merupakan organisasi yang bersifat hieraris, yang ditetapkan secara rasional untuk mengordinasikan pekerjaan orang- orang kepentingan pelaksanaan tugas-tugas administratif.

Read the rest of this entry »

Metode Penelitian Sosial (Materi Sosiologi SMA Kelas X)

pnltiPengertian Metode Penelitian

Metode penelitian adalah tata cara bagaimana suatu penelitian akan dilaksanakan. Metode penelitian ini sering dikacaukan dengan prosedur penelitian atau teknik penelitian. Hal ini disebabkan karena ketiga hal tersebut saling berhubungan dan sulit dibedakan.

Metode penelitian membicarakan megenai tata cara pelaksanaan penelitian, sedangkan prosedur penelitian membicarakan alat-alat yang digunakan dalam mengukur atau mengumpulkan data penelitian. Dengan demikian, metode penelitian melingkupi prosedur penelitian dan teknik penelitian.

Pengertian Penelitian

Kata penelitian adalah terjemahan dari kata dalam Bahasa Inggris re-search, yang berasal dari suku kata re (kembali) dan to search (mencari). Jadi, research berarti mencari kembali suatu pengetahuan. Dari pendapat para ahli tentang definisi penelitian dapat kiranya kita simpulkan bahwa penelitian adalah suatu penyelidikan terorganisasi, atau penyelidikan yang hati-hati dan kritis dalam mencari fakta untuk menentukan sesuatu.

  1. Macam Tujuan Penelitian

Terdapat bermacam tujuan penelitian, dipandang dari usaha untuk membatasi ini, yaitu:

  1. Eksplorasi
  2. Deskripsi
  3. Prediksi
  4. Eksplanasi
  5. Aksi

2. Fungsi Penelitian

Fungsi penelitian adalah mencarikan penjelasan dan jawaban terhadap permasalahan serta memberikan alternatif bagi kemungkinan yang dapat digunakan untuk pemecahan masalah.

  • Mendiskripsikan, memberikan, data atau informasi,
  • Menerangkan data atau kondisi atau latar belakang terjadinya suatu peristiwa,
  • Menyusun teori,
  • Meramalkan, mengestimasi, dan memproyeksi suatu peristiwa yang mungkin terjadi berdasarkan data-data yang telah diketahui dan dikumpulkan,
  • informasi yang didapat akan sangat berarti dalam memperkirakan kemungkinan yang akan terjadi untuk melalui masa berikutnya,
  • Mengendalikan peristiwa maupun gejala-gejala yang terjadi.

Read the rest of this entry »

Pembentukan Kelompok Sosial (Materi Sosiologi SMA Kelas XI)

kelompok sosialPaul B. Horton dan Chester L. Hunt, menjelaskan bahwa kelompok sosial merupakan kumpulan manusia yang memiliki kesadaran akan keanggotaannya dan saling berinteraksi. Manusia menjadi anggota dari berbagai macam kelompok sosial, bahkan sejak lahir dan dibesarkan. Kelompok sosial dengan demikian menjadi suatu bagian yang sangat penting dalam kehidupan sehingga perlu diketahui serta dimengerti.

A. Hakikat Kelompok Sosial

Pengertian Kelompok Sosial

Sejak dilahirkan manusia sudah mempunyai dua hasrat atau kepentingan pokok bagi kehidupannya, yaitu:

  1. Keinginan untuk menjadi satu dengan manusia lain di sekelilingnya.
  2. Keinginan untuk menjadi satu dengan lingkungan alamnya.

Keterikatan dan ketergantungan antara manusia satu dengan yang lain mendorong manusia untuk membentuk kelompok masyarakat yang disebut kelompok sosial atau sosial group. Dari definisi para ahli dapat disimpulkan bahwa kelompok sosial adalah kumpulan individu yang memiliki hubungan dan saling berinteraksi sehingga mengakibatkan tumbuhnya rasa kebersamaan dan rasa memiliki.

Syarat dan Ciri Kelompok Sosial
Robert K. Merton menyebutkan tiga kriteria suatu kelompok:

  1. Memiliki pola interaksi.
  2. Pihak yang berinteraksi mendefinisikan dirinya sebagai anggota kelompok.
  3. Pihak yang berinteraksi didefinisikan oleh orang lain sebagai anggota kelompok.

Menurut Soerjono Soekanto, himpunan manusia baru dapat dikatakan sebagai kelompok sosial apabila memiliki beberapa persyaratan berikut.

  1. Adanya kesadaran sebagai bagian dari kelompok yang bersangkutan.
  2. Ada hubungan timbal balik antara anggota yang satu dengan yang lain dalam kelompok itu.
  3. Ada suatu faktor pengikat yang dimiliki bersama oleh anggota-anggota kelompok, sehingga hubungan di antara mereka bertambah erat. Faktor tadi dapat berupa kepentingan yang sama, tujuan yang sama, ideologi politik yang sama, dan lain-lain.
  4. Memiliki struktur, kaidah, dan pola perilaku yang sama.
  5. Bersistem dan berproses.

Read the rest of this entry »

Permasalahan Sosial dalam Masyarakat (Materi Sosiologi Kelas XI)

Perm SosialPengertian Masalah Sosial

Masalah Sosial adalah suatu kondisi yang terlahir dari sebuah keadaan masyarakat yang tidak ideal. Definisi lain masalah sosial yaitu keditaksesuaian unsur-unsur masyarakat yang dapat membahayakan kehidupan kelompok sosial. Masalah sosial merupakan suatu kondisi yang dapat muncul dari keadaan masyarakat yang kurang atau tidak ideal, maksudnya selama terdapat kebutuhan dalam masyarakat yang tidak terpenuhi secara merata maka masalah sosial akan tetap selalu ada didalam kehidupan.

Faktor Penyebab Masalah Sosial

Suatu gejala dapat disebut sebagai permasalahan sosial dapat diukur melalui:

1.Tidak adanya kesesuaian antara nilai sosial dengan tindakan sosial.

2.Sumber dari permasalahan sosial merupakan akibat dari suatu gejala sosial di masyarakat.

3.Adanya pihak yang menetapkan suatu gejala sosial tergantung dari karakteristik masyarakatnya.

4.Perasalahan sosial yang nyata (manifest social problem) dan masalah sosial tersembunyi (latent social problem).

5.Perhatian masyarakat dan masalah sosial.

6.Sistem nilai dan perbaikan suatu permasalahan sosial. Read the rest of this entry »

Perbedaan, Kesetaraan dan Harmoni Sosial (Materi Sosiologi SMA Kelas XI)

keberagaman-kesetaraan-sosialSeperti yang kita ketahui bahwa Indonesia merupakan negara yang multikultural, negara yang kaya akan keberagaman suku bangsa di dalamnya. Setiap suku bangsa di Indonesia mempunyai keunikan sendiri sendiri, berbeda satu sama lain. Perbedaan tersebut sangatlah luas cakupannya. Mencakup perbedaan agama, ras, suku, adat istiadat, bahasa, dan sebagainya. Indonesia adalah negara yang beragam, termasuk didalamnya adalah keragaman akan kebudayaan. Berdasarkan kamus besar Bahasa Indonesia , ragam berarti macam atau jenis. Ada tiga macam yang mengambarkan masyarakat yang majemuk yaitu masyarakat Plural, masyarakat Heterogen, dan masyarakat multukultural.

Pluralitas yaitu, mengandaikan adanya hal-hal yang lebih dari satu ( many). Heterogen yaitu, menunjukkan bahwa keberadanya yang lebih dari satu berbeda-beda , bermacam-macam dan bahkan tidak dapat disamakan.multikultural, inti dari multikulturalisme adalah kesediaan menerima kelompok lain secara sama tanpa memperdulikan perbedaan budaya, etnik, gender, bahasa, ataupun agama. Multikulturalisme memberikan penegasan bahwa dengan adanya perbedaan itu manusia adalah sama dan secara di ruang publik, menekankan pengakuan dan penghargaan pada perbedaan.

Ketidaksamaan sosial yang terdapat di masyarakat dapat dikaji menjadi dua bagian yaitu:

  1. Ketidaksamaan sosial horizontal adalah perbedaan antarindividu atau kelompok yang tidak menunjukan adanya tingkatan lebih tinggi atau lebih rendah. Ketidaksamaan sosial horizontal disebut juga dengan differensiasi sosial.
  2. Ketidaksamaan sosial vertikal adalah perbedaan antar individu atau kelompok yang menunjukan adanya tingkatan lebih rendah atau lebih tinggi. Ketidaksamaan sosial vertical disebut juga dengan stratifikasi sosial.

Read the rest of this entry »

Konflik, Kekerasan, dan Upaya Penyelesaiannya (Materi Sosiologi SMA Kelas XI)

179829Pengertian Konflik

Pada saat kelas X, pernah disinggung mengenai konflik bukan? Masih ingatkah kamu dengan konflik dan mengapa konflik itu dapat terjadi dalam masyarakat? Dalam interaksi sosial, tidak jarang terjadi benturan antarkepentingan yang melingkupi tiap individu. Karena individu memiliki pendapat, keinginan, bahkan kebutuhan yang berbeda-beda, sehingga sangat memungkinkan ada pihak yang tidak menerima adanya perbedaan tersebut dan terjadilah benturan itu. Kehidupan manusia di muka bumi ini, baik perorangan maupun kelompok berbeda-beda. Apabila perbedaan-perbedaan yang ada dipertajam akan menimbulkan pertentangan atau konflik. Pertentangan atau konflik adalah sebuah proses sosial, di mana individu atau kelompok berusaha mencapai tujuannya dengan jalan menentang pihak lawan, dengan menggunakan ancaman atau kekerasan. Sebenarnya istilah konflik berasal dari bahasa Latin configure yang berarti saling memukul. Namun, definisi tersebut terkesan sangat sederhana bukan? Padahal konflik tersebut belum tentu hanya berkaitan dengan sisi fisik saja.

Secara sosiologis, konflik dapat diartikan sebagai suatu proses sosial antara dua orang atau lebih atau dapat juga kelompok yang berusaha menyingkirkan pihak lain dengan jalan menghancurkan atau membuatnya tidak berdaya. Untuk lebih jelasnya, kita simak beberapa definisi dari para ahli sosiologi berikut ini.

  1. Soerjono Soekanto

Mengatakan bahwa konflik merupakan suatu proses sosial di mana individu atau kelompok berusaha untuk memenuhi tujuannya dengan jalan menantang pihak lawan yang disertai dengan ancaman dan atau kekerasan.

2. Lewis A. Coser

Berpendapat bahwa konflik adalah sebuah perjuangan mengenai nilai atau tuntutan atas status, kekuasaan, bermaksud untuk menetralkan, mencederai, atau melenyapkan lawan.

3. Gillin dan Gillin

Melihat konflik sebagai bagian dari proses interaksi sosial manusia yang saling berlawanan. Artinya, konflik adalah bagian dari proses sosial yang terjadi karena adanya perbedaanperbedaan baik fisik, emosi, kebudayaan, dan perilaku. Atau dengan kata lain konflik adalah salah satu proses interaksi sosial yang bersifat disosiatif. Read the rest of this entry »

Integrasi dan Reintegrasi Sosial sebagai Upaya Pemecahan Masalah Konflik dan Kekerasan (Materi Sosiologi SMA Kelas XI)

Integrasi sosial merupakan suatu proses penyesuaian dan pemersatuan elemen-elemen yang berbeda dalam masyarakat. Elemen-elemen yang berada dalam masyarakat meliputi perbedaan kedudukan, agama, sosial, ras, etnik, sistem nilai, norma, bahasa dan kebiasaan. Integrasi sosial menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) adalah pembaruan sesuatu yang tertentu sehingga menjadi kesatuan yang utuh.

Integrasi sosial dapat terjadi jika memenuhi beberapa persyaratan. William F. Ogburn dan Mayer Nimkof menyebutkan syarat terwujudnya integrasi sosial adalah jika anggota-anggota masyarakat merasa berhasil saling mengisi kebutuhan-kebutuhan di antara mereka. Syarat kedua adalah masyarakat mampu menciptakan konsesus bersama (kesepakatan bersama) mengenai nilai dan norma sosial yang kemudian dijadikan sebagai pedoman dalam kehidupan keseharian dan dalam mengatasi hal-hal yang dilarang menurut kebudayaan. Nilai dan norma sosial yang ada di masyarakat berlaku dalam kurun waktu yang cukup lama, tidak mudah berubah dan dijadikan secara konsisten oleh seluruh anggota masyarakat. Proses integrasi yang terjadi dalam masyarakat juga dipengaruhi oleh tingkat homogenitas kelompok masyarakat, besar kecilnya suatu masyarakat, efektivitas dalam berkomunikasi dan mobilitas geografi.

Integrasi sosial memiliki 3 bentuk, diantaranya adalah:

  1. Integrasi Normatif

Integrasi normatif merupakan bentuk integrasi yang terjadi akibat adanya norma-norma yang berlaku di masyarakat.

2. Integrasi Fungsional

Integrasi fungsional terbentuk karena ada fungsi-fungsi tertentu dalam masyarakat. Dengan mengedepankan fungsi dari masing-masing pihak yang ada dalam sebuah masyarakat.

3. Integrasi Koersif

Sedangkan integrasi koersif terbentuk berdasarkan kekuasaan yang dimiliki penguasa. Dalam hal ini penguasa menerapkan cara-cara koersif (kekerasan). Read the rest of this entry »

Perubahan Sosial dan Dampaknya (Materi Sosiologi SMA Kelas XII)

Pengertian Perubahan Sosial

Setiap masyarakat pasti mengalami perubahan. Perubahan yang terjadi di masyarakat meliputi perubahan norma-norma sosial, pola-pola sosial, interaksi sosial, pola perilaku, organisasi sosial, lembaga kemasyarakatan, lapisan-lapisan masyarakat, serta susunan kekuasaan dan wewenang. Kingsley Davis mengatakan bahwa perubahan sosial merupakan bagian dari perubahan kebudayaan. Perubahan dalam kebudayaan mencakup semua bagiannya, yaitu kesenian, ilmu pengetahuan, teknologi, filsafat, bahkan perubahan dalam bentuk serta aturan organisasi sosial.

Perubahan sosial dapat berupa kemajuan (progress) atau kemunduran (regress). Kemajuan (progress) terjadi apabila perubahan yang ada mampu menciptakan kemudahan bagi masyarakat untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Perubahan disini diartikan sebagai proses pembangunan masyarakat kearah yang lebih baik. Perubahan yang ada dikatakan berupa kemunduran (regress) apabila perubahan yang terjadi dalam masyarakat pada aspek tertentu membawa pengaruh yang kurang menguntungkan.

Teori Utama Pola Perubahan Sosial

Perubahan sosial yang ada akan selalu mengikuti suatu pola dan arah tertentu, menurut Robert H. Lauler terdapat dua teori utama pola perubahan sosial, yaitu :

  1. Teori Siklus

Melihat perubahan sebagai sesuatu yang berulang-ulang. Apa yang terjadi sekarang pada dasarnya memiliki kesamaan atau kemiripan dengan yang telah terjadi sebelumnya. Pola perubahan siklus adalah pola perubahan yang menyerupai spiral.

  1. Teori Perkembangan

Penganut teori ini percaya bahwa perubahan dapat diarahkan ke titik tujuan tertentu, seperti perubahan dari masyarakat tradisional ke masyarakat modern yang kompleks. Teori ini dikenal dengan teori perkembangan atau linier. Teori perkembangan dibagi menjadi dua, yaitu teori evolusi dan teori revolusi. Read the rest of this entry »

Lewat ke baris perkakas