Pendahuluan
Pendidikan merupakan usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara (UU No.20 tahun 2003 tentang Sisdiknas). Berdasarkan pengertain tersebut, maka di dalam ada sebuah proses belajar, yaitu suatu proses dari yang tidak tahu, menjadi tahumelalui pengalaman, yang pada akhirnya akan mengubah perilaku peserta didik.
Untuk mencapai tujuan pendidikan, maka diperlukan kegiatan belajar yang memadai. Kegiatan belajar ini tidak hanya diartikan sebagai kegiatan belajar yang ada di dalam ruang kelas saja. Akantetapi belajar disini bersifat bias waktu dan ruang. Artinya bisa dilakukan kapanpun, dimanapun, dan dengan siapapun. Pada dasarnya belajar merupakan sebuah sistem yang didalamnya terdapat pelbagai unsur yang saling kait-mengait sehingga menghasilkan perubahan perilaku (Gagne, 1977:4). Untuk memperoleh hasil belajar yang baik, maka unsur-unsur belajar juga harus berada pada kondisi baik. Apabila salah satu unsur belajar ini tidak berperan atau kurang baik, maka akan memberi pengaruh kepada hasil belajar yang akan didapatkan.
Permasalahan utama pelajar di negara indonesia saat ini adalah perang dengan rasa malas belajar dan keterlenaan dengan media sosial yang ada. Semakin majunya IPTEK membuat teknologi mampu menembus keberbagai penjuru dunia, dan mempengaruhi berbagai aspek kehidupan manusia, salah satunya yaitu dalam aspek pendidikan. Kecanggihan teknologi ini membuat anak-anak yang pada hakekatnya sebagai pelajar, berkewajiban untuk belajarmenjadi lalai akan kewajibannya. Seorang anak saat ini lebih senang menghabiskan waktunya untuk menjelajahi dunia maya melalui internet dan media sosial yang ada, serta hanya sekadar mendengarkan musik-musik dalam bentuk mp3 sambil bermalas-malasan dibandingkan menggunakan waktu untuk membaca buku, ataupun menulis.
Kondisi seperti inilah yang kemudian membuat motivasi anak untuk belajar semakin pudar. Selain itu tingkat kecrdasan individu yang beragam juaga berpengaruh pada proses belajarnaya. Sehingga disadari atau tidak, tujuan pendidikan yang telah dicanagkan dari awal kurang dapat dicapai. Sikap kritis, tanggap wacana, dan kreatif semakin luntur, sebab anak sebagai pelajar tidak memilki wawasan yang luas. Hal ini karena sangat minimnya kemauana membaca dan belajar anak. Menanggapi kondisi pelajar di negera Indonesia yang memprihatinkan ini, penulis mencoba untuk mengajukan sebuah program pendukung anak dalam belajar, yaitu mp3 cerdas yang mendukung anak belajar.
Rumusan Masalah
Rumusan masalah yang penulis ajukan diantaranya yaitu:
- Bagaimanakah konsep penciptaan mp3 cerdas?
- Bagaimana langkah penerapan program mp3 cerdas?
- Apa manfaat yang didapatkan dari penciptaan mp3 cerdas?
PEMBAHASAN
Teori
Teori yang penulis jadikan dasar pemikiran, dan pengajuan program penciptaan mp3 cerdas ini yaitu teori milik Vigotsky, tentang perkembangan kognitif. Ada tiga konsep yang dikebangkan dalam teori Vygotsky (Tappan,1998), yaitu:
- Keahlian kognitif anak dapat dipahami apabila dianalisis dan diinterpretasikan secara developmental;
- Kemampuan kognitif dimediasi dengan kata, bahas, dan bentuk diskursus yang berfungsi sebagai alat psikologis untuk membantu mentranformasi aktivitas mental;
- Kemampuan kognitif berasal dari relasi sosial dan dipengaruhi oleh latar belakang sosiokultural.
Vygotsky percaya bahwa kemampuan kognitif berasal dari hubungan sosial dan kebudayaan. Teori Vygotsky mengandung pandangan bahwa pengetahauan akan dipengaruhi oleh situasi yang bersifat kolaboratif. Maksudnya adalah penegetahuan akan didistribusiakn diantara orang dan lingkungan, yang meliputi objek, artefak, alat,buku, serta komunitas tempat orang berinteraksi dengan orang lain.
Berdasrkan teori tersebut, maka dapat dikatakan bahwa suatu alat yang diapakai dalam kegiatan belajar juga dapat menetukan seberapa kemampuan kognitif yang dimiliki seorang anak. Kondisi lingkungan juga ikut andil dalam hal ini.
Ide Kreatif
Perkembangan IPTEK yang begitu pesat ini, mendorong seorang pendidik untuk menciptakan sebuah inovasi agar anak tetap optimal dalam mejalankan kewajiab belajarnya dengan hasil yang baik pula. Budaya serba mudah dan Instan yang mengintervensi masyarakat, membuat masyarakat sebagai subyek tidak mampu untuk menolaknya. Alhasil yang harus dilakukan oleh subyek ini adalah bagaiamana untuk dapat memanfaatkan peluang, dan menyikapi intervensi budaya yang ada saat ini dengan bijak.
Dalam kajian ini, bentuk penyesuaian terhadap perkembangan zaman dan IPTEK yang pesat adalah dengan menciptakan MP3 cerdas. Kegiatan untuk mendengarkan musik sudah merupakan sebuah budaya yang telah melekat pada setiap individu. Terutama adalah pada kalangan remaja, serta muda-mudi yang mayoritas masih ada pada masa pendidikan. Dari sini kemudian memunculkan ide untuk menciptakan alat belajar berupa mp3 cerdas.
Ide penciptaan mp3 cerdas ini mucul, bertolak penagalaman pribadi. Telah lama penulis mengamati perilaku adik penulis, yang tidak dapat terpisahkan dengan HP dan headset yang dimilkinya. Hampir sepanjang waktu ketika melakukan suatu hal atau dalam kondisi luang, adik penulis selalu mendengarkan musik-musik mp3 yang ada di HPnya. Hingga belajar pun, penulis alami sendiri akan lebih enjoy jika denagn dibarengi dengan mendengakan musik. Hal ini tentu tidak berlaku untuk semua orang, sebab ada orang yang memilki karakter jika belajar haru tenang, sunyi untuk bisa lebih fokus.
Berkaca dari hal tersebut, maka penulis memilki ide untuk pembuatan mp3 cerdas. Bentuk mp3 cerdas ini yaitu berupa rangkaian musik, nada, dan irama yang holistik dengan syair yang diambil dari materi pelajaran tertentu, utamanya adalah materi yang sifatnya adalah teoritik dan hafalan. Dalam penciptaan instrumen belajar ini, dibutuhkan seseorang menguasai dunia musik, juga menguasai materi tersebut. Jadidi butuhkan suatu pemikiran yang kreatif. Mp3 ceradas ini tidak hanya dapat diterapkan dalam Institut pendidikan formal saja, namun bisa untuk belajar dirumah.
Prosedur Pelaksanaan Program
Prosedur penciptaan MP3 cerdas ini tidak bisa sembarangan dibuat oleh oarang-orang, sebab utuk membuat sebuah mp3 perlu mengidentifikasi jenis-jenis materi yang bisa diterapkan. Dalam konsep pemikiran penulis, piahak utama yang harus bergerak disini yaitu pemerintah. Pemerintah melalui menteri pendidikan beserta jajaran dibahnya yang menaungi aspek pendidikan, melakukan klasifikasi terhadap materi-materi yang memang bisa disampaikan dalam pembelajaran melaluai media musik. Setelah menklasisfikasikan materi, tahap sealnjutnya yaitu pemerintah harus menunjuk sebuah badan atau seseorang yang kompeten dalam bidang aransemen lagu, atau yang biasanya disebut komposer. Jenis materi yang diaransemenkan disesuaikan dengan jenis-jenis musik yang disukai oleh pelajar pada jenjangnya. Hal ini tentunya dibutuhkan penelitian mendalam tentang jenjang usia dan selera musiakyang dimiliki.
Setelah proses penciptaan ini selesai, dari pusat kemudian harus menyertakan mp3 cerdas tersebut sebagai media pemblajaran yang digunakan guru untuk mengajar, tentunya harus disertakan dengan sarana pendukungnya. Diharapkan mp3 ini bisa didistribusikan pula kepada seluruh pelajar di negara Indonesia, supaya mendukung kegiatan pembelajarannya. Pada masyarakat yang terisoalir, bisa diberikan fasilitas VCD, DVD, atupun MP4 kecil yang praktis dan efisien.
Manfaat yang dapat diambil dari penciptaan MP3 cerdas ini, yaitu seorang anak yang masih berkewajiban untuk belajar, dapa menggunakan waktu-waktu luangnya untuk mendenagarkan materi-materi pembelajaran, dan tidak melulu mendengarkan musik-musik yang kurang bermanfaat. Disamping itu, anak juga dapat belajar secara efektif, dan efisien. Sambil mendengarkan mp3 cerdas, anak juga dapat sambil mengerjakan aktivitas lain, seperti olahraga, membantu orang tua, makan, dan sebagainya. Mp3 cerdas ini bisa dinikmati eleh berbagaikalangan, karena tidak membutuhkan dana yang banyak untuk penggunaannya. Ide ini juga dapat sekaligus memberikan fasilitas belajar untuk anak-anak jalanan, anak yang tidak mendapat kesempatan untuk menyenyam bangku pendidikan formal.
PENUTUP
Kesimpulan
Permasalahan utama pelajar di negara indonesia saat ini adalah perang dengan rasa malas belajar dan keterlenaan dengan media sosial yang ada. Seorang anak saat ini lebih senang menghabiskan waktunya untuk menjelajahi dunia maya melalui internet dan media sosial yang ada, serta hanya sekadar mendengarkan musik-musik dalam bentuk mp3 sambil bermalas-malasan dibandingkan menggunakan waktu untuk membaca buku, atau pun menulis.
Kemampuan kognitif berasal dari hubungan sosial dan kebudayaan. Budaya serba mudah dan Instan yang mengintervensi masyarakat, membuat masyarakat sebagai subyek tidak mampu untuk menolaknya. Alhasil yang harus dilakukan oleh subyek ini adalah bagaiamana untuk dapat memanfaatkan peluang, dan menyikapi intervensi budaya yang ada saat ini dengan bijak.
Dalam kajian ini, bentuk penyesuaian terhadap perkembangan zaman dan IPTEK yang pesat adalah dengan menciptakan MP3 cerdas. Pihak utama yang harus bergerak disini yaitu pemerintah, melalui badan pendidikan dibawahnya menganalisa materi, melibatkan pengaransemen untuk mengaransemen materi menjadi lagu, lalu disebarakn kepada guru-guru, lalu disalurkan lagi kepada siswa seabagai objek utamanya. Manfaat yang didapatkan dari penciptaan mp3 ini yaitu, kegiatan belajar bisa dilaksaakan lebih mudah efektif, dan efisien, serta dapat dinikati oleh berbagai kalangan masyarakat.
DAFTAR PUSTAKA
Rahmanto, Galuh Perdana. Karakteristik Keluarga Yang Mempunyai Anak Tidak Melanjutkan Sekolah Ke Tingkat SMA Di Kecamatan Panggungrejo Kabupaten Blitar. Jurusan Geografi Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Malang. https://jurnalonline.um.ac.id/data/artikel/artikel01455A35CC2B2CEB576EE4E4A1154694.pdf Diakses pada tanggal 15 April 2015
Sadiman, Arief S., dkk, (2007), Media Pendidikan: Pengertian, Pengembangan, dan Pemanfaatannya, Ed. I Jakarta: Raja Grafindo Persada
Anni, Gatharina Tri, dkk. 2012. Psikologi Pendidkan. Semarang: PPMKU/MKDK-LP3 unnes
Mba nuufid, blognya udah rapi 🙂
oh ya, ini makalah yang buat mba nuufid kan? apa ini udah pernah diajukan buat bikin PKM?
iya rani.. maksih.. ini yng buat nuufid kok… itu dulu tugas psikologi pendidikan.. belum tak ajauin eg, hehe
bagus fid makalahnya,,,
Menarik sekali isi postingannya, ditunggu info-info lainnya yang gaka kalah menarik ya
menarik
good kak 🙂