Sebelum masuk ke pembahasan inti, yaitu tentang keterkaitan antara keberagaman budaya, bahasa dialek, tradisi lisan dengan kehidupan masyarakat dalam suatu daerah, alagkah baiknya jika kita pahami dulu definisi dari masing-masing, adalah sebagai berikut:
- Budaya atau kebudayaan menurut Selo Soemardjan dan Soelaiman Soemardi adalah semua hasil karya, rasa dan cipta masyarakat. Masyarakat yang beragam, maka akan menghasilkan budaya yang beragam pula.
- Bahasa Dialek menurut Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa (1983) merupakan sistem kebahasaan yang dipergunakan oleh satu masyarakat untuk membedakan dari masyarakat lain.
- Tradisi Lisan merupakan wujud dari penggunaan bahasa lisan oleh masyarakat. Penggunaan bahasa lisan dalam berkomunikasi maupun berkarya pada suatu masyarakat dari generasi ke generasi akan menimbulkan apa yang dinamakan tradisi lisan. Tradisi lisan ini biasanya dimiliki oleh setiap komunitas dengan karakteristik yang berbeda-beda antar komunitas.
Bangsa Indonesia yang merupakan masyarakat majemuk, dimana terdiri dari komunitas-komunitas masyarakat dengan latar belakang yang berbeda, dan budaya yang berbeda-beda pula membentuk keberagaman yang kompleks. Keberagaman hasil budaya yang dimiliki suatu masyarakat, khususnya masyarakat Indonesia ini jika di lihat secara kasat mata, akan menampilkan pemandangan yang indah. Akan tetapi apabila keragaman budaya dan hasil budaya yang dimiliki oleh setiap komunitas ini tidak dapat disikapi dengan baik oleh masing-masing anggota masyarakat yang berlainan, maka akan menjadi bumerang sendiri bagi masyarakat tersebut. Bukan keindahan yang akan tampak dari keberagaman yang ada, melainkan akan menimbulkan kekacauan dan ketidakteraturan, sehingga tidak sedap untuk dipandang secara umum.
Hal tersebut juga berlaku pada mayarakat suatu daerah yang terdiri dari gabungan anggota komunitas yang berlainan. Misalnya saja pada daerah yang dijadikan tempat transmigrasi seperti Kalimantan. Di daerah tranmigrasi seperti Kalimantan, biasanya akan banyak dihuni oleh kelompok-kelompok transmigran yang berasal dari daerah yang berlainan. Karena berasal dari daerah yang berbeda, dengan latar belakang yang berbeda pula, maka akan membawa budaya yang berbeda pula, termasuk di dalamnya adalah tradisi lisan dan bahasa dialek. Nah, apabila setiap kelompok tadi bergabung menjadi satu dan menduduki atau hidup dan menetap bersama dalam suatu daerah, yang di sini dicontohkan adalah Kalimantan, maka akan menghasilkan keberagaman budaya, bahasa dialek juga tradisi lisan di daerah tersebut.
Masyarakat yang menetap dan hidup bersama dalam suatu daerah dengan keanekaragaman seperti yang dijelaskan di atas, maka akan sulit untuk berinteraksi maupun menyatu satu dengan yang lain. Perbedaan-perbedaan tadi akan menjadi sekat-sekat antar anggota masyarakat tersebut. Oleh karena itu, butuh pemahaman dan toleransi yang baik untuk dapat menyikapi keberbedaan tadi. Untuk berkomunikasi satu dengan yang lain dapat menggunakan bahasa Indonesia. Sedangkan budaya, bahasa dialek dan tradisi lisan yang berlainan satu dengan yang lain tadi biarkan menjadi kekayaan masing-masing komunitas. Dengan sikap yang bijaksana dan arif dalam menghadapi perbedaan tadi, maka akan menghasilkan suasana sedap untuk disaksikan oleh masyarakat diluar daerah tadi, sebab menghasilkan persatuan dalam keberbedaan.
Sumber :
Supriyanto. 2009. Antropologi Kontekstual : Untuk SMA dan MA Program Bahasa Kelas XI. Jakarta : Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional
Komentar Terbaru