A. Pengertian Globalisasi
- Menurut Kamus Bahasa Indonesia, Globalisasi adalah proses masuk ke ruang lingkup dunia. Globalisasi berasal dari kata globe/global yaitu dunia atau bola dunia. Dapat pula diartikan sebagai hal-hal kejadian secara menyeluruh dalam berbagai bidang kehidupan sehingga tidak tampak lagi batas-batas yang mengikat secara nyata.
- Globalisasi adalah suatu keadaan yang mendunia dimana hubungan sosial dan saling ketergantungan antar negara dan antar manusia semakin besar, batas-batas kedaulatan suatu negara dan bangsa menjadi kabur serta keputusan atau kegiatan di belahan dunia yang satu dapat mempengaruhi keputusan belahan dunia yang lain.
- Secara literal, globalisasi adalah sebuah perubahan sosial berupa bertambahnya keterkaitan diantara masyarakat dan elemen-elemennya yang terjadi akibat transkulturasi dan perkembangan tekhnologi di bidang transportasi dan komunikasi yang memfasilitasi pertukaran budaya dan ekonomi internasional.
B. Proses Globalisasi
Proses globalisasi sebenarnya merupakan gejala sejarah yang telah ada sejak jaman prasejarah. Beberapa contoh antara lain bangsa-bangsa dari Asia ke Eropa, ke Amerika, dari Asia ke Nusantara, dan lain-lain. Lewat migrasi itu telah tersebar artfact batu, tembaga, besi, dan lain sebagainya. Berdasarkan perspektif sejarah, Sartono Kartodirdjo menyatakan bahwa Indonesia sebenarnya telah lama mengalami proses globalisasi. Hal ini didasarkan pada kenyataaan, Indonesia yang terletak pada persimpangan agama besar dan unsur-unsur peradaban dunia di masa lampau sesungguhnya tidak asing dalam menghadapi pelbagai proses akulturasi sebagai dampak pengaruh peradaban dunia beserta tradisi besarnya. Dalam istilah ini secara relatif dapat dipakai istilah globalisasi, meskipun dalam skala belum sebesar sekarang.
Peristiwa-peristiwa dalam sejarah dunia yang meninggalkan proses globalisasi antara lain:
- Ekspansi Eropa dengan navigasi dan perdagangan;
- Revolusi Industri yang mendorong pencarian pasaran hasil industri;
- Pertumbuhan kolonialisme dan imperialisme;
- Pertumbuhan kapitalisme;
- Pada masa pasca Perang Dunia II meningkatlah telekomunikasi serta transportasi mesin jet.
Dewasa ini, globalisasi diberikan pengertian dalam skala yang luas, pada mulanya hanya diartikan sebagai kompetisi nasional. Namun sebenarnya tidak sesimpel itu, globalisasi juga menyangkut pasar, komputer, aliran modal, dan keterbukaan untuk kebebasan politik dan demokrasi.
Globalisasi ditunjukkan sebagai semua proses yang merujuk pada penyatuan seluruh warga didunia yang secara menglobal. Akan tetapi, globalisasi ternyata merupakan penyatuan yang bersilat semu, karena nila-nilai yang telah ada, sekarang didominasi oleh nilai-nilai asing bagimasyarakat dunia. Selain itu, hal yang cukup mendasar , ketika secara psikologis mayoritaswarga dunia terkucil dari pergaulan internasional dan keterlibatan mereka hanya sebatasmenjadi obyek dan bukan sebagai subyek.
C. Strategi Mempertahankan dan Memperkuat Nilai-Nilai Budaya Indonesia
Pengaruh budaya asing adalah salah satu permasalahan bangsa Indonesia dalam mempertahankan jati diri bangsa yang sudah selayaknya di pertahankan masyarakat Indonesia. Dengan demikian perlu adanya kedisiplinan dalam melestarikan budaya dan belajar tentang kebudayaan bangsa ini, karena budaya ini telah menjadi jati diri bangsa Indonesia yang telah dikenal di dunia Internasional karena kebudayaan yang dimiliki. Strategi dan upaya yang dapat kita ambil untuk menghadapi globalisasi :
- Pembangunan Jati Diri Bangsa
Jati diri bangsa sebagai nilai identitas masyarakat harus dibangun secara kokoh dan diinternalisasikan secara mendalam. Caranya, dengan menanamkan nilai-nilai kearifan lokal sejak dini kepada generasi muda. Pendidikan memegang peran penting di sini sehingga pengajaran budaya perlu dimasukkan ke dalam kurikulum pendidikan nasional yang diajarkan sejak sekolah dasar. Nilai-nilai kearifan lokal bukanlah nilai lama yang ketinggalan zaman sehingga harus ditinggalkan, tetapi dapat bersinergi dengan nilai-nilai universal dan nilai-nilai modern yang dibawa globalisasi. Dunia Internasional sangat menuntut demokrasi, hak asasi manusia, lingkungan hidup menjadi agenda pembangunan di setiap negara. Isu-isu tersebut dapat bersinergi dengan aktualisasi dari filosofi budaya ‘hamemayu hayuning bawana’ yang mengajarkan masyarakat untuk berbersikap dan berperilaku yang selalu mengutamakan harmoni, keselarasan, keserasian dan keseimbangan hubungan antara manusia dengan alam, manusia dengan manusia dan manusia dengan Tuhan dalam melaksanakan hidup dan kehidupan agar negara menjadi panjang, punjung, gemah ripah loh jinawi, karta tur raharja.
- Pemahaman Falsafah Budaya
Meningkatkan kualitas pendidik dan pemangku budaya secara berkelanjutan merupakan sebuah langkah penting untuk dilakukan. Pendidik yang berkompeten dan pemangku budaya yang menjiwai nilai-nilai budayanya adalah aset penting dalam proses pemahaman falsafah budaya. Pemangku budaya tentunya juga harus mengembangkan kesenian tradisional.
- Penerbitan Peraturan Daerah
Pada dasarnya budaya adalah sebuah karya, sehingga harus ada peraturan daerah (perda) yang mengatur tentang pelestarian budaya dan harus dilakukan oleh semua pihak. Kebudayaan akan tetap lestari jika ada kepedulian tinggi dari masyarakat. Selama ini kepedulian itu belum tampak secara nyata, padahal ancaman sudah terlihat dengan jelas. Dalam perda, perlu diatur hak paten bagi karya-karya budaya leluhur agar tidak diklaim oleh Negara lain. Selain itu, masalah pendanaan juga harus diperhatikan karena untuk merawat sebuah budaya tentu membutuhkan anggaran meskipun bukan yang terpenting.
- Pemanfaatan Teknologi Informasi
Di era global, yang menguasai teknologi informasi kan memiliki peluang lebih besar dalam menguasai peradaban dibandingkan yang lemah dalam memanfaatkan teknologi informasi. Oleh karena itu, strategi yang harus dijalankan adalah memanfaatkan akses kemajuan teknologi informasi dan komunikasi sebagai pelestari dan pengembang nilai-nilai budaya lokal.
Budaya lokal yang khas dapat menjadi suatu produk yang memiliki nilai tambah tinggi apabila disesuaikan dengan perkembangan media komunikasi dan informasi, yang mana harus ada upaya untuk menjadikan media sebagai alat untuk memasarkan budaya lokal ke seluruh dunia. Jika hal ini dapat dmanfaatkandengan baik, maka daya tarik budaya lokal akan semakin tinggi sehingga dapat berpengaruh pada daya tarik pada bidang ekonomi dan investasi serta mampu meningkatkan peran kebudayaan lokal di pentas dunia.
Sumber:
Koentjaraningrat. 2009. Pengantar Ilmu Antropologi. Jakarta: Rineka Cipta
Soekanto, Soerjono. 2006. Sosiologi Suatu Pengantar. Jakarta: Raja Grafindo Perkasa.
Handoyo, Eko, dkk. 2007. Studi Masyarakat Indonesia. Semarang: Fakultas Ilmu Sosial
https://www.kompasiana.com/mochwingga/tmii-menjaga-eksistensi-nilai-budaya-indonesia_5528cb6ff17e61dd088b4573
https://pknkita.blogspot.co.id/2011/05/pengertian-dan-proses-globalisasi.html
Recent Comments