Jumlah Pengunjung

Materi Antropologi SMA/MA Kelas XII Peminatan Bahasa Materi 4 : Karya Ilmiah dan Metode Penelitian Antropologi

penelitian

A. Pengertian Karya Ilmiah

       Karangan ilmiah merupakan suatu karangan atau tulisan yang diperoleh sesuai dengan sifat keilmuannya dan didasari oleh hasil pengamatan, peninjauan, penelitian dalam bidang tertentu, disusun menurut metode tertentu dengan sistematika penulisan yang bersantun bahasa dan isisnya dapat dipertanggung jawabkan kebenarannya/ keilmiahannya.

Tujuan dari pembuatan karangan ilmiah, antara lain :

  • Memberi penjelasan
  • Memberi komentar atau penilaian
  • Memberi saran
  • Menyampaikan sanggahan
  • Membuktikan hipotesa

Karya ilmiah adalah suatu karya dalam bidang ilmu pengetahuan (science) dan teknologi yang berbentuk ilmiah. Suatu karya dapat dikatakan ilmiah apabila proses perwujudannya lewat metode ilmiah.

Ciri-Ciri Karya Ilmiah

  • Struktur Sajian

Struktur sajian karya ilmiah sangat ketat, biasanya terdiri dari bagian awal (pendahuluan), bagian inti (pokok pembahasan), dan bagian penutup. Bagian awal merupakan pengantar ke bagian inti, sedangkan inti merupakan sajian gagasan pokok yang ingin disampaikan yang dapat terdiri dari beberapa bab atau subtopik. Bagian penutup merupakan kesimpulan pokok pembahasan serta rekomendasi penulis tentang tindak lanjut gagasan tersebut.

  • Komponen dan Substansi

Komponen karya ilmiah bervariasi sesuai dengan jenisnya, namun semua karya ilmiah mengandung pendahuluan, bagian inti, penutup, dan daftar pustaka. Artikel ilmiah yang dimuat dalam jurnal mempersyaratkan adanya abstrak.

  • Sikap Penulis

Sikap penulis dalam karya ilmiah adalah objektif, yang disampaikan dengan menggunakan gaya bahasa impersonal, dengan banyak menggunakan bentuk pasif, tanpa menggunakan kata ganti orang pertama atau kedua.

  • Penggunaan Bahasa

Bahasa yang digunakan dalam karya ilmiah adalah bahasa baku yang tercermin dari pilihan kata / istilah, dan kalimat-kalimat yang efektif dengan struktur yang baku.

B. Metode Penelitian Antropologi

Pendekatan yang digunakan dalam antropologi menggunakan pendekatan kuantitatif dan kualitatif. Artinya, dalam penelitian antropologi dapat dilakukan melalui pengkajian secara statistik, baik dilakukan untuk mengukur pengaruh maupun korelasi antar variabel penelitian, ataupun dilakukan secara kualitatif (naturalistik). Metode penelitian antropologi yang dapat digunakan yaitu, deskriptif, komparatif, studi kasus, etnografis, dan survei. Metode dalam antropologi akan difokuskan pada metode penelitian komparatif (kualitatif) secara rinci karena merupakan ciri khas dalam penelitian antropologi. Metode komparatif antropologi adalah metode penelitian yang mencabut unsur-unsur kebudayaan dari konteks masyarakat yang hidup dan dibandingkan dengan sebanyak mungkin unsur-unsur dan aspek suatu kebudayaan.

Alat penelitian yang digunakan oleh para antropolog dalam meneliti kebudayaan adalah etnografi. Metode riset kualitatif ini dipakai dengan cara menyelami manusia secara sensitif dan alamiah dalam konteks social budayanya serta umumnya ditunjukkan oleh etnik untuk fenomena yang diteliti. Seorang Peneliti etnografi memasukkan dirinya ke dalam budaya dan sub budaya dalaAm penelitiannya dan mencoba untuk melihat dunia dari sudut pandang budaya. Data dikumpulkan melalui wawancara dan observasi partisipan, secara garis besar adalah penelitian kualitatif. Peneliti melakukan observasi cara dan ritual dari budaya, berusaha memahami makna dan interpretasi. Mereka membandingkan antara persepsinya sendiri (etic) dan menggali perbedaannya dengan persepsi informan (emic). Penelitian kualitatif ini seolah-olah menjadi ciri bagi penelitian dalam ilmu pengetahuan antropologi.

Pembangunan pada hakikatnya adalah usaha peningkatan taraf hidup manusia ke tingkat yang lebih baik, lebih sejahtera, lebih enak dan lebih tentram serta lebih menjamin kelangsungan hidup di hari depan. Dengan demikian usaha pembangunan mempunyai arti humanisasi atau usaha memanusiakan manusia. Pembangunan dari dan untuk manusia seutuhnya, berarti manusia sebagai subjek dan sekaligus objek pembangunan, berusaha menciptakan keselarasan, keserasian dan keseimbangan dalam hidupnya, baik sebagai makhluk rohani yang menjasmani maupun sebagai makhluk jasmani yang merohani. Dalam usaha memperbaiki mutu hidup, harus dijaga agar kemampuan lingkungan untuk mendukung kehidupan pada tingkat yang lebih tinggi tidak menjadi rusak. Sebab kalau kerusakan terjadi, bukannya perbaikan mutu hidup yang akan dicapai, melainkan justru kemerosotan. Oleh karena itu, dalam pembangunan tersebut dibutuhkan disiplin antropologi dalam upaya perencanaan pembangunan di masa depan. Pada dasarnya pembangunan bersifat dilematis, maksudnya adalah bahwa dalam pelaksanaan pembangunan selalu ada sisi yang berdampak positif dan disisi lain menimbulkan dampak negatif.

C. Pengertian Etnografi

Istilah etnografi berasal dari kata ethnos yang berarti bangsa dan graphy yang berarti tulisan. Jadi, pengertian etnografi adalah deskripsi tentang bangsa-bangsa. Beberapa pendapat ahli antropologi mengenai pengertian etnografi sebagai berikut.

  1. Menurut pendapat Spradley, etnografi adalah kegiatan menguraikan dan menjelaskan suatu kebudayaan.
  2. Menurut pendapat Spindler, etnografi adalah kegiatan antropologi di lapangan.
  3. Menurut pendapat Koentjaraningrat, isi karangan etnografi adalah suatu deskripsi mengenai kebudayaan suatu suku bangsa.

D. Penelitian Etnografi

Cara untuk melakukan studi tentang etnografi, bukanlah hal yang mudah karena berkaitan dengan perilaku dan kebiasaan yang dilakukan oleh anggota suatu suku bangsa. Padahal ada suku bangsa yang anggotanya sangat banyak bahkan mencapai jutaan penduduk. Oleh karena itu, seorang ahli antropologi yang menulis tentang sebuah etnografi tentu tidak mampu mencakup keseluruhan penduduk anggota dari suku bangsa yang besar tersebut dalam deskripsinya. Dalam penulisan etnografi, pada umumnya seorang peneliti membatasi objek penelitian dengan mengambil salah satu unsur kebudayaan yang diteliti pada sekelompok masyarakat tertentu.

Dalam penyusunan sebuah karangan etnografi, kita dapat menggunakan tahapan sebagai berikut.

  1. Pemilihan lokasi penelitian
  2. Menyusun kerangka etnografi
    • Bahasa.
    • Sistem teknologi.
    • Sistem ekonomi.
    • Organisasi sosial.
    • Sistem pengetahuan.
    • Kesenian.
    • Sistem religi.Unsur-unsur dalam kebudayaan suatu suku bangsa yang dapat dijadikan sebagai kerangka etnografi sebagai berikut.

Keseluruhan unsur-unsur di atas bersifat universal, artinya semua kebudayaan suku bangsa pasti terdapat unsur-unsur tersebut. Mengenai urutan mana yang menjadi prioritas penelitian dari keseluruhan unsur kebudayaan tersebut bergantung sepenuhnya kepada peneliti. Namun, sistem urutan yang biasa dipergunakan dalam studi etnografi diawali dari hal-hal yang bersifat konkret menuju ke hal-hal yang paling abstrak. Dalam hal ini unsur bahasa merupakan salah satu unsur kebudayaan yang paling konkret, karena hal pertama yang kita jumpai dalam penelitian terhadap penduduk di suatu daerah adalah bahasa pergaulan yang mereka gunakan sehari-hari.

E. Menentukan Metodologi Penelitian Etnografi

Studi etnografi tidak terlepas dari teknik yang dipergunakan dalam melaksanakan penelitian etnografi, karena etnografi merupakan sebuah pendekatan penelitian secara teoritis. Oleh karena itu, seorang peneliti di lapangan terlebih dahulu harus menguasai metode-metode yang terkait dengan kegiatan penelitiannya.

Banyak metode yang dapat dipilih dalam melaksanakan studi etnografi. Metode yang paling tepat digunakan, antara lain metode observasi dan metode interview.

  • Metode Observasi

Observasi atau pengamatan merupakan salah satu metode yang dipergunakan dalam penelitian. Dalam arti sempit, metode observasi dilakukan melalui pengamatan dan pencatatan secara sistematis terhadap fenomena-fenomena yang diselidiki. Dalam arti luas, observasi merupakan proses yang kompleks dan tersusun dari berbagai proses biologis maupun psikologis. Dalam metode observasi yang terpenting adalah proses pengamatan dan ingatan.

  • Metode Interview

GW Allport, seorang peneliti mengemukakan bahwa metode interview merupakan bentuk metode tanya jawab yang dipergunakan untuk menyelidiki pengalaman, perasaan, motif serta motivasi rakyat. Adapun menurut Sutrisno Hadi, pakar metode penelitian di Indonesia menyatakan bahwa interview adalah suatu proses tanya jawab lisan di mana dua orang atau lebih berhadap-hadapan secara fisik (face to face), yang satu melihat muka yang lain dan mendengarkan dengan telinga sendiri suaranya.

Metode interview merupakan alat pengumpul informasi yang langsung memberikan beberapa jenis data sosial, baik yang terpendam (latent) maupun yang nampak. Metode interview kurang tepat untuk menyelidiki aksi reaksi orang dalam bentuk perilaku, namun interview merupakan alat yang sangat baik untuk mengetahui tanggapan, pendapat, keyakinan, perasaan, motivasi serta proyeksi seseorang terhadap masa depannya.

Melalui interview dapat digali pengalaman masa lalu seseorang serta rahasia-rahasia yang dimiliki dalam hidupnya, sekaligus menangkap ekspresi seseorang. Oleh karena itu, diperlukan keahlian khusus bagi si pewawancara (interviewer atau information hunter) untuk memperoleh data yang lengkap dan cermat dari narasumber (interviewee atau information supplyer). Data yang akurat sangat penting peranannya dalam menghasilkan penelitian yang objektif.

F. Format Laporan Hasil Penelitian

Langkah terakhir dari keseluruhan rangkaian proses penelitian adalah menyusun laporan. Hasil laporan penelitian merupakan upaya mengomunikasikan hasil penelitian dari peneliti kepada khalayak umum. Melalui laporan penelitian, masyarakat luas dapat memetik hasil dari suatu penelitian dan sekaligus memenuhi salah satu syarat penelitian ilmiah, yaitu bersifat terbuka.
Penyusunan laporan harus ditulis menurut tata tulis penulisan ilmiah. Banyak variasi tata tulis penulisan ilmiah, namun secara garis besar sebuah laporan penelitian ilmiah memuat hal-hal berikut.

1. Bagian awal, berisi tentang:

  • Halaman judul: judul ditulis dengan kalimat pernyataan secara ringkas dengan menggunakan bahasa yang baku.
  • Halaman kata pengantar, memuat kalimat singkat yang mengantarkan pembaca untuk menikmati hasil laporan, disertai ucapan terima kasih kepada pihak yang telah membantu pelaksanaan penelitian dan harapan serta kritikan dari pembaca.
  • Halaman daftar isi, memuat judul tiap bab/subbab dan di halaman mana bab/subbab tersebut berada.
  • Halaman daftar tabel; adakalanya laporan penelitian memuat label hasil pengamatan /pengumpulan data. Tabel diberi nomor urut serta judul tabel.
  • Halaman daftar gambar: jika dalam laporan tersebut terdapat gambar perlu diberi nomor urut dan diberi judul gambar.
  • Halaman lampiran, memuat daftar lampiran yang mendukung laporan tersebut. Adapun bukti fisik lampiran diletakkan di halaman bagian akhir.

2. Bagian inti, berisi tentang:

  • Latar belakang masalah: memuat tentang alasan mengapa peneliti memilih topik penelitian tersebut.
  • Tujuan penelitian, memuat tentang tujuan penelitian.
  • Penelaahan kepustakaan, memuat tentang asumsi dasar yang mendukung/berkaitan dengan masalah yang diangkat dalam penelitian tersebut.
  • Hipotesis, berupa dugaan atau kesimpulan sementara yang akan dibuktikan kebenarannya dalam penelitian tersebut. (Bagian ini tidak mutlak ada, karena ada penelitian yang tidak memerlukan hipotesis)
  • Metodologi, mengungkapkan pendekatan dan metode yang dipergunakan dalam penelitian tersebut.
  • Hasil pengumpulan data: memaparkan secara rinci hasil penelitian.
  • Interpretasi hasil pengolahan data: memuat tentang proses pengolahan data dan hasil kesimpulan dari penelitian berdasarkan hasil pengolahan data. Dalam bab ini adakalanya dipaparkan tentang implementasi hasil penelitian dalam kehidupan sehari-hari maupun bagi pengembangan ilmu pengetahuan.

3. Bagian akhir, berisi tentang:

  • Daftar kepustakaan: memuat daftar referensi atau literatur yang dipergunakan sebagai acuan dalam penelitian tersebut. Penulisan daftar kepustakaan memuat: nama pengarang, tahun penerbitan, judul buku, penerbit, dan kota tempat penerbitan buku referensi tersebut.
  • Lampiran-lampiran: semua bukti fisik lampiran yang mendukung penelitian baik dalam bentuk kelengkapan administrasi (perizinan) maupun lampiran yang dipergunakan dalam penelitian tersebut.

G. Penyajian laporan tersebut dapat berupa:

  1. makalah;
  2. paper/kertas kerja;
  3. gambar-gambar hasil dokumentasi;
  4. artikel.

Sumber:

https://perpustakaancyber.blogspot.co.id/2013/02/etnografi-antropologi-pengertian-metode-penelitian-contoh-komunikasi.html

Materi Antropologi Kelas XII : Karya Ilmiah dan Metode Penelitian Antropologi

Leave a Reply

You can use these HTML tags

<a href="" title=""> <abbr title=""> <acronym title=""> <b> <blockquote cite=""> <cite> <code> <del datetime=""> <em> <i> <q cite=""> <s> <strike> <strong>

  

  

  

* Kode Akses Komentar:

* Tuliskan kode akses komentar diatas: