- Status Sosial
Jika mendengar kata status, akan cenderung berpikir mengenai prestise. Dalam pemikiran awam, kedua kata ini telah terpaut satu sama lain. Namun, para sosiolog menggunakan status dengan cara yang berbeda, yakni untuk menunjuk posisi yang diduduki seseorang. Posisi tersebut dapat mengandung prestise tinggi, seperti hakim atau astronaut, atau mengandung prestise yang rendah seperti pramuniaga toko atau tukang hamburgerdi suatu restoran cepat saji. Seperti laki-laki jalanan, mantan narapidana, seorang pencuri.
Kita semua menduduki berbagai staus pada waktu yang bersamaan. Anda dapat secara bersamaan menjadi seorang anak laki-laki (atau anak perempuan), seorang pekerja, dan seorang mahasiswa. Para sosiolog menggunakan istilah perangkat status (status set) untuk merujuk semua status atau posisi yang anda duduki. Dengan sendirinya perangkat status anda berubah manakala status-status khas anda berubah . jika anda lulus dari perguruan tinggi , mendapatkan pekerjaan penuh waktu, menikah, membeli sebuah rumah, mempunyai anak dan seterusnya, misalnya , perangkat status anda berubah untuk meliputi status posis pekerja, pesengan hidup, pemilik rumah, dan orang tua.
- Simbol status
Orang yang merasa senang dengan status sosia khas mereka mungkin menghendaki pengakuan orang lain bahwa mereka menduduki status tersebut, mereka menggunakan simbol status (status symbol), tanda yang mengidentifikasi suatu status. Orang, misalnya, mengenakan cincin kawin untuk mengumumkan status pernikahan mereka; memakai seragam, senjata api, dan badgei untuk menyatakan bahwa mereka adalah anggota polisi (dan untuk menyatakan secara begitu tidak halus bahwa status mereka memberikan mereka wewenang atas anda) (Henslin,2007: 92-94).
Sumber:
Henslin, James M. 2007. Sosiologi dengan Pendekatan Membumi. Jakarta: Penerbit Erlangga
Place your comment