Minang’s Story 3 (Dari Padang ke Pariaman)

Assalamu’alaikum Warrahmatullah Wabarakatuh..
Sesuai dengan janji saya minggu lalu, saya akan berbagi pengalaman kembali tentang kegiatan-kegiatan PERMATA-ku di Padang. Di Minggu ketiga ini ada satu kegiatan yang amat sangat berkesan bagi saya, yaitu BSMJ Sosiologi (Bakti Sosial Mahasiswa Jurusan Sosiologi). .
Di hari Jumat tanggal 10 November 2017 inilah kegiatan BSMJ dilaksanakan. Sebelum berangkat, saya dan Teman Saya sempat mengikuti perkuliahan Teori Belajar sampai jam 11.30, setelah itu kami bersiap-siap berangkat dengan rombongan. Kami berangkat sekitar pukul 14.30 dengan menggunakan kendaraan Bus mini. Walaupun berdesak-desakan tapi sangat menyenangkan, karena di dalam bus itu juga saya berkenalan dengan orang-orang baru yamh kemudian memberi arahan pada saya seperti seorang tour guide yang menjelaskan tempat-tempat yang kami lewati pada saat itu.
Pukul 16.30 kami sampai di tempat kami berkemah, yaitu di Kampung panyalean, Pariaman. Pemandangannya sangat indah dengan perbukitan di sekitar lokasi kemah dan sungai jernih dengan aliran deras yang terlihat sangat menyegarkan.

Lokasi Perkemahan BSMJ

Kegiatan yang dilakukan pertama kali di Lokasi kemah adalah penertiban peserta BSMJ yaitu mahasiswa baru Sosant angkatan 2017. Pada saat itu bagi mahasiswa yang membawa benda yang tidak perlu dan tidak berhubungan dengan kegiatan BSMJ akan disit sementara waktu. Setelah itu mahasiswa diberikan beberapa peraturan oleh panitia, baru pada saat itu mahasiswa diperbolehkan untuk beristirahat sebentar untuk mengatur tikar Tenda, Sholat, mandi, termasuk memasak. Di kegiatan ini, mahasiswa baru memasak sendiri makanan yang akan dikonsumsi. Untuk panitia terdapat Sie tersendiri yang menyiapkan makanan bagi panitia, tamu, dan dosen-dosen yang datang. Kebersamaan sangat makan bersama inilah yang membuat kesan bahwa orang Minang adalah orang-orang yang solid dan sangat menyukai kebersamaan. Kami saling duduk berhadap-hadapan di dalam tenda besar panitia saat makan bersama untuk menambah kesan kebersamaan.

Suasana Makan Bersama Panitia

Setelah ISHOMA (Istirahat, Sholat, Makan) para mahasiswa baru dikumpulkan ke tengah lapangan untuk serangkaian acara berikutnya. Acara selanjutnya yaitu pembukaan BSMJ oleh Ketua Jurusan. Di malam itu juga perkenalan Panitia dan sekaligus saya dan Dian memperkernalkan diri. Kami sempat memperkenalkan UNNES dan Program PERMATA yang membawa saya menuju ke Padang ini. Para mahasiswa baru snagat tertarik dengan UNNES dan Program Permata yang kami jelaskan. Setelah memperkenalkan diri bahwa saya asli orang Jawa, saya langsung menanyakan kepada mereka apakah mereka tahu lagu dangdut yang berasal Jawa yang pada saat itu memang sangat populer di Indonesia, yaitu lagu ‘Sayang’ yang dibawakan oleh pedangdut Jawa Via Vallen. Saat menanyakan apakah mereka tau lagu tersebut, mereka dengan kompak menjawab ‘Tauuu’. Sedikit saya menyanyikan lagu tersebut dan mereka mengikuti dengan kompak. Rupanya lagu ini sangat fenomenal meskipun berbahasa lokal Jawa.

Foto dengan Dosen UNP di BSMJ

Setelah acara pembukaan selesai,.mahasiswa diperbolehkan untuk beristirahat kembali. Saya menggunakan kesempatan itu untuk membeli sedikit makanan malam karena keadaan perut masih lapar. Saat itu terdapat warga yang menjual berbagai makanan, salah satunya Sandwich. Sambil menunggu sandwich dibuat, saya dan Dian bertanya-tanya mengenai lokasi desa dan hal-hal tradisional yang dilakukan di Kampung Panyalean. Ternyata di kampung ini terdapat beberapa hal yang tradisional, diantaranya pengobatan tradisional Bedah Ayam. Jadi dukun di Kampung Panyalean menganalisis sakit pasien dengan membedah ayam sebagai medianya. Misal seseorang pasien mempunyai penyakit di Hati, maka dukun dapat mengetahuinya lewat ayam yang sudah dibedah. Jika hatinya terganggu, maka hati ayam juga membusuk pada saat itu. Ada juga yang mengatakan dukun memindahkan sesuatu dari dalam tubuh pasien ke dalam tubuh ayam, lalu ayam tersebut akan bertelur. Kemudian telur dipecah, jika telurnya normal maka pasien tersebut sehat, tetapi jika telur tersebut busuk maka pasien tersebut memiliki penyakit tertentu.
Setelah berbincang sedikit dengan warga mengenai hal-hal tersebut. Saya dan dian kembali ke Tenda untuk beristirahat. Paginya panitia membangunkan peserta pukul 04.30 untuk bersiap-siap melaksanakan Sholat Subuh Berjamaah. Setelah itu dilakukanlah serangkaian kegiatan selanjutnya, yaitu bersih-bersih di daerah sekitar lokasi perkemahan. Saat peserta melakukan bersih-bersih, saya dan teman saya berada di Tenda, setelah itu ada beberapa panitia yang menghampiri kami, mereka berbincang-bincang mengenai kegiayan BSMJ ini kepada kami, dan menanyakan bagaiamana kami selama di Padang. Semakin lama semakin bertambah banyak yang menghampiri kami. Kami mengobrol saling bertukar Informasi mengenai Budaya di Minang dan Budaya di Jawa. Sangat menyenangkan karena dengan obrolan panjang tersebut kami lebih banyak mengetahui tentang budaya Minang.
Saat Dhuhut tiba, saya, dian, dan Teman Padang saya menuju ke Sungai untuk mengambil air Wudhu. Tanpa merasa ada sesuatu dengan santainya saya dan teman saya menuju ke Sungai di Siang Bolong. Ternyata musibah kecil terjadi, Dian terpeleset di sungai dan Kuku jari tengahnya lepas. Hal itu sangatlah mengagetkan karena tiba-tiba saja hal itu terjadi. Kami segera membawa Dian ke sie P3K. Kejadian ini saya baru mengingat paginya bahwa saya dan teman saya melanggar sebuha Pantangan di Kampung tersebut, yaitu jangan pergi ke Sungai saat Siang bolong, Magrib, dan malam hari. Tetapi saya dan teman saya melanggar dan percaya tidak percaya sesuatu pun terjadi. Orang-orang Minang sering menyebutnya dengan Tasapo. Pasalnya bukan hanya teman saya Dian yang jatuh, selepas dia jatuh berselang waktu 3 Jam , saya terjatuh pula saat saya selesai dari masjid atas. Saya tergelincir dengan kaki sedikit terkilir.
Setelah kejadian seperti itu, kami lebih berhati-hati dan memperhatikan dengan betul peraturan-peraturan di kampung tersebut. Pasca kami terjatuh tadi, kami mengikuti serangkaian acara berikutnya, meskipun Dian dengan kaki yang diperban karena kuku kakinya lepas. Acara selanjuynya yaitu games. Peserta memainkan games oleh panitia, dan kemudian dilatih mentalnya dengan berendam di Sungai dekat lokasi perkemahan.
Acara selanjutnya yaitu ramah tamah alumni dengan mahasiswa baru dan mahasiswa.aktif sosant UNP dari beberapa Angkatan. Acara tersebut berlangsung sampai jam 10 Malam. Setelah itu peserta dipersilahkan untuk istirahat sebentar dan kemudian dibangunkan kembali sekitar pukul 12 Malam. Acara selanjutnya yaitu Jurit Malam. Para peserta terbagi menjadi beberapa kelompok untuk.kemudian dilatih mentalnya dengan mengelilingi beberapa Pos yang sudah disediakan panitia. Acara ini berlangsung hingga pagi menjelang.
Setelah 2 hari melakukan kegiatan, tiba saatnya prosesi penutupan dengan mengumumkan beberapa pememang hasil games kemarin. Sebelum pulang, para peserta diintruksikan untuk ke sungai. Tanpa diketahui, ternyata banyak peserta yang ‘kerasukan’. Saya sendiri yang mencoba untuk mengeluarkan arwah-arwah tersebut dari tubuh peserta dibantu dengan teman-teman yang melafazkan nama Allah. Cukup menegangkan karena sangat kuta pengaruhnya terhadap tubuh peserta tersebut. Akhirnya setelah hampir setengah jam, saya dibantu dengan teman berhasil menyadarkan kembali peserta tersebut.
Acara selesai pada pukul 14.00, dengan Bus Mini kami melakukan perjalanam Pulang ke UNP.
Bagaimana? Seru, kan kegiatan yang saya dan teman saya lakukan di minggu Ini. Cukup disini dulu ceritanya, sebenarnya banyak sekali hal yang ingin saya ceritakan. Tetapi karena terbatasnya ruang dan waktu, sampai disini dulu saja deh. InsyaAllah minggu depan saya akan kembali memposting cerita saya selama di Padang.
See you..
Wassalamuaalaikum Wr Wb

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

* Kode Akses Komentar:

* Tuliskan kode akses komentar diatas: