NURUL PUNYA

Buat Dunia Bahagia Karenamu, Mari Belajar Bersama

Materi Sosiologi Kelas XI bab 4: Konflik, Kekerasan, Dan Upaya Penyelesaianya

konflik

Konflik merupakan sesuatu fenomena wajar dan alamiah yang terjadi pada masyarakat manapun, dimanapun dan kapanpun. Ia hadir di tengah-tengah masyarakat baik masyarakat yang bertipe tradisional mapun masyarakat yang yang bercorak modern (industri).

Konflik yang terjadi pada masyarakat mana saja, tak terkecuali masyarakat modern (industri) dapat berarti negative maupun positif. Pihak yang memandang konflik sebagai sesuatu yang negatif, akan melihat orang atau kelompok lain sebagai oposan atau musuh, sehingga mereka sejauh mungkin menghindari konflik. Pihak yang menolak konflik yakin bahwa konflik bersifat destruktif dan membahayakan pencapaian tujuan kelompok atau organisasi. Pihak yang memandang konflik sebagai suatu yang negative akan memiliki sikap selalu ingin menang sebagai prioritas utama. Di lain pihak, terdapat orang atau kelompok yang menyadari bahwa konflik merupakan bagian integral dari kehidupan organisasi atau masyarakat. Konflik dipandang baik karena dapat meransang orang untuk memeproleh pemecahan masalah lebih baik. Nbahkan di kalangan manajer, konflik diyakini mampu meningkatkan prestasi organisasi (Handoyo,2007: 92-93).

Dahrendorf membedakan tiga tipe kelompok yang luas. Yang pertama adalah kelompok kuasi, atau “himpunan pemangku posisi dengan kepentingan-kepentingan peran yang identik” (Dahrendorf,1959: 180 dalam Ritzer,2012: 454). Bila perekrutak kelompok kuasi ditentukan secara struktural, kelompok-kelompok itu memberikan dasar yang subur bagi kelompok kepentingan dan, dalam beberapa kasus, kelompok konflik.

Aspek terakhir dari teori konflik Dahrendorf adalah hubungan konflik dengan perubahan. Di sini Dahrendorf mengakui pentingnya karya Lewis Cover yang berfokus pada fungsi konflik di dalam memelihara status quo. Akan tetapi, Dahrendorf merasa bahwa fungsi konservatif konflik hanyalah satu bagian dari realitas sosial; konflik juga menyebabkan perubahan dan perkembangan. Dahrendorf berargumen bahwa sekali kelompok-kelompok konflik muncul, mereka terlibat di dalam tindakan-tindakan yang menyebabkan perubahan-perubahan di dalam struktur sosial. Ketika konflik membara, perubahan yang terjadi adalah radikal. Ketika konflik disertai kekerasan, akan terjadi perubahan struktural yang mendadak (Ritzer,2012: 456).

Sumber:

Ritzer, George. 2012. Teori Sosiologi Dari Sosiologi Klasik Sampai Perkembangan Terakhir Postmodern. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

posted by nurul in PENDIDIKAN/SOSIOLOGI SMA and have No Comments

Place your comment

Please fill your data and comment below.
Name
Email
Website
Your comment

Skip to toolbar