Pengertian Etnografi
Etnografi terdiri dari dua kata, yakni etno dan graphy. Etno berarti bangsa atau suku bangsa. Graphy berarti tulisan. Berdasarkan asal-usul katanya (etimologi), etnografi berarti tulisan yang berisi deskripsi atau gambaran mengenai kehidupan dan kebudayaan suatu suku bangsa.
Etnografi secara harfiah berarti tulisan atau laporan tentang suku bangsa yang ditulis oleh seorang antropolog atas hasil penelitian lapangan (field work) selama sekian bulan bahkan sekian tahun. Dalam penelitian antropologis, Etnografi juga sangat khas yaitu digunakan untuk mengacu pada metode penelitian dalam menghasilkan laporan. Dasar dan asal-usul etnografi dianggap berasal dari etnografi baik sebagai laporan penelitian maupun sebagai metode penelitian.
James Spradley mengatakan bahwa “Ethnographic fieldwork is the hallmark of cultural anthropology”, kajian lapangan etnografi adalah tonggak dari antropologi kultural. Belajar tentang etnografi berarti belajar tentang jantung dari ilmu antropologi khususnya antropologi sosial. Ciri khas dari metode penelitian lapangan etnografi adalah sifatnya yang holistik-integratif, thick description dan analisis kualitatif dalam mendapatkan native’s point if view. Teknik pengumpulan data yang utama adalah observasi partisipasi dan wawancara terbuka dan mendalam yang dilakukan dalam jangka waktu yang relatif lama bukan hanya sekedar kunjungan singkat dengan daftar pertanyaan yang terstruktur seperti pada penelitian survei.
Asal Mula Etnografi
Antropologi sebagai sebuah disiplin ilmu baru lahir pada abad ke-20. Salah satu tokoh utamanya adalah E.B Tylor, Frezer dan L.H Morgan. Usaha besar mereka adalah dalam menerapkan teori evolusi biologi terhadap bahan-bahan tulisan tentang berbagai suku bangsa di dunia yang dikumpulkan oleh para musafir penyebar agama kristen, pegawai pemerintah kolonial dan penjelajah alam.
Pada masa awal munculnya etnografi, teknik yang digunakan dalam mendapatkan data adalah teknik wawancara yang panjang dan berkali-kali dengan beberapa informan kunci seperti orang tua yang kaya dengan cerita tentang masa lampau pada suatu masyarakat, tentang kehidupan yang “nyaman” pada suatu masa lampau. Tipe penelitian etnografi pada masa awal adalah informan oriented yang bertujuan untuk mendapatkan gambaran masa lalu masyarakat tersebut.
Metode Etnografi
Metode etnografi dikategorikan menjadi 2 yaitu metode etnografi baru dan metode etnografi modern.
- Metode Etnografi Moder
Metode etnografi modern mulai berkembang sejak tahun 1915-1925 yang dipelopori oleh dua ahli antropologi sosial Inggris yaitu A.R. Radcliffe Brown dan B.Malinowski. Etnografi ini tidak terlalu memandang penting hal-ihwal yang berhubungan dengan sejarah kebudayaan suatu kelompok masyarakat. Perhatian utama dalam etnografi ini adlah pada kehidupan masa kini yang sedang dijalani oleh anggota masyarakat tentang the way of life masyarakat tersebut.
Menurut Malinowski, tujuan utama penelitian etnografi adalah “to grasp the native’s point of view, his relation to life, to realise his vision and his world” yaitu menerapkan sudut pandang native tersebut, hubungannya dengan kehidupan, menyadari visinya dan dunianya. Sedangkan tujuan utama penelitian etnografi menurut Radcliffe Brown yaitu usaha untuk membangun “a complex network of social relations atau social structure”.
Dari kedua pandangan tokoh tersebut dapat disimpulkan bahwa tujuan dari penelitian etnografi yaitu untuk mendeskripsikan dan membangun struktur sosial dan budaya suatu masyarakat.
- Metode etnografi Baru
Metode etnografi baru mulai berkembang sejak tahun 1960-an. Metode ini bersumber dari aliran cognitive anthropology atau etnoscience atau etnografi baru. Fokus kajiannya untuk menemukan bagaimana berbagai masyarakat mengorganisasikan budaya mereka dalam pikiran mereka dan kemudian menggunakan budaya tersebut dalam kehidupan. Bentuk sosial dan budaya masyarakat merupakan susunan yang ada dalam pikiran (mind anggota masyarakat tersebut). Tugas peneliti adalah menggali hal tersebut untuk keluar dari dalam pikiran mereka. Metode yang digunakan untuk menggali dan mendeskripsikan pola yang ada dalam pikiran manusia yaitu menggunakan metode folk taxonomy.
Kerangka Etnografi
Kerangka etnografi adalah bahan mengenai kesatuan kebudayaan suku bangsa dalam suatu komunitas dari suatu daerah geografi ekologi atau dalam suatu wilayah administratif tertentu yang dituangkan atau di deskripsikan kedalam unsur-unsur kebudayaan yang sudah baku.
Unsur-unsur universal dari suatu kebudayaan antara lain yaitu (i) bahasa, (ii) sistem teknologi, (iii) sistem ekonomi, (iv) organisasi sosial, (v) sistem pengetahuan, (vi) kesenian, (vii) sistem religi.
Setiap antropolog memiliki fokus penelitian tertentu dalam pokok utama dari deskripsinya. Misalnya fokus penelitiannya pada kesenian khususnya suatu cabang kesenian tertentu. Bab-bab yang mengandung deskripsi mengenai unsur-unsur universal dari kebudayaan suku bangsa, sebuah karangan etnografi perlu didahului dengan suatu bab permulaan yang mendeskripsikan lokasi dan lingkungan geografi dari wilayah suku bangsa yang bersangkutan. Bab pertama dilengkapi dengan keterangan demografi dari suku bangsa yang bersangkutan. Tiap bab terdiri dari bagian-bagian khusus yang akan diuraikan dengan lebih mendalam dalam sub-sub sebagai berikut (1) lokasi, lingkungan alam dan demografi, (2) asal mula dan sejarah suku bangsa yang akan dikaji, (3) bahasa, (4) sistem teknologi, (5) sistem mata pencaharian, (6) organisasi sosial, (7) sistem pengetahuan, (8) kesenian, (9) sistem religi.
Daftar Pustaka
Koentjaraningrat. 2009. Pengantar Ilmu Antropologi. Jakarta: Rineka Cipta.
Spradley, James P. 1997. Metode Etnografi. Yogyakarta: Tiara Wacana.
https://blog.unnes.ac.id/diahlaeli10/, diunduh tanggal 24 Desember 2015
Place your comment