Puisi

Cahaya

Karya: Yosi Pratama

 

Kemanakah ku pergi mencari api

Disaat hati tertutupi

Dimanakah jalan tuk mencari bulan

Disaat hati tak karuan

 

Angin bertiup lembut seolah menyapa hatiku yang hampa

Awan menangis seolah tau hatiku koyak teriris

Menangis tak ada gunanya hanya menambah nestapa

Ah.. sudahlah mungkin cahaya tak kan pernah ada

 

Ingin kuhancurkan semua batu yang merebut cahayaku

Ingin kubakar semua besi-besi yang menertawakanku

Tapi apadaya besi-besi tua ini menghancurkan mimpiku

Hanya menunggu waktu hingga ku melihat cahayaku lagi

 

Aku terdiam dalam buih penyesalan

Tenggelam di gelapnya penjara

Membeku oleh dinginnya merindu

Inilah kisah hidupku yang pilu

Tak ingin buahku tumbang bersama pohon

Ciri-Khas-Karya-Seni-Surealisme

 

Image source: https://www.google.com/url?sa=i&rct=j&q=&esrc=s&source=images&cd=&cad=rja&uact=8&ved=0CAYQjB1qFQoTCI6nhobGm8kCFQaRjgodfnYDqQ&url=http%3A%2F%2Fwww.bimbingan.org%2Fciri-khas-karya-seni-surealisme.htm&psig=AFQjCNHeRZnPImV9erkk5u-mMIXhA8jXvw&ust=1447990159174540

Published by

Yosi Pratama

Mahasiswa fakultas hukum Universitas Negeri Semarang angkatan 2015

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

* Kode Akses Komentar:

* Tuliskan kode akses komentar diatas: