Perilaku Menyimpang dan Sub Kebudayaan Menyimpang (Antropologi SMA Kelas X: BAB 4)

https://blog.unnes.ac.id/qudwahhayati/wp-content/uploads/sites/599/2015/12/

Perilaku menyimpang adalah suatu perilaku yang dieskspresikan oleh seorang / beberapa orang anggota masyarakat yang secara disadari /tidak disadari, tidak menyesuaikan diri dengan norma yang berlaku dan telah diterima oleh sebagian anggota masyarakat. Menurut Robert M.Z. Lawang, penyimpangan adalah tindakan yang menyimpang dari norma-norma yang berlaku dalam suatu sistem sosial dan menimbulkan usaha dari pihak berwenang untuk memperbaiki perilaku yang menyimpang/normal.Sedangkan Paul B. Horton, berpendapat bahwa setiap perilaku yang dinyatakan sebagai pelanggaran terhadap norma-norma kelompok atau masyarakat.

Teori-teori Penyimpangan Sosial

Ada beberapa teori tentang penyimpangan, antara lain:

  • Teori Differential Association (pergaulan berbeda)

Teori ini diciptakan oleh Edwin H. Sutherland yang berpendapat bahwa penyimpangan  bersumber pada pergaulan berbeda. Penyimpangan dipelajari melalui proses alih budaya. Contoh: Proses menghisap ganja dan perilaku homoseksual.

Lanjutkan membaca

Internalisasi Nilai-nilai Budaya dalam Pembentukkan Kepribadian dan Karakter (Antropologi SMA Kelas X: BAB 3)

https://static1.squarespace.com/static/53d6a5f3e4b0e1a63c00c897/t/54bbd762e4b06856871f7438/1421596515256/Definisi Internalisasi

Secara etimologis, dalam kaidah bahasa Indonesia kata yang berakhiran-isasi mempunyai definisi sebuah proses. Sehingga internalisasi dapat didefinisikan sebagai suatu proses. Dalam kamus besar bahasa Indonesia internalisasi diartikan sebagai penghayatan, pendalaman, penguasaan secara mendalam yang berlangsung melalui binaan, bimbingan dan sebagainya. Proses internalisasi merupakan proses yang kita dapat sejak kita lahir, dengan memperoleh aturan-aturan melalui sebuah komunikasi, seperti sebuah sosialisasi dan pendidikan. Dalam proses internalisasi pola-pola budaya ditanamkan kedalam sistem syaraf individu yang kemudian di bentuk menjadi sebuah kepribadian. Proses internalisasi, adalah proses yang berlangsung sepanjang hayat dari individu, yaitu dimulai dari dilahirkan sampai akhir hayatnya. Sepanjang hayatnya seorang individu terus belajar untuk mengolah segala perasaan, hasrat, nafsu dan emosi yang membentuk kepribadiannya. Perasaan pertama yang diaktifkan dalam kepribadian saat bayi dilahirkan adalah rasa puas dan tak puas, yang menyebabkan ia menangis. Manusia memiliki bakat yang telah terkandung dalam gen untuk mengembangkan berbagai macam perasaan, hasrat , nafsu dan emosi dalam kepribadian individunya. Tetapi wujud dan pengaktifannya sangat dipengaruhi oleh berbagai macam stimulasi yang berada dalam alam sekitar, lingkungan sosial maupun budayanya.

Lanjutkan membaca

Budaya, Perwujudan, Unsur, Isi/Substansi Budaya, dan Nilai Budaya (Antropologi SMA Kelas X: BAB 2)

https://www.theinclusionsolution.me/wp-content/uploads/2013/10/

Pengertian Budaya 

Budaya adalah suatu cara hidup yang berkembang dan dimiliki bersama oleh sebuah kelompok orang dan diwariskan dari generasi ke generasi. Budaya adalah suatu pola hidup menyeluruh, budaya bersifat kompleks, abstrak, dan luas. Banyak aspek budaya turut menentukan perilaku komunikatif. Unsur-unsur meliputi banyak kegiatan sosial manusia. Kebudayaan adalah sarana hasil karya, rasa, dan cipta masyarakat (Selo Soemardjan & Soelaiman Soemardi)

Perwujudan Kebudayaan

Wujud kebudayaan menurut J.J. HOENIGMAN, adalah :

  • Gagasan (wujud ideal)

Wujud ideal kebudayaan adalah kebudayaan yang berbentuk kumpulan ide-ide, gagasan, nilai-nilai, norma-norma, peraturan, dan sebagainya yang sifatnya abstrak; tidak dapat diraba atau disentuh. Wujud kebudayaan ini terletak dalam kepala-kepala atau di alam pemikiran warga masyarakat. Jika masyarakat tersebut menyatakan gagasan mereka itu dalam bentuk tulisan, maka lokasi dari kebudayaan ideal itu berada dalam karangan dan buku-buku hasil karya para penulis warga masyarakat tersebut

Lanjutkan membaca

Konsep Dasar, Peran Fungsi, dan Keterampilan Antropologi dalam Mengkaji Kesamaan dan Keberagaman Budaya, Agama, Religi/Kepercayaan, Tradisi dan Bahasa (Antropologi SMA Kelas X: BAB 1)

antropologiAntropologi berasal dari kata anthropos yang berarti manusia dan logos yang berarti ilmu, maka antropologi adalah ilmu yang mempelajari tentang manusia yaitu mempelajari ras-ras manusia, ciri fisiknya, kebudayaannya, perilakunya dsb. Menurut Keesing dan Keesing antropologi merupakan studi mengenai manusia, baik dalam kedudukannya sebagai bagian dari dunia binatang maupun dalam kedudukannya sebagai bagian dari kehidupan masyarakat. Menurut Koentjaraningrat, Antropologi adalah ilmu yang mempelajari umat manusia pada umumnya dengan mempelajari aneka warna, bentuk fisik masyarakat serta kebudayaan yang dihasilkan. Sedangkan menurut William A. Havilland, Antropologi adalah studi tentang umat manusia, berusaha menyusun generalisasi yang bermanfaat tentang manusia dan perilakunya serta untuk memperoleh pengertian yang lengkap tentang keanekaragaman manusia.

Lanjutkan membaca

Silabus Antropologi SMA Kelas XII Kurikulum 2013 (Peminatan Bahasa)

Kompetensi Inti

KI 1  : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya

KI 2 : Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan pro-aktif dan menunjukkan  sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.

KI3 : Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural berdasarkan rasa ingintahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah

KI4 : Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak  terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.

Lanjutkan membaca

Silabus Antropologi SMA Kelas XI Kurikulum 2013 (Peminatan Bahasa)

Kompetensi Inti

KI 1  : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya

KI 2 : Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan pro-aktif dan menunjukkan  sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.

KI3 : Memahami ,menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural berdasarkan rasa ingintahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah

KI4 : Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak  terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.

Lanjutkan membaca

Silabus Antropologi SMA Kelas X Kurikulum 2013 (Peminatan Bahasa)

Kompetensi Inti

KI 1  : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya

KI 2 : Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan pro-aktif dan menunjukkan  sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.

KI 3 : Memahami ,menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural berdasarkan rasa ingintahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah

KI 4 : Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak  terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.

Lanjutkan membaca

Mengenal Antropologi Kesehatan, Pandangan “Sehat Dan Sakit” dari Aspek Sosial – Budaya, Sistem Medis, dan Etnomedisin

Medical_Anthropology

          Banyak sekali ilmu-ilmu pengetahuan yang mengkaji tentang kesehatan. Ilmu-ilmu tersebut diantaranya sosiologi, antropologi, psikologi dan lain-lainnya yang mengkaji kesehatan berdasarkan disiplin ilmu masing-masing. Pandangan kesehatan dari segi sosiologis adalah “sakit” tidak hanya memiliki peran secara individu, tetapi juga peran sakit mengakibatakan individu “bergantung pada orang lain”, dan menimbulkan adanya penyimpangan sosial. Tidak hanya individu yang merasakan, tetapi juga keluarga / kerabat juga turut merasakan akibatnya. Sosiologi kesehatan memiliki akses ke sumber daya yang dibutuhkan untuk meningkatkan kesehatan. Pandangan kesehatan dari segi antropologi adalah konsep sehat dan sakit dipandang dari segi kebudayaan (dieses) dan dari perspektif medis (illness). Sedangakan pandangan kesehatan dari perspektif psikologis adalah berkaitan dengan bagaimana karakteristik pribadi seseorang yang memandang penyakit dari pengalaman pribadi mereka dan memberikan kontribusi berupa keyakinan untuk kesehatan. Lanjutkan membaca

Masyarakat Suku Tengger Desa Ngadas dan Kebudayaan Entas-Entas

         Masyarakat Suku Tengger merupakan salah satu suku yang mendiami lereng gunung Bromo-Bemeru. Gunung Bromo (2.392m) adalah gunung yang dianggap suci bagi masyarakat Tengger karena merupakan lambang tempat dewa Brahma, tempat wisataterkenal di Jawa Timur yang dapat ditempuh melalui 4 kabupaten, yaitu: Probolionggo, Pasuruan, Lumajang, dan Malang. Puncak Gunung Bromo yang luasnya 10 km merupakan perpaduan antara lembah dan ngarai dengan panorama yang sangat indah, kita dapat menikmati hamparan lautan pasir seluas 50 km. Selain pemandangan alam yang indah, Gunung Bromo juga memiliki daya tarik luar biasa lainnya yaitu tradisi masyarakat Tengger yang tetap berpegang teguh pada adat-istiadat dan budaya yang menjadi pedomannya. Lanjutkan membaca

Mengenal Etnografi, Gambaran Tentang Suatu Suku Bangsa / Masyarakat

Apakah Etnografi itu?

      Istilah etnografi berasal dari kata ethnos yang artinya suku bangsa dan graphein/graphic yang artinya gambaran atau lukisan. Jadi, etnografi adalah gambaran tentang suatu suku bangsa atau masyarakat. Etnogarafi pertama kali muncul ketika bangsa Eropa memiliki keingintahuan yang lebih terhadap suku bangsa di luar Eropa yang dianggap unik dan menarik. Bangsa Eropa heran terhadap bangsa tersebut yang berbeda sekali dengan orang Eropa kebanyakan, diamana orang Eropa berkulit putih, hidung mancung,  tinggi dan lain-lain sedangkan bangsa-bangsa di luar tersebut ada yang berkulit hitam, sawo matang, hidung pesek, rambut ikal dan pendek.

      Etnografi, ditinjau secara harfiah berarti tulisan atau laporan tentang suatu suku-bangsa, yang ditulis oleh seorang antropolog atas hasil penelitian lapangan (field work) selama sekian bulan, atau sekian tahun (Spradley, James P. 1997:xv). Ernogarfi merupakan cikal bakal dari ilmu antropologi. Tujuan utama dari etnografi adalah mendeskripsikan dan memahami kebudayaan dari sudut pandang penduduk asli atau objek yang diteliti. Etnogarafi tidak hanya belajar dari masyarakat, lebihdari itu etnografi belajar dari masyarakat yang ditelitinya Lanjutkan membaca