Materi Antropologi SMA/MA Kelas XI “Konsep Dasar Etnografi”

 

Salam Ceria…

Generasi Muda Berprestasi…

Dalam postingan kali ini, saya akan memaparkan salah satu materi pembelajaran antropologi untuk SMA/MA kelas XI yang berpacu pada kurikulum 2013, yakni mengenei “Konsep Dasar Etnografi”. Untuk lebih jelasnya, silahkan membaca dan memahami dari tulisan berikut ini.

Pengertian Etnografi

Etnografi merupakan suatu kebudayaan dalam setiap masyarakat yang terdapat di segala penjuru daerah, dimana pendekatan ini mempelajari kebudayaan yang lainnya. Pendekatan etnografi digunakan dalam membangun suatu definisi yang sistematik tentang semua kebudayaan yang dilakukan oleh manusia dalam perspektif individu yang telah mempelajari kebudayaan tersebut. Etnografi merupakan sebuah produk dari ilmu antropologi, dimana dalam penulisannya harus mempunyai 1 pandangan (paradigma). Etnografi merupakan suatu pendekatan yang dapat membagun sebuah pengetahuan manusia yang meliputi, antara lain : teori etnografi, teknik penelitian, serta keanekaragam kebudayaan masyarakat. Etnografi merupakan hasil interpretsi dalam 2 tingkatan , yakni antara lain :

  • Subyek yang diteliti menginterpretasi pengalamannya ke dalam bentuk ekspresi (pengungkapan).
  • Peneliti melakukan interpretsi atas pengungkapan subyek yang diteliti untuk diekspresikan kepada calon pembacanya. (Bruner, 1986 : 10)

Teknik Penelitian Etnografi

Dalam pendekatan dengan menggunakan penelitian etnografi ini, biasanya menggunakan 2 metode yakni observasi dan wawancara. Terdapat beberapa karakteristik, dimana dalam buku Cresswell (2012) terdapat berbagai karakter yang dapat menggambarkan tentang pendekatan ini, antara lain : tema budaya, kelompok berbagi budaya penelitian lapangan, dan refleksi peneliti.

  • Seorang etnografer tidak dapat meneliti semua tentang apa yang mereka lihat, sebelumnya mereka harus membuat tema kebudayaan terlebih dahulu tentang apa yang natinya akan diteliti. Misalnya, ilmuan yang bernama Hildred Geertz bersama dengan istrinya mempelajari tentang sabung ayam yang berada di Bali.
  • Kelompok budaya

Seorang etnografer, harus menentukan lokasi dan masyarakat dalam kelompok mana yang natinya akan dijadikan sasaran sebagai objek penelitianya. Misalnya seorang ilmuan Clifford Geertz mengkaji da meneliti tentang perilaku santri, abanga dan priyayi.

  • Penelitian Lapangan

Seorang etnografer harus mempersiapkan mental, waktu, dan tenaganya untuk dihabiskan di daaerah penelitian. Mereka harus berbulan-bulan sampai bertahun-tahun menetap di daerah yang nantinya akan diteliti untuk mendapatkan data yang diinginkan.

  • Deskripsi, tema, interpretasi

Seorang etnografi harus menganalisis data yang telah didapatkan dari masyarakat penelitian apakah sesuai dengan tema yang diambil atau tidak. Kemudian setelah data tersebut di analisis selanjutnya adalah di deskripsikan.

  • Dll

Deskripsi Institusi Sosial Dalam Suatu Kelompok Etnik di Indonesia

Institusi-institusi sosial tersebut meliputi sistem kekerabatan, sistem religi, sistem politik, sistem mata pencaharian hidup, bahasa, kesenian. Sebagai contoh dan bahan bacaan akan di hubungakan dengan buku Koentjaraningrat “Manusia dan kebudayaan di Indonesia : Kebudayaan Ambon karya Subyakto”, sebagai berikut :

  • Bentuk desa pada masyarakat Ambon, biasanya sekelompok rumah warga didirikan disepanjang jalan utama.
  • Mayoritas mata pencaharian hidup masyarakat Ambon sebagai petani, namun pada daerah lereng gunung masyarakatnya menanam kentang meskipun sebagian kecil saja.
  • Sistem kekerabatan masyarakat Ambon berdasarkan pada hubungan patrilineal yang diiringi oleh pola menetap patrilokal.
  • Pada masyarakat Ambon terdapat beberapa jabatan dalam administrasi desa antara lain, Kepala desa, kepala adat, dan kepala bagian (kepala soa). Selain itu jabatan lainnya diisi oleh tuan tanah, kapitan, kewang, marinyo yang semua pejabatnya masuk kedalam suatu dewan desa bernama badan saniri negeri atau saniri raja.
  • Agama yang dianut oleh masyarakat Ambon umumnya adalah agama Nasrani 51 % dan agama Islam 49 %.
  • Menyangkut tentang fasilitas dalam bidang pendidikan formal di daerah Maluku, seperti SD (Sekolah Dasar), SMP (Sekolah Menengah pertama), SMA (Sekolah Menengah Keatas), dan jenjang pendidikan tinggi lainnya di kota Ambon sudah lebih baik, apabila dibandingkan pada saat zaman penjajahan.

Guna menambah pemahaman bagi pembaca untuk lebih lanjut silahkan buka link dibawah ini mengenei demostrasi masyarakat di Papua (Studi Etnografi Perspektif Antropologi)www.majalahbeko.com/2017/05/demonstrasi-masyarakat-papua-studi.html?m=1

Penugasan

Untuk menguji tingkat pemahaman Anda, silahkan mencoba menjawab pertanyaan dibawah ini.

  1. Bagaimana pengertian dari metode penelitian etnografi sesuai dengan pemahaman Anda?
  2. Jelaskan perbedaan yang mendasar dalam teknik penelitian etnografi?
  3. Sebutkan metode apa saja yang dapat digunakan dalam penelitian etnografi disertai dengan penjelasan!
  4. Buatlah perbandingan antara institusi-instusi sosial di masyarakat Ambon dengan tempat Anda berasal!
  5. Analisislah kasus yang berada di link atas sesuai dengan pemahaman Anda mengenai penelitian etnografi!

Sumber :

  • Koentjaraningrat. 2009. Pengantar Ilmu Antropologi. Jakarta : Rineka Cipta.
  • Spradley, James P. 2007. Metode Etnografi. Yogyakarta : Tiara Wacana. (Bab 1 Etnografi da Kebudayaan).
  • Koentjaraningrat, dkk. 1971. Manusia dan kebudayaan di Indonesia. Jakarta Djambatan
Tulisan ini dipublikasikan di Antropologi SMA. Tandai permalink.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

* Kode Akses Komentar:

* Tuliskan kode akses komentar diatas: