Materi Sosiologi SMA kelas XI: Kelompok Sosial Di Masyarakat

Kelompok sosial

download

Pengertian Kelompok Sosial

Kelompok sosial merupakan sekumpulan atau sekelompok individu yang ada di masyarakat dan memiliki kesadaran bersama akan keanggotaan dan saling berinteraksi satu sama lain, serta biasanya memiliki suatu kesukaan yang sama, seperti hobbi, pekerjaan, aktivitas, fans dsb. Kelompok diciptakan oleh anggota masyarakat yang saling bekerjasama dan memiliki hubungan yang timbal balik.

Berikut ini adalah pengertian kelompok sosial menurut para ahli.

  • Menurut Soerjono Soekanto

Pengertian dari Kelompok sosial adalah himpunan atau kesatuan kesatuan manusia yang hidup bersama karena saling berhubungan di antara mereka secara timbal balik dan saling mempengaruhi.

  • Menurut Paul B. Horton dan Chester L Hunt

Istilah kelompok sosial diartikan sebagai kumpulan manusia yang memiliki kesadaran akan keanggotannya dan saling berinteraksi.

  • Menurut George Homans

Kelompok adalah kumpulan individu yang melakukan kegiatan, interaksi, dan memiliki perasaan untuk membentuk suatu keseluruhan yang terorganisasi dan berhubungan timbal balik.

Kriteria-kriteria kelompok sosial menurut Soerjono Soekanto

  • Setiap anggota kelompok sadar bahwa dia merupakan bagian dari kelompok yang bersangkutan.
  • Ada hubungan timbal balik antara anggota yang satu dengan anggota yang lainnya.
  • Ada suatu faktor yang dimiliki bersama, sehingga hubungan antara mereka bertambah erat, misalnya : nasib yang sama, kepentingan yang sama, tujuan yang sama, ideologi politik yang sama, dan lain-lain.
  • Berstruktur, berkaidah, dan mempunyai pola perilaku.
  • Bersistem dan berproses.

Ciri-Ciri Utama Kelompok Sosial

  • Terdapat dorongan atau motif yang sama pada individu-individu yang menyebabakan terjadinya interaksi.
  • Terdapat akibat-akibat interaksi yang berlainan terhadap individu-individu.
  • Pembentukan dan penegasan struktur atau organisasi kelompok yang jelas dan terdiri atas peranan-peranan dan kedudukan hierarkis yang lambat laun berkembang dengan sendirinya.
  • Terjadinya penegasan dan pengaruh norma-norma pedomanyang mengatur interaksi dan kegiatan anggota kelopok dalam merealisasikan tujuan kelompok.

Dasar-dasar Pembentukan Kelompok Sosial.

  • Kepentingan yang sama (Common Interest).
  • Darah dan Keturunan yang sama.(Common Ancestry)
  • Daerah yang sama
  • Ciri-ciri badaniah yang sama.

Klasifikasi kelompok sosial berdasarkan erat longgarnya ikatan antar anggota

Paguyuban (gemeinschaft)
Paguyuban: kelompok sosial yang anggota-anggotanya memiliki ikatan batin yang murni, bersifat alamiah, dan kekal.

Ciri-ciri kelompok paguyuban : terdapat ikatan batin yang kuat antaranggota dan hubungan antar anggota bersifat informal

Tipe paguyuban:

  • Paguyuban karena ikatan darah (gemeinschaft by blood)
    Contoh: keluarga, kelompok kekerabatan.

Kelompok genealogis : kelompok yang terbentuk berdasarkan hubungan sedarah. Kelompok genealogis memiliki tingkat solidaritas yang tinggi karena adanya keyakinan tentang kesamaan : nenek moyang.

  • Paguyuban karena tempat (gemeinschaft of place)
    Contoh: Rukun Tetangga, Rukun Warga.

Komunitas : kelompok sosial yang terbentuk berdasarkan lokalitas. Contoh : Beberapa keluarga yang berdekatan membentuk Rukun Tetangga. Selanjutnya sejumlah Rukun Tetangga membentuk RW (Rukun Warga)

  • Paguyuban karena ideologi (gemeinschaft of mind)
    Contoh: partai politik berdasarkan agama

Patembayan (gesselschaft)
Patembayan: kelompok sosial yang anggota-anggotanya memiliki ikatan lahir yang pokok untuk jangka waktu yang pendek.

Ciri-ciri kelompok patembayan :

  • hubungan antaranggota bersifat formal
  • memiliki orientasi ekonomi dan tidak kekal
  • memperhitungkan nilai guna (utilitarian)
  • lebih didasarkan pada kenyataan sosial

Contoh patembayan : ikatan antara pedagang, organiasi dalam suatu pabrik atau industri.

Jenis-Jenis Kelompok Sosial dan Peranannya

  • Kelompok Primer
    Kelompok primer (face to face group) yaitu kelompok yang anggota-anggotanya sering berhadapan muka dan saling mengenal dari dekat dan karena itu hubungannya lebih erat. Peranan kelompok primer dalam kehidupan individu besar sekali karena di dalam kelompok primer, manusia pertama-tama berkembang dan dididik sebagai mahluk sosial.
  • Kelompok Sekunder

Interaksi dalam kelompok sekunder terdiri atas saling hubungan yang tidak langsug, jauh dari formal, dan kurang bersifat kekeluargaan hubungan-hubungan kelompok skunder biasanya lebih bersifat objektif. Peranan atau fungsi kelompok sekunder dalam kehidupan manusia adalah untuk mencapai tujuan tertentu dalam masyarakat dengan bersama, secara objektif dan rasional.

  • Kelompok Formal dan Kelompok Informal

Inti perbedaannya adalah bahwa kelompok informal tidak berstatus resmi dan tidak didukung oleh peraturan-peraturan anggaran dasar dan anggaran rumah tangga tertulis seperti pada kelopok formal. Ciri-ciri interaksi kelompok tidak resmi lebih mirip dengan cirri-ciri kelompok primer dan bersifat kekeluagaan dengan corak simpati. Sedangkan ciri-ciri kelompok resmi lebih mirip dengan ciri-ciri interaksi kelompok sekunder, bercorak pertimbangan-pertimbangan rasional objektif.

DAFTAR PUSTAKA

Hendropuspito. 1989. Sosiologi Sistematik. Kanisius: Yogyakara.

Maryati, Kun,dkk, Sosiologi untuk SMA  Kelas XI. Jakarta : Erlangga
Tim Sosiologi, Sosiologi 2. Yudistira: Jakarta.

Soedjono. 1977. Pokok-pokok Sosiologi sebagai Penunjang Hukum. Alumni Offset. Bandung.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

* Kode Akses Komentar:

* Tuliskan kode akses komentar diatas: