NURUL PUNYA

Buat Dunia Bahagia Karenamu, Mari Belajar Bersama

Materi Kelas X Sosiologi: Ragam Gejala Sosial Dalam Masyarakat beserta contoh fenomena

korean-wave

Gejala sosial merupakan masalah sosial yang mempengaruhi dan di pengaruhi oleh perilaku manusia di dalam lingkungan kehidupannya.
Gejala sosial juga merupakan suatu fenomena yang di dalamnya terdapat beberapa perubahan, dan bahkan beberapa konflik penyatuan dimensi sosial yang ada pada diri manusia ketika berinteraksi antar sesama makhluk sosial. Gejala yang terjadi pada kehidupan masyarakat merupakan gejala yang terjadi spontan dan menimbulkan perubahan yang mengarah pada sesuatu yang di anggap positif dan negatif. Contoh gejala sosial yang biasa terjadi salah satunya adalah menyaksikan atau bahkan ikut terlibat dalam konflik tersebut.

Konflik merupakan sebuah bentrokan, hal tersebut dapat di selesaikan dengan cara mengambil jalan perdamaian yang di lakukan kedua pihak yang terlibat.Tidak semua gejala yang terjadi di sebabkan oleh pihak yang sengaja melakukan masalah sosial yang di kehendaki. Namun, adanya perubahan pada salah satu aspek ke aspek lainnya bisa saja terjadi karena masalah sosial yang tidak di kehendaki. Hal tersebut dapat menghasilkan beberapa perubahan pada aspek lain. Terjadinya dampak gejala sosial yang tidak di kehendaki, maka itulah yang nantinya di kategorikan ke dalam masalah sosial.
Berikut contoh masalah sosial yang terjadi pada kehidupan masyarakat :
1. Kemiskinan
Kemiskinan merupakan keadaan dimana terjadinya ketidakmampuan untuk memenuhi kehidupan sehari-hari. Misalnya kebutuhan dasar : Makanan, pakaian, kesehatan, pendidikan, dan tempat berlindung yang kurang layak.
Kemiskinan adalah suatu permasalahan yang global, hal ini di sebabkan karena adanya kesulitan pada aspek pekerjaan dan pendidikan. Kemiskinan terjadi bukan hanya di daerah pelosok Indonesia, tetapi kemiskinan juga terjadi di daerah perkotaan yang konon telah banyak menjajikan kemewahan. Akan tetapi menurut survai, saat ini kemiskinan di Indonesia sudah mulai berkurang.

  1. Kejahatan
    Kejahatan merupakan perilaku perbuatan yang sangat bertentangan dengan undang-undang. Hal ini sangat merugikan bagi masyarakat yang menjadi korban kejahatan seperti kehilangan harta benda yang mereka punya. Indonesia merupakan salah satu negara yang memiliki kriminalitas yang tinggi. Jenis kejahatan yang terjadi di Indonesia sudah sangat beragam, dari segi motif dan caranya. Kejahatan yang sering terjadi di sebabkan oleh faktor kekurangan ekonomi. Hal ini terjadi bukan hanya pada kalangan kurang terpelajar , bahkan orang terpelajar pun terkadang masuk pada daftar orang yang melakukan tindakan kriminal.
    Misalnya : Tawuran, pemalakan, dan sebagainya.
  2. Pendidikan
    Indonesia merupakan salah satu negara yang termasuk tingkat pendidikannya cukup rendah di dunia. Banyak sekali anak-anak yang tidak bersekolah, mereka sibuk membantu orang tuanya mencari nafkah. Pastinya mereka ingin merasakan sekolah seperti anak-anak yang lain. Namun karebna faktor ekonomi orangtuanya yang kurang mampu.
  3. Pengangguran
    Pengangguran merupakan masalah serius yang di hadapi negara Indonesia.
    Jumlah pendudukan yang semakin banyak, namun tidak di imbangi dengan jumlah lapangan kerja. Hal ini menyebakan terjadinya pengangguran.
  4. Keadilan
    Keadilan merupakan suatu kondisi kebenaran secara moral mengenai sesuatu hal yang menyangkut benda atau orang. Keadilan memiliki tingkat kepentingan yang sangat besar

artikel:

Antara Drama Korea dengan Kecintaan Kebangsaan

Merupakan suatu kewajaran jika manusia menyukai sesuatu, mencintai bahkan meniru. Parahnya terkadang menginginkan dirinya untuk mirip dengan yang diidolakan. Hal tersebut lazim terjadi terutama di usia remaja. Rasa kesukaan mulai merasuk ke dalam pikiran dan akan merasa bahagia bila mendengar atau melihat segala sesuatu yang berhubungan dengan idolanya. Setiap orang juga memiliki pandangan serta selera yang berbeda-beda. Setiap masyarakat Indonesia seolah-olah semakin berlomba-lomba untuk mengikuti perkembangan zaman , menjadi semakin lahap dalam mengonsumsi film, musik dan gaya busana dari luar. Bagi sebagian pecinta musik dan film Barat biasanya akan menunjukkan gelagat dan gaya bicara yang anti terhadap “K-POP” ataupun Drama Korea yang identik dengan cerita cintanya yang terkesan cengeng. Mereka tidak mau dianggap sebagai penganut aliran music K-POP yang dianggap “musiman”. Tetapi, toh mereka tidak sadar bahwa westernisasi pun mempunyai dampak yang kurang lebih sama dengan Korea. Mereka sama-sama mendapat pengaruh dari kebudayaan luar dan tidak lagi membanggakan karya dari negaranya sendiri. Berbicara tentang Drama Korea yang masih sangat diminati para pemirsa televisi, ternyata memiliki berbagai pengaruh bagi masyarakat Indonesia yang cukup menarik untuk dibicarakan.

Sebagai drama dari Negara produsen pekerja seni yang hampir rata-rata semuanya berpenampilan mendekati sempurna. Drama Korea mempunyai daya tarik tersendiri. Lalu bagaimana dengan sinetron Indonesia yang beberapa dekade terakhir menjadi anak tiri bangsanya sendiri. Bukankah Drakor juga sinetron yang tayang lebih dari satu episode. Sama-sama bercerita tentang cerita percintaan dalam kehidupan sehari-hari. Kalau begitu sinetron sama saja seperti Drama Korea hanya berbeda penyebutannya. Seringkali masyarakat kita terutama kaum muda akan memandang sebelah mata sinetron. Banyak alasan yang membuat bangsa kita menyukai Drakor yang akan dijelaskan di bawah ini.

Drama Korea memang biasanya mempunyai episode yang terbatas dengan cerita yang padat dan mempunyai ending yang jelas. Karena Drakor biasanya ditayangkan setelah proses shooting selesai. Sehingga dapat dipastikan aktor Drakor yang sejak awal berperan di dalamnya akan ada sampai episode terakhir. Berbeda dengan sinetron yang terkadang salah satu pemeran menghilang ataupun diganti lantaran telah habis kontrak ditengah puluhan atau ratusan episode. Namun, hal itu tidaklah tanpa alasan. Meskipun tema yang diusung kebanyakan dari cerita cinta, alur cerita drakor lebih runtut dan variatif serta ceritanya kerap kali mampu menguras emosi dan rasa penasaran penontonnya. Sehingga anak muda terutama informan yang lebih menyukai hal-hal menantang lebih memilih drakor daripada sinetron yang alur ceritanya datar dan selalu bisa tertebak setiap adegannya. Hal itulah yang membuat anak muda malas untuk menyaksikan sinetron Indonesia. Sinetron lebih menyajikan keunikan cerita pada setiap harinya. Tanpa ada yang memikirkan bagaimana akhir dari cerita. Semakin banyak episode berarti sinetron tersebut masih mendapat tempat dihati masyarakat. Tidak heran jika alur dari sinetron menjadi melebar kemana-mana sesuai kemauan penulis naskah dialog.

Disadari atau tidak eksistensi Drakor menambah prasangka buruk kita terhadap sinetron Indonesia. Sinetron produksi anak bangsa yang justru dipandang sebelah mata dan diejek ketika teman satu sekolah atau kuliah ketahuan mengikuti alur cerita dari satu judul sinetron Indonesia. Drakor lambat laun menjadi patokan mengenai menarik atau tidaknya suatu tayangan televisi. Kemaksimalan dalam pengambilan setiap latar maupun keunikan cerita membuat mau tak mau masyarakat beranggapan bahwa tayangan sinema televisi yang baik adalah yang seperti drakor. Sehingga tidak heran jika ada satu atau dua sinetron yang mengadopsi gaya, pemeran, settingan tempat dan suasana yang hampr sama dengan drakor. Sebut saja sinetron “cinta cenat-cenut” yang dibintangi oleh SMASH dan salah atau sinetron lain yang dibintangi oleh girlband 7 ICONS.

Setiap bintang Korea terutama aktor dan aktris yang berperan pada drama korea selalu berpenampilan menarik dan sempurna. Kulit yang putih langsat serta bentuk badan yang proporsional. meskipun tak sebesar faktor alur cerita faktor fisik juga berpengaruh terhadap ketertarikan penonton untuk menyaksikan tayangan drama korea yang tayang hampir setiap hari di televisi. Sadarkah bangsa Indonesia bahwa kesempurnaan fisik bintang Korea telah mengubah pola pikir dan pandangan bangsa kita terhadap definisi tampan dan cantik. Meskipun hal itu terbilang relatif namun mudah sekali dilihat perbedaannya. Dulu, sebelum pengaruh Korea masuk ke Indonesia wanita cantik itu adalah yang berkulit sawo matang, badan berisi dan berambut ikal. Namun, setelah melihat artis asal negeri gingseng tersebut bermunculan lewat tayangan drama seri lalu disusul dengan boyband dan girlband ekspektasi kita berubah. Gambaran wanita cantik sekarang adalah yang tinggi, ramping, berambut pirang dan panjang serta kulit yang putih. Tentu saja semua wanita ingin berpenampilan cantik. Karena perubahan pola pikir tersebut perlu kerja keras untuk bisa menjadi cantik. Munculah banyak treatment yang menawarkan perawatan untuk bisa mengubah kita menjadi cantik. Mulai dari pelurusan rambut sampai dengan suntik vitamin c yang kerap digunakan untuk mempercantik kulit. Belum lagi perawatan lain yang dapat mengubah kulit menjadi putih tanpa memerlukan waktu yang lama. Tanpa menghiraukan pengaruh terhadap kesehatan kulit. Jika hal tersebut dilakukan, maka kita telah menjadi pengkhianat ras. Bangsa Indonesia yang sejatinya berklan mongoloid subras melayu menginginkan berubah menjadi subras tionghoa. Kecuali yang memang mempunyai darah keturunan etnis China.

Tuhan menciptakan manusia pasti dengan bentuk yang sebaik-baiknya. Indonesia yang terletak di garis khatulistiwa dan beriklim tropis tentunya diberikan pigmen kulit yang lebih dibanding Negara lain. Tak heran jika warna kulit bangsa kita cenderung sawo matang. Jika warna kulit ingin diubah menjadi putih maka pigmen kulit akan semakin tipis dan memperbesar risiko terkena kanker kulit.

Drama korea ternyata tidak melulu mengisahkan tentang cerita percintaan. Drama kolosal korea pun tidak kalah eksisnya. Baik cerita yang sesuai sejarah maupun cerita yang telah dimodifikasi. Latar tempat yang merupakan bangunan rumah adat asli Korea, baju tradisionalnya (han bok), tatanan rambut serta make up yang mendukung kemasan drama membuat jalan cerita semakin terasa nyata. Lalu bagaimana dengan cerita kolosal Indonesia?

Ternyata drama kolosal Korea lebih menarik minat penonton terutama responden. Pada dasarnya alasan mereka menyukai drama kolosal hampir sama dengan drama percintaan. Hanya saja, cerita budaya Korea yang berbeda dengan Indonesia membuat penasaran dan menggugah rasa keingintahuan terhadap keseluruhan cerita kolosal Korea. Pemilihan latar tempat yang langsung berada di rumah adat serta bangunan bersejarah Korea membuat cerita semakin terkesan nyata dan menyatu. Dengan dasar itu, drama kolosal Korea mungkin terkesan lebih serius penggarapannya dibanding kolosal Indonesia. Namun, hal tersebut pun pasti beralasan. Penggunaan bangunan bersejarah Indonesia untuk dijadikan tempat shooting stripping barangkali sulit untuk direalisasikan mengingat waktu shooting sinetron Indonesia yang bisa mencapai berbulan-bulan atau bahkan bertahun-tahun sesuai dengan kesetiaan penontonnya maka tidak memungkinkan dinas kebudayaan daerah setempat untuk memberi izin. Sehingga seringkali dibangun secara khusus bangunan yang menyerupai rumah adat ataupun bangunan bersejarah untuk menggantikannya. Kalau begitu drama kolosal Indonesia jauh lebih serius pembuatannya dibanding kolosal Korea. Hilangnya salah satu pemeran atau bertambahnya tokoh baru yang kurang jelas lagi-lagi menjadi alasan ketidak tertarikan terhadap drama kolosal Indonesia.

Hal tersebut sebenarnya sah-sah saja karena merupakan hak setiap manusia untuk menggemari sesuatu sesuai dengan keinginannya. Masuknya kultur Negara lainpun diperlukan untuk menambah pengetahuan akan keunikan kultur budaya setiap Negara. Namun, sadarkah bangsa Indonesia masuknya pengaruh budaya Korea ke Indonesia ternyata telah merasuk semakin dalam dan berpengaruh. Bayangkan saja, budaya Korea yang merupakan budaya asing lebih bisa diterima kalangan muda pecinta Korea bila dibandingkan dengan tayangan hasil karya anak bangsa yang bercerita tentang sejarah bangsa Indonesia sendiri. Bahkan ada salah satu responden yang membuat baju sendiri yang terinspirasi dan mirip sekali dengan model baju adat Korea (han bok). Ia sangat mengagumi drama kolosal Korea yang Ia tonton.

Disamping keuntungan persebaran pengaruh budaya Korea sendiri ternyata memperoleh keuntungan lain dibidang pariwisata yang dapat menambah sektor ekonomi Korea. Setelah menonton drama Korea khususnya drama kolosal maka kebanyakan penonton akan merasa tertarik dan memiliki keinginan untuk dapat berkunjung ke Korea dan dapat melihat secara langsung lokasi dimana pengambilan latar drama tersebut dilakukan. Dengan demikian maka devisa Korea pun akan semakin bertambah. Sadar atau tidak kita Negara berkembang justru menambah sejahtera Negara yang sudah dianggap maju.

untuk lebih jelasnya, buka di https://pengayaan.com/pengertian-gejala-sosial-dan-contohnya/

posted by nurul in PENDIDIKAN/SOSIOLOGI SMA and have No Comments

Place your comment

Please fill your data and comment below.
Name
Email
Website
Your comment

Skip to toolbar