NURUL PUNYA

Buat Dunia Bahagia Karenamu, Mari Belajar Bersama

Archive for the 'ANTROPOLOGI' Category

Fieldnote tentang Masyarakat Suku Tengger

suku_tengger_bromo

Sekitar pukul 04.20 WIB Saya dan teman-teman beralih menumpangi hardtop untuk dapat sampai ke penanjakan Bromo. Oleh bapak supir ditunjukkannya kepada kami desa Ngadas dan desa disampingnya yaitu Wonokerto yang hanya berbataskan bangunan Sekolah Dasar Wonokerto. Dan betapa terkejutnya saya ketika menyaksikan daerah kediaman warga suku Tengger yang jauh dari bayangan saya. Tidak ada rumah sederhana yang terbuat dari kayu dan beratapkan bambu serta beralaskan tanah misalnya, yang Nampak hanyalah rumah yang kokoh, dibangun dari bahan baku batu bata dan semen ditutup oleh aneka cat yang berwarna-warni dan terlihat sedikit buram oleh kegelapan langit ngadas pada saat itu. Untuk menahan bangunan dari kemiringan tanah, bagian bawah rumah diberi pondasi bebatuan yang besar dan sangat banyak sehingga barangkali pondasi dapat dijadikan satu rumah jika di dataran rendah seperti di daerah tempat tinggal saya. Bagian depan atau samping rumah terdapat bagasi yang dijadikan tempat menyimpan mobil pribadi dan hardtop milik warga. Pupil mata saya berhenti melebar setelah sampai di area parkiran penanjakan 1 gunung Bromo. Jaket angkatan yang menurut saya tebalpun tidak mampu menahan rasa dingin hingga serasa menusuk sampai ke tulang. Untunglah datang menghamiri orang-orang yang menawarkan jasa penyewaan jaket tebal sehingga saya pun menyewa satu.

Setelah menikmati keindahan matahari terbit dari penanjakan Bromo perjalanan berlanjut ke lautan pasir yang teramat luas. Di sana terdapat banyak stand yang menjual aneka makanan (warung) bagi pengunjung yang ingin beristirahat sejenak sambil menikmati sarapan pagi. Saya perhatikan penjual makanan semuanya adalah kaum ibu baik usia muda, paruhbaya maupun usia lanjut. Terdapat pula jasa penyewaan kuda bagi pengunjung yang tidak ingin lelah untuk sampai ke anak tangga menuju kawah bromo. Ketika hendak mengakhiri wisata di lautan pasir saya menyempatkan diri untuk membeli beberapa souvenir kaos untuk sanak saudara. Saya menghampiri seorang Bapak yang berusia kira-kira 30-40 tahun. Dari bapak penjual kaos, saya mendapat informasi bahwa beliau dan penjual kaos lainnya merupakan warga dari luar suku bangsa Tengger bahkan ada yang berasal dari luar Probolinggo. Dan Read more…

posted by nurul in ANTROPOLOGI and have No Comments
Skip to toolbar