Desa Tigajuru, Kecamatan Mayong memiliki dua madrasah dan dua TPQ. salah satu madrasah dan TPQ yang dimiliki berada di depan Masjid Al-Mujahidin. Madrasah Diniyah Islamiyah ini memiliki enam kelas, sedangkan TPQ hanya memiliki satu kelas. Murid-murid dari madrasah dan TPQ tersebut kebanyakan adalah anak-anak dari usia lima tahun untuk murid TPQ, sedangkan murid madrasahnya berusia 6 tahun samapi dengan 12 tahun, dan mereka yang bersekolah di madrasah dan TPQ tersebut kebanyakan bertempat tinggal di sekitar Masjid Al-Mujahidin. Sedangkan tenaga pengajar dari TPQ dan Madrasah Diniyah Islamiyah adalah jamaah masjid yang memiliki waktu luang di sore hari. Tenaga pengajar di Madrasah dan TPQ Diniyah Islamiyah ini mengajar dengan suka rela dan tidak digaji, para pengajar di TPQ dan madrasah ini hanya diberi zakat fitrah pada bulan Ramadan dan mereka juga mendapat daging kurban yang lebih banyak pada Idul Adha sebagai “upah” mereka karena telah bersedia menjadi pengajar “suka rela”. Para pengajar di TPQ tersebut berasal dari berbagai kalangan, ada yang bekerja sebagai guru SD, mahasiswi, ibu rumah tangga, pensiunan, wirausahawan, uztad, dan bahkan kyai. Murid yang belajar di Madrasah dan TPQ Diniyah Islamiyah hanya di pungut iuran sebanyak Rp. 7.500/bulan untuk membeli keperluan kapur dan alat tulis yang dibutuhkan selama proses belajar mengajar. Jumlah siswa dan siswi dari Madrasah dan TPQ Diniyah Islamiyah memang tidak terlalu banyak jika dibandingkan dengan siswa dan siswi dari madrasah dan TPQ lainnya yang ada di Desa Tigajuru. Namun dengan jumlah yang tidak banyak tersebut, guru TPQ dan Madrasah dapat memantau aktivitas yang dilakukan oleh murid-murrid mereka. Seperti misalnya, jika sudah datang salat ashar semua murid akan langsung mengambil air wudhu dan bersiap salat berjamaah di Masjid Al-Mujahidin, dan jika ada murid yang tidak bersiap salat ketika sudah masuk waktu salat ashar, pengajar akan dengan mudah menegur murid tersebut. Dengan jumlah murid yang sedikit tersebut juga menimbulkan ikatan batin yang kuat antara murid dengan pengajar, sehingga diantara mereka sudah menganggap guru mereka seperti kakak sendiri/orang tua mereka sendiri. Kegiatan belajar-mengajar di Madrasah Diniyah Islamiyah dimulai pukul 14.00-16.00, sedangkan kegiatan belajar di TPQ Diniyah Islamiyah dimulai pukul 16.00-17.00. Di Madrasah Diniyah Islamiyah, para siswa diajarkan tentang ilmu fiqih, bacaan salat, bahasa Arab, nahwu, shorof, aqidah dan akhlaq. Mereka juga diajakan tentang disiplin waktu dalam salat dengan diwajibkanya siswa dan siswi Madrasah Diniyah Islamiyah untuk mengikuti salat Ashar berjamaah di Masjid Al-Mujahidin. Sedangkan murid di TPQ Diniyah Islamiyah diajarkan tentang doa kegiatan sehari-hari, doa untuk orang tua, dan diajarkan membaca dan menulis huruf hijaiyah. Pada tahun ajaran baru setiap siswa di Madrasah dan TPQ Diniyah Islamiyah akan mendapatkan buku tulis gratis sebanyak kurang lebih 3 buku tulis per anak (disesuaikan dengan kebutuhan anak).
informasi dilengkapi lagi agar lebih baik
Lembaga pendidikan seperti ini harus dikembangkan terus 😀
coba penulisannya dibuat rata kanan dan kiri biar lebih menarik
Beda tempat beda budaya ya. kalau di Tigajuru di pungut biaya 7.500 di desa saya di pumgut 1.000. hehe
informasi nya bagus, tolong tampilannya di rapikan ya, 😀 semangat
penulisannya masih kurang indah dipandang mata cik dirapikan lagi yaaaaaaa…