ALFAMART Semakin Menggila

 Alfamart? Apa itu Alfamart? Kata  ini sudah tidak asing lagi didengar oleh siapa saja, dari masyarakat berbagai kalangan, dari berbagai umur. Sebenarnya Alfamart itu apa sih?

Alfamart sering juga disebut dengan minimarket, ini adalah sebuah toko yang menjual barang-barang kebutuhan sehari-hari. Sekarang ini Alfamart sudah semakin sering ditemui baik dikota-kota bahkan sekarang sudah merambah ke Pedesaan. Toko ini sistem dalam melakukan transaksi penjualannya, pembeli mengambil sendiri apa yang akan dibeli, biasanya sudah disediakan keranjang untuk digunakan sebagai alat untuk membantu pembeli mengambil barang yang akan dibeli. Biasanya kepemilikan dari Alfamart ini dimiliki oleh satu keluarga kerabat. Sistem pembayarannya juga dilakukan dengan menggunakan alat yang sudah canggih, seperti komputer, sudah menggunakan barcode dan menggunanakan struk pembayaran.

Saat ini sudah sangat ramai minimarket-minimarket lain yang menjadi pesaing dari Alfamart seperti Indomart yang biasanya berdiri didekat Alfamart. Masyarakat sekarang ini lebih memilih berbelanja di Alfamart dari pada dipasar tradisional. Padahal jelas sekali perbedaan harga yang cukup signifikan dan jika dibandingkan di pasar tradisional kita dapat melakukan tawar menawar, namun jika kita berbelanja di Alfamart kita tidak dapat melakukan tawar-menawar harga. Jika dilihat dari sudut pandang sosiologi bebelanja di pasar tradisional lebih banyak melakukan interaksi baik itu antara pembeli dengan penjual, pembeli dengan pembeli atau bahkan penjual dengan penjual. Saya mengamati jika kita berbelanja di pasar tradisional lalu kita membayar dengan uang yang cukup besar, maka panjual satu dengan penjual yang lainnya akan saling menukarkan uang receh. Maka hal ini menjadikan penjual satu dengan yang lain dapat melakukan interaksi sama lain. Berbeda dengan yang terjadi di Alfamart, disitu kita hanya berinteraksi dengan penjaga kasir jika akan melakukan pembayaran, itu saja hanya interaksi yang sangat singkat, malah terkadang tidak sedikit pula dari kita yang tidak menjawab atau menanggapi percakapan yang dilakukan oleh penjaga kasir, atau ada pula yang menanggapi hanya dengan ucapan terimakasih atau menganggukan kepala saja.

Sebenarnya apa sih yang mendorong masyarakat sekarang ini lebih suka berbelanja di Alfamart dari pada di pasar tradisional? Padahal masyarakat sudah mengetahui bahwa berbelanja di Alfamart lebih mahal dibandingkan berbelanja di pasar tradisional. Saya telah melakukan wawancara singkat kepada beberapa teman mahasiswi saya tentang hal ini. Berikut kutipan wawancara saya dengan mereka.

  • Saya : “eh kamu kalau belanja lebih suka di pasar Krempyeng (pasar tradisional yang ada disekitar UNNES) atau di Alfamart?”
  • A : “Aku sih pernah  belanja di pasar, tapi itu Cuma sekali, aku lebih seneng kalau belanja itu di Alfamart, soalnya disana itu enak ada AC nya terus bersih, kita gampang mau ambil apa-apa tinggal ambil sendiri dan petugasnya itu ramah dari pada ibu-ibu dipasar yang kadang galak”.
  • Saya : ”terus kalau kamu gimana B?”.
  • B : “ya sama kaya si A, soalnya yah di pasar tradisional itu ga higenis, kotor, becek, terus kadang banyak tuh copet. Kalau soal harga sih emang lebih murah di pasar tradisional tapi kita juga kejar gengsi yah, masa sih jaman sekarang beli nya dipasa”.

Dari hasil wawancara singkat dengan teman saya, saya dapat mengetahui bahwa mereka tidak memikirkan perbandingan harga antara Alfamart dengan pasar tradisional, namun mereka memilih tempat yang nyaman untuk berbelanja dengan adanya AC dan tempat yang bersih, dan sudah ditambahkan dengan adanya rasa gengsi jika mereka berbelanja di pasar tradisional.

Namun jika saya amati lagi ketika masyarakat lebih memilih untuk berbelanja di Alfamart karena hal-hal tersebut maka akan mulai tumbuh sifat individualis,egois yang semakin tinggi, menghilangnya sikap bertoleransi. Mereka akan merasa masa bodoh dengan orang lain. Dampak yang lain juga mulai dirasakan oleh toko kelontong yang berada disekitar Alfamart. Mereka mengeluhkan sekarang ini pelanggannya sedikit, pelanggannya lebih memilih berbelanja di Alfamart karena disana pelayanannya lebih modern.

Yang paling dirasakan dampaknya adalah semakin maraknya perilaku yang konsumtif. Apalagi sekarang ini keberadaan Alfamart tidak hanya berada diperkotaan saja, namun sudah masuk bahkan perkembanganya sangat cepat di Pedesaan saat ini. Dampak negatif yang lainnya adalah masyarakat cenderung melakukan pemborosan, ketika mereka pergi ke Alfamart untuk membeli sesuatu yang memang dibutuhkan, namun ketika ia melihat barang atau sesuatu yang sebenarnya tidak ia butuhkan tetapi tetap dibelinya, maka tindakan ini tidak efisien.

Lalu apakah hanya berdampak negatif saja dengan adanya Alfamart? Tentunya ada dampak positif dengan keberadaan Alfamart ini, seperti meningkatkan pendapatan seseorang dan pajak yang dibayarkan kepada negara dapat meningkatkan pendapatan negara pula.

Jadi saat ini kita harus bersikap bijak dalam membeli sesuatu, apa-apa yang sekiranya belum terlalu dibutuhkan maka alangkah baiknya tidak usah dibeli, dan untuk pasar tradisional dan toko-toko lain yang bersaing dengan Alfamart harus meningkatkan pelayanan baik itu secara fisik bangunannya ataupun pelayanan dari penjuall ke pembeli. Dan untuk pemerintah seharusnya memberikan ijin usaha pendirian Alfamart tidak berdekatan dengan pasar tradisional, sehingga pedagang yang berjualan di pasar tradisional tidak kehilangan pelanggan.

This entry was posted in Sosiologi. Bookmark the permalink.

19 Responses to ALFAMART Semakin Menggila

  1. mudah-mudahan artikel yang lain semakin menggila juga ya 😀

  2. semoga artikelnya bermanfaat bagi kita semua bon 🙂 😉

  3. artikelnya bermanfaat sekali :thumbup

  4. heri says:

    mantab … lanjutkan

  5. Good Job Resti Bona, lanjutkan

  6. kalau kita meberi masukan mungki bisa, tapi pertanyaanya bisa gx diaplikasikan sendiri?

  7. keren kak, lanjutkan menulis :babyboy1

  8. Wahh, pengamatan yang bagus hehe 😀

  9. semanagt menulis bon…
    lanjutkan..

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

* Kode Akses Komentar:

* Tuliskan kode akses komentar diatas: